Jemari Chan merengkuh pinggang Rossie dan semakin erat. Awalnya Rossie ingin memberontak, tetapi entah mengapa rasa nyaman kian berselimut. Menopangkan kepala di pundak Rossie, sesekali Chan mencuri ciuman di salah satu pipi wanita tersebut. "I miss you so bad, Rossie," ucap Chan pelan. Hawa panas yang dihasilkan dari bibirnya menyentuh bagian belakang telinga Rossie. Membuat bulu kuduk wanita itu meremang. Cahaya temaram yang dihasilkan oleh bulan malam itu menambah keromantisan yang tercipta. Sinar bintang yang tadinya malu-malu kini terlihat lebih terang. "I'm really sorry, Chan," tutur Rossie. Tangannya ikut menggenggam lengan kukuh Chan yang merengkuh keseluruhan tubuh ramping itu.
Magbasa pa