All Chapters of Dua Istri CEO: Chapter 21 - Chapter 30

103 Chapters

Bab 21 Kyra

"Kenapa Mbak Zura menyuruh saya menikah dengan Mas Brian?" Tentu saja Vio penasaran . Bukan hanya Vio mungkin, tetapi seluruh orang akan mempertanyakan keputusan Zura kali ini."Kamu nggak perlu tahu, Vio. Kamu hanya perlu melakukan kewajiban kamu sebagai istri Mas Brian." Azzura tersenyum saat ini. Namun, Vio tahu di dalam senyum itu tersimpan sebuah luka yang dia pendam sendiri.Vio ingin tahu lebih lanjut, tetapi dia memutuskan untuk kembali mengunci rapat bibirnya. Benar jika hubungan mereka kini adalah keluarga, meski dari ikatan yang aneh. Tetapi Vio harus sadar bagaimana posisinya di rumah ini."Kamu sarapan dulu." Azzura menyerahkan nampan yang berisi makanan untuk Vio. Azzura tahu ini berat untuk Vio, untuknya, dan untuk Brian. Tetapi, keputusan ini telah dia pikirkan matang-matang. Dan dia harus tetap menjalaninya apa pun yang terjadi."Mama ...." Seorang anak perempuan berusia 11 tahun berlari menuju ke arah Azzura. Dia merentangkan tangannya,
Read more

Bab 22 Brian Kabur

"Brian, bangun! Kenapa kamu tidur di sini?" Seorang wanita paruh baya mengguncang tubuh Brian yang tengah meringkuk di sofa. Dia seperti seorang anak yang pulang telat dan tidak dibukakan pintu oleh ibunya.Brian terbangun, dia mengucek matanya. Brian yang masih mengantuk itu pun menguap. Entah jam berapa dia akhirnya tertidur, setelah lama terjaga semalam. Dia bisa gila jika seperti ini terus."Brian, bangun! Kamu belum jawab pertanyaan Mama." Amalia-ibu Brian -bingung saat mendapati anak lelakinya itu tidur di rumahnya. Bukannya tak memperbolehkan, tetapi ini baru sekali terjadi semenjak anaknya itu menikah.'Apa mungkin Brian dan Azzura bertengkar hebat?' tanya Amalia dalam hati. Selama dua belas tahun Brian menikah, baru kali ini Brian seperti ini.Brian membuang napas kasar, "Pertanyaan yang mana, Ma?" Lelaki itu sepertinya masih mengantuk. Dia masih enggan untuk membuka mata."Kenapa kamu tidur di sini, Brian? Apa kamu bertengkar dengan Azzur
Read more

Bab 23 Kebencian Brian

Brian berangkat ke kantor dari rumah orang tuanya. Dia enggan untuk pulang ke rumah karena enggan bertemu dengan Vio, istri mudanya.Jika lelaki lain berlomba-lomba menyembunyikan istri keduanya dari sang istri pertama, tetapi Brian berbeda. Dia malah sangat membenci istri mudanya itu. Di sini yang aneh Brian atau Azzura? Entahlah.Meski telah berusia 35 tahun, langkah Brian mampu mengambil alih perhatian orang-orang di sekitarnya. Para karyawan di perusahaan miliknya, sering menyebutnya sebagai 'Hot daddy'. Seorang pria matang, tampan, dan juga hot yang sangat menyayangi keluarganya. Gelar yang memang benar-benar cocok untuknya."Pagi, Pak," sapa Risa saat Brian terlihat berjalan ke arahnya. Risa berdiri, sedikit membungkuk sesekali melihat ke arah bos-nya itu. Tampang Brian kali ini sungguh sangat menyeramkan yang berarti Risa harus ekstra hati-hati sepanjang hari ini."Ngeri ..." Risa bergidik saat Brian telah memasuki ruangannya, "sampai kapan si bos
Read more

Bab 24 Tuduhan Keji

"Kamu nggak usah sok deket sama anak saya. Sampai kapan pun, aku nggak bakal anggap kamu." Perkataan Brian barusan sungguh membuat Vio terluka. Ingin rasanya dia melempar wajah Brian dengan botol air mineral yang ada di tangannya. Andai saja dia tak teringat bahwa Brian saat ini adalah suaminya dan juga karena dia menghormati Azzura."Aku nggak maksud sok deket, Pak. Aku hany--""Alah!" Brian mengibaskan tangannya, "Yuk, Kyra. Kita masuk mobil." Brian menggandeng lengan Kyra. Gadis itu menurut pada ayahnya. Vio hanya bisa membuang napas kasar. Menyesal dia mengira jika suami Azzura itu orang yang baik. Dia akan menarik semua ucapannya waktu itu."Kamu!" teriak Brian yang berhasil membawa Vio ke alam nyata, "kenapa malah bengong?! Kamu mau aku tinggal?!" Tak ingin membantah, Vio segera saja mengekor pada Brian dan juga Kyra. Jika melihat interaksi antara Brian dan juga Kyra, Vio sangat yakin jika Brian adalah sosok ayah yang sangat baik.Tiba-tiba saja Vio
Read more

Bab 25 Senangkan Hatinya

Vio benar-benar tak bisa menjawab apa yang menjadi pertanyaan Brian. Dia tak bisa menjawab kenapa dia tak menolak rencana Azzura jika memang dia tak menginginkan pernikahan ini?Sejak hari itu, Brian tetap bersikap ketus pada Vio. Dia sama sekali tak menganggap keberadaan Vio. Tetapi kapan Brian menganggap Vio itu ada? Bukankah sejak awal, lelaki itu sudah mengibarkan bendera perang dengan Vio.Malam ini, Vio harus menemani Kyra ke pesta ulang tahun salah satu temannya yang bertempat di salah satu hotel bintang lima. Dia harus menyamar sebagai pengawal untuk Kyra, seperti apa yang dikatakan oleh Azzura. Tetapi, jujur Vio malah menikmati pekerjaan ini ketimbang harus menjadi istri dari Brian Pradipta. Bahkan dia ingin melupakan kenyataan itu."Kenapa, sih, Kak Vio harus ikut sama aku?" ucap Kyra kesal. Dia sudah seperti anak bayi yang dijaga oleh baby sitter dan itu membuatnya malu. Di sekolah saja sudah banyak yang mengejeknya, dan dia terpaksa harus cemberut se
Read more

Bab 26 Bertemu dengan Adrian

Vio berdiri di kejauhan. Dia terus mengamati ke arah gadis yang tengah tersenyum pada teman-temannya itu. Dia tak boleh kecolongan, itulah kira-kira pesan dari Azzura.   "Hai, kamu masih ingat denganku?" Fokus Vio terganggu ketika ada seseorang menepuk bahunya. Saat Vio menoleh, dia bisa melihat sesosok pria tampan dengan senyum manis. Pria yang beberapa waktu yang lalu dia temui bersama dengan Azzura.   "Dokter--"   "Nggak perlu manggil dokter kalau di luar. Panggil saja Adrian." Lagi-lagi Vio terpaku akan senyum lelaki itu, senyum paling mempesona yang pernah Vio lihat.   "Eh, iya. Adrian." Vio menunduk malu-malu. Ada apa dengannya kini? Kenapa dia malah berdebar-debar seperti ini? Vio memegang dadanya, dia merasakan jantungnya terus bertalu, berlomba untuk menjadi yang semakin cepat.   'Bolehkah aku seperti ini?' batin Vio. Dia benar-benar tak bisa mengusir perasaan ini. Dia b
Read more

Bab 27 Kecemburuan

Brian kali ini pulang lebih awal dari biasanya. Dia benar-benar capek, siang tadi dia harus meninjau lokasi proyek yang berada di Kepulauan Seribu. Perusahaannya menangani pembangunan apartemen di sana.Pria itu tengah berdiri di sebelah kasur, tangan kanannya mengusap tengkuknya pelan. Dia menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, mencoba mengusir penat yang terus-terusan mengejarnya.Brian mengambil benda pipih panjang dari kantong celananya dan menghubungi salah satu kontak."Halo, Vincent. Ada perkembangan?" tanyanya langsung tanpa basa-basi. Sudah beberapa hari, pastinya anak buahnya itu telah menemukan sesuatu tentang istrinya itu."Nyonya Azzura beberapa hari ini sering mengunjungi sebuah klinik.""Klinik? Apa Azzura sakit?" gumamnya."Pemilik klinik itu ... Adrian Raharja.""Apa?!" Nama itu tak asing bagi Brian. Nama seorang laki-laki yang selalu memuja istrinya. Meski dia tahu jika Azzura telah memilihnya. "Untuk apa Azzur
Read more

Bab 28 Musibah

Vio panik karena tak menemukan Kyra di mana pun. 'Ke mana anak itu?' batin Vio. "Udah ketemu." Seseorang menepuk bahunya. Dilihatnya Adrian tak kalah khawatir dari Vio. Bagaimana juga Kyra adalah anak dari wanita yang dia cintai, dan dia juga menyayangi anak itu. Vio menggeleng pelan, "Harusnya aku kejar dia tadi." Rasa sesal langsung saja menyergapnya saat itu juga. Dia telah lalai mengawasi bocah yang kini telah menjadi anak tirinya itu. Melihat wajah bersalah Vio, Adrian ikut menyesal. Dia yang menyuruh Vio untuk tidak menanggapi Kyra yang merajuk. "Argh ...!" Adrian mengusap wajahnya kasar. Seluruh tempat sudah dia sisiri. Toilet, kamar, gudang, dan kini mereka berdua telah berada di luar. Tapi, sama sekali tak mendapati bayangan gadis cilik itu. Vio berjongkok, dia putus asa saat ini. Apa yang akan Azzura katakan padanya jika terjadi apa-apa dengan Kyra? Brian pun akan semakin membencinya. "Ayo! Cari lagi!" Adrian menepuk bahu Vio, membuat gadis berusia 20 tahun itu langsung
Read more

Bab 29 Azzura Menghilang

Brian bangun dari tidurnya, hari masih pagi. Dia memang terbiasa 
Read more

Bab 30 Mencurigakan

"Mbak Zura menghilang?!" pekik Vio dengan intonasi yang mungkin bisa membangunkan kucing tidur. Dia sangat kaget dengan apa yang baru saja Brian katakan."Ini ... Mbak Azzura menghilang gimana, Mas? Mungkin dia pergi ke kamar Kyra."Brian menggeleng, "Aku sudah ke sana dan tidak ada," jawabnya lemah.Dia mendadak lesu saat mendapati kenyataan bahwa sang istri tercinta tak ada di mana pun. Bahkan dia yang biasanya sangat pemarah pada Vio saja, benar-benar tidak ada keinginan untuk marah. Entah karena dia sudah menyadari kesalahanya, atau karena tragedi barusan yang sialnya tidak bisa dia lupakan begitu saja.Pikiran Brian bercabang kali ini. Di samping dia memikirkan Azzura, dia juga kepikiran tentang tubuh wanita yang baru saja dia lihat. Brian harus berusaha mengenyahkan pikiran kotornya segera. Tidak mungkin 'kan dia menjilat ludahnya sendiri?"Mungkin dia ke rumah orang tuanya, Mas. Sudah Mas tanyakan?" Tentu saja Vio tak kalah khawatir pada kea
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status