Jarak yang memisahkan mereka semakin menipis, dan dalam pandangannya yang terfokus, Siska masih berada dalam posisi yang terlalu dekat. Tangannya, yang awalnya hanya bertugas mengusap noda jus, kini bergerak perlahan ke bawah, seolah memastikan bahwa serat-serat kemeja Ridwan yang basah itu tidak akan merusak kulit di bawahnya. Jarak antara wajah mereka kurang dari sejengkal, dan Alana bersumpah, ia melihat kilatan kemenangan di mata Siska.“Saya benar-benar minta maaf, Pak Ridwan. Saya janji akan lebih hati-hati lain kali,” bisik Siska, nadanya dipenuhi kepura-puraan yang terlalu manis, seperti madu yang disajikan di atas racun.Ridwan, yang biasanya tegas dan dingin, tampak sedikit tidak nyaman. Ia menahan napas, matanya memandang berkeliling seolah mencari jalan keluar dari situasi yang semakin intim itu. Namun, ia tidak menepis tangan Siska. Keengganannya untuk menolak secara tegas inilah yang menjadi pukulan telak bagi Alana.“Tidak apa-ap
Last Updated : 2025-10-21 Read more