Semua Bab Morning, Tuan Anu: Bab 171 - Bab 180
195 Bab
Tak Ada Kabar
Satu minggu berlalu. Apa yang diusahakan oleh Eve pun membuahkan hasil. Operasi Nyonya Dellia berjalan lancar, Rosella pun kini sudah menikah dengan Frank dan gaun pernikahan untuk kakak angkatnya sudah separuh jadi.Namun berlawanan dengan itu, kini Keanu menjadi jarang pulang. Ia selalu saja beralasan lembur di perusahaan dan saat ditanyai oleh Eve, ia pun memilih untuk bungkam. Hingga malam ini Keanu pun pulang cukup larut."Key, katakan padaku, ada apa sebenarnya?" berondong Eve ketika Keanu baru saja memasuki apartemen mereka."Sudah aku katakan tidak ada apa-apa, kamu tenang saja." Sebuah jawaban yang sama seperti jawaban yang diberikan sebelumya.Eve tentu saja tidak bisa percaya akan hal itu. "Ini sudah seminggu kamu begini. Tolonglah katakan ada apa? Apa ada yang bisa aku bantu?" tanyanya dengan ekspresi khawatir yang terlihat jelas di wajahnya.Namun, tiba-tiba saja Keanu menatap tajam ke arah Eve. Teriakan pun keluar dari mulutnya, "Apa maksud kamu? Apa kamu merag
Baca selengkapnya
Telepon Misterius
Setengah jam kemudian, Eve pun sampai di halaman rumah sakit. Ia pun bergegas ke arah ruangan yang sudah ditunjukkan oleh Gustavo di dalam panggilan tadi. Sesekali ia menghela napas panjang dan mengusap perutnya karena merasa sangat payah sekali beberapa hari ini."Setelah ini aku harus mulai ikut senam ibu hamil," gumam Eve sembari terus melangkah ke arah lift yang terlihat tak jauh di depannya.Keringat yang mengucur deras tentu saja menarik perhatian semua orang yang ada di sana, bahkan ada beberapa orang yang menawarkan bantuan karena mengira kalau Eve sudah waktunya melahirkan atau sejenisnya yang berhubungan dengan kandungannya."Ah, syukurlah aku bisa lega sekarang," gumam Eve ketika orang-orang yang menawarinya tadi sudah turun di lantainya masing-masing.Ia yang juga sampai di lantainya pun segera berjalan ke arah kamar yang dikatakan Gustavo. "Itu dia," ucap Eve ketika melihat Gustavo berdiri di depan salah satu ruangan dan berbicara dengan seorang anak buah Tuan
Baca selengkapnya
Ancaman Mac
Tanpa memperdulikan tatapan penuh tanda tanya dari Gustavo, Eve dengan cepat meninggalkan lorong itu."Nona," panggil Gustavo."Aku akan segera kembali menjenguk Kakek," sahut Eve sembari terus melangkah tanpa menoleh sedikit pun pada laki-laki yang memanggilnya itu. Beberapa saat kemudian, akhirnya ia pun sampai di lantai di mana orang yang meneleponnya meminta bertemu. Ia terus melangkah dengan waspada di lorong yang terlihat sepi itu.'Aku tidak mungkin mundur, orang ini pasti sudah menaruh orang-orang untuk mengawasiku,' batin Eve mengingat saat orang yang menelepon tadi tahu kalau dia sedang berada di hadapan Gustavo.Eve pun terus melangkah dan menatap sekitar dari ujung matanya untuk berhati-hati, hingga akhirnya ia pun sampai di ruangan paling ujung. "Ini dia," gumam Eve lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu tersebut."Masuk," ucap suara yang kini tak begitu asing baginya.Eve yang belum sempat mengetuk pintu di hadapannya pun langsung menarik handle pintu ter
Baca selengkapnya
Bantuan
Tentu saja Eve tersentak mendengar panggilan dengan nada kasar kakek suaminya itu. Namun, ia terus berpura-pura tenang walaupun pada akhirnya mempercepat langkahnya."Iya, Kek?" tanya Eve ketika sampai di dekat ranjang perawatan di ruang VVIP itu.Lalu Tuan Howgins menoleh ke arah laki-laki paruh baya yang ada di dekatnya, hingga membuat Eve ikut mengalihkan pandangannya."Nyonya Eve atau bisa saya panggil Nyonya Keanu, perkenalkan nama saya Rob, saya adalah pengacara keluarga Howgins." Rob menjeda sembari membuka tas yang ada di pangkuannya.Eve pun ikut memperhatikan setiap gerakan laki-laki yang bernama Rob ini. 'Untuk apa Tuan Howgins memanggil pengacara? Apa penyakit jantungnya parah? Apa dia akan segera mati, jadi membuat surat wasiat?' batin Eve lalu menatap Tuan Howgins dari ujung matanya. 'Apa aku perlu menanyakan ini.'"Nyonya," panggil Rob dengan nada dingin seperti sebelumnya."Ya?" sahut Eve.'Apa dia akan menyerahkan seluruh hartanya pada anakku?' batinnya yang
Baca selengkapnya
Permohonan Eve
Lima belas menit berlalu sejak Eve meninggalkan rumah sakit. Saat ini ia sedang berada di dalam sebuah mobil dengan seorang supir dan Gustavo sebagai penunjuk jalannya. Sedangkan Eve saat ini sedang menyenderkan kepalanya, menatap jauh ke luar kaca mobil yang ada di sampingnya."Huff ...." Helaan napas pun muncul dari bibir Eve ketika mengingat saat ia menelepon orang yang akan didatanginya saat ini.Flash back."Halo, Papa," ucap Eve mencoba untuk sesantai mungkin memanggil ayah mertuanya yang baru saja ia telepon menggunakan nomor Gustavo."Ah iya, Eve. Apa kabar? Bagaimana keadaan cucuku?" tanya Tuan Alex dengan santai."Aku baik. Calon cucu Papa juga baik," jawab Eve dengan hangat mencoba untuk menyenangkan perasaan ayah mertuanya."Iya-iya lalu ada apa ini? Tumben kamu menelepon.""Itu, aku ingin meminta bantuan Papa," ucap Eve dengan tangan yang sedang menggenggam erat ujung pakaiannya."Bantuan, bantuan apa?""Keanu sedang dalam masalah besar, dia akan celaka jika sore
Baca selengkapnya
Negosiasi Dengan Ayah Mertua
"Sial!" maki Tuan Alex.Ketiga orang tersebut pun langsung waspada."Ambil ini." Tuan Alex melempar sebuah pistol laras pendek pada Eve. "Kamu har—"Namun belum sempat mereka mengatur rencana, tiba-tiba saja beberapa orang bersenjata masuk ke dalam ruangan itu.Pertempuran pun tak terelakkan. Tuan Alex dan Gustavo langsung menembaki orang-orang tersebut dan bergegas keluar, sementara itu Eve pun ikut keluar belakangan.Dan ketika sampai di luar rumah mewah tersebut, sudah terlihat banyak orang terluka dan sebagian bersembunyi untuk melawan dari kejauhan. Eve pun mengawasi dari kejauhan dan ikut membantu menembaki orang-orang yang mengincar Gustavo dan Tuan Alex dari kejauhan. Ia menyelinap, dan ...."Siapa yang menyuruhmu?" tanya Eve yang saat ini sudah berdiri di belakang salah satu orang dengan menodongkan pistol ke kepala orang tersebut."Ck!" decak orang tersebut kesal.Lalu ....Dor! Dor!"Akkh!" Dua buah tembakan di punggung membuat orang di depannya itu memekik dan membuatnya
Baca selengkapnya
Teka-Teki Lain
"Aku ...." Eve berpikir keras.'Apa yang harus kutawarkan? Uang? Aku akan dianggap menghinanya. Jabatan? Untuk apa dia butuh jabatan. Wanita?' Eve melirik ke arah ayah mertuanya. 'Ah, jika dia mau, pasti sudah ada banyak perempuan di rumah mewah ini. Lalu apa?' pikir Eve dengan serius.Tiba-tiba ...."Aha!" Eve tersenyum cerah ke arah Tuan Alex."Apa?" Tuan Alex mengerutkan dahi menatap ekspresi Eve yang tiba-tiba berubah."Aku akan membuatkan bubur untuk Anda kapan pun Anda mau," ucap Eve dengan sebuah senyum hangat di wajahnya."Setiap waktu?" Ulang Tuan Alex."Iya.""Itu artinya kamu harus tinggal bersamaku kan?""Eh!" Eve terkejut karena tak memikirkan bagian itu."Aku setuju. Mari kita pergi ke perusahaan Kakek Tua itu sekarang," ucap Tuan Alex dengan ringan sembari melangkah ke arah mobil yang terparkir di halaman rumah itu."Tunggu Pa, tunggu," ucap Eve yang terlihat tak digubris oleh Tuan Alex karena ayah mertuanya itu terlihat terus melangkah tanpa menoleh sedikit pun."Kenap
Baca selengkapnya
Proses
Setelah beberapa saat mengobrol, akhirnya Keanu dan Leon pun berganti pakaian biasa dan berkeliling di proyek tersebut. Hingga akhirnya Keanu memerintahkan semua orang yang ada di sana untuk berkumpul."Selamat siang," ucap Keanu di depan puluhan pekerja yang ada di sana, beserta beberapa pegawai perusahaan yang memang ditugaskan menangani proyek tersebut."Siang Pak," jawab semua orang serentak."Perkenalkan dia adalah Dokter Leon." Keanu menoleh ke arah Leon. "Perusahaan pusat secara khusus mengundangnya ke sini selama beberapa hari karena mendegar ada beberapa keluhan dari para pekerja tentang beberapa masalah kesehatan. Jika ada yang ingin berkonsultasi kalian bisa menemuinya."Ekspresi tenang Leon pun seketika berubah. 'Sialan Keanu, dia menganggapku dokter apa! Dan dia menyuruhku ke tempat ini karena menjadikanku umpan,' geram Leon di dalam hati."Benarkan Dokter Leon?" tanya Keanu lagi dengan hangat.Leon pun ikut menoleh. 'Memangnya aku bisa menolak kamu?' batin Leo
Baca selengkapnya
Tertangkap
"Siapa Key?" tanya Leon yang muncul dari belakangnya.Keanu pun membuka dan membaca isi amplop tersebut. "Benar-benar ada," gumam Keanu lalu memberikan surat tersebut pada Leon."Ck, benar-benar terjadi," desis Leon ketika selesai membaca surat yang berisi ancaman dan meminta Keanu untuk datang ke hutan sendirian. "Apa yang harus dilakukan?"Mendengar pertanyaan tersebut, Keanu pun langsung menoleh dan tersenyum hangat ke arah sahabatnya itu."Jangan menakutiku," ucap Leon sambil mundur selangkah karena senyuman hangat Keanu pasti merupakan bencana untuk dirinya. "Bukankah kamu ingin segera bulan madu?" tanya Keanu sembari meletakkan kedua tangannya pada pundak Leon. "Tenang saja, aku tidak mungkin membuat Yualit menjadi janda.""Firasatku makin buruk," bisik Leon sembari menatap senyum lebar sahabatnya itu."Tenang saja, tidak ada yang buruk," sahut Keanu. Beberapa jam berlalu, saat ini mobil Keanu yang sudah disopiri oleh anak buah Keanu pun sampai di tempat yang sudah di
Baca selengkapnya
Ternyata Dia
Keanu terus memperhatikan pelayan kakeknya yang terus berjalan mendekat ke arahnya. Laki-laki yang berusia lebih tua darinya beberapa tahun itu lalu berhenti tepat di depannya."Dokter Leon, maafkan saya. Sebenarnya Anda seharusnya tidak terlibat dalam masalah ini. Saya harap Anda tidak mempunyai dendam pada saya di kehidupan yang akan datang," ujar laki-laki tersebut sembari membungkak tubuhnya untuk menandakan ketulusannya meminta maaf.'Apa ini benar karena kakek?' batin Keanu yang begitu penasaran karena laki-laki tersebut tak mengubah perilakunya bahkan sampai saat ini.Namun tentu saja Keanu tak menyahut karena khawatir kalau laki-laki tersebut akan mengenalinya jika ia bicara."Kenapa hanya diam saja Dokter?" Tanya laki-laki tersebut yang kemudian berjongkok di depan Keanu."Sekali lagi maafkan saya dokter Leon karena harus mengakhiri hidup Anda hari ini karena ada orang yang memaksa saya melakukan ini," ucap pelayan tersebut sambil menundukkan kepalanya. "Saya sebenerny
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status