All Chapters of Morning, Tuan Anu: Chapter 21 - Chapter 30
195 Chapters
Curhatan Hati Eve
Satu minggu kemudian.            Setelah kejadian melamar di tengah-tengah halaman perusahaan tersebut, Eve akhirnya mengundurkan diri dari pekerjaannya karena Keanu melarang perusahaan tersebut untuk memberikan tugas pada Eve. *'Kamu itu calon menantu dari keluarga Howgins. Apa kamu ingin mempermalukan kami? Jika iya, kamu harus menanggung sendiri akibatnya.'* Sebuah kalimat yang selama beberapa hari terngiang di telinga Eve, kalimat yang merupakan sebuah jawaban ketika Eve tetap kekeh ingin bekerja sebagai sopir taksi di tempat tersebut. "Hufff …." Helaan napas Eve yang entah keberapa kalinya muncul di pagi itu. "Mengeluh lagi," sahut Nick yang saat ini sedang duduk di kursi makan yang ada di dekat Eve. "Hidupku kacau Nick," ucap Eve sambil menggaruk kepalanya dengan gemas. "Aku sudah mendengar ini 50 kali dalam minggu i
Read more
Mantan Yang Menyesal
"Dam, jangan membuat keributan di sini," ucap Eve dengan tegas dan terlihat ketidak senangan di matanya. "Apa maksud kamu, kenapa kamu selalu lebih mementingkan banci ini," sergah Adamson sambil menatap sinis ke arah Nick. Nick yang mendengar cemoohan menghampiri dirinya lagi, ia pun langsung membulatkan matanya. "Jangan sembarang bi—" "Diam kamu Dam," sergah Eve menyela perkataan Nick dan menggantikan sahabatnya itu untuk membalas kalimat Adamson. "Aku heran, sebenarnya apa tujuan kamu kemari? Sepertinya kamu tidak serius minta maaf padaku," lanjut Eve yang mengeluarkan apa yang ada di dalam pikirannya. Lalu Adamson pun kembali menatap Eve dengan aneh. "Apa maksud kamu, apa kamu meragukan aku? Aku ini selalu serius dengan kamu, tapi kamu yang selalu membuat hubungan kita renggang," debatnya dengan tidak jelas. Eve yang mendengar kalimat tak jelas tersebut pun langsung meng
Read more
Dobrakan Pintu
          Nick yang datang belakangan pun ikut terkejut melihat pintu rumah yang sudah roboh tersebut. "Kalian gila! Ini merusak properti orang namanya," ujar Nick dengan berapi-api sembari mengarahkan tatapan tajam ke arah dua orang laki-laki yang memakai setelan jas rapi di tengah-tengah pintu rumah tersebut. Lalu kedua laki-laki tersebut seolah mengacuhkan Nick dan langsung menatap ke arah Eve. "Apa Anda Nona Eve?" tanya salah satu dari ke dua orang tersebut. "Nanti dulu. Kalian jawab dulu pertanyaanku tadi," sahut Eve. "Kami orang yang di kirim oleh Tuan Muda untuk menjemput Anda," jawab salah satu orang berjas tersebut. "Tuan Muda," gumam Eve sejenak. "Keanu?" tanyanya memastikan. "Benar." "Di mana dia sekarang?"  "Tuan Muda ada di dalam mobil,'' jawab kedua orang tersebut hampir ber
Read more
Kenapa Tidak Dari Dulu
"Berisik!" bentak Keanu. Sesaat kemudian dengan cepat Keanu keluar dari mobilnya dan menarik Eve dengan kasar, hingga mendorong tubuh gadis tersebut masuk ke dalam mobilnya.  "Hei!" teriak Eve yang berusaha keluar dari mobil, tapi dengan cepat berhenti ketika Keanu menodongkan pistol ke arahnya. "Jangan berisik," ucap Keanu sembari terus menodongkan pistol tepat ke wajah Eve, hingga membuat Eve mengangkat tangannya seolah sedang disandera.Dan setelah Eve tenang, kemudian Keanu beralih menatap ke arah Nick. "Kamu jaga rumah ini, nanti akan ada orang yang membetulkan semuanya. Mengerti?"  "Mengerti," sahut Nick dengan cepat sambil terus melirik ke arah sahabatnya yang masih berada di bawah ancaman pistol Keanu. Setelah itu Keanu pun dengan cepat masuk ke dalam mobilnya dan menyuruh sopir membawa mobil tersebut dengan cepat meninggalkan tempat tersebut.&nbs
Read more
Kamu Siap?
        Keanu dan Eve pun berjalan dengan mantap, langkah-langkah tegas mereka di lantai pertama gedung perusahaan tersebut tentu saja langsung menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di sana. Bagaimana tidak, saat ini Keanu dan Eve masuk ke dalam perusahaan tersebut dengan dikawal oleh empat orang laki-laki di belakang mereka. Tubuh keempat laki-laki yang tinggi tegap hampir seukuran Keanu dengan setelan jas rapi dan alat komunikasi di telinga mereka itu pun langsung memperlihatkan kalau keempat orang tersebut adalah bodyguard dari kedua orang yang berjalan paling depan—Keanu dan Eve. "Siapa itu?" bisik-bisik para karyawan yang kini berada di lantai satu perusahaan tersebut.  Para karyawan tersebut langsung menebak-nebak siapa kedua orang yang menggunakan pakaian mahal dan datang dengan cara seperti itu. Sebenarnya ini bukan kali pertama Keanu datang ke perusahaan tersebu
Read more
Sandiwara
        Semua orang pun langsung menatap ke arah dua orang yang baru saja masuk ke dalam ruangan tersebut, termasuk Eve dan Keanu yang langsung berbalik badan untuk melihat orang yang baru saja datang tersebut. Dan sesaat kemudian, semua orang yang ada di ruangan tersebut serempak berdiri dan memberi hormat pada orang orang yang baru datang tersebut. "Selamat datang Tuan Besar," sapa semua orang hampir serempak. "Selamat siang Kakek," ucap Keanu yang juga memberi hormat dengan sedikit membungkukkan badannya. Melihat hal itu, Eve pun langsung mengikuti apa yang dilakukan oleh Keanu. "Ya," sahut Tuan Howgins, orang yang dipanggil dengan sebutan Tuan Besar oleh semua orang tersebut. Kemudian laki-laki paruh baya yang ada di belakang Tuan Howgins pun langsung mendorong kursi roda yang diduduki oleh Tuan Howgins mendekat ke arah Keanu dan Eve. 
Read more
Kursi Untuk Istri
"Benar, itu adalah simbol keluarga Howgins. Cincin itu diwariskan turun temurun untuk menantu keluarga Howgins," ujar Tuan Howgins dengan tatapan tenang. Eve pun langsung menelan salivanya ketika mendengar ucapan laki-laki berumur lebih dari setengah abad tersebut. 'Duh ini bagaimana, kenapa harus nerima-nerima benda seperti ini segala. Ck, padahal aku ingin meninggalkan laki-laki kampret itu setelah semuanya selesai,' batinnya yang makin resah memikirkan semua hal tersebut. Dan sesaat kemudian, Keanu pun dengan cepat mengambil cincin yang masih berada di tangan Eve tersebut dan dalam sekejap sudah memakaikan cincin tersebut ke jari manis Eve. Bibir Eve terbuka, matanya mengedip pelan ke arah Keanu yang ada di depannya.  "Jangan seperti orang bodoh," bisik Keanu setelahnya. Kalimat tersebut langsung menyadarkan Eve dari rasa tak percayanya. 'Cih, baru juga ternganga sebentar
Read more
Wasiat
Mendapat perhatian dari Tuan Howgins, pemuda tersebut pun langsung berkata, "Sebenarnya Papa sendiri tidak begitu ingin jabatan ini, tapi karena desakan semua orang—" "Bagus kalau begitu," sela Tuan Howgins dengan santai hingga membuat pemuda tersebut terdiam. "Tapi Tuan Besar ini semua demi kebaikan perusahaan, kami di sini karena sangat perduli dengan perusahaan yang sudah Anda rintis dari nol ini," sahut yang lain. Kemudian Tuan Stenly pun langsung menyahut, "Tenang semuanya, aku yakin Tuan Besar punya pertimbangannya sendiri untuk masalah ini." Kemudian Tuan Howgins pun langsung menatap ke arah anak laki-lakinya tersebut. "Benar kan Pa?" tanya Tuan Stenly sambil menatap ke arah laki-laki berumur tersebut. "Benar," jawab Tuan Stenly lalu menatap ke arah lain. Keanu yang melihat interaksi di antara kakek dan pamannya itu pun langs
Read more
Ingin Tahu
Dan sesaat kemudian Keanu pun langsung tersenyum tipis. "Jadi seperti itu keputusannya …." Nyonya Silvia pun langsung membulatkan matanya ketika mendengar sahutan Keanu yang tak seperti angan-angannya. 'Kenapa dia bisa setenang itu? Apa dia sudah berubah? Atau jangan-jangan dia bukan orang yang sama?' Pertanyaan-pertanyaan yang terus berputar di kepalanya itu membuatnya menampilkan ekspresi sesungguhnya dari apa yang ada di dalam hatinya. "Kenapa Tante, apa ada sesuatu yang salah?" tanya Eve dengan santai saat melihat ekspresi menggelikan dari Nyonya Silvia. Sontak saja Nyonya Silvia yang tersadar pun langsung mengganti ekspresinya. "Ehem, apa maksud kamu?" tanyanya dengan tenang sambil menatap lurus pada Eve. "Aku lihat Tante sepertinya terkejut mendengar jawaban dari Kak Keanu, aku kira ada sesuatu yang salah atau sejenisnya," sahut Eve masih dengan gaya santainya. "Tida
Read more
Di Atas Eve
"Namaku Rosela, salam kenal Kak Ev," ucap gadis tersebut dengan sebuah senyum mengiringi ucapannya. Lalu Eve pun membalas senyuman tersebut dengan sebuah senyum yang tak kalah hangat, disertai remasan tangan yang lebih kuat dari yang dilakukan gadis di depannya itu. "Wah, nama yang sangat cantik cocok dengan orangnya," ujarnya. Dan tentu saja Rosela yang awalnya ingin memberi gertakan pada Eve, kini berbalik dialah yang wajahnya memerah menahan sakit karena remasan tangan Eve. 'Sialan.' Komat-kamit bibir Rosela menggerutu dengan suara sangat pelan sembari menarik tangannya, namun sesaat kemudian masih menampilkan senyum manis di wajahnya. "Oh iya Kak Ev, kapan kamu mengenal Kak Key?" tanya Rosela dengan santai sambil melangkah mendekati Eve. Eve pun langsung menoleh ke arah gadis yang kini berdiri di sampingnya itu. "Kenapa, kamu kepo ya …," ujar Eve dengan nada seakan ber
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status