All Chapters of Morning, Tuan Anu: Chapter 31 - Chapter 40
195 Chapters
Kelakuan Saudaramu
Mendengar hal tersebut, Keanu pun langsung berlari menuju kamar yang sudah tak jauh darinya itu. "Sial!" maki Keanu ketika ternyata pintu tersebut terkunci dari dalam.  Kemudian Keanu pun mengetuk pintu tersebut dengan kencang. "Ve!" teriaknya yang terdengar panik karena terdengar suara benda pecah lagi. "key, cepat!" Teriak Eve dari dalam kamar tersebut. Mendengar teriakan tersebut, Keanu pun langsung memundurkan tubuhnya untuk mengambil ancang-ancang.  Lalu …. BRAKK! Percobaan pertama Keanu untuk mendobrak pintu kamar tersebut gagal. "Sial!" Maki Keanu lalu kembali mundur untuk mengambil ancang-ancang lagi. Hingga setelah beberapa kali terus membenturkan tubuhnya untuk mendobrak pintu tebak tersebut, akhirnya Keanu pun berhasil.  "Ve!" panggil Keanu sembari melangkah masuk ke dalam kamar tersebut.
Read more
Intimidasi
"Ada maling," sahut Eve dengan santai. "Maling?" Wanita yang baru saja masuk ke dalam kamar itu pun langsung mengerutkan keningnya ke arah Eve. Eve pun melebarkan matanya dan mengedip-ngedipkannya dengan cepat. "Iya, maling." Dia mengatakan hal itu dengan ringan dan wajah cerah, seolah semua kejadian yang baru dialaminya itu bukanlah beban dan justru membuatnya senang. "Maling?" tanya wanita itu sekali lagi yang masih nampak kebingungan. "Iya, apa kamu tidak pernah mendengar istilah maling? Orang yang melakukan kejahatan  dengan  berusaha mencuri," terang Eve dengan ekspresi aneh seperti bukan orang normal, atau lebih seperti sedikit mengerikan. "A-a-aku …." Wanita tersebut terbata-bata saat ingin menanggapi kalimat Eve tersebut, tentu saja itu karena rasa ngeri dampak dari ekspresi Eve yang mirip aktor di film-film psikopat. Eve pun berkata
Read more
Meja Makan
"Dari Rose," jawab Keanu dengan tenang. Eve pun langsung berdiri dan bertanya lagi. "Tadi?" "Ya." Keanu menjawab singkat nan ringan, seolah tak mempunyai masalah sedikit pun tentang foto tersebut. "Sialan, Si Bibir Bebek itu," geram Eve sembari meremas  beberapa lembar foto yang ada di tangannya.  Keanu pun langsung mengerutkan keningnya ketika mendengar julukan yang diberikan Eve untuk Rosela. Sebenarnya Eve memang tidak salah saat memberikan julukan tersebut, karena bibir dari sepupu Keanu tersebut memang sedikit berlebihan tebalnya akibat beberapa kali melakukan prosedur filler bibir. "Kenapa, apa kamu nggak suka aku menyebutnya begitu?" Sewot Eve saat melihat ekspresi Keanu tersebut. "Siapa bilang," tandas Keanu. "Aku hanya takjub pada kamu, karena kamu bisa pas memberi julukan dalam waktu sesingkat itu," imbuhnya, asal bicara.  
Read more
Aku Masih Virgin
"Tentu saja seperti yang dilakukan oleh seorang bos perusahaan yang asli," jawab laki-laki tersebut sembari berjalan ke arah Keanu dan Eve dengan gaya sok santai.Kemudian Keanu langsung menoleh ke arah Eve yang sedang menatap tajam ke arah laki-laki yang saat ini berjalan dengan santai ke arah mereka."Sayang," ucap Keanu sembari mengusap lembut kepala istrinya itu. "Menurut kamu orang yang bekerja keras untuk perusahaan itu disebut bos atau pegawai?"Eve pun langsung menoleh ke arah Keanu dan menjawab dengan lembut. "Tentu saja pegawai, Sayang.""Aku tahu, mama pasti tidak akan sembarangan memilihkan aku seorang istri," ujarnya lalu dengan lembut mengecup kening Eve.'Cari kesempatan banget,' batin Eve sambil menunduk dengan gaya sok malu-malu.Laki-laki yang kini sudah berada di depan Eve dan Keanu itu pun langsung tersenyum meremehkan. "Kalian tidak perlu berpura-pura di depanku," ujarnya dengan santai."Apa yang kam
Read more
Gaun
Keanu terdiam sesaat sembari menghisap rokok di tangannya sekali lagi. "Tapi ini—"Kalimatnya langsung terputus ketika mendengar ketukan di pintu kamar tersebut."Biar aku," ujar Eve sembari bangun dari sofa besar tersebut. Kemudian ia pun berjalan dengan cepat ke arah pintu masuk tersebut dan membukanya dengan santai.Dan ketika membuka pintu tersebut, terlihat seorang gadis berdiri di depan pintu tersebut."Ya," ujar Eve sambil tersenyum hangat ke arah gadis yang menggunakan seragam pelayan tersebut."Ini Nyonya Muda," ujar gadis tersebut sembari memberikan sebuah tas besar yang bergambarkan sebuah logo brand ternama.Eve pun mengerutkan keningnya menatap tas besar tersebut. "Ini dari mana?" tanyanya yang langsung saja menaruh curiga. Ia berusaha untuk selalu waspada di rumah itu karena baginya, rumah mewah yang dihuninya saat ini bukanlah surga tapi medan perang."Aku yang menyuruh orang membelikan ini," ujar Keanu ya
Read more
Gaun Transparan
Keanu yang ada di samping Eve pun langsung ikut menatap ke arah pakaian istrinya itu. Matanya terbelalak ketika bagian pakaian yang terkena cipratan air itu terlihat seolah semakin menipis dan terlihat makin menerawang."Kenapa dengan baju ini?" Eve mengatakan hal itu sambil semakin banyak menggulung ujung gaunnya karena bagian basah itu seolah semakin menyebar.Kemudian Keanu pun dengan cepat membuka jas yang dikenakannya dan memakaikan jas itu pada Eve. Setelah itu ia menatap ke arah pelayan yang juga sempat panik melihat hal itu. "Ingat, jangan pernah mengatakan hal ini pada siapa pun, mengerti!"Pelayan yang masih menggenggam wash cup di tangannya itu pun langsung mengangguk dengan cepat. "Saya berjanji Tuan Muda," ujar pelayan itu sambil memegang sedikit kulit di leher bagian depannya (cara bersumpah di negara itu)."Bagus," sahut Keanu lalu dengan cepat menggendong Eve dan membawanya ke arah mobil yang terlihat sudah dipersiapkan di ujung jalan yang mereka lewati saat ini.Sesaa
Read more
Aku Tidak Mati
Tentu saja Keanu tak menjawab ucapan istrinya tersebut, ia pun langsung meninggalkan mobil dan dalam sekejap sudah masuk ke dalam butik tersebut."Hah, dasar laki-laki menyebalkan. Aku sumpahi kamu mandul tujuh turunan," rutuk Eve sambil terus menatap ke arah pintu masuk butik yang baru sesaat yang lalu dilewati oleh suaminya.Beberapa menit berlalu, Eve yang sendirian di dalam mobil pun terus menatap ke arah pintu masuk butik tersebut."Lama sekali," gerutu Eve yang terus menantikan Keanu keluar dari butik tersebut, membawa baju baru untuk dirinya."Andaikan hanya robek aku sudah masuk ke sana sendiri," gumamnya sambil memegangi bagian bawah gaunnya dan menatap ke arah bagian yang tadi terkena cipratan air di halaman mansion. "Ini semua gara-gara setan-setan itu. Lihat saja nanti bagaimana aku akan membalas kalian," imbuhnya.Eve pun terus bergumam hingga akhirnya terlihat beberapa orang keluar dari dalam butik tersebut."Ke mana sih dia," gerutunya lagi ketika melihat orang-orang te
Read more
Setengah Mati
Eve pun dibuat takjub dengan apa yang dilakukan oleh para wanita tersebut. Beberapa orang memegangi kain yang digunakan sebagai tirai, sedangkan yang lainnya masuk ke dalam tirai dadakan itu untuk membantu Eve mengganti pakaian dan membetulkan dandanannya.Setelah lebih dari sepuluh menit, akhirnya orang-orang yang memegangi kain tersebut pun langsung menurunkan tangannya setelah salah seorang yang ada di dalam tirai tersebut memberi tanda.Dan di saat Eve yang masih takjub dengan hal yang baru pertama kali dialaminya itu, salah satu dari orang tersebut sudah berjalan ke arah Keanu yang saat ini sedang membelakangi orang-orang tersebut."Sudah Tuan Muda," ujar orang tersebut sambil berdiri di belakang Keanu.Mendengar hal itu Keanu pun langsung berbalik dan menatap ke arah Eve yang saat ini sedang menghadap ke arahnya dengan pandangan kosong dan sebuah senyuman tidak jelas."Baiklah, kalian boleh kembali," ujar Keanu sambil melangkah ke arah Eve."Baik Tuan Muda," sahut orang tersebut
Read more
Pasti Membunuhmu
"Hei apa hubunganmu dengan Butik Chessel?""Kenapa?" tanya Keanu balik sambil mulai menyetir kembali karena baru saja terbebas dari kemacetan."Sepertinya orang-orang di sana sangat mengenal kamu, bahkan berbuat seperti itu padaku," terang Eve, mengutarakan apa yang ada di dalam otaknya."Seperti apa?" tanya Keanu dengan santai.Eve pun menghela napas panjang lalu berkata, "Ya seperti tadi, itu istimewa. Jangan bilang kalau semua itu karena uang, itu bukan alasan yang tepat karena semua orang juga tahu kalau butik itu memang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang VIP saja. Dan aku yakin tidak semua orang VIP akan diperlakukan seperti itu.""Kamu bahkan sudah tahu jawabannya, kenapa masih bertanya," sahut Keanu masih dengan tenang."Jawab yang benar, jangan berputar-putar."Sesaat kemudian sebuah senyum tipis pun langsung muncul dari bibir Keanu. "Kalau aku bilang aku ini pemilik butik itu, apa kamu akan percaya?"Mata Eve pun langsung membulat mendengar ucapan Keanu tersebut. "Apa? Kamu
Read more
Daun Pintu
"Itu tidak perlu kamu tahu," jawab Keanu dengan santai.Eve pun langsung mencebikan bibirnya. "Sok misterius," celetuknya sambil menatap ke arah lain.Sepuluh menit berlalu, kini Keanu dan Eve sudah sampai di halaman sebuah rumah mewah yang ada di salah satu kawasan elite di dekat pusat kota."Hufftt." Eve menghela napas kasar sembari mengarahkan pandangannya pada rumah yang bergaya klasik tersebut. Dari mimik mukanya terlihat jelas perasaan kompleks yang ada di hatinya saat ini."Kenapa, apa kamu takut?" sindir Keanu sambil mengarahkan tangannya untuk membuka pintu mobil yang ada di sampingnya.Dan sekali lagi sebuah helaan napas kasar muncul dari bibir Eve."Bukan takut tapi apa ya ... kamu tahu sendiri kan kalau aku susah payah kabur dari rumah ini. Dan kemarin itu aku menemui kamu karena tertangkap oleh mereka," jawabnya."Bukankah ini rumah keluarga Swan sebelumnya?" Keanu mengatakan hal itu sambil melangkah keluar dari dalam mobil tersebut.Eve yang mendengar hal itu pun langsun
Read more
PREV
123456
...
20
DMCA.com Protection Status