All Chapters of Istri Cacat CEO: Chapter 11 - Chapter 20
64 Chapters
Istri Cacat CEO 11
Istri Cacat CEO Bab 11 Christian baru saja menutup panggilan. Beberapa saat yang lalu, ayahnya mengabarkan bahwa dirinya baru saja datang bersama istri barunya ke Dubai untuk urusan bisnis sekalian berbulan madu dan merayakan pesta disana. 'Haruskan kau merusak pagiku, Dad?' Christian kesal hingga tak sengaja melemparkan ponselnya ke sudut kasur. Pagi-pagi mood-nya sudah turun hanya karena mendengar suara ayahnya. Christian keluar dari kamarnya.  Indera penciumannya langsung menghirup aroma harum dari kopi yang sudah terhidang di meja. "Selam
Read more
Bab 12
Bab 12Hari yang cerah, saat seorang pemuda tampan menggenggam tangan seorang gadis kecil di sebuah taman yang indah, keduanya tampak bahagia sekali. Mereka saling melirik dan tersenyum penuh dengan kebahagiaan.Pemuda itu mengucapkan sebuah nama dan berikrar suci serta berjanji akan mendampinginya selamanya.Namun tiba-tiba, tempat itu dipenuhi dengan api yang berkobar. Tak lama kemudian, terdengar sebuah dentuman yang keras, sehingga membuat semua orang berhamburan menyelamatkan diri. Gadis itu begitu ketakutan hingga berteriak kesana-kemari memanggil orang-orang yang dia sayangi. Hingga beberapa saat tubuhnya terguncang hebat.Rosaline yang heran langsung mendekat ke arah ranjang. Ia melihat
Read more
Bab 13
Bab 13Hari sudah beranjak pagi, saat Via membuka matanya pelan. Ia mengedarkan pandangan ke sekelilingnya. Ia berada di ruangan serba putih dengan aroma obat-obatan.Setelah melihat tangannya terpasang infus dan kepalanya yang dibalut perban. Barulah Via mengingat kejadian yang menimpa dirinya.Tak lama kemudian, seorang Suster memasuki ruangan."Anda sudah sadar, Nona?" tanyanya seraya mengecek infusnya. Via mengangguk.Melihat wajah Via yang cacat, Suster itu tidak tahan untuk bertanya."Apa yang menyebabkan wajahmu seperti itu? Kenapa kamu tidak segera mengobatinya?"Seakan tersadar, Via langsung meraba wajah bagian kirinya. Saat ini dia sangat malu kar
Read more
Bab 14
Bab 14Jalanan sore ini tidak terlalu ramai, mungkin karena hujan baru saja reda. Kabut tipis menjadi pemandangan yang indah dan menenangkan. Sebuah mobil mewah membawa Via kembali ke Unit Apartemen tempatnya bekerja setelah beberapa hari dirinya dirawat di Rumah Sakit.Suasana Unit sangat sepi, seolah tidak ada penghuninya. Via berpikir Bosnya sedang bekerja, karena ini masih jam kantor. Via memasuki kamarnya lalu teringat pada ponsel yang beberapa hari tidak disentuhnya.Ponsel itu mati. Ketika Via mengaktifkannya, dia tidak menemukan satu panggilan pun dari Chiara, padahal waktu itu dia berkali-kali mendengar panggilan dari wanita bermulut pedas itu.Via menarik napas panjang, lalu berba
Read more
Bab 15
Bab 15 'Sialan, kemana gadis cacat itu pergi?' Chiara menahan kekesalan di hatinya. Dia tidak bisa menemukan Via dimanapun. Akhirnya ia pergi dengan tergesa sebelum ada orang lain yang mengetahui keberadaannya.Di hotel, Aleandro marah karena tidak menemukan Chiara di sampingnya. Lelaki itu mendengkus kesal dan akan memberi Chiara pelajaran.'Berani-beraninya dia pergi tanpa seijinku!' *****Di kantor saat istirahat tiba. Christian memesan makanan serupa yang Via masakkan di Unit. Christian mencicipi rasanya dengan perlahan. Baru satu suapan, lidahnya langsung menolak makanan itu.Christi
Read more
Bab 16
Bab 16Untuk menghilangkan kekesalannya, Christian pergi ke sebuah klub malam, ia menghabiskan waktu dengan meminum minuman beralkohol hingga pagi hampir menjelang. Kemudian pulang bersama para bodyguardnya.Sepanjang jalan mulutnya tidak berhenti mengoceh, bahkan tangannya pun ikut bergerak-gerak memukul ke arah para bodyguard, tapi orang-orang yang menjaganya itu hanya diam saja seperti patung.Christian bangun hampir menjelang sore hari.Ia menghubungi Bram dan memintanya untuk datang ke Unit."Ck, tidak bisakah kau berhenti menggangguku di akhir pekan?" protes Bram dari seberang telepon."Turuti saja perintahku atau kepotong gajimu bulan ini," ancam Christian sambil mematikan panggilan.Mesk
Read more
Bab 17
 Bab 17"Detektif Andreas!" "Oh, Tuan Bram, sedang apa anda di sini?" kening Bram seketika mengernyit heran. Bukankah harusnya dirinyalah yang bertanya. Apa yang sedang dilakukan lelaki berusia akhir  tiga puluhan itu di Klinik."Tuan?" Bram tersadar dari lamunan. Kemudian ia tersenyum canggung."Maaf, aku hanya sedang mencari teman." Detektif itu mengangguk dengan sedikit senyum lalu keduanya berpisah. Detektif itu pergi dengan bergegas. Bram langsung kehilangan moodnya untuk mencari Via, lagipula pihak Klinik tidak mengijinkannya menemui pasien manapun. Akhirnya Bram kembali pulang.*****Tu
Read more
Bab 18
Bab 18Malam ini, pesta perayaan pernikahan James dan Rosaline akhirnya digelar di sebuah hotel bintang 5 dengan nuansa yang sangat mewah. Para tamu undangan terdiri dari orang-orang penting dari kalangan atas negeri itu. Para Pejabat, Amir, dan Pengusaha elit turut menjadi tamu kehormatan.James dan Rosaline tersenyum hangat menyambut tamu-tamu mereka, sementara anak mereka satu-satunya masih belum kelihatan batang hidungnya.Di dalam Unit, Christian tengah bersiap. Malam ini dia akan hadir tanpa pasangan, mengingat Chiara masih belum bisa dihubungi.Itu adalah pesta perayaan pernikahan sekaligus perayaan ulang tahun perusahaan ke 53 tahun. Sudah pasti yang hadir pun masing-masing membawa pasangan.
Read more
Bab 19
Bab 19Dengan keahliannya, Aleandro sangat mudah berpura-pura baik di depan orang-orang itu namun tak ada yang tahu dengan kebusukan hati pria itu di dalamnya.Melihat kelakuan Chiara yang memalukan, Aleandro segera mengajaknya pergi dari tempat itu dengan menarik paksa tangan Chiara hingga wanita itu merintih kesakitan.Di dalam kendaraan, mata tajam Aleandro menatap wajah Chiara yang terpaku di tempatnya. Pikiran wanita itu masih fokus pada Via. Dia masih belum puas memaki Via. Niat dalam hatinya ingin mempermalukan Via, tapi kenapa justru dirinya yang merasa malu dan jatuh sekarang. Salah satu alasan Chiara membenci Via adalah karena ayahnya Suryo yang tiap waktu selalu memikirkan Via dan Julia, bahkan kehadiran dirinya di sisi Sang Ayah hanya seperti pajangan. Ada tapi tidak dianggap. Makanya ia bersiasat mengirim Via jauh dari Suryo
Read more
Bab 20
Bab 20Suasana masih tampak gelap di luar saat Via terbangun dari tidurnya. Ia sedikit terkejut ketika melihat Christian berbaring di sampingnya dengan posisi meringkuk tanpa selimut.Via berulang kali mencoba mengingat kapan lelaki itu datang ke tempatnya, dia juga memeriksa pakaiannya. Apakah ada yang berubah atau tidak.Mungkin karena semalam dia tidak bisa tidur dengan nyenyak, hingga saat ia terlelap tanpa sadar Christian masuk ke kamarnya.Via lalu bergegas ke kamar mandi dan menunaikan kewajibannya.Langit Dubai masih gelap saat Via menjalankan rutinitasnya seperti biasa setelah beberapa waktu ia tinggalkan.Meskipun Unit tidak terlalu kotor, namun tempat itu juga tidak ter
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status