Semua Bab Penakluk Dewa: Bab 51 - Bab 60
143 Bab
Kekalahan Gao Jian
Sosok Gao Jian yang terus meminta pengampunan membuat Hao Li berdecak pelan. Hukum rimba berlaku di mana saja, bahkan di dalam Sekte Macan Hitam, Gao Jian yang lebih lemah daripada Hao Li harus meminta ampunan tas nyawanya sendiri. Gao Jian hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri karena menyinggung Hao Li, dan tentu saja Hao Li tidak akan berhadapan dengan Gao Jian jika Gao Jian bersikap biasa saja. "Lalu bukankah apa yang akan kau lakukan tadi melanggar peraturan sekte? Apakah kau berpikir kau istimewa karena memiliki Gao Tai yang merupakan murid Penatua Jing?" balas Hao Li. Ketakutan di kedua mata Gao Jian semakin terlihat, "t-tidak... Aku mohon biarkan aku pergi! Aku akan melakukan apapun untukmu, aku bisa melakukan semuanya! Aku mohon biarkan aku pergi!"Sekelompok murid yang memperhatikan tindakan tidak tahu Gao Jian memandang rendah Gao Jian. Siapa yang tahu sosok yang paling dihormati diantara murid pelataran luar akan begitu tidak
Baca selengkapnya
Tiga Keterampilan Bela Diri
Hao Li sekali lagi memasukkan energi spiritualnya ke dalam giok. Di dalam sana, dia melihat tulisan yang berisikan keterampilan bela diri, sedangkan di sisi lain, dia melihat bayangan seseorang yang tampak tengah mempraktikkan keterampilan bela diri yang terkandung di dalam giok itu. Saat itu Hao Li tahu, pemberian pria aneh ini sama sekali tidak sederhana. Karena tidak ingin ada orang lain yang mengetahuinya, Hao Li dengan cepat memecahkan giok di tangannya, membiarkan memori yang terkandung di dalam giok berpindah ke kepalanya. Hal yang sama dia lakukan kepada dua giok lainnya, dia memecahkan mereka. Tiga keterampilan bela diri pemberian pria berjubah jingga itu tidak lain adalah keterampilan menyerang, bertahan, dan gerakan. Tiga kombinasi dasar yang sangat dibutuhkan oleh seorang kultivator. "Penghancur Naga Berapi, itu adalah nama dari keterampilan bela diri yang berisikan teknik serangan. Ada juga dia keterampilan bela diri lainnya adalah
Baca selengkapnya
Berhutang Lagi
Kehancuran yang disebabkan oleh ledakan yang Hao Li ciptakan sama sekali tidak kecil. Untungnya tidak ada korban jiwa dari ledakan tersebut, membuat Hao Li tidak berada di posisi yang berbahaya. Meski begitu, dia masih harus bertanggung jawab atas ledakan tadi siang. Hao Li yang sudah mendengar semua penjelasan dari Fang Hu dan Penatua Wei jelas terkejut. Hanya dia yang tahu kalau ledakan itu terjadi karena dia mencoba mempraktikkan Keterampilan Bela Diri Penghancur Naga Berapi. Tapi apa yang paling membuatnya terkejut ialah, dia bahkan belum menguasai gerakannya, tapi ledakan yang diciptakan sudah sebesar itu. Setinggi apa kelas yang dimiliki oleh tiga keterampilan bela diri pemberian pria aneh itu? Dia bertanya-tanya. Sekarang dia berada di Balai Sekte, lebih tepatnya di salah satu ruangan di Balai Sekte, Aula Penghakiman. Penatua Wei dan Fang Hu berdiri di sisi saksi, sedangkan Penatua Zhang Yu adalah pemutus keputusan di dalam ruangan. 
Baca selengkapnya
Menunjukkan Kekayaan
Masalah hari itu di selesaikan dengan cepat. Karena kamarnya hancur, Hao Li terpaksa harus tinggal di Balai Pelatihan beberapa hari ke depan sampai kamar baru dibangun kembali. Tentu saja beberapa orang yang kamarnya hancur juga meminta Hao Li untuk bertanggung jawab, meski begitu Hao Li menghadapi mereka dengan tenang. "Maafkan aku karena telah membuat kalian semua harus tinggal di Balai Pelatihan untuk beberapa hari ke depan..."  ujar Hao Li meminta maaf kepada 10 orang yang kamarnya dia hancurkan. Zhong Ling, salah satu murid pelataran luar yang kamarnya Hao Li hancurkan, berkata, "lalu apa yang harus kita lakukan? Meski kita bisa tinggal di Balai Pelatihan, semua murid sekte akan menertawakan kita. Aku tidak mau mereka memandang rendah diriku!"Hao Li balas berkata, "bagaimana kalau kita tinggal di salah satu penginapan di wilayah sekte? Aku dengar ada begitu banyak penginapan di sekitaran sekte, aku rasa tidak masalah tinggal di sana selama
Baca selengkapnya
Kembali ke Serikat Perburuan
Keributan yang Hao Li ciptakan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah pelataran luar sekte, tak ayal juga beberapa murid pelataran dalam mendengar kekacauan yang Hao Li buat. Tentu saja ketika berita itu menyebar, Hao Li beserta sepuluh orang yang kamarnya Hao Li hancurkan, telah berpindah ke salah satu penginapan di wilayah Sekte Macan Hitam. Tanpa ragu sedikitpun Hao Li langsung menghabiskan sejumlah koin emas untuk menginap di sana. Zhong Ling mengubah cara pandangnya terhadap Hao Li, dia pikir Hao Li hanyalah murid baru yang dimanjakan oleh keluarganya. Wajar saja dia berpikir seperti itu, Hao Li terlalu sering berbuat ulah selama berada di dalam sekte, hanya mereka yang mendapatkan dukungan klan mereka yang bisa melakukannya. Namun setelah dia mengenal Hao Li lebih dalam, dia tahu kalau spekulasinya selama ini salah. Kepribadian Hao Li yang cukup dewasa membuat Zhong Ling dan yang lainnya kagum, dia menangani semua masalahnya dengan tena
Baca selengkapnya
Pecundang Miskin
"Sekarang kita akan kemana?" tanya Zhong Ling. "Entah, tidak ada yang harus dilakukan juga. Kurasa kita bisa kembali ke penginapan..." jawab Hao Li santai. "Jangan dulu, sebaiknya kita mampir sebentar di salah satu kedai yang cukup terkenal di wilayah Sekte Macan Hitam. Aku berniat untuk menyicipinya mumpung lagi ada di luar sekte...""Kedai? Kurasa itu sangat terkenal bahkan kau saja mengetahuinya...""Kau akan tahu saat kita sampai di sana."Tanpa banyak tanya, Hao Li mengikuti langkah Zhong Ling yang mengarah ke sebuah kedai yang cukup besar dengan banyak pelanggan di dalamnya. Kedai itu cukup ramai, ada beberapa orang yang memesan untuk dibawa ke rumah mereka, ada juga yang langsung memakannya di kedai. Pandangan Hao Li teralihkan pada sosok gadis kecil yang tengah membawa nampan. Keceriaan terlihat di wajahnya yang manis, membuat siapa yang melihatnya seolah ingin ikut tersenyum, tidak terkecuali Hao Li. "
Baca selengkapnya
Sekali Serangan
Sekelompok orang yang mengikuti Tu Mo membeku ketika melihat seorang remaja dengan mudahnya menumbangkan Tu Mo begitu saja. Bahkan jika Tu Mo tidak siap dengan serangan Hao Li, seharusnya dampak yang ditimbulkan tidak terlalu hebat. Namun tubuh Tu Mo terlempar lumayan jauh, Zhong Ling yang sedang diam menikmati hidangannya juga terkejut dengan tindakan Hao Li yang tiba-tiba. "Bagaimana dia bisa melemparkan tubuh pria besar itu? Bukankah pria berbadan besar itu berada di tahapan Pembentukan Pondasi?"Bukan hanya Zhong Ling sendiri yang berpikir demikian, tapi semua orang yang ada di kedai memikirkan hal yang sama. Mustahil bagi seorang kultivator tahapan Kondensasi Qi untuk mengalahkan mereka yang berada di tahapan Pembentukan Pondasi, jarak kekuatan mereka terlalu jauh. Hao Li menampar wajah Tu Mo beberapa kali dengan tangan kecilnya. Lambaian tangannya begitu ringan, seolah yang ditamparnya bukanlah manusia. Xiao Long dengan susah payah
Baca selengkapnya
Kekacauan
Ribuan orang berhamburan meninggalkan Desa Hijau, mereka tidak peduli dengan harta mereka, menyelamatkan nyawa mereka jauh lebih penting dari itu semua.  Sementara itu, di atas langit, seekor burung besar melesat dengan kecepatan angin, seorang pria paruh baya yang berdiri di atasnya memang senyuman sinis. Kedua matanya yang memancarkan sinar hijau gelap menatap ke arah Desa Hijau yang sekarang tengah kacau.  "100 tahun aku terkurung di neraka itu, akhirnya aku bisa terbebas keluar! Saatnya aku kembali memangsa para manusia, meningkatkan kekuatanku dengan cepat." Dia menatap tidak peduli pada segerombolan orang yang berusaha berlari dari begitu banyak binatang buas yang menyerang Desa Hijau. Dia melambaikan tangannya, api hijau gelap menyembur, membakar seluruh Desa Hijau menjadi abu dalam sekejap.  Kekacauan yang terjadi di Desa Hijau dengan cepat di ketahui oleh desa-desa yang ada di sekitarnya. Beberapa orang yang memiliki stamina ti
Baca selengkapnya
Pecahan Inti Semesta
Keringat membasahi seluruh tubuhnya, kedua kelopak matanya terlelap seolah sedang beristirahat setelah menghadapi peperangan. Rambut panjang berurai nya tampak berantakan, lantai kamar tampak sedikit lembab, mungkin karena jumlah keringat yang dikeluarkannya berlebihan. Hembusan angin malam meniup api dari lilin kecil yang dipajang di ujung kamar. Jendela kamar yang terbuka menampilkan pemandangan malam hari di wilayah Sekte Macan Hitam. Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, semua orang yang ada di wilayah sekte nampak panik, seperti sedang dikejar oleh sesuatu. Hao Li yang masih terbaring di lantai kamarnya sama sekali tidak terganggu dengan kekacauan yang terjadi di luaran sana. Rasa sakit yang menderanya selama hampir satu jam lamanya telah menguras habis seluruh energinya, membuatnya kelelahan total. Perlahan kedua kelopak matanya terbuka, menampilkan dua bola mata indah berwarna merah menyala. Indera penglihatan Hao Li sedikit buram, setela
Baca selengkapnya
Naga Putih Sembilan Cakar
Sosoknya yang perkasa berbanding terbalik dengan sikap yang ditunjukkan kepadanya sekarang. Kepalanya yang bertanduk panjang menunduk patuh di hadapan Hao Li, kedua mata emasnya tertunduk seolah tak berani bertatapan dengan Hao Li. Situasi macam apa ini? Dia benar-benar kebingungan. "Ini... Aku tidak tahu bagaimana harus bereaksi sebenarnya. Naga Putih Sembilan Cakar? Penjaga Inti Semesta Kesembilan? Apa yang sebenarnya kau katakan?" Hao Li menuntut penjelasan dari Naga Putih di depannya. Naga Putih itu tak langsung menjawab, dia merubah penampilannya menjadi seorang pria tinggi dengan pahatan wajah serta tubuh yang sempurna. Hao Li yakin, dengan penampilannya itu, menggaet banyak wanita adalah bakat alaminya. "Kristal yang kau dapatkan adalah salah satu dari sembilan pecahan Inti Semesta. Sebagai penjaga kesembilan Inti Semesta, suatu kewajiban bagiku untuk menjaga dan melindungi pemilik Inti Semesta. Karena energi yang terkandung
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status