All Chapters of Jasad di Kala Senja: Chapter 11 - Chapter 20
147 Chapters
Bab 11
Mereka berdua kemudian beranjak dari tempat duduknya dan segera menuju ke kantin yang seperti di katakannya sebelumnya. Dalam perjalanannya ke kantin, di lorong sekolah ternyata ada beberapa anak yang membicarakan mengenai Diana yang menghilang. Mereka yang berbicara di sana seolah mengatakan sesuatu yang hampir mirip dengan apa yang di katakan oleh dirinya dan juga Sola. Begitu mendengar ucapan mereka yang terbilang cukup nyaring, membuat Lilian berhenti sejenak dan itu membuat Sola yang sedang bersama dengannya itu merasa heran. Tidak lama kemudian, Sola bertanya kepadanya. “Kau baik-baik saja? Ada apa denganmu?” ucap Sola kepada Lilian yang tiba-tiba saja termenung. “Aku merasa sesuatu telah terjadi.” “Ha? Apa maksudmu?’ “Aku masih tidak yakin akan hal ini, tapi mendengar semuanya aku merasa sesuatu pasti telah terjadi. Aku yakin itu.” “Oke. Aku mengerti apa yang kau bicarakan. Jadi, sebaiknya kita segera pergi ke kantin.” Mereka be
Read more
Bab 12
Setelah mereka berdebat panjang, akhirnya perjalanan pun di mulai dan ternyata benar saja. Hujan deras ini memang menghambat dan bahkan petir juga menyambar di langit. Tapi mereka berdua terus pergi menggunakan mobilnya ke tempat yang mereka tuju. Dalam perjalanan yang berbahaya itu, rupanya sesuatu terjadi. Tiba-tiba saja mobil yang mereka tumpangi itu jatuh dari tebing yang tidak terlalu tinggi sehingga membuat mereka tidak sadarkan diri. Setelah beberapa lama pencarian, mereka akhirnya di temukan oleh tim pencari dari pihak berwajib dan langsung membawa keduanya ke rumah sakit. Ketika ambulan sudah sampai, rupanya salah satu dari mereka meninggal dunia dan orang itu tidak lain adalah pria yang merupakan kekasih wanita tersebut. Pria itu dinyatakan meninggal dunia karena mengalami kerusakan yang cukup parah di tubuhnya sehingga dokter sudah tidak bisa lagi menyelamatkan nyawanya. Setelah mereka melakukan perawatan, wanita tersebut kemudian dia sadar dan setelah mengetahui fakta it
Read more
Bab 13
“Terimakasih dokter, saya jadi tertolong,” ucapnya dengan penuh hormat “Lain kali kau harus siapkan lebih banyak obat penenang dan suntikan seperti yang tadi ku lakukan.” “Baik dok.” ‘Merepotkan saja,’ batin Gio Tidak lama setelahnya, dia langsung pergi ke ruangannya dan hendak menyelesaikan pekerjaannya lagi. Gio yang kemudian duduk dan langsung mengerjakan pekerjaannya itu, rupanya dia baru saja teringat bahwa malam ini dia ada janji dengan seseorang. Gio melihat jam yang masih menunjukan pukul 3 sore dan kemudian menghela nafasnya karena masih lama untuk pulang. Setelah selesai dengan pekerjaannya itu, tiba-tiba saja dia langsung bergegas untuk pulang karena sudah sangat lelah. Di perjalanannya untuk puilang, rupanya dia berpapasan dengan teman masa kuliahnya yang sekarang ini bekerja sebagai penyiar berita. Mereka berdua kemudian bertemu dan sekarang sudah berada di sebuah cafe autentict dan terlihat mengobrol. “Sudah lama sekali ya. Gio,”
Read more
Bab 14
Setelah itu, dia kemudian pergi dari sana dan hendak untuk pulang ke rumahnya. Sesampainya di dalam rumahnya, Gio langsung duduk di sofa dan kemudian hendak tidur. Selama ini beberapa hal terjadi kepada dirinya dan itu membuatnya merasa seperti berada di suatu tempat yang tidak asing. Selama berada di dalam ingatan yang muncul itu tidak lama setelahnya mulai memenuhi kepalanya. Ke esokan paginya. Semua orang di kota ini telah ramai membicarakan apa yang di temukan pihak kepolisian tadi malam. Beberapa diantara mereka mulai panik dan langsung berniat untuk melarikan diri sebelum semuanya terlambat. Tidak sedikit dari mereka yang tidak akan lama lagi tinggal di kota ini. Terror yang terus bermunculan dan setelah semuanya di selidiki, kenyataanya memang mengerikan. Kerangka manusia yang di temukan di sebuah gudang tua yang letaknya berada di pinggir distrik 45 memang merupakan kerangka manusia dan menurut pernyataan forensik, kerangka itu kira-kira berusia sekitar 26 tahunan. Indentita
Read more
Bab 15
Begitu melihat Lilian yang sudah datang, dia langsung menyuruhnya untuk duduk dan mereka berdua terlihat sedang membicarakan sesuatu. Di hari yang penuh dengan kegaduhan ini, mereka terlihat tenang dan justru seakan ini bukanlah urusan yang harus memusingkan mereka untuk saat ini. Selama sesi konseling kemarin, Sola penasaran dengan apa yang terjadi antara dirinya dan guru konseling tersebut yang terlihat saat itu di balik jendela adalah ekspresi wajah guru tersebut yang seakan memperlihatkan sesuatu. “Sebenarnya, saat kau sedang berada di ruangan konseling itu apa yang terjadi?” tanya Sola kepada Lilian yang ada di sampingnya. “Tidak ada yang terjadi.” “Sungguh?” “Benar. tidak ada apa-apa.” ‘Apa dia berbohong?’ batin Sola “Kau yakin itu?” “Tentu saja. Memangnya apa yang kau pikirkan?” “Ah, aku hanya merasa penasaran saja. Apa kau baik-baik saja?” “Begitu rupanya. Iya, aku baik-baik saja.” “Apa kau tidak
Read more
Bab 16
Saat ini mereka berdua sudah sampai di depan panti asuhan yang di duga merupakan tempat Eri dahulu di besarkan sebelum akhirnya dia di adopsi oleh keluarganya. Dengan perlahan, mereka berdua memasuki tempat tersebut dan tidak lama kemudian seorang wanita yang berpakaian putih datang ke arah mereka dengan senyuman ramah di wajahnya. Wanita itu kemudian menanyakan maksud dan kedatangan mereka berdua. Dengan sopan, Lilian kemudian mengatakan maksud dan tujuannya datang ke sana. Wanita itu langsung membawa mereka berdua menuju ke sebuah tempat yang ada di sana. Dan sekarang ini, mereka sudah berada di sebuah ruangan yang terlihat seperti ruang tamu. Wanita itu kembali bertanya kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan. “Kami hanya ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Eri Noel,” ucap Lilian kepada wanita tersebut. “Baiklah tunggu sebentar.” Wanita itu pergi ke sebuah ruangan dan meninggalkan mereka berdua yang sedang duduk di kursi yang ada di dalam ruanga
Read more
Bab 17
Sola yang hanya melihat mereka berdua dan terdiam. Situasi yang seakan menjadikan tanda tanya baginya. Saat ini, Sola terus merasakan situasi yang menurutnya cukup aneh dan tidak lama kemudian, seorang madam lagi datang menghampiri mereka dan mengajaknya untuk melihat anak-anak yang ada di panti ini. Seketika mereka berdua mengikutinya dan pergi menuju ke sebuah ruangan yang berada di sebelah. Sementara itu, di siang hari yang cukup panas ini. Gio sedang berjalan di sekitar koridor klinik dan terlihat sedang melantunkan sebuah lagu. Ruangan-ruangan yang ada di sampingnya tertutup dan itu membuat suara nyanyiannya semakin bergema. Setelah dia melewati koridor tersebut, dia kemudian bertemu dengan salah satu rekannya dan dia terlihat sedang kesal karena mendengar nyanyiannya. Wajahnya yang tidak bisa memperlihatkan sebuah kebohongan membuatnya semakin bernyanyi dengan keras dan kemudian dia mengatakan sesuatu kepada Gio dengan ekspresinya yang terlihat lucu itu. “Ayolah dokter
Read more
Bab 18
Panggilan tersebut kemudian berakhir dan sekarang ini tepat di bandara. Seorang pria yang tidak lain adalah temannya itu sedang bersiap untuk keberangkatannya ke luar negeri. Saat ini, Gio yang tengah selesai menelpon itu kemudian dia hendak pergi ke ruangannya dan akan memanggil Ruddy. Namun, beberapa saat kemudian. Ruddy yang saat ini sedang beristirahat dia terlihat sedang memikirkan sesuatu. Ucapan orang tadi yang membuatnya terkejut itu tenyata membuat dirinya merasakan sesuatu yang di sebut dengan ketakutan. Dia terlihat termenung sendirian sebelum akhirnya beranjak dari tempat duduknya dan pergi menuju ke suatu ruangan. Sementara itu, di suatu tempat yang tidak lain adalah sebuah industri hiburan. Di sana, ada beberapa aktor yang sedang bersiap untuk syuting film. Mereka terlihat sibuk bahkan sampai malam harinya. Begitu selesai syuting, salah satu aktor bernama Josse itu pulang larut malam dan dia kemudian mengendarai mobilnya menuju ke sebuah apartemen miliknya. Dia dengan
Read more
Bab 19
“Aktor yang mati bukan aktor sembarangan. Melainkan orang yang sudah lama berada di dunia hiburan dan banyak sekali mendapatkan penghargaa. Bukankah ini aneh?”“Ah, aku mengerti. Tapi masalahnya adalah kenapa bajingan itu meletakan jasadnya di salam koper yang terbuka? Seolah dia sengaja agar kita menemukannya.”“Kau benar. Dari petunjuk itu saja sudah sangat aneh.”“Ini merepotkan saja.”“Dan lagi soal kerangka manusia yang sebelumnya di temukan di gudang itu, rasanya aneh juga. Apa ini ada hubungannya dengan kejadian sekarang?”“Terlalu cepat untuk menyimpulkan hal itu. lebih baik kita segera menghubungi keluarganya dan memberitahukan mereka.”“Penyelidikan akan tetap berlanjut,” ucap seorang wakil kapten kepada mereka yang ada di sana“Baiklah.”“Oh iya, kapan ketua akan kembali? Semakin lama banyak sekali kejahatan yang ter
Read more
Bab 20
Freya kemudian meninggalkannya di sana dan sekarang dia sedang menuju ke kantornya. Dia terlihat begitu sibuk. Sesampainya di kantor, dengan cepat dia mulai melakukan penulisan untuk penyiaran hari ini setelah siang. Suasananya yang terlihat sibuk dan mereka juga tengah bersiap untuk melakukan persiapan dalam penyiaran berita hari ini. Namun, kali ini di sebuah klinik orang gangguan jiwa. Di sana, Ruddy sedang melakukan pekerjaannya dan tidak lama setelahnya dia melihat berita yang menyiarkan kejadian yang terjadi malam ini. Dirinya yang sedang memegang gelas itu kemudian secara tidak sengaja langsung menjatuhkannya dan wajahnya terlihat pucat. Gio yang melihatnya kemudian dia juga melirik ke arah televisi yang sedang menyiarkan berita tersebut. Dengan penasaran dia langsung mengatakan sesuatu kepada Ruddy yang ada di ruangan tersebut dengan hati-hati.“Apa yang terjadi?” tanya Gio“Ah, dokter.”“Kenapa kau sampai segitunya? Apa ada
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status