All Chapters of Jasad di Kala Senja: Chapter 31 - Chapter 40
147 Chapters
Bab 31
Beberapa jam sebelumnya, salah satu psikiater yang bertubuh tinggi dan berkacamata itu bersama dengan psikiater wanita yang berambut pendek sedang berada di sebuah halte dan mereka terlihat mengobrol sebelum akhirnya bus datang dan mereka langsung berangkat. Sementara itu, psikiater yang satunya lagi seorang pria muda lebih tua dua tahun dari Gio sedang duduk di kursi tengah sambil membaca sebuah buku. Orang itu memang sengaja tidak pernah membawa mobil karena dia ingin menjadi warga negara yang baik dengan menaiki kendaraan umum. Mereka bertiga tidak lain adalah Joshua, Christy dan Louis. Mereka bertiga bekerja di kilik yang sama dengan Gio. Dalam perjalanan yang terlihat tenang itu, tiba-tiba membuat mereka berada di alam lain.Tragedi yang sudah seperti mimpi buruk ini terus terjadi dan bahkan sekarang ini mereka sedang di sibukan dalam penyelesaina kasus yang kini terjadi. Selama beberapa waktu, seorang warga mendapati mereka yang merasa panik karena hal ini sehingga memb
Read more
Bab 32
“Apa kau baru saja mengatakan bahwa kasus ini berhubungan dengan tragedi pembunuhan itu?”“Yahh, hanya kemungkinan besar.”“Kenapa kau bisa berpikir seperti itu?”“Karena ada beberapa alasan.”“Alasan?”“Tepat sekali. yang pertama adalah jika di lihat dari daftar korban, isinya bukan secara kebetulan. Ada seseorang yang menargetkan salah satu dari mereka secara tidak langsungnya seperti itu.”“Siapa? Untuk apa pelaku menargetkan orang itu?”“Entahlah. Aku belum yakin soal ini. Hanya saja, mengenai pelaku yang kemungkinanya sedang mengincar seseorang ini bukanlah sebuah kebetulan. Ada sesuatu yang janggal dari kematian mereka dan bahkan setelah di telusuri mengenai identitas mereka, ada salah satu orang pernting yang menaiki bus tersebut.”“Jadi, kau yakin soal itu?”“Bisa di bilang seperti itu.”
Read more
Bab 33
“Aku melihat sesuatu yang mengerikan dan hampir setiap saat seakan ingin sekali mengambil nyawaku. Tapi di sini berbeda. Semuanya tidak seperti waktu itu.”“Benarkah? Memangnya apa yang menjadi perbedaannya?”“Tidak terlalu menyeramkan. Meski kadang aku melihatnya lagi, rasanya sudah tidak sesering itu. aku merasa tenang.”“Syukurlah. Oh iya, bagaimana dengan buku yang kemarin ku rekomendasikan? Apa kau menyukainya?”“Oh iya. Buku itu. aku hampir lupa mengatakannya, sangat bagus ceritanya aku suka.”“Kau tahu kenapa aku merekondasikannya padamu?”“Tidak, memangnya kenapa?”“Karena bisanya itu adalah buku yang membuat pembacanya merasakan emosi yang ada di dalam ceritanya.”“Iya, kadang aku juga merasa senang dan bahkan sedih.”“Kalau begitu, apa kau sudah meminum obatnya?”“Iya, sudah.&rdqu
Read more
Bab 34
Sementara saat ini di tempat Gio berada. Sekarang dia sedang bersama dengan orang-orang yang menghadiri pemakaman rekannya itu. Mereka yang datang terlihat banyak dan sangat bersedih. Kesedihannya terlihat dari air mata yang mereka tuangkan dan itu membuat dirinya juga sangat terluka. Gio pun kemudian melihat beberapa orang yang datang dan tidak lain adalah mereka yang mengenalnnya. Setelah dirinya berziarah ke pemakaman salah satu rekannya itu, sekarang dia juga menuju ke dua tempat berikutnya. Perjalanan yang di tempuh oleh dirinya lumayan lama sehingga ketika dia tiba di tempat ke dua dirinya hanya bisa sebentar saja mengunjunginya. Kali ini dia berjalan ke pemakamannya perempuan itu dan ternyata keluarganya masih tidak terima akan kematiannya yang teragis tersebut. Mereka terlihat begitu terpukul bahkan sebelumnya ada yang pinsan. Gio hanya bisa memberikan dukungan untuk tidak lagi berlarut dalam kesedihan dan setelah itu dia langsung pergi ke tempat ketiga. Dalam perjalanannya
Read more
Bab 35
Polisi masih melakukan investigasi di lokasi kejadian dan itu membuat semua pihak menunggu hasil dari mereka. Ketika semua orang sedang di sibukan dengan kasus ini, sementara itu di sebuah tempat yang tidak jauh dari klinik gangguan jiwa terdapat seorang pria tua yang membawa wanita tua bersamanya memasuki sebuah ruangan yang berada di dalan gedung kantor. Mereka terlihat sedang kebingungan dan tidak lama setelahnya langsung bertemu dengan orang yang di carinya. Orang tersebut merupakan pekerja di sana dan mereka sedang menanyakan seseorang kepadanya. Orang itu hanya menggelengakan kepalanya dan kedua orang itu langsung pergi dari sana. Mereka berdua yang terlihat cemas mencari orang yang selama ini menghilang tidak tahu kemana. Mereka berdua dengan tekun mencarinya sampai pada akhirnya mereka menyerah dan langsung pergi lagi ke kantor polisi. Saat itu, di sana situasinya sedang sibuk dan mereka berdua belum mendapatkan informasi mengenai orang yang mereka cari.“Permis
Read more
Bab 36
“Saya paham apa maksudmu Gio. Ngomong-ngomong, apa yang ingin anda tanyakan?”“Selama ini saya merasa ada sesuatu yang aneh dengan pasien yang berada di ruang isolasi nomor 13. Apakah anda juga merasakan hal yang sama ketika masih bekerja di tempat saya bekerja saat ini? Atau ini hanya perasaan saya saja?”“Pasien itu ya, saya ingat.”“Apa yang terjadi sebenarnya?”“Oh iya, saya belum sempat mengatakannya padamu rupanya.”“Apa?”“Pasien itu memang aneh. Terlebih lagi dia tidak terlihat seperti mengalami gangguan jiwa dan hanya terdiam seolah dirinya memikirkan suatu hal. Apakah anda datang kemari untuk menyelidikinya?”“Bisa di bilang seperti itu. karena ada sesuatu yang menurut saya mengerikan.”“Pasien memang selalu aneh-aneh, kau tidak perlu khawatir.”“Masalahnya adalah bukan di situ saja. Apakah dia sung
Read more
Bab 37
Pembicaraan mereka berlangsung lama dan bahkan hampir seharian penuh. Reuni antar sesama psikiater yang dahulu bekerja bersama dengannya dan Gio saat itu masih menjadi junior di klinik tersebut. Beberapa kali memang selalu di sebutkan bahwa dokter Louitser memang orang yang sangat kompeten dan dia juga mencintai pekerjaanya itu hingga dia di pindahkan tugas dari tempat sebelumnya. Gio yang memang merupakan junior yang paling dekat dengannya, tidak heran jika mereka sangat akrab dan bahkan sudah seperti keluarga. Selama beberapa waktu, tuan Louitser mengetahui suatu hal yang membuatnya harus waspada. Pembunuhan yang terjadi saat ini merupakan salah satunya. Karena itulah dia memang selalu bersikap waspada di setiap kondisi apa pun. Tidak heran jika dia memang seperti itu karena merupakan orang yang berpengaruh di dalam suatu hal. Saat ini, mereka tengah mengobrol dan terus mengobrol hingga akhirnya Gio memutuskan untuk kembali ke pusat kota. Selama dirinya berbicara dalam waktu yang
Read more
Bab 38
Dia langsung di bawa ke klinik ini untuk menjalani pengobatan dan rupanya dia selalu kambuh hingga melakukan tindakan kekerasan. Karena setiap kali dia seperti itu, akhirnya dia di masukan ke dalam ruang isolasi selama beberapa bulan sampai akhirnya dia tidak lagi melakukan kekerasan. Semua obat yang di berikan kepadanya tidak pernah sekali pun di konsumsi dan itulah yang menyebabkan kondisinya semakin parah. Akibatnya, Gio langsung menyuruhnya untuk melakukan terapi dan rupanya berhasil. Perlahan-lahan kondisinya mulai lebih baik dari sebelumnya dan juga dia tidak lagi agresif seperti sebelumnya. Perubahan yang drastis itu membuat keluarganya merasa senang hingga mereka berharap agar anaknya itu bisa sembuh. Sayangnya, dia harus berhenti berharap karena tiba-tiba saja kondisinya kembali memburuk dan mengharuskannya untuk menjalani terapi lebih lama lagi. Perubahannya itu membuat Gio kesal karena sebelumnya dia nyaris sembuh dan sekarang justrru kembali ke titik awal lagi. Dalam ter
Read more
Bab 39
Sementara itu, kali ini di sebuah studio siaran berita tempat Freya bekerja. Dirinya yang sedang bersiap-siap itu kemudian di panggil sutradara dan akhirnya mulai melakukan pekerjaanya. Selama siarannya berlangsung, mereka melihat dirinya yang profesional itu dengan decak kagum. Tidak lama setelah siaran itu berakhir, sekarang dirinya sedang bersiap untuk pulang. Rupanya Freya ada janji bertemu dengan seseorang dan akhrinya dia pergi menuju ke suatu tempat yang di janjikannya. Sesampainya di tempat tersebut, dengan cepat dia menemui orang itu dan mereka berdua berada di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor polisi kota setempat. Rupanya orang yang ditemuinya itu tidak lain adalah seorang detektif yang bernama Roma. Mereka terlihat sedang mebicarakan sesuatu dengan cukup serius. “Kau sudah datang,” ucap Freya “Oh, reporter ya.” “Perkenalkan saya Freya dari perusahaan media antaxia. Senang bertemu dengan anda,” ucap Freya sambil memberikan kartu namanya k
Read more
Bab 40
Perbincangan mereka pun berakhir, sekarang ini Freya sedang menuju ke suatu tempat yang tidak lain adalah sebuah restoran. Dirinya kemudian bertemu dengan salah satu teman satu kantornya dan mereka berdua tengah berbagi informasi. Freya yang terlihat merasa tertekan akibat dari banyaknya pekerjaan dan juga memikirkan kasus yangs sedang marak terjadi ini. Dirinya tentu saja merasa lelah. Beberapa kali, dirinya terlihat termenung dan kemudian temannya itu mencoba untuk mengajaknya berbicara untuk sesaat dan rupanya itu terjadi.“Apa yang sedang kau pikirkan sampai seperti itu?” tanya temannya Freya yang merasa penasaran karena sikapnya tersebut dan kemudian mengatakan sesuatu kepadanya dengan cepat.“Banyak yang ku pikirkan.”“Jangan bilang, kau masih terjebak dengan apa yang terjadi saat ini?”“Yah, bisa di bilang seperti itu.”“Kau gila? Sebaiknya jangan terlalu di pikirkan. Bagaimana pun juga,
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status