All Chapters of Penakluk Hati Om Dokter: Chapter 61 - Chapter 70
119 Chapters
Part 61-Perasaan Aneh
Di kamar yang sengaja masih dibuat temaram. Dirga sebenarnya sudah terbangun sejak sejam yang lalu. Tapi ia masih betah memandang gadis mungil yang semalam menjadi gulingnya. Meski sudah lewat jam 7, Wina masih betah merem.Iya Wina.Saat terbangun Dirga sampai berpikir itu mimpi. Seingatnya, kemarin yang membereskan kekacauan adalah Wita. Bahkan sebelum ia benar-benar terlelap, ia masih mendengar Wita berbicara melalui telepon.Begitu bangun Dirga memastikan bahwa yang ada didekapannya benar-benar Wina. Wajahnya yang bersih tanpa riasan dan pakaiannya yang khas ala bocil. Tentu itu bukan Wita.Ketika terbangun, Dirga cukup bingung dengan diri sendiri. Biasanya ketika sakit, ia hanya bisa terlelap saat ditemani bundanya. Namun sejak ia gagal sidang, rasanya ia belum berani mengunjungi orangtuanya. Dirga masih malu. Saat bertemu di mansion utamapun mereka hanya sedikit mengobrol.Namun dengan Wina, ia bisa tidur saat sakit. Bahkan tidur nyenyak.Dirga meraba dahinya lalu tersenyum. Bag
Read more
Part 62-Ekspektasi Dirga
Hingga beberapa saat, Wina dan Dirga masih saling pandang. Tak sadar, diam-diam keduanya saling mengagumi. Wina melihat dengan seksama wajah tampan majikannya. Sementara Dirga masih setia memperhatikan bibir tipis Wina.Tiba-tiba Wina memejamkan matanya, Dirgapun refleks mendekatkan wajahnya. Namun sebelum ekspektasi Dirga terwujudkan ....HATCHUI!Wina bersin dengan brutalnya. Tepat di wajah Dirga, hingga seluruh wajah dokter tampan itu basah.Dirga sampai memejamkan matanya menahan malu dan kesal.“WINAAA!” Teriaknya tak kalah kencang dari suara bersin gadis mungil di depannya.Sedangkan pelakunya sudah kelabakan, panik atas ulahnya sendiri. Ia berniat membersihkan wajah majikannya yang basah karena bersinnya. Namun belum sempat menyentuh, Dirga buru-buru menahan. Dicengkeramnya pergelangan tangan mungil itu.“Tangan. Kamu. Kotor!” ucap Dirga penuh penekanan di setiap katanya.Raut wajah dokter berahang tegas itu sudah sangat tidak bersahabat. Wina hanya bisa tersenyum kecut karena
Read more
Part 63-Rencana Selanjutnya
Tidak mungkin seseorang pergi berperang tanpa adanya strategi dan senjata. Begitu pula dengan Aldo yang tidak mungkin menumbangkan Dirga tanpa persiapan. Oleh karena itu, ia harus meminta saran dari yang lebih expert. Dan satu-satunya orang yang paling bisa dipercaya adalah papanya.Selama ini aldo memang terkenal sebagai anak yang nakal dan masa bodoh dengan keadaan sekitarnya. Namun tanpa banyak orang tahu, di balik sikapnya yang hanya tahu main-main, Aldo adalah pengamat yang cerdik. Baik pengamat dalam hal bisnis maupun kehidupan pribadi setiap anggota keluarga besar Hermanto.Termasuk kehidupan papanya."Papa kira, Aldo tidak tahu siapa dalang di balik hancurnya keluarga Rizal?" cecarnya kala papanya masih menolak untuk membantunya.Kemudian tanpa diminta, pria berwajah oriental itu menceritakan apa saja yang ia ketahui tentang perbuatan papanya di masa lalu. Sehingga mau tidak mau papanya bersedia bergabung dalam agenda untuk menyingkirkan Dirga, sang cucu emas."Bagaimana denga
Read more
Part 64-Sekali Dayung
Siang itu sesuai perjanjian, Sheryl menemui sepupu Dirga untuk membahas rencananya. Namun untuk menjaga privasi keduanya, Aldo minta bertemu di perusahaannya saja.Sheryl sudah sangat putus asa. Pasalnya orangtuanya tak main-main dengan rencananya. Kedua belah pihak, minus Sheryl, sepakat meneruskan perjanjian yang sudah mereka agendakan sejak anak gadisnya baru menginjak dunia perkuliahan.Sebenarnya orangtuanya pernah membicarakan hal tersebut pada Sheryl. Namun Sheryl 10 tahun yang lalu meminta untuk membahasnya lagi ketika ia sudah menjadi dokter spesialis. Orangtuanya setuju. Sheryl juga minta perjodohan harus otomatis dibatalkan jika sebelum waktu yang ditentukan ia sudah menemukan pasangannya sendiri.Apesnya, selama itu pula Sheryl belum berhasil memperkenalkan Dirga sebagai calon suami. Memang banyak laki-laki yang mendekatinya. Beberapa senior yang sudah mapan bahkan sudah mengajaknya serius.Namun dokter kandungan berparas cantik itu menolak semua pria yang datang. Ia masih
Read more
Part 65-Hasil Rapat
Dirga keluar dari ruang rapat bersama para direksi dengan wajah masamnya. Ia menghela napasnya kala melihat berkas yang ada di kamarnya. Tidak menyangka dengan hukuman yang diberikan kakeknya. Ternyata ini alasan ia harus mengikuti rapat para direksi?Dirga mendapat tugas mencari sekaligus survey lokasi yang akan dijadikan tempat Bakti Sosial tahunan rumah sakit milik keluarga Hermanto. Padahal ia harus mematangkan kembali persiapan sidang tesisnya pada gelombang berikutnya.Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya. "Mau saya temani survey?" Tawar Dokter Fahmi, salah satu seniornya yang tadi juga mengikuti rapat.Dirga menggeleng pelan dengan tetap memperlihatkan senyumnya. "Gak usah, dok. Terimakasih. Ini sudah jadi tugas saya," tolak pria berkulit tan itu dengan halus. Bisa panjang urusannya jika ketahuan kakeknya. Melalui pesan teks, kakeknya sudah mewanti-wanti untuk mengurus semuanya sendiri. Tanpa bantuan rekan dokter lainnya.***Karena pertemuannya dengan Aldo, Dirga jadi lupa tuj
Read more
Part 66-Kemenangan Rizal
Sebelum kedatangan Wina di caffenya, Rizal sudah sangat muram. Bagaimana tidak, mini party yang sudah ia siapkan terpaksa dibatalkan. Pasalnya Sheryl lebih memilih merayakan pesta ulang tahun sederhana di rumahnya saja.Sebenarnya Rizal tahu bahwa itu hanyalah alibinya saja. Ia sangat tahu jika yang dimaksud sederhana oleh Sheryl adalah pesta yang cukup dihadiri keluarga dan Dirga saja.Raut wajah Rizal semakin masam saat melihat Wina yang tiba-tiba menerobos masuk ruang kerjanya. Tidak biasanya Wina datang pagi ke caffe.Masih dengan napas terengah-engah, Wina mulai bercerita. "Tahu gak, kak. Om Dirga marah banget sama aku gara-gara aku gak sengaja bersin kena mukanya. Tadikan ceritany-" Wina menghentikan ocehannya ketika sadar atasannya itu tidak menanggapi ceritanya. Biasa kalau ia cerita lucu, atasan sekaligus partner-nya itu akan menimpali atau paling tidak akan ikut tertawa."Ada apa sih, kak? Pagi-pagi udah sepet aja mukanya?" Wina mendekat. Ia memperhatikan wajah pria bermata
Read more
Part 67-Rencana Busuk Aldo
Prok prok prok!Putra sulung keluarga Hermanto itu memberikan tepuk dengan ceria kala putra kebanggaannya, Aldo, masuk ke ruang kerjanya. Pria paruh baya itu bangkit dari kursi kerjanya untuk menyambut Aldo.Tak hanya papanya yang nampak bahagia, Aldo juga datang dengan senyum merekah di wajahnya. Bagaimana tidak, tadi pagi ia dihubungi kakeknya meski sekedar memujinya. Pria yang lahir dari mama yang berdarah China itu berhasil mendapatkan investor pengganti. Jumlah investasinya memang tidak sebesar investor sebelumnya. Tapi cukuplah untuk meng-cover semuanya.Siapa lagi investornya kalau bukan keluarga Sheryl. Wah, ia tidak menduga sebelumnya jika keluarga dokter cantik itu memiliki kekayaan yang cukup menggiurkan. Dan yang membuatnya semakin puas karena sekutunya itu benar-benar menepati janjinya."Tidak salah papa mempercayakan perusahaan sama kamu, son. I'm proud of you!" Puji papanya dengan menepuk pundak Aldo bangga."Jadi siapa investor darurat kita?""Papa tahu keluarga dokter
Read more
Part 68-Sebelum Berangkat Survey
Dirga menatap hampa pada barang-barang yang tertata rapi di bagasi mobilnya. Kemarin setelah dari pasar tradisional, ia langsung menyeret Wina ke swalayan. belajaannya untuk hari ini ternyata banyak juga. Keberadaan Wina cukup membantu dirinya yang tidak terbiasa belanja sendiri.Saat ini ia masih ada di basement apartement. Menunggu Wina yang katanya sebentar lagi sampai. Ya, Dirga memutuskan membawa Wina untuk survey ke desa yang akan dijadikan lokasi Baksos rumah sakit. Pikirnya karena Wina bukan bagian dari rumah sakit atau keluarga Hermanto, tak masalah jika ia membawanya.Sekedar untuk teman jalan, pikirnya.Ia menutup pintu bagasinya setelah memastikan tidak ada barang yang tertinggal. Dirga mendesah pelan. Menyandarkan tubuh jangkungnya pada kap belakang mobil. Hatinya gamang. Tiba-tiba tidak yakin dengan diri sendiri.Bukan karena hukuman yang diberikan sang kakek. Tapi karena perkataan Sheryl yang sukses membuatnya overthinking.***FlashbackBerkali-kali Dirga memeriksa pon
Read more
Part 69-Kendala
Apapun yang ia rasakan, apapun yang sedang terjadi, Dirga tetap harus berangkat, meski hatinya tengah berkecamuk. Ia juga tak mungkin membatalkan janjinya dengan Wina. Sekuat hati ia berusaha bersikap biasa saja. Namun perkataan Sheryl seolah sudah mensugesti pikirannya untuk mencurigai Wina. Sehingga suasana dalam kendaraan roda empat itu justru menjadi kaku.Wina yang menyadari perubahan mood majikannya juga ikut diam. Ia pikir, tuannya ini marah karena ia datang terlambat. Meski ia tidak suka dengan suasana kaku ini, tapi itu lebih baik daripada majikannya semakin marah.Karena terlalu sunyi, perlahan mata Wina menolak untuk tetap terjaga. Hingga beberapa menit kemudian, gadis mungil itu sudah pergi ke dunia mimpi. Nyenyak sekali.Sementara itu, Dirga yang terbiasa dengan celotehan Wina merasa tidak nyaman dengan keadaan ini. Berkali-kali ia melirik Wina melalui ekor matanya. Merasa aneh saja asistennya yang berisik itu betah diam dalam waktu yang lama.Ternyata setelah ditoleh, Wi
Read more
Part 70-Di Balik Musibah
Dirga berlari semakin kencang. Rasa curiganya pada Wina seakan sirna. Tidak dipungkiri, ia sangat mengkhawatirkan Wina. Penyelasan karena membiarkan Wina pergi mencari bantuan semakin besar kala preman-preman itu semakin mendekat.Wina berhenti tepat di depannya. Tanpa aba-aba Dirga langsung memeluknya erat. Lalu memeriksa keadaannya dengan memutar-putarkan tubuh Wina."Are you OK?" Tanyanya panik."Jadi ini mobilnya?" suara salah satu dari preman tersebut mengalihkan atensi Dirga dari Wina. Merasa dirinya terancam, Dirga langsung menyembunyikan tubuh Wina di belakangnya."Maaf, ada apa ya?" Dirga masih berusaha sopan menanggapi para preman. Tangannya semakin erat menggenggam jemari kecil Wina."Om," bisik Wina dari belakangnya. Diga menoleh. Berbeda dengannya yang panik, wajah Wina justru terlihat santai saja.Salah satu preman dengan badan paling besar itu mendekat, "kamu beneran punya bayarannya kan?"Ah, apakah ini yang namanya dibegal? batin Dirga.Wina melepaskan tangan Dirga da
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status