Semua Bab I Stuck On You: Bab 71 - Bab 80
118 Bab
Chapter 71
Tangisan Nadya semakin kencang melihat laptopnya benar benar hancur berantakan. Laptopnya terbelah dua, layarnya retak dan kacanya banyak yang terkelupas, dalamnya hancur lebur. Nadya seakan kehilangan sebagian hidupnya. Laptop yang ia sayangi benar benar hancur, dan semua file yang ada di dalamnya tidak bisa terselamatkan, begitu juga dengan novel barunya. Nadya mengambil belahan laptopnya di atas meja dan memeluknya sambil menangis dengan kencang. Keempat temannya tidak bisa menenangkannya, mereka tinggal sebentar di villa untuk menemaninya, tiba tiba mereka teringat laptop mereka masih di sana, mereka segera pamit pergi kepada Nadya namun Mita seakan enggan pergi, ia bertanya lagi kepada Nadya mau ditemani atau tidak dan Nadya menggelengkan kepala. Mita mengangguk, ia ikut pergi bersama Riana dan Kaira. Mita, Riana dan Kaira tahu sebagai seorang penulis kehilangan laptop seakan kehilangan seseorang yang berharga dalam hidup mereka apalagi banyak file penting di dalamnya.Nadya tid
Baca selengkapnya
Chapter 72
Pertanyaan yang tiba tiba diajukan Ethan membuat Nadya terdiam. Ia tidak langsung menjawab. Apa aku harus menjawab dengan jujur atau berbohong. Kata Nadya dalam hati. Kenapa Ethan tiba tiba bertanya hal itu. Tapi tidak aneh jika sesuatu terjadi di antara mereka, Ethan pasti akan menanyakannya, seperti waktu mereka berdansa, Ethan tiba tiba menanyakan tentang telepon itu. Nadya memutuskan untuk berkata jujur karena ia tidak mau Ethan mengeluarkan filsafatnya, bisa bisa ia mempermalukan dirinya lagi."Aku melihat Adel selalu dekat denganmu, jadi……..”“Tidak ada apa apa antara aku dan Adel.” Potong Ethan, ia tahu kelanjutan kata kata Nadya dan Nadya pasti salah paham.“Masa?” tanya Nadya, pura pura tidak percaya, sebenarnya bukan hanya itu ia menghindari Ethan tapi tidak mungkin ia mengatakannya kepada Ethan.“Kamu tidak percaya?” tanya Ethan, ia segera menutup laptop dipangkuan Nadya dan menaruh laptop itu di atas meja, ia kembali menghadap Nadya, kedua tangannya menyentuh pinggang Nady
Baca selengkapnya
Chapter 73
Belum saja Dimas melangkah jauh dari villa Nadya, tiba tiba bahunya di tarik dengan kencang sehingga badannya berputar tepat di hadapan Ethan. Dimas terkejut luar biasa, ia melihat pancaran amarah dari kedua mata Ethan, dan ia yakin kali ini ia akan mendapatkan masalah. “Apa yang baru saja kamu lakukan?” tanya Ethan sambil merenggut kaos Dimas, kedua mata birunya memancar tajam.“A…aku tidak bermaksud apa apa Mr. Ethan,” jawab Dimas terbata bata.“Benarkah, tidak seperti itu yang tadi aku lihat, kamu menerobos masuk tanpa mengetuk seolah itu villa yang kamu tempati.”“A…aku sudah mengetuk tapi tidak ada tanggapan jadi aku masuk.”“Bohong!” Tegas Ethan, ia semakin merenggut kaos Dimas dengan kencang sehingga Dimas hampir terangkat. Dimas tidak menyangka tenaga orang asing itu sangat kuat.“Kamu tahu siapa aku?” tanya Ethan, jika laki laki brengsek itu tidak tahu, ia akan memberitahu siapa dirinya dan berani sekali melanggar perintahnya.“I…iya,” jawab Dimas terbata.Dimas sudah lama t
Baca selengkapnya
Chapter 74
Adel bersandar dengan santai pada kursi pantai sambil menghirup udara segar dari pantai dengan pohon pohon hijau yang tumbuh di sepanjang pantai itu sambil memandang bentangan lautan biru yang luas di depannya. Ia memakai bikini seksi namun bagian bawahnya ditutupi selendang yang ia beli di pasar seni Ubud Bali. Ia memakai topi lebar dan kacamata hitam. Ia akan berjemur di sini sambil merayakan kemenangannya hari ini. Hatinya sedang senang sehingga ia ingin berjemur beberapa jam, mungkin sesekali ia akan berenang di lautan yang jernih itu, dan mungkin saja ia bertemu dengan bayi hiu. Ia terkekeh lalu mengambil koktail di atas meja di sampingnya.Setelah meneguk koktailnya ia kembali bersandar. Perempuan itu pasti sekarang sedang menangis menjerit jerit karena laptopnya hancur dan novelnya hilang. Perempuan itu pasti tidak tahu siapa yang menjatuhkan laptopnya. Tidak ada yang melihat ia menjatuhkan laptop perempuan itu karena semua orang begitu senang melenggang pergi untuk berfoto, da
Baca selengkapnya
Chapter 75
Nadya menatap dirinya di cermin, ia bersiap untuk pergi ke acara api unggun namun ia dan teman temannya berkumpul dulu di lobby untuk pergi bersama ke tempat acara api unggun karena tidak ada yang tahu kecuali Rayan. Rayan yang tahu dimana acara api unggun itu diadakan, karena Rayan yang mengusulkan tempatnya.Nadya memakai kacamatanya dan memasang salah satu alat penerjemah. Ia akan membawa alat itu karena mungkin saja ia bertemu dengan orang asing di tempat acara api unggun atau Adel ikut hadir seperti tadi pagi. Ia ingin tahu apa yang dibicarakan teman temannya dengan Adel atau dengan orang asing lain. Ia merapihkan rambutnya ke belakang telinga, ia juga lupa belum membeli ikat rambut, rambutnya selalu diurai akhir akhir ini. Sebelum ia pergi ia melihat penampilannya. Kaos coklat tua berlengan pendek dengan gambar cangkir kopi dan celana jeans biru. Ia mengangguk setelah puas dengan penampilannya.Suasana hatinya sedang senang malam ini karena novelnya sudah melewati bab 2 sehingga
Baca selengkapnya
Chapter 76
Mobil Ethan berhenti di depan sebatang pohon kelapa agak jauh dari pantai. Ethan keluar dari mobil, begitu juga Nadya, Panji dan Mita. Ethan menghampiri Nadya dan menggandeng tangan Nadya. Mereka harus berjalan sedikit ke tempat api unggun dari pantai. Tempat itu agak jauh dari rumah penduduk dan dari resort namun tempat itu masih termasuk lahan resort dan jarang terjamah para tamu. Ethan tahu tempat itu memang bagus karena dari tempat itu bentangan pantai dan lautan terlihat sangat jelas, dan tempat itu juga dikelilingi pepohonan rindang dan tumbuhan liar, namun tempat itu aman dari binatang buas.Terdengar suara gitar Rayan dimainkan dan suara Kevin yang sumbang bernyanyi diiringi gitar Rayan lalu suara tertawa Damian yang menertawakan suara Kevin yang sumbang namun suara April yang serak serak basah menutupi suara Kevin yang sumbang, Kevin dan April sedang berduet. Sepertinya April sudah sembuh. Syukurlah. Kata Nadya dalam hati. Wangi barbaque yang menggugah selera memenuhi udara
Baca selengkapnya
Chapter 77
“Ini bukan barbaque,” kata Kevin, ia mengangkat potongan daging yang tidak memakai tusuk seperti yang biasa dipakai untuk barbaque.“Ini barbaque ala Korea,” sahut Riana sambil duduk di atas bangku kayu bersama Kaira, ia menaruh dua nampan besar yang tadi berisi piring piring di belakang bangkunya.“Gimana cara makannya?” tanya Rayan, ia baru makan barbaque seperti ini.“Kalian pasti belum pernah nonton film Korea yah, Ok perhatikan aku,” kata Kaira.Semua memperhatikan Kaira tak terkecuali Ethan dan Nadya karena mereka juga sama belum pernah mencoba makan barbaque ala Korea.“Ambil daun salad dan masukan daging ke daun ini, lalu tutup dagingnya dengan daun dan masukkan ke dalam sambal dan dimakan,” kata Kaira menjelaskan sambil memperagakan apa yang ia ucapkan.“Gampangkan.” Tambahnya sambil mengunyah.“Pakai tangan?” tanya Kevin tidak percaya.“Iya,” sahut Kaira.“Tahu gini aku yang bakar barbaque.” Gerutu Kevin.“Kamu juga bisa saling menyuapi dengan teman sebelahmu vin,” kata Rian
Baca selengkapnya
Chapter 78
Tanpa komando semua orang berdiri dari bangku mereka dengan memegang piring, tatapan mereka masih ke arah suara Adel dan berharap Adel muncul dari tumbuhan rimbun itu. Namun Adel tidak muncul. Ethan berpaling ke arah Panji, Panji balik menatap Ethan. Mereka menebak antara Adel sungguh menjerit atau hanya berpura pura.“Ethan, Adel butuh pertolongan,” kata Nadya di sampingnya, tangan Nadya memegang tangan Ethan. “Tunggu di sini,” kata Ethan sambil mempererat pegangannya.“Aku ikut,” kata Panji.“Aku juga,” kata Bagas.“Aku juga ikut,” kata Kevin dan Damian secara bersamaan.“Aku juga,” kata Rayan.“Sama aku juga.” Begitu juga dengan Dimas.Mereka ingin membantu Ethan untuk melihat apa yang terjadi dengan Adel dan lebih banyak orang yang ikut akan lebih baik.“Ok, kalian semua ikut.”Semua mengangguk. Ethan mendengar Nadya berkata hati hati kepadanya, ia mengangguk dan menyerahkan piring yang berisi daun salad yang dipegangnya kepada Nadya. Ethan melepaskan tangan Nadya yang dipegangny
Baca selengkapnya
Chapter 79
“Dia Nadya Ivanka?” tanya salah satu laki laki berkulit gelap dan berbadan paling kekar kepada pemuda yang masih menatap Nadya tanpa berkedip.Laki laki itu sekarang mengerti kenapa para pemuda itu menginginkan Nadya Ivanka. Perempuan itu sangat cantik dan kulitnya sangat putih dan jernih, bibirnya berwarna pink, hidungnya mancung, dan kedua matanya berwarna coklat muda. Perempuan itu seperti jelmaan bidadari. Bidadari dari Indonesia. Sangat jarang perempuan Indonesia seperti Nadya Ivanka bahkan ia tidak tampak seperti orang Indonesia asli.“Iya,” jawab pemuda itu.“Dimana suaminya?” tanya laki laki itu lagi sambil melirik ke sana kemari mencari Ethan Sullivan.“Dimana suamimu?” tanya pemuda itu kepada Nadya.“Suami?” Nadya balik tanya, ia tampak terkejut mendengar pertanyaan yang diajukan kepadanya.“Iya Mr. Ethan,” jawab pemuda itu.“Saya…..”“Mr. Ethan sebentar lagi akan ke sini.” Mita memotong ucapan Nadya, ia tahu apa yang akan diucapkan Nadya. Mita mendekati Nadya dan memegang t
Baca selengkapnya
Chapter 80
Keenam pemuda itu dan laki laki berkulit gelap beserta anak buahnya melirik ke arah lima orang pengawal Ethan yang muncul dari berbeda beda tempat. Mereka tidak tahu kalau ada orang di balik tumbuhan rimbun itu. Kelima pengawal Ethan menatap tajam ke arah mereka seakan siapa untuk bertempur. Pemuda itu kemudian menghitung, tentu jumlahnya yang menang kalau orang asing itu tidak ditambah dengan para perempuan.“Tidak dengan para perempuan, jumlah anda masih kalah Mr. Ethan,” ujar pemuda itu menyeringai dengan sombong.“Terserah,” tukas Ethan dingin.“Let’s beat them Ethan, I can’t hold it again,” kata Panji sambil menggeretakkan kedua tangannya, gatal ingin meninju dengan keras. Keenam pemuda itu mendengar ucapan Panji dan pemuda itu dengan cepat angkat bicara lagi.“Kami menginginkan istri anda,” ucap pemuda itu menyeringai dengan licik.Ethan tidak dapat menahan amarahnya lagi, ia langsung meninju laki laki itu dengan keras sehingga laki laki itu terjatuh dan pingsan. Dua kali laki
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status