All Chapters of I Stuck On You: Chapter 91 - Chapter 100
118 Chapters
Chapter 91
“Adel bukan tunangan Ethan, Nad, dia sudah pergi ke Australia, Ethan sekarang sendirian di Bali.”“Dari mana kamu tahu Adel bukan tunangan Ethan, ayah Ethan sudah menyetujui pertunangannya."“Itu semua bohong, Nad,” ucap Mita tegas, ia tidak percaya temannya masih mempercayai ucapan Adel.“Aku tahu dari Kak Panji,” lanjut Mita.Mita melihat Nadya menggelengkan kepalanya seakan tidak mempercayai ucapannya dan Kakaknya.“Kak Panji lihat sendiri, Adel mengaku tunangan Ethan dan Ethan marah karena itu tidak benar, dan Kak Panji menolong Ethan dengan memberitahu Adel kalau ada perempuan yang disukai Ethan karena Adel selalu mengganggu Ethan.”“Nad, kamu masih ingat kan Kak Panji melarangku untuk menyukai Ethan karena Ethan menyukaimu.”Nadya mengangguk.“Jadi kenapa kamu tidak percaya pada Ethan, kenapa kamu percaya pada Adel?”Nadya terdiam, air matanya sudah mengering lalu ia menggeleng.“Karena Ethan tidak mencintaiku, dia hanya menyukaiku, Mit.”“Ya ampun Nad….”Mita terduduk di atas p
Read more
Chapter 92
Dengan pikiran kacau, Nadya berlari di lorong rumah sakit mencari kamar yang ditempati Ethan, ia membiarkan air mata keluar dari kedua matanya. Dari Jakarta ia menahan air matanya dan sesekali menghapus air mata yang keluar ketika di pesawat dan ketika di mobil taxi yang menuju ke rumah sakit. Tiba di rumah sakit, ia langsung menuju kamar yang ditempati Ethan karena Mita sudah memberitahunya.Nadya belum menemukan kamar yang ditempati Ethan, ia masih berlari mencarinya. Ia tidak memperdulikan orang orang yang melihat ke arahnya. Kedua matanya beruraian air mata mencari nama kamar yang ditempati Ethan di rumah sakit ini. Ia tidak sabar ingin melihat Ethan namun rumah sakit ini sangat luas dan ia tidak mengenalnya sehingga agak lama ia mencari kamar yang di tempati Ethan. Tidak mungkin ia salah lantai karena di lift ia sudah membacanya kalau kamar rawat inap VIP ada di lantai empat. Nadya juga sempat bertanya pada petugas keamanan tentang kamar rawat inap VIP sebelum ia membaca di lift.
Read more
Chapter 93
Nadya terdiam seakan mengingat kembali ke masa ketika pertama kali mereka bertemu di cafe Mita. Tiba tiba Nadya ingat, buku itu isinya bahasa Inggris semua dan Nadya tidak mengerti.“Aku ingat pengarangnya E.S.Eyed.” “Iya.”“Tapi tidak ada namamu di sana?” tanya Nadya sambil mengerutkan keningnya seakan mengingat nama Ethan di dalam buku itu.“Memang tidak ada,” sahut Ethan, seulas senyum geli tersungging di bibirnya. Nadya salah lagi dalam pengucapan E.S.Eyed dalam bahasa Inggrisnya. Tapi ia membiarkan soal itu dan tidak menggubrisnya.Nadya melihat senyum geli di wajah Ethan dan ia tahu kalau Ethan menertawakannya, pasti ada yang salah kenapa Ethan menertawakannya dan ia sok tahu lagi seperti waktu itu.“Jangan tertawa.” Nadya berdecak manja.“Aku tidak percaya kamu tidak mengenali namaku di buku itu,” kata Ethan, senyumnya malah semakin lebar. “E.S.Eyed itu singkatan dari namaku.”Mendengar ucapan Ethan menyebut E.S.Eyed, Nadya sadar ia salah lagi dalam pengucapan nama itu dalam b
Read more
Chapter 94
Nadya memejamkan matanya ketika angin malam bertiup ke arahnya, lalu ia membuka matanya lagi dan tersenyum seraya melihat pemandangan sawah yang terbentang indah di depannya. Malam ini ia menginap di rumah Ethan karena ia tidak membawa apapun selain tas dan gaun pesta yang dikenakannya juga sepatu high heelsnya. Sepatu itu masih dipakai sekarang namun gaunnya ganti. Ia memakai gaun yang dibelikan Ethan saat di perjalanan ke sini. Ia sebenarnya hanya ingin membeli sepatu sneaker dan baju kasual untuk mengganti gaun pestanya namun Ethan membelikannya sepatu sneaker dan dua baju, baju kasual dan gaun pesta. Nadya bisa merasakan kelembutan gaun pesta di kulit tubuhnya. Gaun ini berwarna mocca dan terbuat dari sutra, bagian atasnya agak terbuka dengan hanya dua tali tipis di atas bahu dan gaun ini panjangnya melebar sampai di atas lutut Nadya, namun gaun ini ada selendangnya, selendangnya juga terbuat dari sutra dan Nadya memakai selendangnya di sekitar bahu dan lehernya untuk menutupi ba
Read more
Chapter 95
Seorang laki laki asing berjalan tergopoh gopoh dengan riang sambil membawa secangkir kopi hitam pekat panas yang asapnya mengepul membumbung tinggi, di mulutnya penuh dengan sandwitch, sehingga ia mengunyahnya pelan pelan. Masih berupa bongkahan besar, ia menarik sandwitch itu dengan paksa ke dalam tenggorokannya, dan menaruh kopi itu di atas meja lampu di samping tempat tidur. Ia kembali menekuri laptopnya yang menyala terang di atas tempat tidur itu. Ia tersenyum senang melihat hasil foto foto yang ia dapat.Akhirnya ia mendapatkan apa yang selama ini ia inginkan, dan ia yakin dari hasil kerja kerasnya ia akan mendapatkan uang yang banyak dan menjadikannya kaya raya. Terlintas nilai uang yang akan ia raup di benaknya sehingga ia tersenyum lebar. Untung saja ia tidak takut dengan gertakan yang dilayangkan kepadanya, ia bukan orang yang takut dan menurut begitu saja karena firasatnya mengatakan kali ini sangkaannya benar.Ia mengambil kopi pahitnya lalu meneguk kopi itu setelah ditiup
Read more
Chapter 96
Ratna Clarissa berlarian di dalam rumah sambil berteriak memanggil suaminya. Ia bisa merasakan hatinya campur aduk, antara senang, bahagia, dan penasaran. Anak semata wayangnya tampak tersenyum bahagia, dan keceriaan yang biasa selalu terpancar dari wajah anaknya telah kembali. Tapi siapa laki laki asing yang bersama dengan anaknya itu. Apakah mungkin laki laki asing itu yang menyebabkan anaknya berubah beberapa hari yang lalu. Ia tidak tahu. Tidak ada yang memberitahu ia dan suaminya. Bahkan Mita, teman dekat anaknya, tidak memberitahunya setelah kemarin datang dan mendadak mengajak Nadya ke bandara. Mita hanya meminta izin mengajak Nadya ke bandara untuk kembali ke Bali, dan tanpa kata ia hanya mengangguk, begitu juga suaminya hanya terdiam. Ia dan suaminya mengambil sikap diam karena mungkin saja Mita bisa mengembalikan keceriaan anaknya seperti dulu, dan permasalahan yang dihadapi anaknya sepertinya hanya antara anaknya dan temannya. Anaknya tidak menceritakan apa yang telah terja
Read more
Chapter 97
Nadya berdiri di depan pintu rumahnya bersama Ethan di sampingnya, ia menunggu ayah dan ibunya membuka pintu, ia yakin ayah dan ibunya akan terkejut, mereka juga pasti akan bertanya tentang kejadian yang dialaminya beberapa hari yang lalu, dan mengapa ia tidak memberi kabar setelah sampai di Bali. Ia tentu lupa untuk memberi kabar kepada kedua orang tuanya karena begitu banyak hal yang terjadi dan pikirannya hanya terfokus pada Ethan. Pintu itu terbuka dan benar dugaannya, ayah dan ibunya terkejut melihat Ethan. Tapi sebelum Nadya memperkenalkan Ethan kepada kedua orang tuanya, ia mengajak Ethan untuk masuk ke dalam rumah.“Ethan, ayo masuk,” kata Nadya seraya tersenyum, ia masuk sambil memegang tangan ibunya di depannya agar memberi jalan kepada Ethan, ayahnya menyingkir dan sengaja berdiri di ruang tamu.“Ibu…ayah…ini Ethan,” kata Nadya lagi setelah berada di dalam rumah.“Halo Mrs. Ratna.” Ethan menyodorkan tangannya untuk berjabat tangan seraya tersenyum. Tanpa kata Ratna menyamb
Read more
Chapter 98
Malam itu, Nadya menatap dirinya di cermin, ia sudah mandi dan ganti baju dengan piyama yang berbahan satin berwarna coklat susu. Rambutnya yang wangi shampo Ethan masih harum. Ia berbalik seraya melihat ke sekeliling kamarnya. Dua hari yang lalu ia terpuruk dengan kesedihan yang dalam di kamarnya yang kecil seakan tak bersemangat untuk menjalani kehidupan, bahkan novelnya terlupakan. Ia melihat ke arah meja belajar. Laptop yang ia beri nama Vixie sudah tidak ada di sana, Vixie tentu sudah hancur, dan Ethan menggantikannya dengan Vixie baru yang lebih canggih, tapi ia menaruh laptop itu dalam kotak di lemarinya.Nadya melangkah menuju lemari. Ia mengeluarkan kotak dan membukanya. Laptop dan benda benda yang diberikan Ethan untuknya masih tersimpan di sana. Ia mengeluarkan laptop itu dari kotak dan mengambil kacamata pemberian Ethan. Ia memakai kacamata itu di matanya sebelum mengembalikan kotak itu ke dalam lemari. Nanti saja ia membereskan benda benda lain dalam kotak itu. Keinginan
Read more
Chapter 99
“Itu tidak baik, kamu akan mempermalukan Ethan,” ujar Ratna pada suaminya yang terlalu impulsif.“Benar ayah, kejadian itu sudah lama berlalu, aku yakin Ethan memberikan hukuman yang membuat Adel menyesal.” Nadya menyetujui ucapan ibunya, ia mengerti kalau ayahnya marah seperti itu, untung saja ia tidak memberitahu ucapan Adel yang bisa membuat ayahnya marah besar, bahkan ibunya juga pasti akan marah.“Aku tidak suka jika ada yang melukaimu, sayang,” ucap Rian pada putrinya. “Tapi ibumu benar, jika aku balas dendam pada Adel, aku pasti mempermalukan Ethan yang sudah memberikan hukuman pada Adel,” lanjutnya.Nadya tiba tiba memeluk ayahnya mendengar ucapan ayahnya yang bijak, ia juga bersyukur ayahnya tidak marah lagi. Rian balas memeluk putri tercintanya seraya tersenyum.“Baiklah, sekarang semua sudah jelas dan sudah diselesaikan, Nadya juga sudah tidak apa apa,” kata Ratna senang melihat putri dan suaminya saling menyayangi, ia melanjutkan. “Sekarang katakan pada ibu dan ayah, apa y
Read more
Chapter 100
Nadya melangkah menuju satu satunya kamar tamu di rumahnya. Kamar itu lebih kecil ukurannya dengan kamarnya, tetapi dilengkapi kamar mandi, seperti kamar miliknya dan kedua orang tuanya, masing masing memiliki kamar mandi. Nadya sebenarnya tidak enak, Ethan harus tidur di situ, tapi apa boleh buat tidak ada kamar lagi di sini. Rumah ini hanya ada 3 kamar tidur. Tiba tiba Nadya ingat kamar Ethan di Bali. Nadya semakin tidak enak. Ia akan mencari tahu apakah Ethan betah di kamar tamunya atau tidak. Ia akan mengajak Ethan menginap di hotel jika Ethan tidak betah. Nadya berhenti di depan kamar, ia mengetuk pintu dua kali. Tidak lama Ethan membuka pintu.“Nadya,” ucap Ethan.Nadya melihat Ethan masih memakai baju yang sama, namun jasnya sudah dibuka, lengan kemejanya digulung, dasinya sudah dicopot, dan kancing kemejanya yang bagian atas dibuka. Di telinga kiri Ethan terpasang earphone hitam. Tiba tiba tubuh Nadya berdesir, hasratnya pun tergugah melihat penampilan Ethan yang berbeda, ia b
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status