Semua Bab Pure Blood (DARAH MURNI): Bab 151 - Bab 160
176 Bab
BAB 54 - Kemarahan Diana (Bagian 3)
Fos menyeringai. Ia terus melawan dan menyerang kedua vampir ini tanpa henti. Sementara itu, dengan tubuh gemetar. Pine terbaring menghadap langit-langit. Deru napasnya semakin memburu, bahkan tubuhnya sudah dipenuhi oleh keringat.Pine menggenggam suntikan dengan erat dan mengarahkannya ke tangan sebelah kanan, sementara darah merah bercampur hitam terus mengalir keluar dari lengan kirinya.Dengan yakin Pine menancapkan suntikan ke tangannya, membuat jarum suntik menembus kulitnya. Tidak ada waktu, ia langsung saja mendorong semua isi suntikan ini dengan sekali dorongan. Seiring dengan darah yang terus masuk, ia berteriak dengan sangat kencang.AARRRGGHHHH!!!Kevin mengatupkan giginya rapat-rapat. Ia meminta maaf berkali-kali dalam hatinya. Seharusnya ini tidak pernah terjadi. Seharusnya Pine tidak merasakan sakit yang teramat sangat seperti ini. Ini adalah kesalahannya. *** Dominic bang
Baca selengkapnya
BAB 55 - Menghancurkannya (Bagian 1)
Upacara perubahan kembali berjalan setelah Pine berhasil menyuntikkan seluruh isi suntikan darah ke tubuhnya. Namun, rasa sakit yang Pine rasakan semakin menjadi-jadi, demikian dengan teriakan kesakitannya.Rasa sakit yang Pine rasakan menghancurkan tubuh dan psikologinya. Rasanya seperti ia dikuliti hidup-hidup. Pine hanya bisa menggeliat dan mencengkeram lantai es sampai hancur.Seharusnya Pine dipegangi, karena dampak rasa sakit ini adalah ia bisa melukai dirinya sendiri, dan inilah yang terjadi. Melalui tangan yang mencengkeram tidak beraturan, darah tidak henti-hentinya mengalir.Darah Pine mengeluarkan bau bunga Lily yang langsung memenuhi ruangan. Baik Vero, Fos, maupun Kevin; mereka sama sekali tidak bisa mengontrol hasratnya. Bau ini terlalu candu, siapa pun yang menghirupnya akan tenggelam dalam hasrat tiada akhir. *** "Arrrggghhh... Ngghh... Hahaha...!" jerit Pine tidak terkendali.
Baca selengkapnya
BAB 55 - Menghancurkannya (Bagian 2)
"Pertemuan yang sangat tidak terduga. Bukankah begitu, Dion?" sapa Fos dengan suara yang mengerikan.Tapi sejenak Fos meragu, "Dion... hmm... itu namamu bukan? Aku tidak terlalu ingat, karena aku hanya mengingat seorang bocah yang hidupnya selalu didedikasikan untuk orang lain."Diana mengatupkan mulutnya rapat-rapat, giginya saling bergesek. Ia sangat marah kali ini. Diana tahu kenapa semua ini bisa terjadi, karena sosok yang berdiri di sana adalah Fos.Fos bukanlah manusia, tapi ia adalah vampir. Diana mengetahui benar kekuatannya karena dulu, tanpa sengaja ia pernah melihat Fos membantai lima puluh kawanan yang ia yakini adalah vampir dalam hitungan menit."Kau monster!" ucap Diana.Fos mengangkat sebelas alisnya, "Haa... monster? Bukankan sekarang adikmu ini juga menjadi monster?""Jangan menyamakan Diana denganmu!""Lihat, dia sudah menyuntikkan semua isi suntikan darah. Proses perubahan sudah terjadi, dan dia ak
Baca selengkapnya
BAB 55 - Menghancurkannya (Bagian 3)
"Kau tahu ini apa?" tanya Julio sambil menghujankan benda tajam ini ke tubuh Rena yang langsung menjerit kesakitan."Ini adalah tulang tangan si pendeta!” seru Julio.TAB!"AKHH!!!" teriakan kembali Rena keluarkan.Julio menyeringai, "Aku seharusnya tidak mematahkan tangannya, menguliti, lalu menggunakan tulangnya seperti ini. Tapi—"TAB!"NGRRHHH!!!"Aku rasa pendeta itu tidak akan keberatan jika aku mempergunakannya untuk membunuhmu,” dan Julio kembali menusukkan tulang runcing ini tanpa ampun.Haahhh... haahhh...Rena memandangnya dengan tajam, “Beraninya kau!”"Saat ini aku sangat kesal, dan matamu membuat kekesalanku semakin bertambah!”"AAAAAKKKHHHH!!!"Julio menggunakan jari-jari berkuku tajamnya untuk mencungkil salah satu mata yang memandang tajam dirinya. Dia menusuk lalu memutar bola mata Rena di rongganya sebe
Baca selengkapnya
BAB 56 - Kesalahanmu (Bagian 1)
Fos melaju ke arah Diana, namun wanita ini langsung menghalaunya. Fos tidak mau kalah, ia langsung memberikan serangan bertubi-tubi, tapi Diana dengan sukses terus mempertahankan dirinya.Pine yang berada di dekat pertarungan hanya bisa melihat tanpa membantu, tentu saja karena dia hanya seorang manusia. Sedangkan Vero dan Kevin hanya terdiam di tempatnya, mereka seakan tersihir oleh kedatangan dan pertarungan wanita ini dengan Fos."Cepat bawa Diana pergi!!!" teriak Diana menyadarkan Vero dan juga Kevin"Kau tidak bisa membawanya begitu saja, dia milikku," Fos kembali memberikan tendangannya."Diana bukanlah barang!"Bhuk!"Tentu saja dia adalah barang. Sejak jantungnya sudah berganti menjadi jantung milik pemimpin para vampir, wanita itu sudah sepenuhnya milikku,” jelas Fos.“Pimpinan para vampir...?” batin Vero.Bang! Bang! Bang!Semua mata tertuju pada Dia
Baca selengkapnya
BAB 56 - Kesalahanmu (Bagian 2)
Fos memandang Diana dengan geram, ia tidak berkata apapun dan menyerang Diana. Namun serangannya kali ini sangat berbeda dengan sebelumnya. Fos mengerahkan semua kekuatannya dan berhasil memukul mundur Diana. Ia meninju perut Diana yang terluka, membuat darah semakin banyak keluar."Ugh..." suara Diana tertahan.Berada jauh dari mereka, Rai menoleh menyadari bahwa bau bunga Lily semakin menguat. Dominic mengambil kesempatan ini, ia memukul Rai hingga terjatuh."Ini sudah berakhir," ucap Dominic seraya melajukan tangannya menembus dada vampir ini. *** Diana jatuh berlutut, rasa sakit kini benar-benar ia rasakan. Perutnya terus mengeluarkan darah, tentu saja ini kondisi yang buru. Terlebih dia dikeliling oleh para vampir anggota utama klan, darah yang memiliki bau Lily miliknya semakin menambah ancaman."Waktu sudah habis," Fos langsung menyerang Kevin, membuatnya langsung terlempa
Baca selengkapnya
BAB 56 - Kesalahanmu (Bagian 3)
"Kak Diana...! Sadarlah! Kak Diana!" Iki mengguncang-guncangkan tubuh yang terdiam bagai batu ini."Manu... sia...?" lirih Kevin. Sedetik kemudian air mata turun membasahi pipinya. "Pine..."Kevin bangkit secara perlahan, lalu berjalan gontai menuju Pine yang berada dalam pelukan Diana. Tangannya ia ulur untuk membelai wajah yang sekarang terlihat sangat pucat ini."Pine... Pine... Pine..." ucap Kevin berkali-kali bersamaan dengan air mata yang semakin deras mengalir.Dilain pihak, Iki terus berusaha menyadarkan Diana. "Kak Diana... Kak Diana...!”Panggilan ini terus terngiang dalam benak Diana. “Pine” dan “Kak Diana”. Dua panggilan yang mengisi benak kosongnya hingga rasanya panggilan ini akan membuatnya meledak sebentar lagi.Tap!Julio menepuk bahu Kevin, "Yang Mulia, cepat bawa Yang Mulia Pine. Ika ada di sini, dan anak itu sedang kehilangan akalnya. Kita ha
Baca selengkapnya
BAB 57 - Iris Merah Darah (Bagian 1)
Sebelum Fos membuat Kevin dan Pine terpental dan menabrak pohon. Al sudah tiba terlebih dahulu di kawasan Kastel Raltz, begitu pun Ika dan Iki yang bersembunyi jauh di belakangnya."Iki, lihat itu!" kata Ika dengan dahi yang mengerut, "Mengerikan!"Jauh di hadapan mereka salju-salju sudah berwarna hitam. Banyak tubuh yang sudah tergeletak di sana, entah tanpa kepala ataupun dada yang berlubang. Ini memang benar-benar mengerikan.Di antara para tubuh tersebut, ada beberapa prajurit masih berdiri tegak, Iki dan Ika mengenal mereka sebagai prajurit Haltz dan juga Raltz. Al pun langsung mendekati mereka untuk melihat lebih jelas."Lihat Iki, Al menghampiri mereka," ujar Ika.Iki tidak berkomentar apapun, ia hanya fokus pada pergerakan Al. Melalui pendengarannya yang tajam, Iki bisa mengetahui bahwasanya baik Rai maupun Diana tidak ada di sana. Para prajurit pun tidak mengetahui keberadaan mereka.Namun, salah seorang pelayan kel
Baca selengkapnya
BAB 57 - Iris Merah Darah (Bagian 2)
"I-Ika..." panggil Iki.Ika menoleh namun manik mata berwarna merah darah miliknya membuat Iki refleks loncat ke belakang untuk menghindarinya. "Gawat!" batin Iki.Iki langsung menghindar sejauh mungkin. Ika telah kehilangan kontrol atas tubuhnya karena bau Lily ini memicunya. Eksperimen yang dilakukan bertahun-tahun saat mereka tinggal Raltz nyatanya memiliki dampak yang serius, terlebih untuk Ika.Jika Ika mencium bau darah yang sangat kuat maka ia akan menggila dan menyerang siapa pun, bahkan jika orang tersebut adalah keluarganya sekalipun. Darah dengan bau Lily ini pun juga membuat Ika kehilangan kesadaran."Apa yang harus aku lakukan," ucap Iki bimbang seraya melihat ke arah Diana dan Rai bergantian.Iki melihat ke arah Rai dengan saksama. "Kak Rai..." batinnya dan menyadari luka di dada Rai pertanda Dominic berniat untuk menghabisi nyawanya.Iki menggertakkan giginya, tapi ia sadar
Baca selengkapnya
BAB 57 - Iris Merah Darah (Bagian 3)
BHUK!Al mengangkat tinggi kakinya dan menendang kepala Dominic, membuatnya terbang dan langsung terjatuh keras ke tanah bersalju. “Mati kau!!!” teriak Al.“Heehh... Kau bersemangat sekali vampir hibrida.”“Tutup mulutmu!”“Kau yang harus menutupnya sendiri,” dan Dominic langsung menuju Al untuk melanjutkan pertarungan. *** Bhuk!Iki kini berhadapan dengan Fos, ikut masuk ke dalam pertempuran. Tendangan yang ia lakukan pun dengan sukses mengenai Fos hingga jatuh tersungkur. Melihat kesempatan, Iki langsung menoleh ke Diana."Kak Diana!" teriak Iki namun Diana terlalu tenggelam dalam kesedihannya kehilangan Pine hingga tidak mampu mendengar apapun."Vero! Kita harus cepat! Ika akan datang sebentar lagi dan kita tentu akan mati!" seru Iki ke Vero yang memandang diam ke arah mereka."Kak Diana! Sadarlah!!!"
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status