All Chapters of Hotel Bekas Pembunuhan: Chapter 11 - Chapter 20
88 Chapters
Kualat Di gunung Pulosari Part 7
Sekitar jam tujuh pagi, Uswah siuman. Kami diperlakukan dengan sangat baik oleh warga kampung. Banyak dari mereka yang menjenguk dan memberi kami makanan. Bahkan, kami tidak diperbolehkan untuk mengendarai motor. Salah satu petugas desa mengantar kami ke rumah masing-masing. Sementara motorku diangkut pakai mobil pikap. Di hari yang sama, Gunung Pulosari longsor. Pemerintah daerah kemudian menutup secara resmi jalur pendakian ke gunung itu. Om Bobi, yang tak lain adalah Om-nya Mira sangat marah kepadaku. Bahkan, dia membawa perkara ini ke pengadilan. Ia menganggapku lalai menjaga Mira. Untung saja aku bebas dari tuntutan karena aku termasuk korban yang ikut hilang dalam pendakian. Tidak ada bukti kuat kalau aku menyakiti, bahkan membiarkan Mira celaka. Om Bobi yang keras kepala malah berniat mendaki Pulosari untuk mencari Mira. Dia tidak rela kehilangan orang yang sudah dianggapnya sebagai anak sendiri.Setelah kejadian di gunung, aku mengalami trauma. Aku
Read more
Hantu Dirumah Mertua
HARI KE-1Hari ini menjadi waktu paling berat bagi suamiku, Angga. Dia harus kehilangan Ayahnya, setelah 15 tahun silam Ibunya juga meninggal. Sebagai istri, aku pun ikut pulang ke kampung halamannya di Kalimantan.Perjalanan ke rumah orang tua Angga tidaklah singkat, setelah tiba di Bandar Udara Supadio Pontianak, kami masih harus menggunakan mobil untuk menuju sebuah kota kecil di daerah Kalimantan Barat yang memakan waktu 4 jam.Setibanya di sana, aku bisa melihat banyak bendera putih dikibarkan sepanjang jalan. Bendera ini memang menandakan bahwa baru saja ada seseorang yang meninggal, sehingga kerabat atau tetangga tahu dan bisa berpamitan untuk kali terakhir.“Oh iya ini kenapa rumah kamu juga ramai?” Tanyaku heran karena melihat banyak orang, memenuhi teras.“Kan acaranya di rumah.”“Di rumah?” Tanyaku masih bingung. “Kok nggak di rumah duka aja?”“Di sini belum ada Rumah Duka.&rd
Read more
Tuyul
Kali ini, kita  akan membahas sedikit tentang satu mahluk yang bisa dibilang salah satu urban legend di Indonesia, yaitu tuyul.Ini sekadar berbagi cerita aja, silakan diambil hikmahnya kalo ada.Kayaknya sudah enggak ada yang enggak tau tuyul, hampir semua orang di Indonesia sudah tahu. Jadi saya enggak perlu lagi menjelaskan apa itu tuyul ya.Intinya, tuyul adalah mahluk gaib yang bentuknya anak kecil, gundul, kerjaannya mencuri uang, dan sering kali memiliki tuan. Banyak mitos mengenai tuyul, gue enggak tau pasti itu beneran mitos atau malah fakta. Satu yang pasti, pendapat kebanyakan orang akan bilang kalau tuyul ada tuannya, sang tuan inilah yang memelihara si tuyul, si tuan ini juga yang memerintahkan dan menyuruh tuyul untuk mencuri uang. Tujuannya apa? Ya untuk memperkaya diri. ~Ciri-ciri orang yang memelihara tuyul bagaimana sih Brii?Ah, sayq enggak tahu pastinya. Tapi ada beberapa orang yang bilang,
Read more
Pulang Kampung
Kisah horor ini berlatar pada pertengah tahun 2017, sebuah kisah pengalan pribadi yang mungkin menurut saya ini horor akan tetapi biasa saja pada sebagian orang.Pada saat itu setelah beberapa bulan menganggur karena habis kontrak dari perusahaan yang berada di sebuah kecamatan di kabupaten Bekasi pikiran sedang buntu karena mencari kerja begitu susahnya.Lembar demi lembar amplop surat lamaran terkirim namun tak kunjung jua mendapat balasan dari perusahaan yang diinginkan. Frustasi tentu saja, terlebih biaya hidup di ibukota yang mahal membuat tabungan semakin menipis karena kebutuhan.Aku yang sebagai anak perantau mengalami keadaan seperti ini tentu menyulitkan, yang di pikirkanku hanya terus berusaha mencari pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan. Sampai akhirnya pulang kampung menjadi pilihan opsi terakhir yang sulit namun hanya itu yang harus dilakukan karena tak kunjung mendapat pekerjaan.Saya pun memutuskan pulang ke kampung halaman menaiki mobil di di
Read more
Hilangnya able
Kami pun kembali bekerja dalam suasana was-was dan kengerian yang dirasa. Tak terasa waktu sudah menunjukan jam 4 pagi, kami pun menyudahi pekerjaan dan bersiap untuk pulang.Seharian saya habiskan dengan tidur dan istirahat. Sore menjelang para pekerja lain nampak merasa was-was dengan insiden semalam, mereka yang takut meminta kepada pak Mus untuk mengambil jatah bekerja pada siang hari.Akhirnya pak Mus mengumpulkan kami semua untuk briefing seputar pekerjaan. Briefing dibuka dengan kabar baik dari kondisi Able yang sudah membaik, mungkin hanya beberapa hari lagi Able bisa kembali bekerja.Pak Mus juga tidak memaksakan keinginan kata pekerjanya, maka dibuatlah 2 shift jam kerja untuk kami. Shift siang dan malam dan saya memilih untuk mengambil shift malam karena memang tidak tahan jika terlalu lama terkena panas matahari.Anggota pun dipecah dalam beberapa tim, saya bersama Roni sepakat mengambil shift malam. Setelah lepas jam 9 malam saya bergegas untuk absen
Read more
Sudut Kecil ujung kulon Part 1
Seperti sepasang mata berwarna merah menyala. Bergerak mendekat seperti sedang berjalan sedirian, terus bergerak sementara objek lain di sekitarnya diam mematung.Mahluk apa itu?Di tengah hutan belantara ini gw sendiran, ketakutan.***Kisah yang akan gw ceritakan ini terjadi di kisaran tahun 2005, gw mengalaminya bersama Rai.Kejadian ini yang sepertinya menjadi titik balik atau apalah istilahnya, karena setelahnya gw jadi mulai menerima keadaan yang sering “bertabrakan” dengan frekuensi dengan “sisi lain”.***Sekitar tahun 2005, kalo gak salah masa liburan di tahun-tahun awal kuliah.Waktu itu berniat untuk mudik ke kampung halaman di Cilegon, dan rencananya di perjalanan pulang nantinya, gw akan mampir ke Bogor untuk menjemput Rai yang kebetulan libur kuliah juga, sekalian mudik bareng.Singkat kata, kami akhirnya sudah di dalam kendaraan menuju pulang. Seperti biasa, gw duduk di belakang kemudi, Rai bertugas
Read more
Sudut kecil di ujung Kulon Part 2
lo tunggu sini ya, gw mau kejar mereka sebelum menghilang.”Itu yang Rai bilang sebelum dia lari mengejar dua obor itu, dua obor yang sepertinya di pengang oleh dua orang.Obor semakin menjauh, Rai terus saja mencoba mengejarnya. Gelapnya malam gak mengurangi tekad Rai untuk terus mengejar, terus berlari. Sementara itu, gw sudah jauh berada dibelakangnya, Rai sudah gak melihat gw lagi, tertutup oleh pekatnya gelap hutan raya.Rai menyusuri jalan aspal yang jadi jalur kendaraan melintas.Hingga beberapa puluh detik kemudian dia berhenti..Kenapa berhenti? Padahal obor-obor itu jaraknya sudah semakin dekat.Ternyata karena Rai melihat kalau obor itu berbelok arah, ke kanan jalan, turun dari jalan aspal berpindah ke jalan setapak, masuk ke dalam hutan.Muncul keraguan di dalam benak Rai, apakah akan terus lanjut mengejar atau kembali ke tempat gw menunggunya.Sementara hutan di hadapannya sangat belantara, gelap pekat dan sun
Read more
Gending Alas Mayit Part 1
Desa Windualit , sebuah desa terpencil yang jauh dari sosok hirup pikuk Perkotaan. Pemandangan indah Gunung Merapi selalu setia menemani pagi setiap warga di desa ini. Sama sekali tidak ada yang istimewa di tempat ini, bahkan desa ini masih jauh dari kesan modern. Rumah-rumah di sini masih dibangun dari kayu , bahkan listrikpun baru masuk beberapa tahun yang lalu itupun hanya cukup untuk lampu-lampu rumah.Wajar saja, untuk keluar atau masuk Desa Windualit kami harus melalui jurang sejauh ratusan meter. Kendaraan bermotor hampir mustahil mencapai desa kami. Namun warga desa ini sudah terbiasa memenuhi kebutuhan hidup dari hasil bercocok tanam.Uang? maaf saja benda itu tidak terlalu berharga di sini. Namaku Sekar, hanya perempuan biasa yang masih menumpang hidup dari orang tua. Keseharianku layaknya wanita desa biasa. Memasak , mencuci baju di sungai, menimba air dan kadang membantu di kebun bapak.“Bu, sekar ke kali sebentar nyuci baju ya," pamitku pada ibu.
Read more
Gending Alas Mayit Part 2
sambil menyerahkan segelas teh hangat.Aku meminumnya sampai habis, terasa rasa haus yang amat sangat dari tenggorokanku.“Masnya udah pingsan seharian, warga nemuin mas pingsan di hutan kemaren,” jelasnya.Aku menyentuh dahiku yang ditutupi perban, mulai teringat kejadian saat aku terjatuh ke dalam jurang.“Kalau udah bisa berdiri, itu ditunggu pak kades, udah disiapin makanan di sana,” ucapnya sambil menunjuk ke sebuah rumah.Aku mencoba berdiri , mencuci muka dan mencari baju ganti dari ranselku. Sejujurnya,  aku cemas dengan keadaan Rama dan Yanto, mereka pasti mencariku selama pingsan.“Permisi," ucapku memasuki sebuah rumah yang tadi ditunjukkan oleh perempuan yang membangunkanku.“Eh...monggo, masnya udah sehat? Sini makan dulu," ucap seorang pria paruh baya menyambutku.Aku menghampiri mereka, dengan ramah sepiring nasi disiapkan dan diberikan kepadaku.“Udah kenalanya nanti dulu,ma
Read more
Gending Alas Mayit part 3
Sayup-sayup terdengar suara gamelan terdengar di antara hutan di sekitar pabrik gula, terlihat seorang wanita muda menari dengan gemulai di tengah-tengah cahaya bulan purnamaTapi, darimana asal suara gamelan itu? Tidak ada satupun tanda-tanda pemain maupun alat musik gamelan di sekitar sini?. Yang anehnya lagi, mereka makhluk halus para penunggu pabrik yang sudah lama tidak menampakan diri, kini berkumpul di sekitar wanita itu.Aneh.. tidak, lebih tepatnya mengerikan!Tarian wanita itu semakin menggila, ia memaksa memutar sendi-sendi tubuhnya ke arah yang tidak wajar. Aku berlari mendekati wanita itu mencoba menahan gerakanya, namun tenaganya terlalu besar..Sesuatu sedang merasuki tubuh wanita ini, sebuah doa dan ayat-ayat suci kubacakan untuk menenangkan wanita itu. Cukup lama, hingga akhirnya wanita itu terbaring lemas dan tak berdaya.Kota Jogja, sebuah kota yang pasti akan sulit dilupakan oleh siapapun yang berkunjung ke tempat ini. Rasa nyaman kota in
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status