All Chapters of DALAM CENGKERAMAN SANG MAFIA: Chapter 21 - Chapter 30
148 Chapters
BAB 21 MENJADI ORANGTUA
Amanda segera menjemput Sisi ke sekolah dan buru-buru membawanya pulang. "Apa Bunda sudah beli kostum kelincinya?"tanya Sisi yang melihat bundanya tidak membawa apa-apa. "Ya, nanti bunda beli." Amanda berusaha tetap tenang, dia hanya ingin segera kembali ke rumah dan berganti pakaian. Sisi terlihat memperhatikan Amanda yang sedang mengemudi dan dari tadi hanya terus menghela napas kemudian menghembuskannya lagi tanpa bicara apa-apa atau minta maaf jika lupa membelikan kostum kelincinya. "Kenapa Bunda memakai baju Ayah?" "Oh, Bunda tadi buru-buru." Ternyata Amanda gugup ketika harus berbohong pada putrinya mengenai hal itu. "Ki
Read more
BAB 22 BUAH KEBOHONGAN
Walaupun Ardi tidak bertanya atau membahas apapun mengenai alat kontrasepsi pria yang dia temukan kemarin, tapi Amanda benar-benar merasa tidak tenang. Nampaknya Amanda juga sedang menuai hasil dari kebohongannya, karena didiamkan seperti ini oleh pria seperti Ardi ternyata jauh lebih menyiksanya. Akhirnya Amanda menelpon Dom untuk coba bicara dan meminta penanguhan. Dom juga langsung mengangkat panggilan Amanda di deringan pertama. "Amanda." "Aku tidak bisa pergi ke tempatmu pekan ini, aku tidak bisa pergi terlalu lama karena Ardi sepertinya mulai curiga." "Apa maksudmu?" "Dia menemukan alat kontrasepsi dari dalam tasku tapi tidak mengatakan apa-apa atau bertanya padaku. Aku ke
Read more
BAB 23 KEMARAHAN ARDI
"Apa Amanda mengenal Flin Dexter?" tanya Ardi ketika menemui Mona. "Ya, kemarin aku memperkenalkan mereka," Mona mengakui meski agak heran dengan kedatangan Ardi yang tiba-tiba dan langsung menanyakan Flin Dexter. "Kemarin, kapan tepatnya?" Ardi merasa harus memastikan karena kedengarannya memang benar-benar baru kali marin. "Minggu kemarin saat dia ingin bertemu untuk membahas masalah gedung untuk yayasan." Ardi langsung terdiam karena jelas jejak panggilan di ponsel Amanda sudah sejak beberapa bulan lalu. "Memangnya kenapa?" cukup normal jika Mona juga jadi penasaran ingin tahu. "Tidak, tidak ada apa-apa." Ardi buru-buru men
Read more
BAB 24 KETAHUAN
Kadang Amanda sering berkhayal jika saja Amanda memiliki kakak laki-laki atau perempuan mungkin dia bisa bercerita dan membagi bebannya jika sedang seperti ini. Tapi Amanda tidak memiliki siapa-siapa, selama ini satu-satunya sahabat terbaik yang selalu mendengarkannya hanya Ardi. Amanda kembali menghela napas dengan berat jika teringat lagi dengan suaminya. Amanda sudah menciptakan berbagai alsan untuk membohongi Ardi tiga hari ini hanya untuk menemui Dom. "Bunda apa hari ini kita akan ke tempat eyang?" tanya Sisi yang baru selesai mandi dan sarapan dengan pengurusnya. "Ya, sebentar lagi Bunda antar." "Kemari biar bunda benarkan dulu kuncir rambutmu." Amanda memanggil putrinya yang sudah berdiri di pintu. Amanda melepas ikatan ram
Read more
BAB 25 KEMARAHAN MONA
Setelah melihat Flin Dexter keluar dari mobilnya sebenarnya Mona sudah langsung ingin memberitahu Ardi dan segera bergegas mencari nomor Ardi di ponselnya, tapi setelah berpikir sebentar Mona justru tiba-tiba mengurungkan niat tersebut. Mona juga tidak bodoh meskipun dia tahu Amanda sudah mengkhianati Ardi tapi dia tidak boleh kalah pintar dari pasangan selingkuh itu. Berurusan dengan pria seperti Flin Dexter tentu bukan main-main, pria itu memiliki kekuasaan dan bisa berbuat apa saja untuk menutupi fakta.  Tapi Mona adalah kakak perempuan dari empat adik laki-laki jadi jangan remehkan keberaniannya. Mona tetap keluar dari mobilnya utuk menemui sekretaris dari Flin Dexter. Mona langsung naik ke lantai dua puluh. Sekretaris cantik itu sudah menunggunya untuk menandatangani beberapa berkas atas pengalihan gedung yang kali ini diserahkan pada yayasan. Sementara wanita bersetelan rapi
Read more
BAB 26 DIBERI WAKTU SATU MINGGU
Dom baru keluar dari bilik kamar mandi ketika melihat Amanda yang baru terisak dan menghapus air matanya buru-buru. "Kau mau ke mana?" tanya Dom melihat Amanda sudah kembali merapikan pakaian dan make-upnya aku harus segera pulang sebentar lagi suamiku datang. Amanda tidak menoleh pada Dom sama sekali dia hanya berusaha fokus ke depan cermin untuk merapikan pakaiannya. Dom mendekat hendak menangkap pinggang Amanda tapi Amanda sudah lebih dulu menghindar membiarkan tangan Dom luput dan cuma mendapatkan udara kosong. Dom samasekali tidak berkomentar, hanya menelan kekecewaannya sendiri. "Aku pulang ...," pamit Amanda sesegera pergi setelah menyambar tas dan kunci mobilnya yang tadi tergeletak di atas meja.
Read more
BAB 27 DISKUSI
Mona sudah memberi waktu satu minggu untuk Amanda menjelaskan sediri kepada Ardi. Satu minggu untuk memutuskan sendiri hubungannya bersama Ardi sebelum Mona sendiri yang mengambil tindakan. Artinya, apapun itu Mona tetap ingin Amanda  berpisah dengan adik laki-lakinya. Terserah bagaiman Amanda menjelaskannya atau akan menutupi aibnya. Sudah satu minggu sejak mona memberi Amanda kesempatan tapi nyatanya Amanda justru tidak melakukan apapun atau berusaha menjelaskan apapun. Amanda sadar dengan konsekuensi yang akan dia tanggung dan tahu meskipun dia menangis dan berlutut di kaki Mona, kakak iparnya itu tetap tidak akan memaafkannya. Amanda sudah tidak memiliki kesempatan utuk menyelamatkan apapun, dia pasrah, benar-benar pasrah ketika memberanikan diri untuk berjalan menghampiri Mona yang sudah menunggunya. "Duduklah, kita harus bi
Read more
BAB 28 KEMARAHAN
Dom tidak suka diabaikan karena itu Amanda juga harus membayarnya, membayar rasa kesal yang sekarang juga harus dia tanggung. Setelah membaringkan tubuh Amanda Dom langsung ikut merangkak ke atas kasur untuk melucuti pakaian Amanda. "Panas ... ," rintih Amanda dengan gelisah. "Diam lah biar kulepas pakaianmu." Amanda tidak akan bisa diam, Dom menindih kedua pangkal paha Amanda dengan lutut sementara Dom membuka kancing kemejanya. "Aku tidak mau ...." keluh Amanda menolak untuk dipegang tapi Dom tidak menghiraukannya. "Jangan ...!" Amanda menggeliat ketika Dom malah meremas gumpalan dadanya dengan kencang. "Kau tidak pernah men
Read more
BAB 29 MASALAH LAGI
Amanda sadar jika dirinya akan kembali terlibat masalah, pertaman dia sudah berjanji pada kakak iparnya utuk tidak berhubungan lagi dengan Dom tapi dia malah kembali tidur dengannya. Yang kedua lebih menakutkan lagi bagi Amanda karena dia sedang tidak minum pil beberapa hari ini dan mereka melakukan sex tanpa pengaman. Tanpa sadar Amanda kembali memukul kemudi di depannya dan ingin mengutuk Dom ribuan kali. Jika Amanda tidak ingat harus segera menjemput Sisis pasti dia akan mencari pria itu dan mencakarnya dulu sampai dia puas. Belum lagi jika Amanda ingat dengan jejak yang ditinggalkan Dom di pinggulnya, Amanda tidak tahu bagaiman harus beralasan pada Ardi jika dia sampa melihatnya. Mustahil Amanda beralasan mengigit pinggulnya sendri. Amanda harus segera memikirkan jalan keluar. Begitu sampai di rumah ibunya Sisi langsung berlari keluar dan menanyakan makanan ringan yang tadi dia pesa
Read more
BAB 30 GILA
Amanda masih berada di kamar duduk di depan cermin sambil meraba perutnya ketika tiba-tiba pengurus rumahnya memberitahu jika ada yang kembali mengirim bunga. Sebenarnya Amanda sudah sangat muak dengan bunga-bunga yang di kirim Dom. Tapi Amanda tidak bisa juga marah-marah pada kurirnya karena mereka hanya bekerja. Sepertinya Amanda memang harus memiliki stok kesabaran lebih tebal untuk menghadapi ulah Dom belakangan ini. Amanda segera turun utuk memberi tanda terima dan akan membuang bunga terkutuk itu ke tempat sampah. Tapi apa yang kembali mengejutkan Amanda, ternyata Dom datang sendiri. Amanda Syok dan ternganga melihat pria bersetelan rapi itu sudah berdiri di depan pintu rumahnya dengan satu buket bungan mawar merah tersandar di lipatan lengannya. Amanda mendorong kembali daun pitu di hadapannya untuk dia tutup tapi Dom lebih dul
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status