All Chapters of Kekasihku Anak Mantan Istriku: Chapter 81 - Chapter 90
123 Chapters
Meminta Pengakuan
Bab 81"Daddy sudah mengetahui semuanya?" suara Axel bergetar."Kamu pikir Daddy dan Mommy buta dan tuli, begitu?" teriak tuan Gunadi."Asal kamu tahu, nyonya Jihan sudah menceritakan semuanya kepada Mommy. Hanya saja beliau tidak pernah menyampaikan semua ini kepada Regan, karena tidak sampai hati dengan putra kesayangannya. Nyonya Jihan tidak pernah menceritakan kepada Regan, jika sebenarnya istri yang sangat dicintainya itu adalah bekas kamu!" sergah nyonya Elina."Oke, kalau memang kalian semua sudah tahu semua ini." Axel merentangkan tangan."Jadi aku tidak perlu menutup-nutupi lagi kebenaran ini. Salwa adalah putriku dan aku meminta agar perjodohan Regan dengan Chintya dibatalkan, karena Regan tidak mencintai Chintya. Regan mencintai Salwa, putriku!" tegas Axel."Apa?" teriak Nyonya Elina. Perempuan tua itu menghentakkan kaki ke lantai. Dia benar-benar marah. "Perjodohan Regan dengan Chintya itu sudah lama kami rencanakan. Hanya saja belum juga terwujud. Apalagi setelah Regan me
Read more
Jangan Mimpi
Bab 82 Chintya berdiri di depan pintu dengan tubuh gemetar. Baru kali ini ia mendengar Axel bertengkar hebat dengan kedua orangtua mereka. Suara Axel yang menggelegar, mengimbangi suara orang tuanya yang tak kalah keras. Chintya mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Axel tengah memperjuangkan keberadaan Salwa, putri biologisnya agar bisa di akui di keluarga Gunadi Wijaya. Selama ini ia tidak terlalu dekat dengan kakaknya. Sekarang ia baru tahu siapa sebenarnya seorang Axel. Axel yang keras dan tegas. Malah kalau dipikir-pikir, sifat Axel ini mirip sekali dengan Regan. Pantas saja selera mereka terhadap perempuan juga serupa. Chintya buru-buru menutup pintu kamar pribadinya kembali saat melihat sosok lelaki itu mulai menapaki anak-anak tangga dan bersiap akan masuk ke dalam kamarnya yang memang bersebelahan dengan kamar Chintya. Chintya merebahkan tubuhnya di pembaringan. Perempuan yang hanya mengenakan gaun tidur yang sangat tipis itu berpikir keras. Orang tuanya bisa saja me
Read more
Ikutlah Denganku
Bab 83Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Namun Regan baru keluar dari gedung RVM group. Dia sengaja mengulur waktu dengan membersihkan diri di ruangan pribadinya di kantor, kemudian berganti pakaian. Penampilannya kini sama sekali tidak mengesankan kapasitasnya sebagai seorang CEO dari perusahaan media ternama di negeri ini. Meskipun tetap menggunakan celana bahan tetapi ia menggunakan kemeja lengan panjang yang digulung hingga menyentuh siku. Di ruangan pribadinya di kantor memang selalu tersedia pakaian ganti.Wajahnya terlihat fresh dan kadar ketampanannya meningkat berkali-kali lipat. Dia terlihat lebih muda dari usianya. Lelaki berumur tiga puluh tujuh tahun itu dengan santai keluar dari lift dan menuju mobil yang terpakai tidak berapa jauh dari tempatnya pertama kali melangkah.Sepuluh menit kemudian, Regan telah berjibaku dengan kemacetan ibu kota menuju sebuah kafe untuk menemui seseorang yang sangat tidak ingin ditemuinya saat ini.Jika bukan karena nyonya Elina yang
Read more
Seperti Di Hipnotis
Bab 84Dua mobil mewah itu terlihat melaju beriringan di jalan raya. Chintya terus berusaha agar ia tak kehilangan jejak. Namun kemacetan parah di salah satu ruas jalan menghalangi pergerakan Chintya. Mobil Regan sudah jauh berada di depan dan hilang dari pandangannya.Tak kehilangan akal, Chintya menyalakan ponsel dan mencari aplikasi pelacak lokasi. Ketika kemacetan mulai terurai, ia langsung tancap gas. Perjalanan menuju apartemen yang di huni oleh Regan dan Salwa sudah tidak berapa lama lagi. Dia harus segera mengejar lelaki itu, mencegahnya agar jangan sampai ke apartemen."Sial! Lagi-lagi macet!" maki Chintya sembari memukul stir. Dia kembali terjebak pada kemacetan, bahkan kali ini lebih parah dari sebelumnya. Padahal ia sudah hampir kawasan gedung pencakar langit itu.Chintya menatap nanar dari balik kaca mobil. Mobil-mobil yang bersusun seperti parade dan ia terjebak di tengah-tengah, tak bisa keluar. Sementara mobil Regan semakin tak terkejar.Beberapa puluh menit kemudian,
Read more
Gelombang Hasrat
Bab 85Gadis itu mengerang antara sadar dan tidak. Namun matanya masih terpejam. Suara lirih yang di maknai Regan sebagai penerimaan atas semua perlakuannya. Ciuman yang semula lembut kemudian ritmenya kian cepat dan menuntut. Puas mengeksplore bibir kekasihnya, Regan turun sedikit ke bawah, mencumbui leher dan tulang selangka gadis itu, mengukir bukti kepemilikan atas tubuh kekasihnya. Pandangannya menggelap. Tanpa sadar tangannya bergerilya membuka kancing-kancing bagian depan, melepaskan gaun penutup tubuh indah Salwa dengan sekali sentakan. Regan melemparkan benda itu ke sembarang arah. "Cantik sekali kamu, Sayang...." Pemandangan ini baru pertama kali di lihatnya. Regan tak menyangka, gadis kecil yang dulu seringkali di gendongnya, ternyata kini memiliki tubuh yang sangat indah. Kulitnya putih serupa pualam. Dalam keadaan nyaris polos, Salwa adalah boneka hidup yang menjebol gawang keimanannya malam ini. Gelombang hasrat di tubuhnya yang di picu oleh obat laknat itu telah sempu
Read more
Terjadi Begitu Saja
Bab 86Gadis itu terdiam. Hanya air matanya yang kembali tumpah. Meskipun tidak pernah mengenal hubungan cinta dengan lelaki manapun sebelumnya, tetapi Salwa tidak polos-polos amat. Dia cukup mengerti apa efek yang di timbulkan apabila obat itu terminum oleh seseorang. Pilihan ini terasa sangat sulit dan ia bisa membayangkan perjuangan Regan untuk menahan semuanya hingga akhirnya bisa sampai ke apartemen ini. Akal sehatnya tentu saja tidak mungkin membiarkan Regan berhubungan dengan wanita manapun, kecuali dirinya. Yang jadi masalah, status mereka yang hanya sekedar sepasang kekasih, bukan suami istri. Apapun, ia tak bisa membenarkan perbuatan ini. Regan dan dirinya tetap saja salah. "Maaf." Kata-kata itu berulangkali Regan ucapkan. Dia sadar sepenuhnya, perbuatannya telah melanggar janji yang pernah ia ucapkan kepada gadis itu. Dia seperti menjilat ludahnya sendiri, yang katanya akan sabar menunggu dua atau tiga tahun lagi sampai gadis itu benar-benar siap untuk menjadi istrinya.
Read more
Dunia Salwa
Bab 87 "Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, Mom, tetapi Regan masih bisa lolos," bantah Chintya. "Itu cuma alasan kamu saja, Chintya. Nyatanya kamu memang tidak bisa menaklukan Regan!" Perempuan setengah baya itu kembali membentak putrinya. "Regan itu bukan lelaki sembarangan. Dia masih bisa mengendalikan diri meskipun berada di bawah pengaruh...." Chintya tidak melanjutkan ucapannya. Perempuan muda itu menatap sang mommy dengan hati yang terluka. Betapa tidak! Demi ambisi keluarga, yang untungnya masih sejalan dengan ambisinya, ia harus melakukan segala hal. Tak peduli benar atau salah. Di titik ini entah kenapa ia merasa hanya di jadikan alat keluarganya untuk merangkul Regan masuk ke dalam keluarganya. "Mommy tentu tahu, kan, bagaimana sepak terjangku menghadapi para lelaki? Aku ini wanita penakluk, Mom! Tetapi Regan bukan orang yang mudah ditaklukkan. Mommy mikir nggak sih, siapa Regan Itu? Meskipun berlimpah harta dan kekuasaan, ia adalah lelaki yang setia dengan pasangan.
Read more
Menerima Hukuman
Bab 88"Axel!" Regan seketika membeku. Kedatangan Axel di luar dugaannya. Apakah Axel sudah mengetahui apa yang sudah menimpa putrinya? Mengapa secepat ini Axel mendatanginya di apartemennya?"Mana Salwa?" tanyanya datar.Regan menatap intens lelaki itu. Wajahnya sama sekali tidak memancarkan aura persahabatan."Dia ada di kamarku," sahut Regan gugup. Di benaknya terbayang sesuatu yang mengerikan bakal menimpanya sebentar lagi.Axel menerobos masuk. Tubuhnya bersinggungan dengan tubuh Regan yang kekar. Gesekan badan yang seketika menimbulkan bara api yang sebentar lagi berkobar.Lelaki itu memasuki kamar Regan dengan tak sabar. Matanya langsung tertuju pada sesosok tubuh yang tergolek di pembaringan. Tubuh berbalut selimut yang tengah tertidur lelap.Axel memindai wajah putrinya yang terlihat sedikit pucat. Batinnya menjerit. Di rabanya kening gadis itu. Terasa panas menjalar di kulit telapak tangannya. Tampaknya ia menderita demam seusai peristiwa yang di alaminya tadi malam.Lelaki
Read more
Penjelasan Dokter Nayra
Bab 89Masih dengan menggendong putrinya, Axel berlari kecil dari halaman parkir rumah sakit menuju ruang IGD. Kedatangannya di sambut oleh para medis yang langsung merebahkan gadis itu di brankar dan membawanya masuk ke dalam ruangan.Axel berdiri terpaku menatap putrinya hingga bayangan gadis itu lenyap di balik pintu. Di sandarkannya tubuhnya yang mendadak gemetar di dinding. Rasa penyesalan begitu mendalam lantaran telah gagal menjaga putrinya.Dulu ia gagal menjaga kehormatan Winnie dan Airin, karena dirinya sendiri yang tak bisa menahan hasrat lelakinya. Apalagi saat ia tinggal satu atap dengan Winnie. Lantas sekarang?"Kenapa kamu harus mengalami kejadian serupa dengan ibumu, Nak?" desah lelaki itu. Sudut matanya meluncur setitik air bening.Masih terngiang-ngiang ucapan Bunda Khadijah tempo hari. Perempuan renta itu jauh-jauh hari sudah memperingatkannya, agar Regan dan Salwa sebaiknya tidak tinggal satu atap lagi karena status mereka yang sudah berubah menjadi sepasang kekasi
Read more
Tinggal Di Apartemen Axel
Bab 90 "Pulang? Pulang kemana, Om? Daddy Regan belum datang...." Axel menatap putrinya dalam-dalam. Perasaannya campur aduk. Sebenarnya ia tak tega memisahkan kedua insan ini. Tapi membiarkan keduanya tinggal satu atap juga bukan solusi. Tidak menutup kemungkinan peristiwa seperti malam itu bakal terjadi lagi. Axel tak bisa membayangkan. Dia dan Regan sama-sama lelaki. Dan Axel tahu persis, bagaimana gairah lelaki seusia mereka. Dia harus mencegah, sebelum semuanya terlambat. Bagaimanapun sejarah yang melatarbelakangi kelahirannya, Salwa tetaplah darah dagingnya. Dan Axel berkewajiban untuk melindunginya. "Pagi ini kamu pulang ke apartemen Daddy dulu ya. Regan masih ada kegiatan. Dia tak bisa menjemput kamu...." "Tak biasanya seperti ini. Biasanya daddy Regan akan selalu menyediakan waktu untukku, sesibuk apapun," keluh Salwa. Dia menatap layar ponselnya yang masih menyala. Tak ada pesan atau panggilan dari lelaki itu. Axel hanya mengangkat bahu. "Mana Daddy tahu. Kami kan tidak
Read more
PREV
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status