All Chapters of LOVE TARGET: Chapter 31 - Chapter 40
92 Chapters
BAB 30: DARIUS JADI MODEL?
Angelina mengerutkan keningnya saat membaca kontrak yang diberikan Darius. Sudah jelas pria itu sangat kompeten dalam pekerjaannya, tapi bagaimana bisa pria itu membuat kontrak yang konyol seperti ini? Dia meletakan kontrak itu lagi di meja dan menatap pria di depannya. “Maaf, bisa anda jelaskan kenapa kontraknya seperti ini?” tanya Angelina. “Pertama, Morin bukanlah orang biasa, jadi saya tidak mau namanya ditampilkan. Kedua, dia tidak boleh menggunakan pakaian yang terbuka karena itu tidak pantas. Ketiga” Darius berhenti menjelaskan saat Angelina mengangkat tangannya. “Mengapa tidak pantas? Dan seterbuka apa yang anda maksud?” tanya Angelina. “Dia baru tujuh belas tahun. Dan yang saya maksud terbuka disini adalah dada, bokong, paha tidak boleh terlihat” jawab Dariu
Read more
BAB 31: BERBAGAI ASUMSI
Kembali ke Jakarta sebentar..BRAK“Kak” Darren membanting terbuka pintu ruang kerja Donny dan masuk seperti banteng mengamuk. Donny yang sedang memeriksa dokumen mengangkat wajahnya. Melihat wajah adiknya yang seperti baru melihat hantu, dia tahu pasti ada masalah. Masalah yang besar!“Ada apa Darren” tanya Donny. Dia mempersiapkan diri untuk menerima berita buruk.“Lihat ini” Darren menyodorkan ponselnya. Dan Donny melihat pesan dari salah satu rekan kerja mereka yang baru kembali dari Inggris. Orang itu menginformasikan kalau Darius sekarang memiliki sugar baby, gadis asia belia yang cantik dengan rambut berwarna ungu. Orang itu juga menceritakan gosip yang lagi hangat di Inggris,
Read more
BAB 32: MUSIM SEMI SI BEKU
Morin sangat senang hari ini, senang karena sekarang dirinya sudah tidak harus berpura pura lagi, ditambah tadi pagi dia dapat bonus ciuman dari omnya tercinta, dua kali! Walau yg sekali dia yang mencium, tapi kan tetap kalau dihitung dua kali. Padahal dia hanya meminta omnya mengakui kalau omnya lebih menyukai dirinya yang apa adanya, tapi malah dapat bonus.  Nama Diego ternyata sangat berguna. Dia sebenarnya menduga kalau omnya cemburu sampai Diego tidak boleh menyentuhnya. Apakah sekarang dia sudah boleh berharap kalau omnya akhirnya memiliki perasaan padanya? Bahkan tadi pagi omnya tidak membantahnya saat dia mengatakan kalau dia ingin omnya itu menikahinya, pria itu hanya menatap tajam. Kalau dulu pasti omnya langsung pergi meninggalkannya atau memarahinya atau mengatakan kalau dia tidak akan menikah dengan siapapun. Ah, sepertinya rencananya sudah
Read more
BAB 33: RENCANA Oh RENCANA
Darius merasa dirinya sudah harus bangun, namun matanya masih terasa berat. Apalagi ada guling yang bisa dipeluknya sekarang, kehangatan dari si guling membuatnya merasa nyaman. Di musim dingin seperti sekarang, kadang.. Eh, guling? Darius sedikit mengerutkan keningnya. Dengan penasaran dia meraba barang yang dipikirnya guling sambil menduga duga apa yang sedang dipeluknya sekarang? Apa bed covernya tergulung ya? Tapi koq kenyal?Dia terkejut saat tiba tiba ada yang menahan tangannya. Refleksnya bergerak cepat saat menyadari ada orang lain disana. Tangannya langsung memelintir tangan yang tadi menahan tangannya lalu menimpa tubuh penyerangnya. Dia hampir saja mencekik leher penyerangnya dari belakang dengan lengannya yang lain saat terdengar teriakan.
Read more
BAB 34: ASISTEN ANGELINA 1
“Jadi siapa bajingan itu?” Darius mengulang pertanyaannya lagi.  Morin masih diam di pelukan omnya, sekarang dia sedang berpikir bagaimana cara membuat omnya tidak membahas hal ini lagi. Melihat kemarahan omnya, dia takut si mantan nanti tidak berbentuk lagi. Bukannya dia masih memiliki perasaan pada pria itu, tapi mengingat suami teman tante Christine yang kemarin giginya berhamburan itu karena ditonjok omnya saja sudah membuatnya jijik. Saat itu tidak ada ekspresi di wajah omnya, nah kalau sekarang dia saja ketakutan melihat wajah omnya, bagaimana bentuk si mantan nanti?  Darius menyadari kalau Morin tidak mau menjawab pertanyaannya dan hal itu semakin membuatnya kesal. Apakah gadis itu masih menyukai bajingan itu? “Kamu masih pacaran dengannya?” tanya Darius. Morin menggeleng dalam pelukannya. Mana mau lagi dia dekat dekat pria mesum macam itu, langsung dia putuskanlah setelah dia patahkan tangannya. Setidaknya hal itu cukup menenangkan e
Read more
BAB 35: ASISTEN ANGELINA 2
Meeting baru selesai jam empat sore, laporan tiap divisi yang ada sepuluh itu dan sudah dia dirangkum di meeting tadi, sekarang harus dibuatkan note dan perbaikan serta target sesuai dengan yang diinginkan Angelina. Morin memberikan rangkuman hasil meeting itu kepada Pak David agar pria itu bisa memeriksanya dan dia bisa melanjutkan membuatkan daftar perbaikan target. David kagum dengan hasil kerja Morin. Walaupun  pekerjaan gadis itu belum sempurna, tetapi dia memakluminya karena ini adalah pertama kalinya gadis itu mengikuti meeting. Hanya ada beberapa perbaikan yang perlu dia revisi, itupun karena gadis itu tidak mengerti istilah yang mereka gunakan. Tapi tidak ada yang salah untuk yang sudah ditanyakan padanya sebelum meeting dimulai. Andai saja gadis ini bisa menjadi asisten keduanya, pasti pekerjaannya akan lebih ringan. Gadis pintar yang hanya per
Read more
BAB 36: ASISTEN ANGELINA 3
“Om saja yang mengajariku di Jakarta nanti. Aku bisa menjadi asisten om saat om di Jakarta” kata Morin dengan senyum manisnya.“Tidak bi” jawab Darius menolak. Dia belum sempat menyelesaikan perkataannya saat Morin mulai bicara seperti kereta.“Om kan tidak punya asisten di Jakarta, nanti om akan kesulitan untuk jika harus melakukan semuanya sendiri. Sekarang aku kan belajar menjadi sekertaris Angelina, jadi aku pasti akan terbiasa dengan ritme kerja om juga yang sepertinya mirip dengan tante Angelina. Aku tidak akan rese koq, aku bisa bersikap profesional saat bekerja. Om bisa bertanya pada tante Angelina, hari ini aku aku melakukan pekerjaanku dengan baik” kata Morin.“Aku tidak per” Darius membantah. Namun jawabannya disela Morin lagi.
Read more
BAB 37: ASISTEN ANGELINA 4
Sekarang jam setengah dua belas siang, Morin dan David sedang berada di ruangan Angelina untuk membahas meeting dengan klien yang akan dilakukan jam dua siang nanti saat Adrian masuk ke ruang kantor ibunya dan langsung duduk di sofa.“Ada apa Adrian?” tanya Angelina. Tidak biasanya putranya datang di siang hari.“Tidak apa. Bereskan saja pekerjaan kalian. Aku akan menunggu disini” jawab Adrian yang malah membuat Angelina semakin bingung.Akhirnya mereka mengikuti apa yang dikatakan Adrian. Dua puluh menit kemudian Morin dan David membereskan dokumen yang tadi mereka bahas, mereka tinggal merapikan dokumen itu untuk dibawa saat meeting nanti. Adrian berdiri saat melihat rapat kecil itu sudah selesai. Angelina yang menyadari pergerakan Adrian
Read more
BAB 38: ASISTEN ANGELINA 5
Iris mengetuk pintu ruangan Angelina dan membukanya. Dia sejak tadi sangat penasaran tapi tidak punya alasan untuk masuk dan melihat apa yang terjadi. Apalagi tadi dia mendengar kalau tuan mudanya mengatakan kalau dia sedang melamar gadis itu pada ayahnya sebelum pintu ditutup David. Selama ini semua wanita pasti ingin menempel pada tuan mudanya itu, namun pria itu yang enggan dekat dekat perempuan, sampai dia dianggap gay. Tapi ternyata dugaan itu salah besar, sekarang tuan mudanya tergila gila pada gadis itu. Ini pasti seru, tuan mudanya melamar sugar baby Darius Hartadi. Saat dia membuka pintu, dia melihat tuan mudanya terduduk di lantai dengan wajah penuh lebam dan gadis itu sedang berbicara dalam bahasa asing dengan nada merajuk di telepon.“Ada apa Iris?” tanya David.
Read more
BAB 39: KEMBALI KE JAKARTA
“Om” panggil Morin.“Hm..” jawab Darius tanpa mengalihkan perhatiannya dari tablet di tangannya.“Om” panggil Morin lagi.“Hm..” jawab Darius lagi, matanya masih fokus pada tablet di tangannya.“Ooommmmm” panggil Morin mulai kesal.“Ada apa Morin? Katakan saja” jawab Darius. Dia masih fokus memeriksa grafik yang dibuat James di tabletnya, sepertinya ada yang tidak sesuai. Tiba tiba tablet di tangannya diambil Morin. Darius langsung menoleh dan memelototi Morin.“Kembalikan” kata Darius sambil mengulurkan tangannya.
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status