All Chapters of ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH: Chapter 61 - Chapter 70
238 Chapters
BAB 61
BAB 61Airmata masih terus mengalir di pipi Zahra yang terlihat pucat. Ia merasakan seluruh persendiannya lunglai. Rasanya tak sanggup untuk melangkah lagi, walau hanya tinggal beberapa meter saja.Tubuh Zahra luruh di lantai. Tangisnya makin menjadi hingga membuat Elang kian panik.“Zahra! apa kau baik-baik saja?” dengan sigap Elang mensejajarkan dirinya dengan sang istri. Hatinya begitu iba kala melihat wajah wanita yang dicintainya bersimbah air mata.Tangan Elang terulur hendak menyapu airmata di pipi tirus sang istri. Namun dia mengurungkan niatnya. Pria itu menggenggam tangannya. Tak berani untuk menyentuhnya walau wanita itu telah menjadi istrinya.“Zahra, ayo kita pulang saja!” Elang membujuk sang istri supaya mau kembali ke rumah. Namun gadis itu menggelengkan kepala dengan cepat sebagai jawaban. Tangis kesedihan masih menyelimuti wajahnya.Tak disangka, wanita yang mulai membuat Elang tertancap panah asmara menjatuhkan tubuh pada dadanya. Elang tak siap dan hampir saja terja
Read more
BAB 62
Saat Elang hampir menaiki anak tangga panggung, Zahra memaksa untuk turun.“Elang! Turunkan aku, atau aku akan membencimu seumur hidupku dan takkan memaafkanmu!” seru Zahra dengan kesal.Elang terdiam sembari menatap wajah sang istri dengan seksama. Dia melihat keseriusan pada matanya. Elang harus mengalah. Dia tak mau menanggung resiko untuk dibenci seumur hidup oleh wanita yang dicintainya. Elang takkan sanggup kalau harus kehilangan sang istri. Perlahan, Elang menurunkan tubuh sang istri.Zahra menarik napas lega. Lalu menatap wajah suaminya yang masih terus menatapnya.“Elang, aku mohon, kau tetap di sini. Jangan membuat kekacauan!”“Tidak. Aku takkan membiarkanmu menghadapinya sendiri!”“Tidak. ini urusanku dengan Mas Budi. Kau tak bisa mencampurinya seperti aku yang tak pernah mencampuri urusanmu dengan Jessica. Kau mengerti?”“Tapi .... ““Cukup! Aku tak mau berdebat denganmu lagi!”Elang terdiam dan menganggukkan kepala, tanda setuju. Dia tak punya pilihan lain. Kalau terus me
Read more
BAB 63
BAB 63Beberapa detik, Zahra tak mampu mengeluarkan kata-kata. Walau mulutnya terbuka, tapi hanya air mata yang terus berbicara dan menggambarkan betapa hancurnya hati. Apalagi saat dokter muda yang baru saja bekerja di rumah sakit yang sama dengannya, seperti terkejut melihat kedatangannya.Bola mata gadis yang mirip dengan artis terkenal itu membulat dan mulutnya terbuka lebar. Dia pasti tak menyangka kalau mantan suaminya berdiri di hadapannya saat ini.‘Veronica memang sangat cantik. Gaun pengantin yang sangat mengekspos lekuk tubuh, dada serta punggung yang terbuka membuat wanita itu secantik bidadari. Pantas saja Mas Budi tertarik. Semua lelaki sama saja, lebih gelap mata saat melihat wanita yang berdandan lebih sexy.’ Zahra bermonolog dalam hati.“Zahra?!” Zahra mendengar suara Mas Budi memanggil namanya. Ada getaran dalam ucapannya.Mencoba menarik napas panjang sebelum gadis itu memutuskan untuk menatap ke arah mantan kekasihnya.“Iya. Ini aku!”Zahra memberanikan diri untuk
Read more
BAB 64
“Aku suami dr. Zahra. Jadi aku berhak mencampurinya!” ucap Elang dengan menaikkan dagu serta membusungkan dada. Dia ingin menunjukkan kalau dia lah sang pemilik wanita yang sedang di kejar oleh sang pengantin pria.“Jadi kamu orang yang sudah membuat hubunganku dengan Zahra hancur?!” tanya Budi dengan kesal. Dadanya naik turun menahan amarah dalam dada.“Bisa jadi iya. Dan bisa jadi pula itu karena kebodohanmu sendiri yang tidak percaya kepada istriku. Tapi setudaknya Zahra masih lebih baik darimu. Dia tidak berselingkuh seperti dirimu!”“Jjaga ucapanmu! Aku tidak pernah selingkuh dengan siapapun!”“Lalu apa yang kau lakukan sekarang? Kenyataannya kau menikah dengan wanita lain!”“Itu karena Zahra yang sudah meninggalkanku untuk menikah denganmu! Baru setelah itu aku menjalani hubungan dengan Vero! Jadi tak ada perselingkuhan di sini! ngerti kamu!”“Apapun itu tetap saja kau sudah melepas permata yang begitu berharga. Dan akulah yang akan memiliki permata itu untuk selamanya. Jadi mul
Read more
BAB 65
Berkali-kali Zahra mengucek matanya. Dan pria itu benar-benar nyata, bukan halusinasi.“Ini benar kamu, Mas Budi?!” tanya Zahra kembali penuh keraguan.“Iya! Ini aku!” jawab pria tampan itu dengan tegas.“Zahra, aku ...”‘kenapa kau tega melakukannya? Kenapa kau menghianatiku?” tanya Zahra dengan suara parau. Dia menggigit bibirnya yang mulai gemetar.‘Zahra, aku ...”“Aku tak menyangka hanya dalam beberapa bulan saja dia bisa membuatmu berpaling dariku. Apa dia lebih menarik dariku, lebih sempurna dariku? Tak ada artinyakah aku di hadapanmu Mas Budi?”“Zahra dengarkan aku dulu. Aku tidak pernah menghianatimu. Kau pasti tak lupa, bahwa kau sendiri yang sudah menghianatiku dengan menikahi pria lain! Kau bahkan mengambil keputusan sendiri tanpa pernah peduli dengan perasaanku. Kau tidak tahu atau bahkan tidak peduli betapa hancurnya hatiku saat itu! Untung ada Vero yang datang untuk menghibur hingga aku bangkit dari keterpurukan karena ditinggalkan olehmu!”“Tapi itu bukan alasan kau b
Read more
BAB 66
BAB 66“Kau dengar sendiri’kan? aku selalu konsisten dengan ucapanku. Hingga detik ini aku juga tak pernah berhenti mencintaimu, Mas Budi. Tak ada pria lain yang mampu menggantikan dirimu. Sekalipun itu pria yang telah menjadi suamiku!” Ucap gadis itu dengan tenang.Kini dia tampak mulai bisa mengendalikan diri. Ada sedikit rasa lega ketika sang suami membelanya. Zahra sama sekali tak mengira kalau pria angkuh itu akan berada di pihaknya.Elang memejamkan mata. Terasa ada yang berdenyut nyeri dari dalam dada. Ucapan sang istri begitu mengiris hatinya. Rasanya sakit bagai tertusuk ribuan pisau yang tajam.Ingin rasanya berlari menjauh. Namun kakinya seperti terbelenggu dan tak mampu beranjak dari posisinya. Walau pahit, Elang masih ingin mendengar dan melihat apa yang akan dilakukan oleh istri dan juga mantan kekasihnya. Mungkinkah keduanya akan memutuskan untuk kembali merajut cinta kasih.‘Tidak! ini tak mungkin terjadi!” desis Elang lirih. Tatapannya kembali fokus kepada istrinya.B
Read more
BAB 67
BAB 67“Apa kau tidak pernah bertanya kepada suamimu, mungkin saja dia mencintaimu ataukah kehadiranmu bisa mengubah keadaan. Mencintaimu tidaklah sulit. Setiap orang yang berada di dekatmu, pasti akan jatuh cinta kepadamu. Kau bukan hanya cantik dan cerdas, tapi juga sangat baik.” Tutur Budi dengan halus.“Aku tak perlu bertanya kepadanya, karena aku sudah tahu jawabannya. Elang sudah bahagia dengan wanita yang sangat dicintainya. Dia tak mungkin mencintaiku. Terima kasih atas pujianmu Mas Budi. Ucapanmu akan selalu aku ingat sepanjang waktu.”Elang mengelus dada dan bermonolog dalam hati. “Kau salah istriku. Aku sangat mencintaimu dan tak ingin kehilanganmu. Bahkan aku rela menjadi orang bodoh yang menonton dramamu bersama pria lain. Itu karena aku begitu mencintaimu, istriku.”Elang benar-benar kesal dibuatnya.“Bolehkah aku memelukmu untuk yang terakhir kalinya?” tanya dr. Budi dengan mata berkaca-kaca.“Iya,” jawab Zahra dengan tersenyum.Keduanya berpelukan begitu erat, seolah t
Read more
BAB 68
BAB 68Hati Zahra semakin hancur. Dia berniat untuk mengejar Budi. Namun niatnya dihalangi oleh Elang yang mencekal pergelangan tangannya.“Lepaskan aku, Elang!”“Jangan mempermalukan dirimu sendiri! Dia itu sudah menjadi suami orang!”“Apa pedulimu? Jangan mencampuri urusanku!”“Jelas aku peduli dan berhak menampuri karena kau istriku! Sadarlah! Buka matamu lebar-lebar. Dia itu sudah menjadi suami orang lain! Sekeras apapun kau mengejarnya, dia pasti lebih memili istri sahnya! Ngerti enggak sih kamu!”“Tidak semuanya begitu, Elang! Buktinya kau dulu juga lebih memilih kekasihmu dari pada aku istrimu!”“Astaga! Itu lain cerita, Zahra!” Elang menekan kepalanya. Dia terlihat putus asa menghadapi istrinya.“Mas Budi tidak sepertimu. Dia pasti lebih memilih aku!” Zahra tetap teguh dengan pendiriannya. Sangat sulit sekali membuka pikirannya. Hingga Elang terasa lelah.“Sekarang, ikutlah pulang bersamaku!” Elang menarik tangan istrinya menuju area parkir kendaraan.“Aku tidak mau!” Zahra te
Read more
BAB 69
BAB 69“Halo, Mas Budi. Apa kau .... “ wajahnya yang semula berseri, seketika berubah menjadi mendung. Keadaan tak seperti yang diharapkan. Ternyata Budi tidak ingin menyampaikan sesuatu, melainkan memperlihatkan dirinya yang sedang bernyanyi lagu favoritnya di dampingi oleh sang istri.Dada Zahra bergemuruh saat melihat mantan kekasihnya tengah melingkarkan lengan kekarnya pada pinggang ramping sang istri. Ternyata ponsel milik Budi tak berada di tangannya, melainkan di tangan Veronica. Entah apa tujuan wanita tersebut. Yang jelas Zahra tak berusaha mematikannya. Gadis itu terus memperhatikan dengan seksama.“Dari siapa?” tanya Elang saat melihat sang istri begitu serius dengan ponselnya.Zahra tak menjawab pertanyaan suaminya. Dia hanya melirik sekilas sembari menarik napas panjang, lalu berkonsentrasi kembali pada layar ponsel.“Dari siapa?” kembali Elang mengulang pertanyaannya.“Bukan urusan kamu!” jawab Zahra dengan ketus. Tatapan matanya sangat tajam. Bahkan tak berkedip sedet
Read more
BAB 7O
BAB 7O“Kalau kau bahagia, aku akan kembalikan ponsel ini padamu. Tapi sekali lagi, berpikir dengan jernih. Dia sudah mengambil keputusan untuk menikah dengan wanita lain. Kau ingat saat kau memutuskan untuk menikah denganku, apa dia menggangumu setelah pernikahan kita?” tanya Elang penuh selidik.Zahra hanya terdiam dan menggelengkan kepala perlahan.“Tidak’kan? setidaknya hargai akan hal itu, kalau kau tidak bisa menghargai dirimu sendiri!” Elang mulai terpancing emosi dan berkata dengan nada tinggi. Sebenarnya dia tidak tega untuk berkata sedikit kasar kepada istrinya. Namun Elang tidak tahu harus dengan cara apalagi untuk mengingatkan istrinya.Zahra hanya mematung dan menundukkan kepala lebih dalam. Rasa egois yang muncul tak ingin membenarkan ucapan suaminya. Namun jauh dalam hati yang terdalam, dia membenarkan apa yang dikatakan oleh suaminya. Budi tak pernah sedikitpun mengganggu saat dia sudah memutuskan untuk menikah dengan Elang.“Kau benar. Mas Budi tidak pernah mengganguk
Read more
PREV
1
...
56789
...
24
DMCA.com Protection Status