All Chapters of ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH: Chapter 51 - Chapter 60
238 Chapters
BAB. 51
51.“Astaga, sudah jam berapa ini? kenapa tak ada yang membangunkan aku!” Elang memicingkan mata saat sinar sang mentari mulai masuk ke dalam kamar.“Aw!” Elang memegangi lehernya yang terasa sakit. Dia mengamati tempat sekitar.“Kenapa aku bisa tidur di sini?” Elang baru menyadari kalau dia tidak tidur di kamarnya melainkan di kamar istri pertamanya. Dia juga baru menyadari kalau tertidur di sofa. Hal inilah yang menyebabkan lehernya terasa sakit.Dengan terus memegangi punggung dan leher, Elang keluar menuju kamarnya dengan tergesa. Lalu bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badan.Ketika keluar dari kamar mandi hanya dengan melilitkan handuk yang menutupi bagian perut ke bawah, Elang terkejut saat melihat Zahra sedang ada di kamarnya.“Sedang apa kamu di sini?” sentaknya seraya berlari ke arah jendela dan berusaha menutupi tubuhnya di balik gordyn.“Aku hanya menyiapk
Read more
BAB 52
“Pak, Ibu saya berangkat dulu.” Zahra berpamitan kepada Baskoro dan Widya.“Tidak makan dulu?”‘Tidak usah, Pak. Nanti makan di kantin saja. Sudah kesiangan,” jawab Zahra.“Iya, hati-hati.”“Mari aku antar, Kak. Kebetulan kita satu arah.” Ucap Yunus dengan menyudahi makan paginya. Matanya berbinar kala melihat wanita yang lebih tua darinya tapi membuat hatinya bergetar. Yunus tahu ini salah karena dia menyukai istri dari kakaknya. Namun perasaan tak bisa dibohongi. Benih-benih cinta tumbuh begitu saja saat sering mengobrol dengan kakak iparnya itu.“Jangan macam-macam, Yunus! Dia itu istriku!” Elang mengebrak meja makan. Selera makannya menghilang saat mendengar adiknya begitu berani.“Aku tahu Kak Zahra memang istrimu. Tapi Kakak membiarkan Kak Zahra berangkat kerja sendiri bahkan terkadang memakai kendaraan umum. Lalu apa aku salah jika ingin mengantarnya menggun
Read more
BAB 53
Deg. Jantung Zahra terasa berhenti berdetak. Dia bahkan tak percaya saat mendengar pertanyaan anak ingusan itu. Apa pemuda itu sudah tahu semuanya. Zahra mencoba mengatur napas untuk menghilangkan kegugupannya. Lalu gadis itu membalikkkan badan.“Kau memanggilku apa tadi?”“Haruskah aku mengulanginya lebih keras lagi? Aku sudah tahu siapa diri Kakak sebenarnya!”“Tolong, kecilkan suaramu! Oke. Apa mau mu? Katakan! Aku tidak punya waktu banyak!”“Aku ingin bicara dengan Kakak tentang perasaanku!”“Perasaan?! Perasaan apa?” hati Zahra mulai tidak enak. Dia merasakan ada ssuatu yang tidak mengenakan dan berhubungan dengan dirinya.“Bisa kita ke gazebo sebentar? Atau Kakak mau suami kakak mendengar percakapan kita? Sewaktu-waktu kak Elang bisa saja datang ke teras rumah ini!”“Oke. Ayo, kita ke sana!” zahra tak punya pilihan dan terpaksa memenuhi keinginan
Read more
BAB 54
“Dokter Zahra! aku takkan berhenti mengejarmu! Akan aku pastikan kau akan menjadi milikku! Haacchh!!” Yunus berteriak dan menjambak rambutnya dengan kesal. Bahkan teriakkannya mengagetkan seisi rumah.“Yunus! Apa-apa an kamu!” Baskoro mendekati putranya yang masih teus berteriak.Tunus menatap Papahnya. Dari sorot matanya menyiratkan berjuta kemarahan.Baskoro terkejut saat melihat wajah putranya yang memerah.“Kamu kenapa, Yunus?!”“Pah! Kenapa harus Kak Elang yang menjadi prioritas, Papah! Kenapa selau aku yang harus mengalah? Apa karena aku anak selingkuhan Papah hingga tidak ada artinya di mata Papah?!” Yunus mengguncang bahu papahnya dengan keras.‘Yunus! Kamu kenapa sih? Papah gak negrti apa yang kamu bicarakan! Papah  tak pernah membeda-bedakan kamu dengan Elang! Dan jangan pernah menghina almarhumah Mamahmu! Kau lahir dari pernikahanyang sah! Ingat itu!” Baskoro mendoro
Read more
BAB 55
‘Tolong, percaya kepada Papah. Ini demi kebaikan Zahra! hanya kau yang mampu menghentikannya!” Baskoro mengguncang bahu Elang. Dia terus memohon supaya Elang mematuhi perintahnya.“Oke!” Elang lalu pergi meninggalkan papahnya. Dia berlari menuju pintu gerbang.Sesampainya di sana, Elang meradang saat melihat Yunus sedang berusaha merayu istrinya.“Yunus! Apa yang kau lakukan di sini?!” Suaranya yang menggelegar membuat Zahra terkejut. Gadis itu tak mengira kalau suaminya ada di sekitarnya.“Aku hanya sedang menawarkan untuk mengantarnya!” jawab Yunus dengan berani, membuat Elang kembali meradang.‘Tapi kau tidak perlu melakukan itu!” teriak Elang makin kesal.“Sudahlah! Jangan membuat aku pusing. Sebentar lagi taxi on line yang kupesan juga datang!” Zahra beusaha menengahi. Dia sangat tidak suka melihat keduanya bertengkar.“Masuklah! Aku tak mengijinkanmu p
Read more
BAB 56
“Aku tidak apa-apa!” Zahra memalingkan wajah. Wajahnya memanas ketika jarak keduanya begitu dekat.“Ayo, kita ke rumah sakit! Aku tak ingin kau kenapa-napa!” Elang begitu cemas saat melihat wajah Zahra yang memucat.“Tidak usah. Aku bisa mengobati diriku sendiri. Apa kau lupa kalau aku ini ....” Zahra menghentikan ucapannya. Hampir saja dia lupa kalau masih berpura-pura di hadapan suaminya.“Oke. Aku mengerti. Istirahatlah!” Elang menepuk-nepuk pundak Zahra.Lagi-lagi, tepukan pada pundaknya menimbulkan getaran aneh yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Tangan itu terasa seperti medan magnet yang menarik sesuatu dalam dadanya membuat dentuman jantungnya semakin menguat. Entah perasaan apa yang menghinggapinya kini.“Tolong, ikutlah bersama Elang, Zahra! Bapak mohon, untuk kali ini saja!” tiba-tiba Baskoro sudah berada di depan Zahra. Pria itu memohon kepada menantunya.‘Tapi
Read more
57. BAB 57
Mobil yang dikendarai oleh Elang, tiba di hotel bintang lima. Entah kenapa perasaan Zahra sangat tidak nyaman. Seperti ada sesuatu yang akan terjadi.Elang melihat perubahan pada istrinya dan membuatnya khawatir.“Kau kenapa? Kalau memang masih tidak sehat, lebih baik kita pulang saja!” tanya Elang penuh perhatian. Sikap pria itu kini berbalik seratus delapan puluh derajat. Kini dia lebih perhatian kepada wanita yang dulu sangat dibencinya.“Aku tidak apa-apa. Ayo, kita masuk!” Zahra mencoba teresenyum walau dipaksakan.“Oke!” Elang mengulurkan tangan kepada Zahra. Namun di saat yang bersamaan, Jessica menyambar lengan Elang dan menggamitnya. Tanpa meminta persetujuan dari Elang, Jessica memaksa suaminya untuk ikut bersamanya.Yunus juga bersikap acuh. Dia sama sekali tak peduli dengan Zahra. Pria itu sedang berusaha melupakan wanita yang sudah merebut hatinya. Namun dalam sekejap, hatinya remuk tak berbentuk.
Read more
58. BAB 58
“Iya. Zahra, kenalkan, ini teman Papah, dr. Wahyu!”“Saya Wahyu!” dr wahyu mengulurkan tangan. Dan beliau sangat terkejut saat mengetahui siapa istri dari anak temannya itu.“Dr. Zahra? jadi Anda istri Elang?” tanya dr. Wahuyu. Dia sangat terkejut.Begitu juga dengan Zahra yang sama terkejutnya saat melihat pria paruh baya yang berdiri di hadapan adalah rekan kerjanya di rumah sakit. Zahra bingung harus menjawab apa. Benar-benar simalakama. Jujur salah tidak jujurpun juga salah. Zahra tak tahu apa yang harus di lakukan.Bahkan Zahra tak berani menatap wajah suaminya.“Benar sekali, dok! Dia istri saya!” jawab Elang. Dia tahu istrinya sulit untuk menjawabnya. Elang juga tak ingin ada perdebatan di sini. Toh juga Elang sudah lama tahu yang sebenarnya.Zahra mencoba menatap mata suaminya untuk melihat perubahan pada wajahnya. Tapi wajah itu datar. Tak ada ekspresi terkejut atau apapun. Zahra sendi
Read more
59. BAB 59
Kembali Zahra menguatkan diri. Dengan menyabut nama sang pencipta untuk memunculkan kekuatan pada dirinya.“Apapun yang terjadi aku harus kuat. Bismillahirrohmaanirrohim .... “ Zahra membuka mata dan menatap ke arah sepasang pengantin yang tengah sibuk berjabat tangan dengan para tamu. Dokter Vero terlihat sangat cantik mengenakan gaun pengantin berwarna putih dengan mahkota di kepala. Senyum manisnya selalu terukir di bibirnya. Wanita itu terlihat sangat bahagia sekali.Kali ini dia fokus menatap ke arah pengantin pria yang memakai tuxedo warna biru tua. Keduanya tampak serasi. Sayangnya wajah pria itu masih tertutup oleh seorang tamu yang mengajaknya berbicara. Walau wajah itu belum begitu jelas, tapi dari postur tubuhnya Zahra yakin sekali kalau itu adalah pria yang sangat dicintainya.Tiba-tiba tubuh Zahra terasa lemas saat dengan jelas wajah pria itu terlihat. Wajah Zahra memucat. Lidah terasa kelu. Dia sendiri masih berharap kalau penglihatanny
Read more
BAB 6O
“Pria itulah yang menyebabkan dr. Zahra menangis. Karena .... “ Ruri menghentikan ucapannya sejenak. Tentu saja hal itu membuat Elang makin penasaran.“Cepat katakan! Jangan membuatku penasaran!”“Dia itu .... “ Ruri menarik napas untuk mengurangi sesak di dada.“Dia adalah calon suamiku yang aku tinggalkan demi untuk menikah denganmu!”Elang sangat terkejut mendengar jawaban dari istrinya. Dia tak menyangka jika istrinya sudah mempunyai kekasih sebelum menikah dengannya. Tiba-tiba dada Elang terasa sesak. Berita ini seperti palu yang menghantam dadanya. Rasanya sangat sakit saat tahu kalau istrinya mencintai pria lain.Elang limbung dan seperti kehilangan arah. Dia tak menyangka kalau kekasih dari istrinya bukan orang biasa. Melainkan seorang pria dengan profesi yang sangat mulia. Elang sangat malu saat mengingat dia pernah menghina istrinya saat hendak menikah. Padahal jauh dalam hati sang istri men
Read more
PREV
1
...
45678
...
24
DMCA.com Protection Status