All Chapters of ISTRI CERDAS PURA-PURA BODOH: Chapter 81 - Chapter 90
238 Chapters
BAB 81
“Kau ini bicara apa? jelaskan padaku, Yunus!” seru Elang. Dia tak mengerti dengan apa yang sudah dikatakan oleh adiknya.“Asal Kakak tahu, kalau istri kakak yang sangat dibanggakan itu ternyata ...”“Cukup, Yunus! Keluarlah dan jangan campuri urusan rumah tangga kakakmu!” tiba-tiba Baskoro datang dan mencoba menghentikan ucapan putra keduanya.Yunus mendengkus kesal. Dia sangat menghormati papahnya hingga tak ada alasan untuk menolak perintahnya. Pria belia itu pergi meninggalkan kamar dengan kesal.Baskoro bisa bernapas lega. Entah mendapat informasi darimana sehingga putranya bisa berkata seperti itu.“Sekarang, kau selesaikan urusanmu dengan dua istrimu. Sebagai kepala keluarga bersikap bijaklah!” Baskoro menepuk-nepuk pundak putranya, lalu pergi meninggalkan kamar. Mata Baskoro menatap tajam ke arah Jessica, seolah ada sesuatu yang ingin dikatakan tetapi tertahan karena sebuah alasan yang hanya Baskoro sendiri yang tahu.Zahra memejamkan mata menahan gejolak amarah yang sedari tad
Read more
BAB 82
“Kau mau ke mana?” Elang memegang lengan jessica saat wanita itu berjalan menuju pintu.“Lepaskan aku! Aku tak sudi tinggal dengan pria munafik sepertimu!” Jessica menepis tangan suaminya dengan kasar. Lalu melangkah keluar dengan tergesa.“Mau kemana. Ini sudah malam. Bahaya kalau kau bepergian sendirian!” Elang mencekal pergelangan tangan istrinya. Namun kembali wanita itu menepisnya dengan kasar.“lepaskan aku! Aku mau pergi kemana bukan urusanmu!” jawab Jessica dengan ketus.“Oke, aku akui aku yang salah. Aku minta maaf. Tapi tolong, jangan pergi di malam seperti ini. Aku mohon.” Elang menghalangi langkah istrinya.Jessica tahu kalau suaminya itu hanya seorang pecundang. Dia sangat yakin kalau lelaki itu sangat mencintainya dan takkan bisa hidup tanpa dirinya. Jessica tersenyum licik. Dia akan memainkan trik supaya bisa meraup keuntungan sepuasnya. Setelah ini dia akan meminta uang dalam jumlah besar. Pasti suaminya takkan menolak.Jessica berpura-pura menyerah. “Baiklah, kalau it
Read more
BAB 83
Baskoro tiba di kamar Elang. Pintu sedikit terbuka hingga memperlihatkan apa yang sedang terjadi. Baskoro terkejut saat melihat pemandangan di depan mata. Dia menutup mulutnya yang menganga lebar.Elang dan menantunya terlihat begitu intim. Keduanya sedang duduk berdekatan di tepi ranjang. Baskoro memang tak bisa melihat jelas apa yang sedang mereka lakukan. Hanya tangan yang saling bergenggaman yang jelas terlihat. Hal itu cukup membuatnya bahagia.Baskoro tersenyum dan terlihat binar bahagia pada wajahnya. Sedikit demi sedikit usahanya membuahkan hasil.Kalau saja tidak mendesak, Baskoro tak ingin menggangu putranya. Namun ini kesempatan yang sudah lama ditunggunya. Elang harus tahu semuanya.“Ehem-ehem,” Baskoro berpura-pura batuk untuk mengalihkan perhatian Elang kepadanya.Benar saja, Elang dan Zahra menengok ke arahnya.“Papah?!” Elang terlihat salah tingkah.Begitu juga dengan Zahra. Dia pun melepaskan pegangan tangan Elang.“Apa Papah menggangu kalian?” tanya Baskoro dengan se
Read more
BAB 84
Elang memasang wajah penuh amarah. Rupanya apa yang berada di pikirannya benar. Ternyata Papahnya benar-benar berselingkuh.“Apa-apa an ini, Pah?!” Elang memukul kaca mobil dengan keras.“Ada apa, Elang?” tanya Baskoro heran.“Jadi Papah selingkuh lagi, dan memintaku untuk menyembunyikan wanita itu?!”“Tidak, Nak! kau salah paham!”“Salah paham? Lalu untuk apa kita ke tempat ini? apa papah mau menyuruhku untuk menyembunyikan selingkuhan Papah? Hal itu takkkan pernah terjadi. Papah memang tidak pernah berubah! Ayo, Zahra. Kita pulang saja!” Elang menggandeng tangan sang istri untuk pergi bersamanya.“Elang! Sabarlah. Semua tak seperti apa yang kau pikirkan. Papah tidak bisa katakan sekarang. Tapi percayalah, Papah sekarang membenci sebuah penghianatan. Jadi tak mungkin Papah menghianati Mamahmu untuk yang kedua kalinya. Percayalah pada Papah!”Elang tak mendengarkan perkataan papahnya. Hatinya telah diselimuti amarah hingga tak menghiaukannya.“Zahra, tolong bujuk suamimu untuk tidak p
Read more
BAB 85
“Kenapa kita tidak langsung masuk saja?!” tanya Elang dengan kesal. Dia tak mampu lagi menahan rasa penasarannya.“Sabar, Pak. Kita tunggu waktu yang tepat!” jawab pria itu.“Tunggu!” Elang seperti mendengar suara desahan seorang wanita yang sangat dikenalnya dari dalam kamar. Dadanya bergemuruh. Detak jantungnya mulai tak beraturan.Elang mencoba menempelkan telinganya ke pintu kamar. Suara itu tidak begitu jelas tapi tetap saja membuat perasaannya tak karuan.“Ada apa, Elang?” Zahra mendekat ke arah suaminya.“Aku seperti mendengar suara jessica di dalam sana!” jawab Elang dengan suara gemetar. Wajahnya mulai menegang. Rahangnyapun mulai mengeras.“Mungkin saja memang dia sedang istirahat di sini!”“Tapi suara itu seperti sedang ....” Elang menggantung ucapannya. Dia segan untuk berkata hal yang buruk di depan istrinya.Sementara, Baskoro bisa tersenyum puas melihat putranya yang mulai emosi. Dia bahkan tak melakukan apapun saat sang putra menatap ke arahnya untuk minta penjelasan.
Read more
BAB 86
“Elang! Lepaskan dia. Kau bisa membunuhnya nanti!”Zahra berusaha melepaskan tangan suaminya dari leher Jessica.“Aku memang ingin penghianat ini mati di tanganku! Kau manusia paling jahat yang pernah kutemui! Bahkan demi kamu aku hampir saja kehilangan keluarga yang begitu menyayangiku! Aku merasa menjadi manusia paling bodoh di dunia ini! Sekarang, enyahlah kau dari bumi ini, wanita menjijikkan!” Elang semakin kalap. Dia menekan leher Jessica lebih keras, hingga membuat gadis itu benar-benar tak bisa bernapas.“Elang! Jangan bertindak bodoh! Lepaskan Jessica!” Baskoro berusaha melepaskan Jessica dari cengkeraman putranya.“Diam, Pah! Aku benar-benar menjadi manusia bodoh yang dipecundangi oleh gadis menjijikkan itu! Aku berterimakasih pada Papah karena sudah memberitahukan hal ini!”“Tapi Papah memberitahumu bukan untuk membunuhnya! kalau itu terjadi dan kau masuk penjara bagaimana dengan karir, mamahmu dan juga Zahra? siapa yang akan melindungi istrimu?!” Baskoro berusaha meredam am
Read more
BAB 87
“Elang, jangan lakukan itu. Aku mohon, maafkan aku. Kau hanya salah paham. Pria itu menjebakku dan memberikan minuman hingga membuatku tak sadar dan melakukan hal ini. Percayalah padaku, Sayang. Aku hanya mencintaimu dan tak menginginkan pria lain menyentuhku! Aku berjanji akan setia kepadamu!” Jessica berlutut di hadapan suaminya. Dia memeluk kedua kaki suaminya ditemani air mata buaya.“Dasar pembual! Kau pikir aku tak mendengar lenguhanmu yang membuatku ingin memuntahkan isi perut! Kau begitu menikmatinya! Aku jijik padamu!” Elang mendorong tubuh Jessica hingga wanita itu terjatuh.“Mulai detik ini, aku ceraikan kamu! saat ini kau bukan istriku lagi!” seru Elang dengan kesal. Sorot matanya begitu tajam.“Elang! Jangan mudah kau mengucapkan cerai saat sedang marah. Hal itu bisa membuatmu menyesal saat kau menyadarinya!” Zahra berusaha untuk mengingatkan suaminya.“Aku tidak akan menyesal telah membuang sampah menjijikkan seperti dia!” Elang menunjuk wajah Jessica.“Sayang, aku tidak
Read more
BAB 88
Elang memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Sesekali memukul kemudi dengan kesal. Napasnya naik turun tak beraturan akibat dari amarah yang memuncak.Zahra yang duduk di samping tampak ketakutan saat mobil melaju dengan kencang. Gadis itu hanya bisa menarik napas panjang untuk mengurangi rasa takutnya.Tak mungkin memberi nasihat saat seseorang sedang berada dalam balutan amarah. Percuma saja karena tak mungkin akan didengar olehnya.Dengan tiba-tiba Elang menghentikan kendaraan hingga membuat Zahra hampir saja terbentur dashboard mobil.“Astaghfirulloh hal’adzim. Hati-hati, Elang!” ucap Zahra sembari melayangkan pandangan ke arah luar. Ternyata mereka berhenti di sebuah danau dengan dedaunan yang rimbun. Tempat ini sangat sepi hingga membuat bulu kuduk berdiri.“Elang. Kita mau apa ke sini?” tanya Zahra perlahan.Elang hanya melirik sekilas ke arah istrinya. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya. Dia hanya ingin menenangkan diri sejenak. Puncak kepalanya sedang mem
Read more
BAB 89
“Cukup, Elang! Jangan menyakiti dirimu sendiri! Kau seorang lelaki. Jangan menjadi lemah hanya gara-gara seorang wanita!” Zahra memegangi tangan suaminya yang terus meronta. Zahra terus saja berusaha semampunya untuk menenangkan suaminya.Hingga pada saat Zahra tak kuat lagi menahan tangan suaminya yang begitu kuat, tiba-tiba saja Elang memeluknya begitu erat.Zahra yang tak mengira akan hal itu tidak siap dan hampir saja terjatuh jika tak bisa menguasai diri.“Zahra. Aku memang lemah jika berhubungan dengan hati. Tolong jangan pernah meninggalkan aku.” Elang semakin erat memeluk istrinya. Tentu saja hal itu membuat debaran jantung wanita berkulit putih itu semakin kencang. Namun gadis itu berusaha menguasai hatinya.“Mmm, sebaiknya kita segera pergi dari sini. Tempat ini sangat sepi. Takutnya tidak aman. Apa lagi ini sudah hampir jam dua malam,” ujar Zahra. Dia sangat takut berada di tempat yang tentunya sangat rawan dengan kejahatan.“Baiklah!”Zahra berusaha membantu suaminya untu
Read more
BAB 9O
“Sayang. Apa kau baik-baik saja? Mamah tidak percaya kalau Jessica tega menghianatimu. Kau pasti sangat terluka, Sayang!” Widya meneteskan air mata. Dia sangat sedih melihat putra tercintanya dihianati oleh wanita yang sangat dicintai.Elang menarik napas panjang. Dia berusaha untuk menguatkan diri. Bahkan satu tangannya tetap mengandeng sang istri tercinta sebagai penguat dan penyemangat.“Mah! Aku baik-baik saja dan tak terpengaruh oleh penghianatan Jessica!” jawab Elang dengan suara bergetar. Walau berusaha sekuat apapun, tetap saja ada rasa nyeri yang menusuk hatinya.Baskoro juga hanya bisa menarik napas dalam. Dia tahu putranya pasti sangat bersedih. Namun berusaha tak menunjukkan kesedihan kepada mamahnya.Baskoro menatap ke arah menantu tersayangnya sembari berucap dalam hati. “Semua pasti berkat bantuan dari Zahra. Ternyata, Aku tak salah pilih menantu. Dia bisa menjadi apa saja saat Elang membutuhkannya.”“Widya. Kau tak perlu khawatir. Saat ini kau masih punya menantu yang
Read more
PREV
1
...
7891011
...
24
DMCA.com Protection Status