Semua Bab Kembalinya Sang Penyihir Hitam: Bab 11 - Bab 20
39 Bab
Kekuatan undead
Suhu di rumah kayu terasa sedikit panas dan udara terasa menyesakkan. Hawa membunuh terasa hampir ke semua sudut ruangan. Allein marah besar saat ini, dia tidak pernah menduga kejadian yang tragis bisa menimpa kawan baiknya. Semakin dalam dia memikirkannya kepalanya semakin terasa panas dan hatinya terasa sakit.   "Fyuuuhhhh...." Udara keluar dari mulutnya. Allein mengambil tarikan nafas yang dalam, mencoba menurunkan emosinya. Dia kembali melihat sekeliling ruangan. Namun, tak ada yang membuatnya tertarik lagi. Daging panggang yang sebelumnya terlihat lezat pun kini seolah seperti makanan basi.   Allein sudah kehilangan selera makannya.   Dia akhirnya memutuskan untuk keluar dari rumah kayu ini, mencoba mencari udara segar yang setidaknya bisa sedikit menjernihkan pikirannya. Setelah keluar dari rumah kayu, Allein langsung berjalan ke bagian tengah markas ini. Yang kebetulan juga di tengah markas
Baca selengkapnya
Pohon besar
  Allein berbaring sendirian diatas rumput. Malam hari ini pun dia kembali memandangi bulan yang bersinar terang di langit, kehadiran ratusan bintang di langit malam ini juga seolah menambah kecantikan sinarnya. Bulan begitu setia, setidaknya itulah yang Allein rasakan. Meskipun kadang cahayanya redup dan terhalang, nyatanya sang bulan akan selalu kembali untuk menerangi malam.   Sudah seminggu berlalu sejak dia mulai memasuki area padang rumput ini. Tak ada hambatan berarti di perjalannya kali ini, dia selalu menghabisi para monster yang menyerangnya. Kekuatannya terus berkembang hari demi hari. Namun, ini masih jauh dari kekuatan dia yang sebenarnya.   Setidaknya untuk saat ini dia bisa tertidur nyenyak tiap malam. Dia tidak perlu lagi khawatir ada monster yang menyerangnya ketika tertidur. Selain ada Amund yang bertugas menjaganya, insting Allein juga semakin tajam. Dia bisa merasakan dalam ra
Baca selengkapnya
Terkepung
Trangg traaangg traaangg! Amund terus melancarkan serangannya. Perlahan tapi pasti, dengan gerakan berpedang yang semakin cepat dan efektif Amund mulai mendominasi jalannya pertarungan.   Allein cukup puas melihat perkembangan undeadnya itu, karena secara tidak langsung peningkatan kekuatan pada undead sangat dipengaruhi oleh peningkatan kekuatan pemiliknya. Ini pun menjadi sebuah tanda jika dirinya sudah bertambah kuat.     Hanya dalam beberapa menit kemudian tubuh beruang hitam itu sudah berlumuran darah terkena serangan Amund yang bertubi-tubi. Tubuhnya perlahan tak berdaya karena dipenuhi luka yang cukup fatal, gerakannya pun terus melambat akibat kehilangan banyak darah.   Srraaaat! Sebuah tebasan pun dilancarkan Amund dan berhasil memisahkan kepala beruang hitam itu dari tubuhnya.   Allein pun langsung menyerapnya dengan black hole dan segera memerintahkan Amund unt
Baca selengkapnya
Jurang
Gelap, lembab dan sunyi, itulah yang Allein rasakan ketika mulai membuka  matanya setelah kehilangan kesadaran selama beberapa menit.  Kini dia ada di dalam jurang hitam yang dalam.  Untungnya tidak ada monster yang menyerangnya saat ini. Namun, Allein tetap waspada karena dia tidak tahu monster seperti apa yang ada di dalam jurang ini.   Allein  memakai sisa mananya yang tersisa setelah melawan gerombolan monster untuk menggunakan shadow aura. Hal ini ia lakukan untuk menguatkan tubuhnya agar tidak hancur ketika menyentuh dasar jurang.   Namun,  jurang ini terlalu dalam, kini  hampir seluruh tulangnya patah  dan seluruh tubuhnya   merasakan kesakitan. Sekarang dia hanya bisa duduk bersandar pada dinding jurang sambil merasakan rasa sakit diseluruh tubuhnya. Allein sama sekali tidak bisa bergerak sekarang.   "Inilah yang ku khawatirkan, terluka cukup parah dan sendiria
Baca selengkapnya
Buah apel emas
"Bocah sebenarnya kau hidup dimana selama ini ?  Yang tadi kusebutkan kemungkinan  sudah   menjadi rahasia  umum di dunia ini. Semua penyihir hitam yang sudah tertangkap akan dieksekusi mati, dan sebagian besar mayat mereka akan di buang ke jurang ini," ucap Cerberus dengan nada keheranan.   Allein tersentak mendengar ucapan Cerberus. Namun, dia tak bisa menerima mentah-mentah ucapan  Cerberus  tersebut,  setidaknya ia harus mencari  dan  menemukan  buktinya.   ''Sejak kapan itu terjadi ?'' tanya Allein.   "Hmm,  aku tidak tahu tepatnya. Kemungkinan,  perburuan penyihir hitam sudah berlangsung selama ratusan tahun yang lalu...''   ''Apa kau bilang ?'' potong Allein. Lagi-lagi ia  dikagetkan dengan ucapan  Cerberus, dan langsung bertanya kembali dengan spontan.   "Sebenarnya kau terlalu banyak bertanya boca
Baca selengkapnya
Penyembuhan
Sudah sekitar dua hari Allein berada di dalam jurang ini.  Namun, selain Cerberus  tidak ada lagi monster yang menghampirinya. Setelah mengamati situasi dan kondisi selama dua hari kebelakang, Allein  pun  menyimpulkan jika ada dua kemungkinan kenapa tidak ada monster yang menghampirinya.   Pertama, energi kutukan yang pekat dibawah jurang ini secara tidak langsung menyamarkan auranya yang bisa menarik perhatian monster. Yang kedua,  aura yang ditimbulkan dari buah apel emas kemungkinan sudah menghilang.   Ada kemajuan kecil yang ia rasakan setelah dua hari berlalu,  kini rasa sakit ditubuhnya itu sedikit berkurang. Dirinya juga berhasil  merubah posisi tubuhnya  yang  dari awalnya  duduk bersandar menjadi tidur terlentang.   Meskipun terdengar sangat sepele,  tapi Allein benar-benar berusaha keras untuk ini. Dia harus menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya i
Baca selengkapnya
Memulai kembali
Allein sekali lagi mencoba memeriksa air dari sungai tersebut dan meminumnya. Namun, tetap saja dia tidak menemukan kejanggalan.   Brugg brugg brugg !   Berbeda dengan tiga bulan yang lalu, kini Allein cukup tenang mendengar suara langkah kaki tersebut. Ia tahu betul monster apa yang sedang berjalan ke arahnya.   “Hahaha, bocah tak kusangka kau ternyata masih hidup.” Cerberus  tertawa cukup keras melihat Allien yang kini sedang fokus memandangi sungai.   “Aku cukup beruntung karena tak ada monster yang menyerangku,” jawab Allein datar.   “Ahahaha. Bocah, kau terlihat sedikit tak tahu diri. Beruntung karena tidak ada monster yang menyerangmu ? Akulah yang menjadi penyebab kenapa kau masih bisa hidup bodoh. Aku penasaran jika kau terjatuh di seberang sungai sana, kira-kira berapa lama kau bisa hidup.”   Mendengar ucapan Cerberus yang penuh kesombongan dan
Baca selengkapnya
Tekad
“Blade dance!”   Wusshhh...   Tubuh Allein tiba-tiba menghilang.   Para monster laba-laba yang akan bersiap menyambut serangan pun mulai bingung.   Srrrat sraat sraaat!   Beberapa detik kemudian, kebingungan para monster laba-laba berubah menjadi kepanikan. Mereka merasakan ada sesuatu yang tiba-tiba menyayat tubuh mereka.   Sraatt sraaat sraat !   Luka demi luka mulai terukir di tubuh mereka. Kesepuluh monster laba-laba hitam itu semakin panik dan mulai menembakan jaring mereka ke sembarang arah dengan harapan bisa mengakhiri kejadian aneh tersebut.   Namun, sepertinya itu percuma. Benang-benang yang mereka tembakan itu tiba-tiba terpotong dengan sendirinya.   Para monster laba-laba hitam pun mulai meronta-ronta, tak kuat menahan rasa sakit yang ditimbulkan dari sayatan-sayatan tersebut.
Baca selengkapnya
Pembalasan
Delapan tahun pun berlalu. Entah ribuan atau puluhan ribu kali pertarungan yang telah ia lalui selama delapan tahun ini. Semua monster yang sebelumnya menguasai jurang ini dia babat habis.   Bahkan jurang ini tidak bisa disebut jurang hitam lagi. Kesan menyeramkan itu sudah menghilang. Cahaya matahari benar-benar sudah menyinari jurang ini.Tanah yang tandus itu kini sudah ditumbuhi rumput. Energi kutukan yang menghalangi cahaya matahari dan mencemari tanah itu sudah tak tersisa sama sekali. Allein menyerap habis semuanya.   “Sudah saatnya,” ucap Allein sambil terbangun dari tidurnya.   Wajahnya kini benar-benar mirip seperti wajahnya dua ribu tahun lalu. Mata yang sangat tajam itu, rahang yang tegas itu, serta postur tubuhnya yang tegap. Semuanya hampir mirip.     Yang menjadi pembeda hanyalah ramput peraknya yang kini sangat panjang dan lurus. Dia benar-benar sudah tumbuh menjadi pria y
Baca selengkapnya
Perbedaan kekuatan
Monster tingkat legendaris selalu berada di puncak rantai makanan para monster. Monster tingkat legendaris juga dapat berbicara dan punya kepintaran yang jauh lebih baik dari monster yang berada di bawah peringkatnya.   Karena kekuatan dan kepintarannya itu, monster tingkat legendaris cenderung punya sifat yang sangat sombong dan angkuh terhadap siapapun yang lebih lemah darinya. Harga diri para monster tingkat legendaris ini sangatlah tinggi.   Para monster tingkat legendaris ini hanya bisa menghargai atau menghormati seseorang yang lebih kuat darinya.     Melihat Cerberus hanya terdiam dan tidak menanggapi ucapannya, Allein pun berkata “Ayolah dimana kesombonganmu itu? Kenapa kau diam saja dan terlihat seperti pengecut?”   “Ahaha, tenang saja. Aku bukan pengecut, dan aku juga jauh lebih kuat dari dua ribu tahun lalu!”   Meskipun jawaban Cerberus terasa sangat meyak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status