Gelap, lembab dan sunyi, itulah yang Allein rasakan ketika mulai membuka matanya setelah kehilangan kesadaran selama beberapa menit.
Kini dia ada di dalam jurang hitam yang dalam. Untungnya tidak ada monster yang menyerangnya saat ini. Namun, Allein tetap waspada karena dia tidak tahu monster seperti apa yang ada di dalam jurang ini.
Allein memakai sisa mananya yang tersisa setelah melawan gerombolan monster untuk menggunakan shadow aura. Hal ini ia lakukan untuk menguatkan tubuhnya agar tidak hancur ketika menyentuh dasar jurang.
Namun, jurang ini terlalu dalam, kini hampir seluruh tulangnya patah dan seluruh tubuhnya merasakan kesakitan. Sekarang dia hanya bisa duduk bersandar pada dinding jurang sambil merasakan rasa sakit diseluruh tubuhnya. Allein sama sekali tidak bisa bergerak sekarang.
"Inilah yang ku khawatirkan, terluka cukup parah dan sendiria
"Bocah sebenarnya kau hidup dimana selama ini ? Yang tadi kusebutkan kemungkinan sudah menjadi rahasia umum di dunia ini. Semua penyihir hitam yang sudah tertangkap akan dieksekusi mati, dan sebagian besar mayat mereka akan di buang ke jurang ini," ucap Cerberus dengan nada keheranan. Allein tersentak mendengar ucapan Cerberus. Namun, dia tak bisa menerima mentah-mentah ucapan Cerberus tersebut, setidaknya ia harus mencari dan menemukan buktinya. ''Sejak kapan itu terjadi ?'' tanya Allein. "Hmm, aku tidak tahu tepatnya. Kemungkinan, perburuan penyihir hitam sudah berlangsung selama ratusan tahun yang lalu...'' ''Apa kau bilang ?'' potong Allein. Lagi-lagi ia dikagetkan dengan ucapan Cerberus, dan langsung bertanya kembali dengan spontan. "Sebenarnya kau terlalu banyak bertanya boca
Sudah sekitar dua hari Allein berada di dalam jurang ini. Namun, selain Cerberus tidak ada lagi monster yang menghampirinya. Setelah mengamati situasi dan kondisi selama dua hari kebelakang, Allein pun menyimpulkan jika ada dua kemungkinan kenapa tidak ada monster yang menghampirinya. Pertama, energi kutukan yang pekat dibawah jurang ini secara tidak langsung menyamarkan auranya yang bisa menarik perhatian monster. Yang kedua, aura yang ditimbulkan dari buah apel emas kemungkinan sudah menghilang. Ada kemajuan kecil yang ia rasakan setelah dua hari berlalu, kini rasa sakit ditubuhnya itu sedikit berkurang. Dirinya juga berhasil merubah posisi tubuhnya yang dari awalnya duduk bersandar menjadi tidur terlentang. Meskipun terdengar sangat sepele, tapi Allein benar-benar berusaha keras untuk ini. Dia harus menahan rasa sakit di seluruh tubuhnya i
Allein sekali lagi mencoba memeriksa air dari sungai tersebut dan meminumnya. Namun, tetap saja dia tidak menemukan kejanggalan. Brugg brugg brugg ! Berbeda dengan tiga bulan yang lalu, kini Allein cukup tenang mendengar suara langkah kaki tersebut. Ia tahu betul monster apa yang sedang berjalan ke arahnya. “Hahaha, bocah tak kusangka kau ternyata masih hidup.” Cerberus tertawa cukup keras melihat Allien yang kini sedang fokus memandangi sungai. “Aku cukup beruntung karena tak ada monster yang menyerangku,” jawab Allein datar. “Ahahaha. Bocah, kau terlihat sedikit tak tahu diri. Beruntung karena tidak ada monster yang menyerangmu ? Akulah yang menjadi penyebab kenapa kau masih bisa hidup bodoh. Aku penasaran jika kau terjatuh di seberang sungai sana, kira-kira berapa lama kau bisa hidup.” Mendengar ucapan Cerberus yang penuh kesombongan dan
“Blade dance!” Wusshhh... Tubuh Allein tiba-tiba menghilang. Para monster laba-laba yang akan bersiap menyambut serangan pun mulai bingung. Srrrat sraat sraaat! Beberapa detik kemudian, kebingungan para monster laba-laba berubah menjadi kepanikan. Mereka merasakan ada sesuatu yang tiba-tiba menyayat tubuh mereka. Sraatt sraaat sraat ! Luka demi luka mulai terukir di tubuh mereka. Kesepuluh monster laba-laba hitam itu semakin panik dan mulai menembakan jaring mereka ke sembarang arah dengan harapan bisa mengakhiri kejadian aneh tersebut. Namun, sepertinya itu percuma. Benang-benang yang mereka tembakan itu tiba-tiba terpotong dengan sendirinya. Para monster laba-laba hitam pun mulai meronta-ronta, tak kuat menahan rasa sakit yang ditimbulkan dari sayatan-sayatan tersebut.
Delapan tahun pun berlalu. Entah ribuan atau puluhan ribu kali pertarungan yang telah ia lalui selama delapan tahun ini. Semua monster yang sebelumnya menguasai jurang ini dia babat habis. Bahkan jurang ini tidak bisa disebut jurang hitam lagi. Kesan menyeramkan itu sudah menghilang. Cahaya matahari benar-benar sudah menyinari jurang ini.Tanah yang tandus itu kini sudah ditumbuhi rumput. Energi kutukan yang menghalangi cahaya matahari dan mencemari tanah itu sudah tak tersisa sama sekali. Allein menyerap habis semuanya. “Sudah saatnya,” ucap Allein sambil terbangun dari tidurnya. Wajahnya kini benar-benar mirip seperti wajahnya dua ribu tahun lalu. Mata yang sangat tajam itu, rahang yang tegas itu, serta postur tubuhnya yang tegap. Semuanya hampir mirip. Yang menjadi pembeda hanyalah ramput peraknya yang kini sangat panjang dan lurus. Dia benar-benar sudah tumbuh menjadi pria y
Monster tingkat legendaris selalu berada di puncak rantai makanan para monster. Monster tingkat legendaris juga dapat berbicara dan punya kepintaran yang jauh lebih baik dari monster yang berada di bawah peringkatnya. Karena kekuatan dan kepintarannya itu, monster tingkat legendaris cenderung punya sifat yang sangat sombong dan angkuh terhadap siapapun yang lebih lemah darinya. Harga diri para monster tingkat legendaris ini sangatlah tinggi. Para monster tingkat legendaris ini hanya bisa menghargai atau menghormati seseorang yang lebih kuat darinya. Melihat Cerberus hanya terdiam dan tidak menanggapi ucapannya, Allein pun berkata “Ayolah dimana kesombonganmu itu? Kenapa kau diam saja dan terlihat seperti pengecut?” “Ahaha, tenang saja. Aku bukan pengecut, dan aku juga jauh lebih kuat dari dua ribu tahun lalu!” Meskipun jawaban Cerberus terasa sangat meyak
Dari sekian banyak monster yang berpihak kepada raja iblis dua ribu tahun lalu, Cerberus dan Fenrir merupakan monster yang sangat dekat satu sama lain. Dari segi kekuatan, keduanya tidak berbeda jauh. Kedua monster itu masuk dalam kategori monster tingkat legendaris. Cerberus berperan penting dalam segi pertahan, sementara itu Fenrir berperan dalam segi penyerangan. Dalam kondisi terbaiknya tubuh Cerberus sangat kuat dan juga memiliki indra penciuman dan pendengaran yang sangat baik karena tiga hidung serta enam telinganya. Sementara itu, Fenrir memiliki kecepatan dan stamina yang sangat luar biasa. Tak jarang monster serigala itu mampu mengacak-acak pertahanan pihak aliansi. Allein tentu sangat bingung dengan ucapan Cerberus yang seolah-olah kini sangat membenci Fenrir. “Kenapa kau berkata begitu, bukankah kalian adalah monster yang bersahabat?” ejek Allein. “Kau hanya mengejekku! Tapi baikl
Cerberus pun mulai menjelaskan semua yang dia ketahui, dimulai dari konflik internal yang di alamai ras iblis, perubahan Fenrir, dan alasan kenapa dia sampai bisa ada di pulau ini. Pertama, Cerberus kembali menjelaskan konflik internal ras iblis. Konflik yang diakibatkan ketidakpuasan dan dendam sebagian ras iblis karena kalahnya mereka dalam perang. Dan juga karena sebagian ras iblis sudah merasa lelah dengan peperangan yang terus terjadi. Kedua kubu itu terus berselisih. Namun, karena kosongnya takhta tidak ada yang menjadi penengah atas konflik tersebut. Sehingga konflik tersebut terus melebar dan akhirnya menyebabkan kedua kubu tersebut saling berebut atas takhta yang kosong. Calon ratu iblis sama sekali tidak diketahui lokasinya. Karena sebelumnya anak raja iblis ini memang jarang muncul di depan umum dan hanya sebagian iblis saja yang mengetahui wajahnya. Rumor jika calon ratu iblis sud