All Chapters of WA Untuk Simpanan Nyasar ke Istri: Chapter 51 - Chapter 60
64 Chapters
Kecurigaan Ainun
Pagi hari aku menelfon Bang Ridho, dia bilang kemarin, jika hari ini Ning Ria sudah di perbolehkan pulang. Aku bersyukur, Ning Ria sudah sembuh."Assalamualaikum, Bang. Bagaimana? Apa jadi hari ini Neng Ria pulang?" tanyaku langsung ketika Bang Ridho mengangkat telfon ku."Waalaikumsalam, iya, Nun. Insya Allah nanti jam sepuluh kami sudah keluar.""Baik, Bang. Nanti kami kesana!""Iya, Nun. Tapi ...." Bang Ridho menggantung kata-katanya."Tapi kenapa, Bang?" tanyaku penasaran."Ria ingin pulang kerumah orang tuanya," jawab Bang Ridho datar, aku dapat menebak jika hati Bang Ridho sedang tidak baik-baik saja."Kenapa, Bang? Ada masalah lagi?""Ngga papa kok, Nun. Mungkin Ria cuma kepengin menenangkan diri.""Itu artinya Abang tak ikut tinggal disana? Hubungan Abang baik-baik saja kan?" Aku mulai cemas, apa Bang Ridho akan bercerai dengan Ning Ria?"Tidak, Nun. Tapi cuma beberapa hari saja, Kok. Nanti juga akan aku jemput kembali, insya Allah." Aku sedikit lega, jika jawaban Bang Ridho s
Read more
Masalah Fahri
Aku mengzoom gambar yang di kirim Mas Wisnu, memastikan jika aku seperti mengenali wajah dari wanita yang tengah berbincang dengan wanita yang menggunakan rok mini serta tank-top dan rambut berwarna kuning seperti kebakaran."Siska?" Tak salah lagi, dia adalah Siska. Aku bertemu saat kami akan fitting baju pengantin saat itu. Kenapa mereka ada di tempat yang sama? Dan Mas Wisnu bilang jika Fahri berada di klinik andrologi? Bukankah tadi Fahri bilang akan menemui dokter untuk bekerja sama. Terus apa hubungannya dengan klinik andrologi?Kutatap lekat laki-laki yang sudah tertidur pulas di sampingku. Aku membatin, bagaimana bisa dia mampu berbohong padaku. Sungguh, aku mulai sedikit kecewa. Namun, aku belum punya bukti untuk semua hal ini. Apa ini ada hubungannya dengan Fahri yang sampai sekarang belum memberiku nafkah batin?"Terus, siapa Siska?" Bagaimana dia terlihat sangat bersahabat dengan Fahri. Apa pernikahan yang kujalani ini akan menjadi kebohongan lagi, penghianatan dan rasa ke
Read more
Tentang Siska
PoV FahriKumenikahi Ainun, murni karena rasa sayang dan keyakinan atas jawaban dalam istikharah-ku. Tak ada sedikit pun keraguan. Kuterima Aira layaknya anak kandungku sendiri tapi ....Ada sesuatu hal yang aku sembunyikan dari Ainun. Maaf, bukan maksud berbohong tapi semua tersadar saat aku kembali bertemu Siska. Wanita masalaluku.Bukan? Aku bukan manusia suci, dulu aku juga pernah melakukan sebuah kekhilafan, hampir berzina dan melakukan dosa yang tak putus. Beruntung Allah langsung menegurku dengan sebuah ketidak berdayaan di atas ranjang. Ya ... Aku lelaki lemah, tak mampu membuat puas jika yang aku alami ini, untuk pasanganku. Itulah, kenapa Siska seolah menjadi pengingat saat aku tengah akan menikah dengan Ainun. Kupikir setelah aku menjauhi hal yang menjerumuskan pada maksiat, aku mampu menjadi lelaki sempurna hingga saat aku sudah mantap memiliki sebuah pesantren aku beristikomah untuk secepatnya menikah. Ainunlah jadi pilihan yang menurutku terbaik, Namun nyatanya jika di
Read more
Mengurai masalah
"Apakah sudah buat janji?" Aku menggeleng, kukira menemui dokter Rafli hanya butuh datang ke Kliniknya."Sebentar ya, Bu. Saya telfon dulu karena bertemu beliau itu harus membuat jadwal pertemuan. Dengan Ibu siapa?""Ainun, saya istri salah satu pasiennya yang bernama Fahri."Perawat mengangguk, kemudian menelfon dengan sedikit agak menjauh dariku. Hingga aku tak tahu apa yang mereka bicarakan. Aku memilih duduk di tempat yang sudah di sediakan. Tak Lama ...."Ibu Ainun!" Aku segera berdiri ketika namaku di panggil."Iya, Sus.""Maaf hari ini Dokter Rafli tak bisa bertemu dengan anda, karena jadwal pertemuan beliau dengan para pasiennya padat. Bisa saya bantu untuk lain hari? Mungkin besok atau lusa.""Ya sudah, Sus. Nanti saja saya kesini dengan suami." Aku tersenyum ramah, meninggalkan meja resepsionis. Duh ... Ternyata tak mudah bertemu dengan dokter Rafli.Keputuskan kerumah Ibu, namun tak lama langsung pulang. Badanku masih kurang enakan hingga akhirnya aku hanya sebentar di ru
Read more
Kakak Ipar
"Apa yang harus aku jawab, A? Sedangkan aku tak tahu maksud Aa. Aku sama sekali tak punya keniatan untuk kembali pada Mas Wisnu!" jawabku tegas."Apa ... Apa karena kamu tak dapatkan nafkah batin dari aku, akhirnya kamu memilih untuk kembali pada Wisnu? Picik sekali kamu, Dek!""Istighfar kamu, A. Itu fitnah. Harusnya aku yang bertanya, apa kamu tak mau menunaikan kewajibanmu karena Siska?!""Terus apa maksud kamu dengan Wisnu? Mantan suamimu itu tadi menelfon dan dia bilang kalau bukti foto aku dengan Siska bisa kamu gunakan untuk meminta cerai."Aku tersentak kaget, tak menyangka jika sebab kemarahan Fahri karena telfon dari Mas Wisnu. Mau apa lagi si dia? Ganggu rumah tanggaku!"Baik, akan aku ceritakan, A. Aku memang mendapat foto Aa dengan Siska dari Mas Wisnu. Dia yang mengirimkannya. Mengejekku jika Aa tak lebih baik darinya karena nyatanya Aa juga ternyata punya selingkuhan!""Aku tak selingkuh, Dek!""Terus apa? Aa diam-diam bertemu dengan orang lain dan sampai saat ini tak m
Read more
Terlaksana
PoV RidhoAku masih sangat berharap jika Ria tetap menjadi istriku. Tak peduli jika Ria tak mudah hamil, bukankah ada solusi lain! Hidup bukan hanya soal keturunan."Kamu itu, Dho! Masih saja mengharapkan perempuan yang kemungkinan susah hamil. Kaya kaga ada perempuan lain saja!" Cetus Mama yang tak pernah lelah mengomel hal yang sama.Aku memaklumi dan tak menjawab apapun. Karena bagiku itu sama saja akan menjadi Boomerang bagiku. Jadi aku memilih diam.Tiap pagi aku selalu chat Ria, sekedar menanyakan keadaannya. Sungguh, sebenarnya aku rindu, rindu senyumnya, rindu manjanya bahkan rindu saat ia selalu menyuruhku melakukan hal-hal yang lebih banyak di kerjakan perempuan, walau itu tugas seorang suami.Aku rindu! Pekikku sendiri."Mas, sudah makan?" Dari sebrang sana terdengar suara lembut istriku. Aku tergugup, ini kali pertama ia menanyakan hal yang sepele."Be-belum, Dek. Nanti saja!" Gagapku, tak menyangka jika Ria menelfon hanya sekedar untuk menanyakan itu."Makanlah, jangan sa
Read more
Terungkap semua
"Dek!" Aku menghela nafas berlahan, agar embun di mataku segera sirna. Kubalikan badan setelah yakin jika aku kuat tanpa harus menangis."Terserah, Aa saja! Intinya aku tak mentolerir jika terbukti suamiku berkhianat!" Kuputuskan untuk melangkah pergi, tak kupedulikan Fahri yang masih memanggilku. Sungguh, aku merasa tak berdaya kali ini. Aku tak punya bukti perselingkuhan mereka, dengan siapa aku harus meminta tolong."Bang Ridho." Seketika aku terlintas ingat akan dia, dulu aku selalu membagi suka dukaku padanya, namun sekarang? Ah! Aku segan jika harus bercerita padanya. Sementara dia juga punya masalah yang kadarnya hampir sama.Ponselku berdering, nama Bang Ridho terpampang. Dia panjang umur, baru saja kuingat langsung menelfon."Assalamualaikum, Hallo, Bang.""Waalaikumsalam, ngapain, Nun? Kamu sibuk nggak?""Sibuk apaan, Bang. Biasa aja cuma jalan-jalan keliling pesantren tiap hari.""Hahaha ... Iya, ya. Sekarang kan anakmu ratusan, harus sering-sering bertemu agar hafal nama
Read more
Solusi
"Assalamualaikum, Dek." "Waalaikumsalam," jawabku dengan datar, namun tetap aku meraih tanganya untuk Salim takzim.Fahri menjatuhkan diri di sofa, sebenarnya aku ingin langsung berkata, tapi melihat raut wajahnya yang seolah lelah, aku urung melakukan. Takut membawa setan. Biarkan ia tenang terlebih dahulu.Aku mengambil segelas air putih untuknya."Minum, A."Ia meraih gelas yang kubawa dan meneguknya sampai habis. Tak lama kemudian ia bangkit dan mengatakan jika ia ingin mandi.Setelah isya lewat, baru Fahri kembali dari masjid Pesantren, aku yang siap untuk mengikuti semua dramanya sudah tak sabar menunggu."Uni, biasa ya!" Dari depan pintu kamar ia sedikit mengeraskan suara. "Apa, A? Mau ngopi ya. Biar aku bikinin, Uni sedang beres-beres di dapur Pesantren.""Tak usah, Dek! Nanti nunggu Uni saja!" Dia menghentikan langkahku yang akan menuju dapur."A ... Apa bedanya sih buatanku dengan Uni, apa buatanku kurang manis? Atau kemanisan. Katakan saja biar aku bisa introspeksi diri."
Read more
Kecelakaan tragis
"Astaghfirullah, Pak. Kita kesana, ini yang kecelakaan mobilnya Bang Ridho." Aku panik ketika yakin jika mobil itu milik Bang Ridho, semoga saja bukan Bang Ridho yang bawa. Melihat dari kondisi mobilnya yang rusak parah pasti pengemudi nya juga tak kalah parah."Kita putar balik ya, Pak!""Iya, Bu. Sebentar di depan kan over boden jadi kita harus memutar agak jauh.""Iya, Pak. Tapi cepat ya!"Ya Allah, lindungilah orang-orang yang aku sayangi, keluargaku juga teman-temanku. Aku masih panik dan harap-harap cemas. Ya Allah .... Aku terus menyebut nama-nya.Ketika tiba di sana, ambulan sudah datang, masih banyak orang yang berkerumun. Aku langsung turun ketika Pak Sopir sudah memarkirkan mobilnya. Segera berlari menuju TKP. Tak kuhiraukan panggilan Pak Sopir yang mungkin khawatir karena aku lari."Pak! Bagaimana keadaannya?" tanyaku pada salah satu orang lewat yang sepertinya sudah melihat."Yang mobil pribadi, meninggal ditempat, Mbak. Karena tercepit setir dan kepalanya pecah."Astaghf
Read more
Takdir Allah
PoV RiaMenjadi istri seorang bernama Ridho Herlambang. Ternyata begitu bahagia, walau telat karena keegoisanku. Kini aku sadari jika menjadi istri Mas Ridho, itu sebuah keberuntungan. Selain dia baik, pengertian, juga sangat penyayang. Aku merasa bak jadi seorang putri raja saat bersamanya, dia memanjakanku lebih dari Abah.Andai saja, aku sejak pertama tak menolaknya, berlaku menjadi istri sepenuhnya, mungkin aku tak akan merasa sebersalah ini. Bagaimana tidak, saat aku terpuruk dan di vonis menderita kista ovarium, dia yang belum menyentuh ku sama sekali masih saja menerima ku apa adanya. Bahkan jika aku tak dapat memiliki anak."Kan masih ada solusi, Dek. Hidup berumah tangga bukan melulu soal keturunan. Buktinya yang anaknya banyak saja bisa mereka bercerai. Aku tak memusingkan hal itu, kita bisa adopsi anak kan?" ucapnya kala aku masih ragu untuk kembali padanya."Tapi, Mas. Kamu anak satu-satunya. Pasti ibumu menginginkan penerus untuk usahamu dan pasti harus anak kandung. Buka
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status