Semua Bab Maaf Om, Karena Cintaku Menyusahkanmu: Bab 81 - Bab 90
126 Bab
Sorry 80
"Rey, nanti malam Laila dateng ke rumah. Jangan klayapan!" Anjas yang baru pulang dari kantor melepas jas dan dua kancing teratas kemejanya menghampiri Reyna yang tengah santai di ruang keluarga."Kalau Reyna gak mau?" Seketika kepala Reyna dikepit ketiak Anjas yang sudah pasti berkeringat dengan bau asam bercampur deodorant."Lepas Om! Iiiihhh... bau!" teriak Reyna mencoba melepaskan diri dari kungkungan ketiak Anjas. Karena tak juga dilepaskan, Reyna mencubit pinggang Anjas hingga membuat pria itu berteriak."Agh...!" reflek Anjas melepas kepitan ketiaknya, meringis kesakitan sambil mengelus bagian pinggang yang dicubit Reyna."Rasain tuh! Makanya jangan iseng!""Sakit banget, Rey!" Anjas berdiri dan berjalan menuju kamarnya masih sambil meringis."Ha ha ha.... Makanya jangan ngusilin Reyna!"Reyna mengusap- usap hidungnya yang masih bisa mencium bau ketiak Anjas yang menempel di tubuhnya."Om Anjas jorok iihhh...," Reyna menggerutu kemudian berdiri menuju kamarnya untuk mandi kare
Baca selengkapnya
Sorry 81
Mata yang begitu familier dan takkan terlupakan meskipun sudah bertahun lalu bertemu pandang.Saat menggenggam tangan si pemilik mata sayu, Reyna bisa merasakan bahwa Laila juga menegang seperti dirinya. Pertemuan yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka berdua sama sekali. Reyna tersenyum untuk menetralkan kekakuan di antara mereka."Ternyata calon Om Anjas cantik banget ya? Pantesan kebelet kawin," goda Reyna pura- pura tak mengenali wanita di hadapannya."Jelas dong! Om Anjas gak akan salah pilih calon istri!" dengan congkaknya Anjas membanggakan sang calon istri dengan merengkuh bahunya erat.Laila hanya tertunduk salah tingkah dan Reyna tahu wanita dalam dekapan omnya ini merasa tidak nyaman karena telah bertemu dengan dirinya."Sudah, sudah.... Semua duduk. Ini perut sudah keroncongan," sela Rashad sambil mengusap perutnya yang sedikit membuncit.Ketiga tamu duduk di sebelah kiri Rashad sementara di sebelah kanan ada Riana, Anjas dan Reyna. Di hadapan Reyna ada Rayan yang denga
Baca selengkapnya
Sorry 82
"Ah... rasanya masih sama," komentar Rayan mengundang perhatian semua orang di ruang tamu.Heran dengan keheningan yang terjadi Rayan mengangkat kepalanya dari cangkir kopi yang tengah ia nikmati."Kenapa? Tidak percaya?" tanyanya kemudian kembali menyeruput kopinya kembali.Rashad dan Anjas masih menatap horor pada kopi di hadapannya sementara Hans dan Laila sudah lebih dulu mengangkat cangkir mereka."Enak kok," komentar Hans yang diangguki Laila tanda setuju.Dengan penuh keraguan Rashad dan Anjas mengangkat cangkir kemudian dengan perlahan menyeruput kopinya."Whoa... ini beneran enak Bang," kata Anjas dengan senyum lebar.Rashad tersenyum tak kalah lebar sambil mengangguk menyetujui. Riana yang bukan penikmat kopi hanya tersenyum kecil. Dirinya lebih menyukai teh tanpa gula dan Reyna hafal betul akan kebiasaan sang mama.Setelah menghabiskan kopinya, Rayan bangkit menuju ke arah taman belakang."Mau kemana Ray?" tanya Anjas disela- sela kegiatan mengunyah camilan yang disediakan.
Baca selengkapnya
Sorry 83
Hans pulang ke rumah sudah agak larut karena setelah acara ngopi di rumah Reyna sambil membicarakan bisnis dengan Rashad, ada sedikit insiden. Yah, insiden Rayan yang hampir dihajar oleh Anjas hanya karena Rayan yang lama keluar dari kamar Reyna setelah menidurkan Reyna di kamarnya.Anjas begitu protektif pada Reyna. Entah apa yang akan dilakukan Anjas padanya kalau tahu dirinya sudah mengambil keperawanan Reyna. Belum lagi Rashad, pria itu jelas lebih mengerikan jika tahu putrinya disakiti. Pintu maaf sudah pasti terkunci rapat untuk orang seperti dirinya.Ingin sekali dirinya jujur pada mereka tapi dirinya juga belum siap kehilangan sahabat juga keluarga. Yah, Hans sudah menganggap keluarga Reyna seperti keluarganya sendiri. Keluarga dalam konteks sebenarnya, yang belum pernah ia miliki. Keluarganya di Jerman hanya formalitas saja karena mereka tak pernah melakukan hal- hal yang selayaknya dilakukan keluarga pada umumnya. Bahkan mereka makan bersama saat ada acara penting saja.Flash
Baca selengkapnya
Sorry 84
Hans POVJessica hanya diam saat aku membuka pembicaraan mengenai Jordan. Entah apa yang dipikirkannya aku sama sekali tak bisa menebak. Bahkan emosiku yang sempat tersulut saat dia mencoba membelokkan topik pembicaraan, membuatnya menitikkan air mata namun aku mencoba untuk tak terpengaruh.Baru saat aku mengatakan bahwa aku bertemu dengan Jordan di Bali, dia tak bisa menyembunyikan kekagetan dan menyambar cepat ucapanku. Dari situ aku melihat kilat kecemasan, ketakutan dan kemarahan di matanya. Emosi yang berubah- ubah membuatku yakin dia menyembunyikan sesuatu dariku. Dan kemungkinan bahwa apa yang dikatakan Jordan adalah kenyataan. "Dan kamu percaya padanya?" tanya Jessica dengan air mata berderai setelah aku mengungkapkan informasi yang aku peroleh dari Jordan."Jelaskan di bagian mana Jordan berbohong!" tuntutku, tanpa terpengaruh air mata Jessica yang biasanya akan langsung membuatku luluh. Tapi tidak kali ini, aku ingin penjelasan yang sebenar- benarnya.Jessica menatapku den
Baca selengkapnya
Sorry 85
Siang ini Reyna ada janji lunch dengan Laila. Tadi malam wanita itu menghubungi Reyna dan mengajaknya untuk bertemu.Flashback onReyna tengah bersiap untuk tidur saat ponselnya berdering. Nama Ante La tertera di layar ponselnya."Iya halo Tante," sapa Reyna."Ha... halo...," suara tante Laila terbata. "Kok kamu tahu ini aku Rey?" Reyna tersenyum maklum. "Ya tahu lah Tante. Om Anjas yang ngasih nomor Tante ke Reyna," jelas Reyna."O... oh... gitu?" "Iya Tante. Ada perlu apa sampai Tante menghubungi Reyna malam- malam?" tanya Reyna setelah calon tantenya diam agak lama."Eh... iya sampai lupa. Besok ada waktu free gak? Tante ada perlu sama kamu.""Ehm...," Reyna mengingat- ingat jadwalnya besok. "Lagi ada kerjaan sedikit sih, Tan. Itu pun sebenarnya kerjaan om Anjas yang dilimpahin ke Reyna. Kalau pas makan siang aja gimana?" tawar Reyna."Boleh, boleh. Waktu makan siang kita ketemu di restoran X, gimana?" Laila minta persetujuan Reyna."Ok Tan.""Ehm... Sorry s
Baca selengkapnya
Sorry 86
"Apa?!" suara Reyna sedikit melengking mendengar jawaban Laila yang mengejutkan."Maaf Rey," kata Laila melihat reaksi Reyna kemudian kembali menjelaskan."Setelah dari hotel malam itu aku langsung ke rumah sakit tempat ibuku dirawat. Seperti yang kuceritakan padamu kalau aku melakukan itu semua demi membiayai ibuku. Paginya aku ditelepon oleh pihak rumah sakit tempat aku check up. Aku datang dan dokter di sana meminta maaf padaku karena ternyata hasil check up ku tertukar dengan pasien lain. Saat itu orang yang pertama aku ingat adalah dirimu," jelas Laila panjang lebar.Pandangan nanar Reyna membuat Laila semakin merasa bersalah."Sekali lagi aku minta maaf Rey," Laila menundukkan kepalanya.Tanpa terasa air mata Reyna meleleh.'Jadi aku melakukan pengorbanan yang tidak perlu?' sesalnya.'Aku menjerumuskan diriku sendiri...'Laila yang melihat Reyna meneteskan air mata kemudian menggenggam jemari Reyna yang bergetar. Melihat reaksi Reyna sekarang, dirinya yakin Reyna pasti melakukan
Baca selengkapnya
Sorry 87
Tak terasa waktu pertunangan Anjas sudah hampir sampai. Sebuah ruangan sudah dihias sedemikian cantik untuk acara malam ini. Semua tak lepas dari campur tangan Reyna dan mamanya.Laila sendiri sekarang sudah lebih yakin pada dirinya sendiri setelah pertemuannya dengan Reyna siang itu. Mungkin Reyna jauh lebih muda tapi wanita itu jelas mempunyai pemikiran yang dewasa dan matang. Sampai sekarang Laila masih penasaran dengan pria itu. Reyna begitu rapat menyimpannya."Jangan melamun Mbak," tegur mbak- mbak yang merias Laila."Ah, enggak Mbak. Hanya seperti tidak percaya," jawab Laila."Mbak beruntung punya calon yang ganteng dan mapan. Impian semua wanita itu," celoteh tukang rias itu membuat Laila tersenyum simpul. Laila memang bukan wanita yang mudah berteman apalagi terbuka dengan orang baru.Reyna memilih datang ke tempat acara bersama Rayan. Keluarganya sudah pergi lebih dulu."Apes banget sih Rey, masa' aku harus jadi bodyguard-mu terus?" gerutu Rayan."Hehehe...," Reyna terkekeh,
Baca selengkapnya
Sorry 88
"How to clean your dress, Aunty?" tanya Joane setelah mereka sampai di taman kecil di samping kiri gedung."I have wet wipes in my bag. Can you help me?" kata Reyna sambil membuka tas tangannya untuk mencari tisu basah yang selalu ia bawa kemana- mana."Of course Aunty. I made a mistake and i have to take responsibility for it," balas Joane membuat Reyna terkekeh."Ok. Now, help me to clean it," Reyna mengeluarkan selembar tisu basah untuk diberikannya pada Joane.Bocah itu menerimanya dengan senang hati dan segera mengusap bagian dress Reyna yang terkena tumpahan es krim dengan begitu telaten dan lembut seolah takut menyakiti. Untuk memudahkan Joane menggapainya Reyna duduk di bangku taman yang tersedia. Reyna seperti merasa dejavu.Flashback on"Mama, there's chocolate on your lips!" pekik Reyhan saat mereka makan es krim di taman belakang apartemen mereka."Oh ya?" Reyna hampir menyentuh bibirnya dengan jari saat Reyhan berteriak melarangnya."No. Don't touch your lips. It will get
Baca selengkapnya
Sorry 89
"Ray, bisakah kita pulang dulu?" bisik Reyna pada Rayan yang tengah berbincang dengan keluarganya juga keluarga Rayan.Rayan mengernyitkan kening melihat raut wajah Reyna yang terlihat kalut. Tanpa mengatakan apapun Rayan mengangguk kemudian pamit pada keluarganya."Rayan sama Reyna pulang dulu ya," pamitnya pada kedua keluarga yang berkumpul."Kamu kenapa Rey?" tanya mama Reyna yang juga terlihat heran dengan keadaan sang putri."Gak papa Ma, Reyna cuma capek aja," jawab Reyna berbohong."Ok lah kalau gitu. Kalian hati- hati ya," pesan mama Rayan."Iya Tante, mari semua Reyna duluan," pamit Reyna sebelum kemudian berlalu bersama Rayan yang memeluk pinggangnya."Kamu kenapa Rey?" tanya Rayan setelah mereka sampai dalam mobil."Aku... aku... aku... entahlah Ray. Bisa kita jalan sekarang?" pinta Reyna dengan wajah memohon.Rayan menuruti permintaan Reyna untuk segera mengemudikan mobilnya."Ke apartemen ya, Ray?" pinta Reyna lagi semakin membuat Rayan curiga."Belum lengkap isinya, Rey,"
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
13
DMCA.com Protection Status