All Chapters of SUAMIKU SUAMIMU: Chapter 21 - Chapter 30
78 Chapters
Transferan Salah Kirim?
Malam itu Lidya sedang mendampingi Azzam dan Azizah belajar setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah untuk besok. Ia terlihat melamun dan memandang dinding dengan tatapan kosong. Lea duduk tidak jauh dari Azzam, sibuk memainkan boneka beruangnya.Dihembuskannya nafas berkali-kali tanpa sadar lalu memandang ketiga buah hatinya secara bergantian. Hatinya terasa pedih terutama saat malam seperti ini dimana rasa sepi menyerangnya dengan kuat karena Lidya menyadari kesendiriannya sekali lagi. Tidak ada teman untuk berbagi rasa suka maupun duka. Semua ia rasakan sendirian. Meskipun dari luar ia terlihat baik-baik saja selama ini, tapi hatinya masih belum sembuh sepenuhnya. Ia sangat pandai menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya di depan orang lain terutama di depan Fuad dan Sofia.Pramono Adiputra, nama itu masih terukir dengan kuat dalam hatinya. Ayah dari ketiga buah hatinya. Di mana dia sekarang, bagaimana kabarnya, apa yang sedang dia lakukan saat ini. Apakah ia s
Read more
Kecelakaan
Pada kehamilan yang ketiga kalinya ini Sofia benar-benar menjaganya dengan baik mengingat pengalaman pada dua kehamilan sebelumnya ia harus kehilangan calon buah hatinya. Dia benar-benar menjaga diri agar tidak terlalu lelah ataupun terlalu stres. Makan makanan bergizi yang mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan janin dalam kandungannya. Ia juga rutin memeriksakan kandungannya ke bidan dan ke dokter kandungan. Segera beristirahat jika mulai merasa lelah setelah beraktivitas.Sofia mengalami kehamilan layaknya ibu hamil yang lainnya. Kenaikan HCG dalam darah yang membuatnya mengalami morning sickness seperti mual dan muntah. Sesekali mengidam ingin makan sesuatu yang masam atau pedas. Perasaannya juga menjadi lebih sensitif sehingga ia bisa menangis terisak-isak saat Fuad lama membalas pesannya atau saat mendengar lagu sedih.Setelah mengetahui hal tersebut, Fuad kini menjadi suami siaga yang selalu memegang ponsel ke mana pun. Bahkan saat ke
Read more
Kabar Mengejutkan
Lidya tidak mau gegabah dan langsung percaya begitu saja. Jadi dia mencoba bersikap tenang dan mendengarkan penjelasan lelaki tersebut sambil terus memikirkan bagaimana caranya untuk membuktikan kebenaran kabar tersebut.“Halo Bu Lidya. Apakah Anda masih mendengarkan saya? Bisa ke rumah sakit sekarang juga? Sepertinya kondisi pasien semakin buruk dan memerlukan tindakan segera. Jadi kami membutuhkan persetujuan dari keluarga atau wali pasien untuk melakukan tindakan medis agar bisa menolong pasien segera.”“I-iya, Pak. Kalau boleh tahu bagaimana ciri-ciri pasien tersebut?” tanya Lidya pelan.“Pasien menggunakan kerudung hitam dan kaos krem. Perutnya sedikit membesar sepertinya pasien sedang hamil.”“Mbak Sofia ....” pekik Lidya saat teringat dengan pakaian yang dikenakannya tadi sebelum berangkat membeli bakso. Ditariknya nafas panjang berkali-kali untuk menenangkan diri. “Ha-halo ... Saya harus ke rum
Read more
Keputusan Berat
“Bagaimana kondisi Mbak Sofia sekarang, Mas?” sahut Lidya tidak sabar.“Sofia harus dioperasi saat ini.” Fuad mengusap wajah kasar, menarik nafas panjang lalu mendongak ke atas untuk mencegah air mata yang sudah menggenang di pelupuk mata tidak tumpah.“Operasi? Kenapa? apa yang terjadi?” desak Lidya masih belum puas dengan jawaban Fuad.“Dari hasil USG tadi dokter menemukan adanya perdarahan di dalam perut Sofia. Bayi kami juga sepertinya tidak bisa diselamatkan lagi. Jadi ia harus dioperasi untuk mengeluarkan bayi kami yang sudah meninggal dan mencari sumber perdarahan agar bisa menghentikannya.”“Astagfirullah ... “ Lidya tidak tahan untuk tidak menangis juga. Ia mengusap air mata yang mengalir deras di pipi mulusnya dengan selembar tisu. Hatinya ikut pedih mendengar kabar buruk yang menimpa sahabat baiknya.“Apa yang harus kukatakan pada Sofia nanti. Ia pasti sangat sedih saat me
Read more
Kenyataan Pahit
Lidya sangat kaget setelah mendengar penjelasan Fuad tentang kondisi Sofia saat ini. Tanpa sadar ia membuka mulutnya selama beberapa saat lalu segera mengucap istigfar setelahnya sambil menggigit bibir bawah. Setetes air bening mengalir di pipi putihnya dengan cepat. Ia sibuk mengusap sudut mata dan pipinya dengan tisu yang kini sudah tidak berbentuk lagi.“Lalu sekarang bagaimana, Mas?” tanya Lidya dengan suara bergetar karena menahan tangis sekuat tenaga. Ia tidak mau membuat Fuad bertambah sedih dan berusaha tampak tegar di depannya meskipun hatinya perih.Mendengar berita tentang Sofia yang harus diangkat rahimnya membuat hatinya seakan diiris-iris. Ia sudah menganggap Sofia sebagai teman dan sahabat dekat bahkan seperti keluarga sendiri. Jadi saat mengetahui musibah yang terjadi padanya membuat Lidya meneteskan air mata bahkan sebelum ia sempat menyadari.“Aku juga tidak tahu ... seperti yang kamu bilang sebelumnya, keselamatan Sofia adala
Read more
Pulang
Hari ini Lidya akan menemani Sofia di rumah sakit menggantikan Fuad yang tidak bisa menunggu karena harus menghadiri rapat penting di kantornya. Lidya sudah menyerahkan semua urusan toko pada Rani, pegawai kepercayaannya dan berpesan pada Mbok Rum kalau hari ini ia kemungkinan akan pulang telat karena harus menemani Sofia di rumah sakit.“Titip salam buat Mbak Sofia ya, Bu. Semoga lekas sembuh dan cepat pulang ke rumah,” pesan Mbok Rum sebelum Lidya berangkat.Lidya membeli buah-buahan dalam perjalanan untuk dibawa ke rumah sakit agar bisa dinikmati Sofia nanti. Biasanya saat dirawat di rumah sakit, orang cenderung malas makan karena tidak berselera dengan makanan yang disediakan oleh rumah sakit. Atau karena lidah terasa pahit sehingga makanan terasa kurang nikmat. Karena itu orang yang sedang sakit biasanya cenderung memilih untuk memakan buah agar mulutnya terasa segar.Sofia tampak termenung sambil menatap layar ponsel saat Lidya sampai. Jatah ma
Read more
Pernyataan Jujur
“Sebenarnya ... Aku mau membicarakan tentang operasi yang telah kamu jalani setelah mengalami kecelakaan kemarin,” jelas Fuad sambil memandang wajah Sofia yang menatap serius padanya.“Mengenai operasi yang telah kamu jalani kemarin ... “ Fuad terdiam lama, memikirkan kalimat yang akan disampaikan pada Sofia yang masih terdiam menunggu penjelasannya.“Jadi ada operasi lain yang telah kamu jalani untuk menyelamatkan kondisimu yang sedang kritis saat itu.”“Jangan berbelit-belit lagi, Mas. Katakan langsung apa yang sebenarnya ingin kamu sampaikan,” tegas Sofia setelah mendengarkan penjelasan Fuad yang terkesan mengulur waktu.“Sebenarnya selain untuk mengeluarkan janin yang sudah meninggal ada satu hal lagi yang belum kamu tahu. Kecelakaan itu menyebabkan perdarahan dalam perut sehingga membuat kondisimu kritis dan bayi kita meninggal. Setelah dilakukan operasi, dokter menemukan sumber perdarahan yang be
Read more
Hati Yang Pedih
Fuad sudah membebaskan Sofia untuk melakukan kegiatan apa pun yang diinginkannya agar istrinya tidak merasa bosan setelah diperiksa saat kontrol di rumah sakit kemarin. Hasil pemeriksaan cukup baik. Kondisi jahitan Sofia kering dan bersih, tidak ada tanda-tanda infeksi. Karena bekas jahitan masih belum menyatu dan sembuh sepenuhnya, Dokter berpesan padanya agar tidak melakukan kegiatan yang terlalu berat seperti mengangkat baban berat dan pekerjaan fisik yang terlalu berat lainnya.Sofia juga diingatkan agar tidak boleh terlalu lelah dan beraktivitas secukupnya. Segera istirahat saat mulai merasa lelah dan banyak makan-makanan yang mengandung protein agar luka segera sembuh.Setelah kontrol dari rumah sakit, Sofia menjadi pendiam dan jarang keluar kamar. Ia lebih suka menghabiskan waktu di dalam kamar untuk berdiam, melamun atau bermain ponsel. Wajahnya selalu terlihat murung dan tidak pernah tersenyum. Bicara hanya sekadarnya dan keluar kamar saat akan ke kamar mandi
Read more
Pergi Ke Pantai
Hari minggu yang dinanti akhirnya tiba. Pagi itu Fuad sibuk membersihkan mobil dengan penuh semangat. Ia dan Lidya berencana berangkat pagi-pagi agar tidak kesiangan saat tiba di pantai. Sofia sedang bersiap di kamar mematut diri di depan kaca.Atasan tunik berwarna merah hati dengan jilbab berwarna senada, dipadu celana kulot hitam tampak pas melekat di badannya. Setelah memulas bedak tipis di wajah dan lipstik berwarna merah muda di bibir ia memandang wajah sekali lagi untuk memastikan semuanya sudah sempurna.“Cantik ... tapi tidak sempurna,” gumam Sofia sambil memegang perutnya.Matanya mulai mengembun tanpa disadari. Lalu ia mulai terisak dalam diam sambil membekap erat mulutnya agar tidak mengeluarkan suara. Ia tidak ingin Fuad mendengar tangisannya. Air mata mengalir dengan deras merusak riasan wajah yang sudah ditata dengan rapi tadi.Tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya. Entah sejak kapan Fuad masuk ke kamar, Sofia tidak meny
Read more
Permintaan Aneh
“Mas Fuad, nanti kalau ada minimarket mampir dulu ya. Aku mau beli camilan buat anak-anak,” pinta Lidya sambil menenangkan Lea yang mulai rewel karena lapar.“Lea kenapa?” tanya Fuad cemas.“Mungkin lapar. Belum kuberi makanan apa-apa dari pagi tadi. Aku juga lupa membawakannya susu karena terburu-buru tadi.”“Baiklah kita mampir warung buat sarapan dulu kalau begitu. Kalian ingin sarapan apa ... Dek, kamu mau makan apa?” tanya Fuad sambil memandang Sofia dari kaca depan.“Aku terserah yang lain saja,” jawab Sofia enggan.Semenjak kecelakaan ia memang belum memiliki nafsu makan. Jika tidak dipaksa oleh Fuad dan Lidya, ia lebih memilih untuk mengosongkan perut karena semua makanan terasa hambar di mulutnya. Padahal dulu ia termasuk orang yang pemilih saat menyangkut masalah makanan.Semua menu makanan yang akan dimasak esok hari selalu ia pikirkan dengan cermat karena ia gampang bosa
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status