All Chapters of Cinta Terakhir Sang Bangsawan: Chapter 61 - Chapter 70
145 Chapters
61. Keresahan Keluarga Delucas
Pembicaraan Lady Rosemary dengan penelepon misterius itu tak ayal membuat semua orang di meja makan ikut penasaran. Kedua remaja Delucas saling berpandangan dengan anehnya. Mereka tahu jika ibu mereka memiliki banyak bisnis serta urusan yang tak boleh mereka campuri, namun kali ini terasa jauh lebih 'menegangkan'. Bahkan Kenneth yang biasanya Rose jadikan pembisik saja tak berani bertanya apa-apa. Ia diam saja saat Rose kembali ke ruang makan dan duduk dengan wajah datar. Wanita anggun itu berusaha keras menenangkan diri, menyesap segelas jus jeruk sambil membuang pandang dari semua orang. "Mama, what's going on?" Leon akhirnya memberanikan diri bertanya. "Apakah ada kabar buruk?" Grace ikut menambahkan, berharap tak ada apa-apa yang lebih buruk daripada segala berita nyata tentang zombie Octagon. "Oh, hanya masalah biasa, rekan bisnis kita yang ingin mengubah perjanjian yang telah Mama sepakati. Gara-gara pandemi baru ini, seenaknya ia mengambil kep
Read more
62. Korban Ketiga
"Huh, mau apa lagi orang itu? Mengapa tiba-tiba ia muncul kembali 'out of nowhere', padahal semua yang ia pinta sudah kupenuhi! Dasar benalu, berani-beraninya menghubungiku! Apa yang harus kulakukan?" Monolog yang tak biasa diucapkan oleh seorang Lady Rosemary Delucas itu ternyata didengar oleh seseorang di luar pintu kamar tidur utamanya yang ternyata belum tertutup rapat. "Excuse me. Maaf, jika aku datang dan tak sengaja mendengar monologmu. Anggap saja aku tak ada di sini!" "Kenneth? Ups. Please pardon me. Aku tak apa-apa, kok. Lupakan saja semua kata-kataku tadi!" Rose salah tingkah dan buru-buru menuju pintu, membukanya lebih lebar, " By the way, ada apa malam-malam begini mencariku, kukira kau sudah tidur!" Kenneth si dokter tersenyum di ambang pintu, tak berminat menanyakan lebih lanjut tentang apa yang Rose katakan. Malah segera membicarakan hal lain, "Aku kemari bukan ingin ikut campur masalahmu. Hanya ingi
Read more
63. "Ingin Bersama Nona Maharani Cempaka..."
Malam itu di atas ranjang ruang isolasi, Orion mencoba untuk tidur, namun tak bisa hingga nyenyak. Berulangkali ia hanya memejamkan mata, terjatuh dalam tidur ringan yang melelahkan, lalu terjaga kembali. Sayup-sayup ia masih dapat mendengar erangan tetangga kamar isolasinya, Russell, sosok yang tak pernah dan tak ingin ia bayangkan. 'Apakah Russell takkan bisa diselamatkan, sama seperti tokoh-tokoh di film apocalypse horror yang kadang kutonton waktu senggang? Walau bagian tubuh korban terinfeksi telah diamputasi, virus itu tetap ada, ikut mengalir dalam darahnya?' Orion berkali-kali terjaga dan mengecek diri sendiri jangan-jangan juga muncul perubahan mengejutkan pada tubuh dan kulitnya. Sejauh ini tak ada hal aneh, bahkan demam, rasa haus, lapar serta sesak napas tak lagi ia rasakan. Ia sudah jauh lebih membaik luar dalam daripada tadi pagi. Semua berkat chat-nya bersama Rani. Ia begitu ingin membacanya ulang dari awal hingga akhir, sayangnya semua kata dan data sudah ia hapus. No
Read more
64. 'Tamu' Tengah Malam
"Hah? Mengapa harus pergi berkuda bersama seorang Nona Maharani Cempaka, Tuan Muda Leon Delucas?" Rose hampir saja tertawa mendengar nama yang disebutkan putranya, "Dengar, ia mungkin ibu gurumu yang paling baik hati dan cantik, tetapi sungguh, ia jauh lebih cocok kau jadikan 'kakak'-mu saja daripada 'seseorang yang istimewa' itu. Mama tak ingin jika dalam masa-masa sulit seperti ini kau mulai berulah lagi dengan coba-coba mendekati wanita. Apalagi yang tujuh tahun lebih dewasa darimu!" "Mama, aku..." wajah Leon memerah karena ibunya berhasil membaca tujuannya, namun ia segera mendapatkan jawaban bijak, "Nona Rani hanya sekadar menemaniku saja. Ia juga setuju. Apakah salah jika seorang guru bahasa bisa sedikit, sesekali saja, mendengarkan curahan hati muridnya sendiri? Dan well, mengapa hanya berdua? Karena aku tak begitu suka beramai-ramai. Mama tahu, aku anak baik, takkan berbuat macam-macam. Aku janji!" "Hmmm... Baiklah. Namun kau harus tahu posisi dan ke
Read more
65. Kejutan dari 'Hamba Tuhan'
Tengah malam itu suasana perbukitan Chestertown sangat sepi, gelap dan senyap. Tetiba ketiadaan suara dan cahaya itu lenyap bersamaan dengan suara gemerisik langkah-langkah kaki manusia dan puluhan sorot senter. Beberapa staf pria bersenjata bersiaga di sekitar kompleks Delucas. Sebagian besar adalah 'bala tentara' alias petugas yang memang dilatih untuk menjaga keamanan sedari kompleks keluarga bangsawan itu berdiri. Sekarang, tak hanya petugas, pegawai peternakan, perkebunan dan pabrik pun dipersenjatai dengan semua alat yang tersedia, baik senjata pukul, tajam hingga api. Memimpin di depan, Lady Rosemary Delucas bersama staf kesehatan kepercayaannya dokter Kenneth Vanderfield. Si dokter siaga penuh berbaju hazmat, namun si wanita penguasa hanya berjaket tebal panjang dan bermasker. Ia yakin, saat ini dirinya masih tak begitu membutuhkan segala protokol kesehatan itu.  "Jangan khawatirkan kesehatanku. Si pengacau keamanan ini bukan zombie atau suspek O
Read more
66. 'Rencana Kencan' Leon dan Rani
"Tuan Russell! Are you okay? Apakah Anda baik-baik saja? What's going on?" Orion segera mendekatkan telinga ke dinding kayu yang memisahkannya dengan pasien tetangga yang bahkan belum pernah ditemuinya. "Tidak... I'm not okay! Aku kelihatannya tambah 'tak baik-baik saja' semenjak masuk ke ruang perawatan ini... malah kurasa kondisiku bertambah parah, to be honest, aku akan segera mati! Jika aku 'pergi', tolong, Tuan Orion Delucas, sampaikan kepada istri dan anak-anakku, aku mencintai mereka! Sampaikanlah maaf, peluk cium, dan penyesalanku karena kecerobohan dan kegagalanku bertahan hidup!" "Tidak, jangan menyerah, bertahanlah, Tuan Russell, Anda bisa melakukannya! Dokter Kenneth dan stafnya akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan dan memulihkan kita berdua!" "Kurasa sudah tak mungkin untukku, Tuan Orion! Rasa sakit ini amat sangat menyiksaku. Infeksi ini sudah menjalar ke setiap sel tubuhku. Kurasa para petugas kesehatan sebentar lagi akan datang kembali, bukan untuk menyela
Read more
67. Orion dan Impian Terliar Rani (18+)
"Bukan tak ingin, tetapi.. Well, rahasia. Aku hanya sedang ingin berdua Nona Rani saja agar bisa mengenal guruku dengan lebih baik. Aku akan berulangtahun beberapa hari lagi, dan jalan-jalan sejenak ini adalah salah satu kadoku! Mama kita sudah setuju! Is there something wrong with that simple, harmless request?" Leon mencoba berkelit. Pintu utama terbuka, Lady Rosemary dan Kenneth masuk, membuat semua mata spontan memandang. "Semuanya!" "Mama, Kenneth! Ada apa tadi? Apa semua baik-baik saja?" Grace tampak lega sekaligus penasaran. "Ya. Tak ada yang perlu dikhawatirkan saat ini. Mungkin besok kita mau tidak mau harus menerima 'tamu yang tak bisa ditolak'. Kupastikan takkan menjadi masalah. Sekarang sudah dini hari, mari kita bebersih, Kenneth, dan semua kembali ke kamar masing-masing!" "Uh, tidak seru! Kukira tadi gerombolan zombie seperti di film-film mencoba menerobos masuk!" Leon merutuk, dan lagi-lagi Grace menyikut kakak
Read more
68. Yang Pergi dan Yang Datang
'Ah, ternyata hanya bunga tidur! Aku pasti terlalu lelah sekaligus berlebihan mengkhawatirkan Orion jadi terlelap dalam keadaan seperti ini, walau mimpiku tadi sangat menyenangkan!' Rani merasa kesal sendiri karena 'mimpi basah terindah' itu tak sampai selesai, namun bersyukur bahwa Orion tak benar-benar sudah melarikan diri dari ruang isolasi.  Jika suaminya terlalu nekad melakukan itu, bisa-bisa ia akan mendapatkan sanksi berat dari 'istri pertama'-nya sendiri! Rani sangat cemburu jika mengingat-ingat apapun tentang Rosemary, yang notabene masih majikannya sendiri. Sayangnya, ia tak bisa berbuat apa-apa. Mungkin ia masih harus berbagi tubuh dan perhatian Orion. Satu hal yang ia yakini, cinta dan hati Orion hanya untuknya. 'Huh, sudah pagi lagi. Hari ini aku harus pergi berkuda dengan Leon! Anak itu belakangan ini mulai menakutkanku. Tetapi ia hanya seorang remaja yang hampir berusia 18 tahun, mengapa aku harus ikut-ikutan khawatir?' Rani mera
Read more
69. Seseorang di Dalam Sana...
'Sebenarnya aku tak terlalu gembira diutus sendirian ke Lab Barn semudah ini, 'begitu saja' tanpa kesulitan. Kurasa ada yang diam-diam Lady Rosemary inginkan dengan apa yang ia titahkan. Oh ya, ruangan di mana Orion berada pasti telah diawasi CCTV 24 jam. Semua perkataan dan perbuatan akan terekam! Jadi...' Rani menarik kesimpulan sendiri saat berjalan menuju ke Lab Barn, 'aku tak boleh terlalu kelihatan mesra atau berbuat macam-macam di sana!' Suasana pagi hari itu sepi sekali. Nyaris tak ada kegiatan di kompleks Delucas yang masih tetap permai bagaikan di resor-resor liburan dataran tinggi Evernesia. Jalan-jalan setapak dan pelataran main mansion yang luas tampak lengang. Rani mempercepat langkah menuju lumbung terbesar yang letaknya agak terpisah dari lumbung-lumbung lainnya di area perkebunan-peternakan. Beberapa petugas dengan masker medis dan face shield berjaga di pintu gerbang ganda. Mereka sudah diberitahu akan kedatangan Maharani, jadi tanpa bicara mereka mengangguk hormat l
Read more
70. "Welcome Back!"
'Orion, oh my God, seharusnya kau kemari dan lihat sendiri, pasien itu, Russell, dia...' Rani sudah begitu ingin pergi secepatnya dari situ. Ia sungguh tak tega, tak ingin mengintip kelanjutan dari adegan yang sedang berlangsung sangat perlahan di ruang isolasi sebelah. Akan tetapi sesuatu, entah rasa penasaran atau rasa ingin tahu yang besar, erat menahan kedua kaki dan matanya. Semoga bagaikan adegan lambat dalam film horor di siang hari. Tubuh di atas ranjang seolah bergerak ke posisi duduk, hingga selubung kain putih panjang yang menutupnya perlahan tergeser dan tersingkap, terjatuh di lantai. Ia nyaris tak berbusana, terpacak di ranjang, terbelenggu erat di empat penjuru pergelangan tangan dan kaki, meskipun sebelahnya sudah 'tiada'.Itu jelas-jelas (tadinya) seorang pria Everopa berusia sekitar akhir 30-an atau awal 40-an. Rani sepertinya tak asing lagi dengan sosok semacam itu. Dalam temaram, kulit putih memucat penuh memar membiru dan pandangan mata kosong yang kini berbalik
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status