Semua Bab BAHAGIA SETELAH BERPISAH: Bab 51 - Bab 60
98 Bab
51. Suasana Syahdu Di Kampung
Bahagia Setelah Berpisah 51.  **  "Ada apa, Yun?" tanya Mas Irsyad padaku, dia datang ke teras menemui ku.  "Gak tahu, Mas. Baru saja aku ingin ketenangan di kampung tetapi Rita bercerita kalau Satpam ku di serang. Mungkin ada maling atau orang jahat yang ingin merusak dan mencuri toko ku," ucapku dengan risau.  "Kamu tenang saja dulu, ya. Pasti kita bisa mengatasi masalah ini. Sekarang kamu hubungi saja dulu Rita!" perintah Mas Irsyad padaku. Aku kembali menyentuh layar gawai dan ku hubungi lagi Rita. Beberapa kali mencoba akhirnya panggilan diangkat.  "Assalamualaikum, Rita. Bagaimana keadaan kalian di sana?" tanyaku dengan sedikit panik. &nb
Baca selengkapnya
52. Resmi Menjanda
Bahagia Setelah Berpisah 52. ** Aku hanya menatap ketus Mas Hamdan. Aku sama sekali tak mempedulikan ucapannya.  "Dimana para pengawal-pengawal mu?" katanya padaku lagi, dia memperhatikan aku tanpa Wira dan Rosita namun aku datang dengan pengacaraku dan Rita asistenku kini.  "Urus saja urusanmu! Oh, beberapa waktu lalu toko ku sempat hendak di satroni maling. Aku sudah melaporkan ini ke pihak berwajib. Apakah kau terlibat?" kataku padanya. Wajahnya pias dia mencoba tenang.  "Kenapa kau menuduhku, maling ada dimana-mana. Aku tak suka tatapan mu menuduhku seperti itu!" sergahnya padaku.  "Aku hanya teringat Ambar dan Ibumu yang datang untuk mencuri di
Baca selengkapnya
53. Ceraikan Saja
Bahagia Setelah Berpisah 53 ** PoV Yuni  "Siapa yang datang, Mbar?" tanya Bu Rowina dengan suara pelan.  "Anu, Bu." Ambar bingung hendak berkata apa. Bu Rowina melangkah pelan ke depan karena di dengarnya suara ribut-ribut kami.  "Bapak," cicit nya saat dia sudah ada di ruang keluarganya. Dia juga menatap kami yang datang satu persatu. "Untuk apa kalian datang ramai-ramai seperti ini, Pak! Dan kamu datang juga membawa gundik mu!" kata Bu Rowina dengan sengit. Ambar mendekati sang Ibu lalu membimbingnya untuk duduk dan bersikap tenang.  "Duduk dulu, Bu," kata Ambar, Bu Rowina mencebik pada kami.  
Baca selengkapnya
54. Kartu Terbuka
Bahagia Setelah Berpisah 54. ** PoV Yuni "Aku gak mau punya suami tukang selingkuh kayak kamu, Pak! Lebih baik aku kau cerai saja!" kata Bu Rowina dengan sinis ke Pak Hasan. Dia sudah mencak-mencak dan sesekali memukuli dadanya tak terima karena Pak Hasan sudah menikah lagi.  "Jaga saja ucapan mu, Bu. Aku datang secara baik dan tak mau ada keributan."  "Kau sendiri yang menciptakan keributan dan kau seorang pengkhianat. Aku benci pengkhianat sepertimu! Ceraikan saja aku. Cerai! Cerai!" ucap Bu Rowina sengit. Pak Hasan mencebik dan sepertinya sudah gak tahan dengan sikap Bu Rowina itu.  "Baiklah jika memang itu mau kamu, Bu. Dari dulu aku juga sudah mau m
Baca selengkapnya
55. Lakukan Keinginanku
Bahagia Setelah Berpisah 55. ** PoV Author.  Wajah Yuni berseri ketika Sigit, karyawannya berkata kalau ada seseorang di depan. Yuni mengira itu adalah Irsyad. Dia bergegas ke depan. Yuni melihat punggung pria di depannya dan tanpa pikir panjang dia langsung menyapa.  "Mas Irsyad," kata Yuni sambil mengulas senyum.  "Halo Inuy, aku Hamdan bukan Irsyad. Aku datang ke sini untuk bertemu anakku!" sergahnya membalik Badan. Yuni terkaget karena apa yang di sangka nya Irsyad ternyata lelaki yang di bencinya.  "Mas Hamdan," cicit Yuni.  "Ya, kamu sudah cantik dan rapi. Apakah kau mau bertemu pria lain
Baca selengkapnya
56. Kebodohan Yang Harus Dibayar
Bahagia Setelah Berpisah 56 **  PoV Author.  Lia meringis sambil memegang wajahnya yang barusan di cengkram Hamdan. Rasa kesal memenuhi dadanya, bagaimana lelaki yang awalnya begitu manis berubah secepat ini belum lagi tentang pesta pernikahan yang hanya akan di laksanakan secara sederhana, sama sekali Lia tak bisa menerima nya tetapi apa yang mau di katakan kalau dia sudah hamil duluan.  Kesalahan dia sendiri yang menciptakan jadi Lia mau tak mau harus bertanggung jawab apalagi dia sedang mengandung anak yang selama ini di idam-idamkan nya.  Lia membiarkan Hamdan pergi walau rasa kesal di rasakan nya karena Hamdan mau bertemu Yuni. Untuk apa calon suaminya itu bertemu mantan
Baca selengkapnya
57. Tanggung Jawab
Bahagia Setelah Berpisah 57 ** PoV Author  Hamdan menjadi gusar karena Lia barusan menghubunginya dan berkata dia ada di sana bersama orang tua nya sekalian.  Wanita s**l dia pasti berkata yang tidak tidak pada orangtuanya. Awas saja kamu Lia! Gerutu Hamdan dalam hati. Dengan cepat di lajukan nya kendaraannya membelah jalan raya, hingga akhirnya dia sampai di rumah nya. Hamdan menarik napas gusar karena ternyata rumahnya sudah ramai.  Dia melangkah gontai ke dalam rumah, sampai di dalam Hamdan langsung di sambut keluarganya dan keluarga Lia.  "Hamdan! Kenapa mereka harus datang ke sini!" kata Bu Rowina mendengkus ke Hamdan. Lelaki itu menge
Baca selengkapnya
58. Pengantin Baru
Bahagia Setelah Berpisah 58 **  PoV Author.  Yuni datang ke pesta Hamdan bersama Irsyad. Dia datang dengan tenang. Tanpa ada rasa marah, kesal atau apapun. Yuni dengan kepala tegak sudah bisa merelakan Hamdan yang sekarang memilih Lia.  Perasaan ke Hamdan sama sekali sudah tak ada lagi. Dia bahkan mengajak anaknya Sesil dan Baby sitternya ikut juga untuk melihat pernikahan ayah nya. Pesta pernikahan mereka bisa dikatakan sederhana dan dilangsungkan di rumah orang tua Lia yang tak jauh juga dari rumah Lia.  "Selamat, Mbak Lia," kata Yuni menyalami Lia. Wanita itu memasang wajah kesal melihat Yuni namun wajahnya cerah saat melihat Irsyad.  
Baca selengkapnya
59. Kenapa Rumah Kamu Berantakan
Bahagia Setelah Berpisah 59.  ** Rasa kesal di rasakan Lia karena Hamdan yang sekarang sudah menjadi suaminya menjadi berubah kasar. Dia akhirnya tidur saja di sebelah Hamdan dan tak mempedulikan lelaki itu lagi.  Esok harinya, di saat Lia terbangun, di rabanya sebelah dan tak di dapati Hamdan di sana. Dia segera bangun dan Hamdan sepertinya sedang bersiap-siap.  "Sedang apa pagi-pagi seperti ini, Mas?"  "Cepat bereskan pakaian mu, karena siang nanti kita pindah ke kontrakan ku," kata Hamdan dengan wajah datar.  "Kenapa secepat itu, Mas?"  "Ya, lebih cepat dan lebih baik. Kita akan tinggal
Baca selengkapnya
60. Dijadikan Bulan-Bulanan
BAHAGIA Setelah Berpisah 60. ** "Bu, saya belum makan, tolong makanannya jangan di makan semua," kata Lia ke Bu Rowina namun wanita itu hanya mencibir dan terus saja makan.  "Kamu kok pelit amat sih, Mbak. Biasa lagi. Ibu juga hanya orang tua dan kami biasa makan seperti ini!" kata Ambar menimpali, Lia mendengkus padahal dia lama menunggu makanan itu datang. Sekarang setelah datang mereka malah makan sesuka hati tanpa mempedulikan Lia yang sedang hamil.  Akhirnya dia dengan cemberut dan masuk ke kamar. Mereka tidak mempedulikan dan di dalam kamar wanita itu menangis. Dia merasa bersedih dan kesal. Haruskah dia adukan perbuatan mereka pada Ibunya. Dia sedang hamil namun keluarga Hamdan tega melakukan hal itu.  
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status