Tanpa butuh waktu lama, pintu baja berubah jadi butiran debu dan lenyap tersapu angin panas. "Kepala cecunguk yang gemar merusak kehormatan perempuan itu rupa-rupanya bersembunyi di sini," geram Gagak Betina. "Apakah kau sudah siap menerima kematian?" Pengawal Satu tersenyum sinis. "Aku sudah siap menyambut pendekar body goal yang mPengawal Satuengantarkan kematian. Kau tinggal pilih, mati di atas ranjang, atau di atas pangkuanku?" "Bedebah!" Gagak Betina hendak maju menyerang, tapi Bidadari Penabur Cinta mencegahnya: "Jangan gegabah. Pengawal Satu mempunyai ilmu Jasad Kumpul yang membuatnya sulit untuk mati." "Menurut lembaran suci kerajaan, ilmu Jasad Kumpul hanya bisa dikalahkan oleh ajian Tabur jiwa dengan chi paripurna," kata Mahameru. "Jadi pangeran lah harapan kita satu-satunya." "Aku akan mencari Ki Gendeng Sejagat," jawab Cakra. "Guru mata keranjang itu sudah kebablasan dalam menjalankan tugas." "Biarlah aku mencari Pangeran Wiraswara," ujar Mahameru. "Sekalian membant
Last Updated : 2024-01-11 Read more