Tapak Mega terkesiap melihat Raja Congcorang tewas oleh jurusnya sendiri. Kemudian ia memandang pemuda yang berdiri di hadapannya, dan berkata, "Gurumu tidak punya penangkal racun itu. Dari mana kau mendapatkannya?" "Dari pantatmu." "Anak muda, aku adalah sepupu Purbasari dari garis Nyi Ageng Permata, seharusnya kau sopan sedikit." "Aku lupa cara berlaku sopan kepada lelaki yang dibutakan cinta." Tapak Mega mendadak berubah sendu, suaranya terdengar getir. "Ada kenangan manis yang sulit dilupakan. Aku, Ipritala, dan Purbasari teman bermain sejak kecil, bahkan sampai remaja aku sering menginap di istana Nusa Kencana, hubungan kedua kerajaan saat itu sudah membaik, tapi Purbasari memanaskan kembali dengan merebut Wikudara dari Ipritala." "Lalu kau memancing di air keruh, mengadu domba mereka, karena sakit hati cintamu ditolak Purbasari. Kau tahu apa komentarku? Kalian bertiga pekok, mengorbankan rakyat demi cinta buta." "Ucapanmu sungguh pedas sekali. Ketegangan tidak perlu terjad
Last Updated : 2024-04-21 Read more