Semua Bab ISTRI YANG DIRINDUKAN: Bab 51 - Bab 60
87 Bab
Kevin dan Aaira
Selepas isya, Evan beserta anak dan istrinya bercengkrama sambil menemani Albanna bermain puzzle."Mas, Meysha ingin kita jalan-jalan dan liburan bersama. Menginap di Villa misalnya. Bagaimana menurut?" tanya Anin membuka percakapan dengan suaminya."Boleh juga tuh, sejak menikah kita belum pergi kemanapun. Kita bisa liburan bersama dengan Meysha dan Fajar sekaligus, sepertinya menyenangkan. Kapan kalian ingin pergi?" tanya Evan."Nanti coba diomongin lagi sama Meysha deh kalau gitu," sahut Anin."Kapan Albanna punya adik?" celetuk Albanna tiba-tiba.Anin dan Evan berpandangan, kenapa tiba-tiba bocah itu ingin memiliki adik."Kenapa Albanna ingin adik?" tanya Anin."Karena Al sudah besar dan ingin punya teman bermain," jawab Albanna."Berdoa sama Allah ya, minta padaNya supaya Albanna cepat punya adik," t
Baca selengkapnya
Part 52
Aaira segera pergi ke restoran sesuai keinginan Kevin, tepat setelah dia masuk kedalam dan sibuk mencari sosok laki-laki itu, datang seorang pelayan yang kemudian membawanya ke sebuah privat room.Sesampainya di ruangan pribadi itu, Kevin sudah menunggunya dengan santai dan dengan hidangan yang sudah tersedia."Gimana kabarmu?" Kevin mengulangi pertanyaan yang sama seperti yang dia tanyakan saat di kantor tadi pagi."Aku baik-baik saja, papamu sudah menjagaku dan putriku dengan baik," jawab Aaira yang sudah duduk sempurna dihadapan Kevin. Mereka dipisahkan oleh meja yang sudah terisi dengan beberapa menu."Mungkin suatu saat aku bisa mengambilnya dari kalian semua, biar beliau hanya menjaga kami saja. Aku ingin tahu gimana kalian merasakan rumah tangga yang rusak," lanjutnya.Aaira berkata dengan santai, menatap kearah Kevin. Ingin melihat reaksinya bagaimana jika ay
Baca selengkapnya
Ngidam
 Fajar memeluk dengan erat pinggang istrinya sambil menciumi rambutnya yang sudah terbuka tanpa hijab."Mas, apa tidak apa-apa jika kita melakukan ini?" tanya Meysha pada sang suami."Tidak apa-apa, aku akan melakukannya dengan perlahan. Mana mungkin aku akan menyakiti calon buah hati kita," sahut Fajar.Dikecupnya kening Meysha dengan penuh kelembutan. Setelah selesai sarapan pagi, Fajar menarik tangan  Meysha ke kamar mereka. Suasana pegunungan yang sejuk dan tenang membuat hasratnya bergejolak di pagi hari.Apalagi sejak  satu bulan yang lalu setelah dokter bilang Meysha hamil 4 minggu, sejak saat itu juga Fajar menahan diri untuk tidak menyentuh isterinya.Mereka berbagi peluh dengan penuh kelembutan, menahan diri untuk tidak mengeluarkan suara khasnya dengan kencang. Mereka sedang tidak ada
Baca selengkapnya
Surprise
Sudah hampir satu bulan Anin terlambat datang bulan, tapi dia belum juga memeriksakan dirinya. Bahkan Evan pun tak menyadari jika istrinya sudah terlambat datang bulan cukup lama. Kebiasaanya menempel pada sang suami dianggap Evan sebagai keinginannya untuk bermanja-manja.Minggu pagi, Kevin datang ke apartemen mereka. Kali ini dia selalu datang jika ada kakaknya, selain itu Anin mulai terbiasa kembali melihat adik iparnya.Kevin sengaja datang untuk meminjam Albanna, dia bilang jika Thalia hampir seumuran dengan Albanna jadi laki-laki itu meminjamnya agak bisa dekat dengan putrinya jika ada Albanna juga bersamanya.Evan tidak bisa membiarkan putranya pergi berdua saja dengan adikknya dan memutuskan untuk ikut pergi bersama mereka ke rumah Aaira. Toh selama ini Evan belum pernah bertemu secara langsung dengan, jadi dia pikir inilah saatnya.Sepeninggal anak dan suaminya, Anin berpikir un
Baca selengkapnya
Part 55
Evan memasukkan password pintu apartemennya dengan tidak sabaran, dia segera ingin bertemu dengan istrinya. Suasana rumah terlihat seperti, siang-siang begini mungkin Albanna sedang tidur siang bersama bundanya.Laki-laki itu memilih untuk melihat dulu di kamar Albanna yang ternyata hanya ada putranya tertidur sendirian. Berarti istrinya ada di kamarnya.Bergegas dia menuju ke kamarnya bersama Anin, Wanita itu tampak tertidur dengan pulas di atas ranjang. Tanpa berniat untuk membangunkannya, Evan ikutan tidur dan memeluk istrinya dari belakang. Tangannya mengelus perut yang masih datar itu.Anin merasa terganggu dan terbangun dari tidurnya."Apakah ini sudah sore, apa aku tidur terlalu lama. Dimana Albanna, kenapa dia tidak membangunkan bundanya?"Mulut Anin tidak berhenti berbicara tapi matanya masih terpejam. Dia hanya merubah posisinya menghadap pada Evan, memeluk
Baca selengkapnya
Bawaan Bayi
Mobil melaju menembus padatnya jalaann ibu kota, sepanjang jalan Thalia bertanya tentang rumah nenek dan kakeknya yang juga tempat dimana papanya tinggal.Setelah mobil berhenti dengan sempurna di halaman rumah mewah tersebut, Thalia, Aaira dan Kevin segera turun dan masuk kedalam rumah. Mendengar keramaian berasal dari teras rumah, Lina segera keluar menuju ke ruang tamu. Dia seperti mendengar suara anak kecil, dia pikir Albanna datang setelah sekian lama tidak pernah berkunjung. Terakhir kali datang saat Kevin hendak berbuat macam-macam pada Anin dan hingga sekarang Evan belum mengijinkannya kembali datang. "Wah, cucu nenek datang. Mau menginap kah?" tanyanya sambil memeluk Thalia."Iya, mau bobok sama papa," jawab Thalia mengemaskan. "Tidak mau bobok sama nenek kah?" tanya Lina."Tidak! sama papa saja," tolak Thalia."Baiklah, tidur sama papa. Tapi besok main sama nenek yaa. Jangan pulang dulu, oke?" 
Baca selengkapnya
Bawaan Bayi 2
Anin terbangun dari tidur sebelum subuh karena rasa mual yang menyerangnya. Wanita itu bergegas ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Evan terbangun mendengar istrinya muntah-muntah di kamar mandi. Bergegas dia menghampiri wanita yang tengah mengandung anaknya itu."Kamu baik-baik saja?" tanya Evan dengan nada khawatir."Iya, biasa kayak gini tuh," jawab Anin dengan badan lemas. "Gendong," rengeknya manja.Wanita itu minta di gendong oleh Evan dari kamar mandi ke tempat tidur."Bawaan bayi?" tanya Evan meledek."Bukan, bawaan bunda bayi," sahut Anin lemah.Evan akhirnya membopong tubuh istrinya menuju ke tempat tidur. Andaipun Anin tidak manja saat hamil, dia berjanji akan memanjakannya."Kamu mau makan? semalam kan tidak makan?" tanya Evan."Aku mau kedondong yang kemarin di beli," sahut Ani
Baca selengkapnya
Pernikahan Kevin dan Aaira
Tangan Anin trus saja bergerilya di badan suaminya, bahkan sekarang bibirnya juga ikut menciumi dada Evan, dan laki-laki itu tidak mampu lagi mencegah istrinya.Laki-laki mana yang bisa menahan dirinya saat diperlakukan seperti itu oleh pasangannya. Akhirnya pagi mereka memadu kasih tanpa gangguan dari si kecil Albanna.Anin kelelahan setelah melakukan aktivitas berbagai peluh dengan suaminya dan tertidur begitu saja dengan menggunakan lengan Evan sebagai bantalnya. Melihat Anin yang sudah tertidur pulas, Evan memilih untuk membersihkan diri dulu di kamar mandi.Tadinya Evan berniat untuk membereskan tempat tinggal mereka begitu selesai mandi. Laki-laki itu memang sudah terbiasa membereskan rumah sendirian sejak dia terusir dari rumah dulu dan tinggal di apartemen itu.Evan sudah akan pergi ke ruang tamu dan membereskannya, namun melihat istrinya yang tertidur dengan nyaman, akhirnya dia
Baca selengkapnya
Malam Pertama Kevin dan Aaira
Suasana kamar hotel yang di tempati oleh Kevin dan Aaira terlihat romantis, khas kamar pengantin baru. Bagaimanapun juga, itu seharusnya memang malam pertama mereka. Thalia pun sengaja di tinggal bersama dengan nenek dan kakeknya di rumah.Kevin terlihat sedang duduk di sisi tempat tidur sambil memainkan smartphone miliknya. Sedangkan Aaira sedang membersihkan wajahnya di depan meja rias, meksipun dia sudah mandi man mencuri muka tapi tetap membersihkan kembali wajahnya dengan penyegar.Aaira memakai bathrope yang disediakan di hotel, tadi saat membuka kopernya didalam sana hanya ada lingerie tidak ada piyama yang layak di pakai. Mertuanya yang menyiapkan isi koper tersebut, dia bilang serahkan semuanya pada mama tapi ternyata hasilnya seperti itu. Sang mama mertua hanya memberikan berbagi bentuk lingerie di dalam koper miliknya.Daripada memakainya dia berpikir memakai baju yang ada di lemari hotel tersebut
Baca selengkapnya
Kedatangan Seorang Teman
"Mas aku lapar," Anin mengguncang tubuh Evan yang tertidur pulas di sampingnya."Mau makan apa?" tanya Evan Pria itu berusaha membuka matanya yang masih terasa lengket karena mengantuk. Dilihatnya jam digital yang ada di atas nakas, tertera angka 01.15, pantas saja dia masih sangat mengantuk."Bikinin bubur ayam," rengeknya."Malam-malam begini bikin bubur? beli aja ya mungkin masih ada yang jualan," ucap Evan menawarkan."Enggak, aku mau kamu yang bikinin," tolak Anin.Dengan malas Evan bangun dari tempat tidur dan bergegas keluar menuju dapur. Dia sudah mulai terbiasa dibangunkan oleh istrinya ditengah malam, sudah hampir satu minggu ini Anin melakukan. Dan minta di buatkan makanan, dari nasi goreng, ditemani bikin rujak, atau hanya sekedar membuat roti bakar.Sesampainya di dapur, Evan membuka kulkas dan melihat bahan-bahan yang dia butuhkan. Sejak istrinya suka lapar dimalam hari, dia selalu mengisi kulkas dengan stock makanan yang berlimpah.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status