All Chapters of GADIS YANG MENGGODA: Chapter 41 - Chapter 50
86 Chapters
Kecemburuan
Resti meninggalkan mereka berdua yang sedang menikmati makan siang bersama. Hasil olahan tangan Marni yang sangat lezat bagi keduanya mereka sangat senang bisa merasakan makan siang buatan tangan sendiri seperti ini. "Tuan Arsen mantan kekasihmu ingin membunuhku sepertinya," ucap resepsionis bernama Diana itu. "Tidak usah khawatir dia memang gila sejak dulu jika kamu merasa ada yang aneh langsung lapor sekuriti atau berteriak saja agar segera mendapatkan bantuan," ucap Arsen sambil menyendok lagi nasinya. Diana mengucapan terima kasih karena Arsen baik padanya sebagai atasa dia tidak sombong dan mengayomi bawahannya sebagai gadis perantau dia sangat suka mempunyai teman kerja seperti Arsen. "Terima kasih tuan Arsen, kamu seperti orang tua keduaku di sini. Oh iya kapan-kapan aku ingin mengobrol dengan kekasihmu jika ada waktu luang," ucap Diana. "Baiklah nanti jika libur kerja akan aku minta dia untuk mengobrol denganmu di tempatmu," balas Arsen. Se
Read more
Siapa Yang Mengusikmu
Tania menertawakan Meli yang gelagapan dan merasa diikuti oleh Tania. Orang yang merasa dimata-matai orang lain biasanya sering melakukan hal yang sama seperti apa yang dituduhkannya untuk orang lain. "Kamu lebih baik berkaca dulu siapa juga yang mengusikmu. Aku murni dari tadi kebelet dan kamu sebelum datang aku sudah berada di dalam," balas Tania. "Ka-kamu berbohong Tania aku tahu kamu lebih senior dariku tapi ini toilet dan tidak ada cctv aku bisa saja mencelakaimu dan jika kamu berkata aku pelakunya siapapun tidak ada yang percaya," gertak Meli. Hahaha ... Tania tak bisa menahan tawanya bagaimana tidak karena Meli ternyata menunjukan sifat aslinya di hadapan Tania. Wanita ular sepertinya sering menggunakan trik kotor seperti ini untuk mecelakai orang. "Coba saja kalau berani mencelakaiku. Aku ini bukan sehari dua hari bekerja di dunia gelap ini. Meli jika kamu berani mencelakai saudara sendiri di tempat ini. Aku sendiri yang akan menghabisimu!" seru Tani
Read more
Peringatan untuk Meli
Madam membentak Meli yang sudah tidak dapat di toleransi lagi perilakunya itu. Madam mengatakan kalau sebaiknya Meli tidak melakukan kejahatan lagi. Karena ini adalah peringatan terakhir bisa jadi Melo di pecat dan di unggah video mesumnya ke internet sebagai hukuman juga keluarganya akan di teror karena terlalu berani bertindak di kediaman madam Gisel ini."Madam aku tak tahu kenapa madam bisa bertahan lama berbisnis seperti ini. Tapi aku yakin modal madam sangat kuat!" seru Meli."Kamu jangan naif. Selain modal aku berhasil menyingkirkan orang yang selalu bermain trik kotor sepertimu membunuh beberapa orang mencoba melapor pada polisi tentang bisnis yang aku bangun ini. Meli trik yang kamu pakai sudah sering aku pakai selama hampir sepuluh tahun belakangan ini," balas madam Gisel sambil tertawa renyah.Meli memohon ampunan ia berjanji lagi tak akan melakukan hal yang tidak madam sukai. Kali ini ia harus benar-benar menurut kalau tidak mungkin nasibnya akan sama dengan
Read more
Menjelaskan
Marni bingung menjelaskan maksud hatinya siapa Jodi itu dan dari mana ia mulai bercerita. Ia menatap tajam wajah Arsen penuh dengan perasaan yang tak dapat diungkapkan. Kemudian Arsen tersenyum dan juga memeluk Marni."Sudahlah jika kamu belum ingin memberitahu siapa pria itu aku juga tidak akan memaksa. Kamu cukup katakan saja saat kamu sudah merasa siap untuk bercerita," ucap Arsen."Arsen terima kasih sebenarnya pria itu yang menjebakku datang kemari dan menjadikan aku kupu-kupu malam terselubung seperti ini," balas Marni.Arsen memeluk Marni dan mencecap bibirnya sekali lagi kemudian dia bersyukur telah dipertemukan dengan Marni lewat perantara jodi yang membawanya ke ibukota. Juga ia berterima kasih kepada Reti yang telah mencampakannya sehingga ia mencari hiburan ke rumah bordil dan bertemu dengan Marni."Kamu tak perlu takut, sekarang aku dan kamu bersama nanti aku akan mengucapkan terimakasih pada Jodi karena membawamu ke ibukota dan kita berdua b
Read more
Masih Iri
Meli masih saja iri dengan Marni yang sukses membuat Panggung meriah juga banyak saweran berdatangan padanya meskipun tidak melakukan adegan ranjang diminta oleh para pria hidung belang itu. "Trik ini berhasil aku sudah kuawalah melayani Arsen semalam mana mungkin mau bermain lagi dengan kalian orang-orang yang hanya di buru napsu birahi belaka," ucap Marni dalam hatinya. Marni mengucapkan terima kasih atas saweran malam ini. Total lagu yang ia bawakan ada enam lagi itu sudah termasuk reques senilai tiga juta rupiah yang diberikan pelanggan langsung untuknya. "Terima kasih semuanya kau menyayangi kalian semua. Aku akan selalu menjadi primadonya di panggung ini," ucap Marni sambil melambaikan tangannya. Marni turun dari panggung tubuhnya sedikit kedinginan karena guyuran air yang dilakukan Jodi tadi. Ini adalah trik untuk memuaskan pelanggan ruang vip. Madam Gisel menutupkan handuk untuk Marni karena takut dia akan jatuh sakit karena kedinginan dan kelelahan.
Read more
Perasaan
Marni sepertinya ragu tapi benih-benih cinta itu sudah tumbuh di hatinya. Marni menerima perasaan Arsen dan juga mengatakan akan menerima cintanya tapi dengan syarat harus rela menerima apa saja segala kekurangan dan kelabihan Marni dan tidak menuntut banyak hal dari nya karena Marni hanya manusia biasa. “Arsen aku adalah wanita yang sudah tidak suci lagi, sepertinya aku tidak pantas berada di sisimu,” ucap Marni. "Aku tidak peduli masa lalumu, kelak aku akan membantumu untuk mengikuti acara pencarian bakat agar kamu bisa mewujudkan mimpi yang pernah kamu ceritakan padaku,” ucap Arsen. Mereka saling berpelukan dengan erat Marni menumpahkan keharuannya dengan menangis di pelukan Arsen. Marni tak menyangka menemukan Arsen pria yang sudah menyayanginya sepenuh hati seperti ini dia selalu mengkhawatirkan setiap keadaan Marni."Terima kasih Arsen kehadiranmu membawa warna tersendiri buatku," balas Marni."Kalau begitu sekarang istirahatlah aku akan pergi beker
Read more
Jangan Hina Orang Desa!
Tentu saja Marni kecewa ternyata yang datang bukan Arsen melainkan adalah orang lain yang memasuki apartemennya bukannya ia tak suka tapi kedatangan orang lain membuatnya kehilangan semangat. "Ya tentu saja aku kecewa karena yang datang adalah kau!" seru Marni sambil melengos. "Haha ... Aku penasaran kenapa kamu suka sekali dengan lelaki yang hanya karywan biasa itu. Aku juga ingin lihat ekspresinya ketika ada pria lain sedang bersama dengan kekasihnya. Aku tahu dari ekspresimu tadi pasti kamu sedang janjian dengannya di sini kan?" tanya Jodi. Marni mengangguk saja dan pergi meninggalkan Jodi ke dapur lagi dan menyiapkan masakan kembali. Daripada meladeni Jodi yang membuatnya kesal lebih baik kembali memasak adalah keputusan yang tepat. Aroma masakan yang lezat menusuk hidung Jodi yang juga sedang lapar dan ingin menikmati masakan Marni. "Marni kamu memasak khusus untuk pria itu ya. Sayang sekali ada aku di sini jadi kamu harus memasak lebih untuk kita makan
Read more
Pentingnya Ilmu
Perias yang merias wajah Marni memberikan pengertian kepada Meli kalau seorang yang berpendidikan atau berilmu itu sangat penting. Selain mendapatkan materi. Pentingnya ilmu dan pendidikan adalah dapat meningkatkan kualitas dan keejahteraan seseorang."Tak hanya itu ilmu dan pendidikan bermanfaat untuk mengembangkan ketrampilan yang ada. Peluang karir juga bermanfaat bagi kehidupan bersosial," ucap perias itu."Betul banget dengan adanya ilmu kamu bisa mengasah ketrampilan kamu. Misal bakat kamu di bernyanyi kamu bisa mengasah kemapuan bernyanyi dengan pakarnya," balas Marni.Meli masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh mereka berdua. Baginya belajar itu hanya membuang waktu saja. Sudah tahu bisa bernyanyi ngapain coba harus belajar lagi tidak berguna sama sekali, terlebih juga menurut Meli itu hanya membuang uang saja, bernyanyi untuk mengahsilkan uang ototodidak saja. Sekarang ada internet belajarnya dari sosial media saja. Nggak perlu ke sekolah formal.
Read more
Mulut Pedas
Marni tak bisa berkata-kata lagi tubuhnya masih lemas dan belum sanggup membalas apa yang diucapkan lelaki itu."Sepertinya kamu masih mau melanjutkan permainana kita, Diam berarti setuju kan?" ucap lelaki yang menyewa Marni."Tunggulah sebenatae aku belum siap lagi," balas Marni.Lelaki itu menyeringai tipis lalu melanjutkan lagi pertempuran dengan Marni diatas ranjang hingga dia lelah dan tertidur di samping Marni.Marni sudah lemas tapi ia masih sanggup berdiri dan menelpon Arsen untuk menjemputnya pulang ke apartemen."Nona Marni apa kamu sudah menunggu lama? Ayo segera naik motor dan kita pulang," ucap Arsen."Aku senang kamu datang tepat waktu," balas Marni.Mereka berangkat mengendarai motor menuju apartemen lalu istirahat sampai pagi. Marni meminta maaf pada Arsen karena tak bisa melayaninya malam ini tubuhnya sudah lemas karena tenaganya sudah terkuras habis saat bermain tadi."Tudurlah jangan berpikir macam-macam aku mencintai segala
Read more
Ada Keributan
Mereka berempat dibawa ke ruangan madam Gisel oleh Jodi. Meli sepertinya sudah kelewatan apakah yang akan dilakukan madam Gisel setelah ada kejadian seperti ini. Melempar Meli ketempat seharusnya ataukah langsung memecat Meli hari itu juga. Marni berpikiran macam-macam begitu juga dengan Lisa yang tak mau Meli kehilangan pekerjaannya karena terus memendam perasaan kesal yang tak mendasar kepadanya."Madam anak-anakmu ini telah bertengkar di ruang latihan vokal. Aku serahkan kepada madam untuk menentukan hukuman apa untuk mereka," ucap Jodi."Keributan lagi apa yang terjadi sebenarnya. Hari ini kebetulan hatiku sedang tidak dalam suasana yang baik. Aku bisa saja memberikan kalian kepada pria yang sudah kelaparan untuk menikmati kalian sampai puas," bentak madam Gisel karena kesal.Tania yang pertama minta maaf dan menjelaskan apa yang terjadi diantara mereka. Mungkin ini adalah kesalahpahaman mumpung ada di ruangan madam Gisel biarkan masalah ini selesai dengan a
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status