All Chapters of Karma: Chapter 21 - Chapter 30
50 Chapters
Part 21
Jawaban Sharla membuat sebagian orang mulai bergosip tentang hubungan persahabatan antara mereka.[ Mungkinkah ada sesuatu diantara mereka, sepertinya mereka sedang tidak baik baik saja] [ Biasalah persahabatan orang kaya kan seperti itu, terkadang mereka tampak baik baik didepan tapi kenyataanya mereka musuhan][ Kita lihat saja bagaimana perkembanganya, jika ada sesuatu pasti juga akan tercium oleh media] banyak komentar Natizen yang menonton secara live. Saat Nadia sedang kebingungan menghadapi para reporter yang meminta menjelaskan siapa lelaki yang bersamanya tadi siang, tiba tiba Renata menyelamatkan.“ Dia adalah teman saya, kalian salah lihat,Mungkin hanya mirip kali” jawab Renata sambil mendekati Nadia dan Sharla. ‘ Wow.... dia punya penyelamat, mungkin kalian bisa membohongi semua orang, tapi tidak dengan saya’ batin SharlaRasanya saat ini, ingin membongkar semuanya namun Sharla hanya ter
Read more
Part 22
“ Sial..... siapa yang berani melakukan ini” Vano marah dan dengan brutal kakinya menendang mobilnya, saat melihat mobilnya yang hancur. Kaca mobil pecah semua dan semua ban mobilnya kempes. Sepertinya orang yang melakukan ini sengaja untuk mencari masalah dengannya. TIba tiba nama Sharla terlintas dalam pikiranya ‘Mungkinkah Sharla yang telah merusaknya? Tadi Nadia bilang jika Sharla pergi tanpa pamit. Atau juga Sharla telah melihat dirinya. Memang lebih masuk akal jika yang melakukan itu Sharla. Tapi jika dia mengetahui aku berada disini pasti dia sudah mengamuk dan bisa juga mempermalukan Nadia di depan para reporter dan undangan. Vano tahu Sharla bisa memaafkan kesalahan yang lain tapi tidak untuk penghianatan’ Vano mengeluarkan ponselnya dan mencoba menelpon Nadia, namun sial Nadia tidak mengangkatnya. Karena ponsel Nadia juga berada di dalam Tas dengan mode Silent. Tidak mau menyerah sampai disitu Vano terus menghubungi orang orang terdekatnya tapi tidak ada yang merespon jug
Read more
Part 23
Pagi itu saat Sharla bangun dia sudah tidak menemukan suaminya berada di rumah. Entah dia pergi ketempat Nadia atau dia mengurusi mobilnya yang rusak. Apapun yang akan dilakukan oleh suaminya kini dirinya sudah tidak perduli. Yang ada sekarang hanyalah rasa benci dan rasa jijik. Sharla segera beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri, hari ini dia sudah berjanji akan mengajak Al untuk jalan jalan. Sementara itu, Al juga sudah bangun dan mandi dibantu oleh Bi Asih. Terlihat Al sangat ceria karena hari ini dia akan jalan jalan bersama Maminya. Meskipun tidak bersama dengan Papinya tapi Al sangat ceria. Setelah rapi Bi Asih mengajaknya ke ruang makan, di ruang makan terlihat Vina sedang sibuk mempersiapkan sarapan untuk mereka“ Pagi Aunty Vina, hari ini kita sarapan apa? Sapa Al dengan ceria.Melihat keponakanya menyapanya dengan ceria Vina tersenyum “ Pagi juga ponakan Aunty yang paling Cakep, Wah.... ternyata Al sudah rapi ya” “ Iya dong Aunty kan Al tidak mau merepotkan Mami
Read more
Part 24
Devano mengunjungi gedung yang dia sewa kemarin, dia meminta rekaman CCTV saat Acara pesta berlangsung. Dan pihak Gedungpun tidak mempersulit Vano. Dengan teliti Vano melihat Rekaman, namun Vano tidak menemukan hal yang mencurigakan dari rekaman tersebut. Sedangkan untuk CCTV bagian samping tidak bisa di lihat karena memang sedang rusak. Vano hanya bisa menelan salivanya, karena dia tidak akan bisa mengetahui siapa yang merusak mobilnya. Pelakunya juga sangat pandai sehingga tidak meninggalkan jejak sedikitpun. Saat tidak menemukan apapun Vano langsung pergi mengurus mobilnya untuk di bawa ke bengkel. Setelah semuanya beres Vano langsung pergi ketempat Nadia. Sudah sedari tadi Nadia mondar mandir mencoba menghubungi ponsel Vano namun tidak di angkat angkat. Nadia sangat kuatir saat tadi membuka ponselnya dan melihat semalam banyak notifikasi dari Vano. Apalagi saat membaca pesan Vano yang mengatakan mobilnya rusak parah. Namun saat melihat Vano datang kerumahnya hati Nadia terasa
Read more
Part 25
Hari ini Sharla dan Vina menemani Al untuk jalan jalan ketempat yang Al sukai dan terakhir mereka mengajak Al ketempat permainan anak anak. Melihat Al yang sangat ceria dan lincah disetiap permainan yang dia mainkan membuat Sharla menitikan air mata bahagia. Selama ini dirinya tidak pernah melihat Al yang begitu bahagia. Sharla menyayangkan Vano yang menghianati dirinya dan menorehkan luka di hati anak seceria ini. ‘ Al sampai kapanpun Mami akan selalu berusaha untuk membahagiakan kamu, mami akan selalu membuat kamu tersenyum seperti ini. Meskipun nanti kita hanya hidup berdua tanpa papi kamu. Mami hanya bisa berharap kamu bisa mengerti, kenapa Mami memutuskan berhenti berjuang untuk menyadarkan Papi kamu, Mami sudah berusaha untuk memberikan kesempatan untuk dia, tapi papi kamu memilih wanita itu dibandingkan kamu’ Batin Sharla berkecambuk. “ Kenapa kamu melamun? Apa yang kamu pikirkan?” Sapa Vina saat melihat Sharla sedang melamun dan terlihat air mata disudut matanya.“ Tidak ad
Read more
Part 26
Hiii... Olive bagaimana keadaan kamu? Kata Sharla dan Vina bersamaan. “ Kompak amat kakak beradik ini” ujar Olive “Yah! Beginilah keadaan aku sekarang, makan tidur terus” lanjut Olive. “ Ternyata ada Dante dan Finn juga” kata Sharla sambil melihat mereka bergantian. Melihat Olive yang salah tingkah saat dirinya menanyakan mereka, Sharla jadi kepikiran apa mungkin Olive sedang menjalin hubungan dengan salah satu di antara mereka. Sharla hanya tersenyum jika memang benar Olivia menjalin hubungan dengan salah satu diantara mereka. Mereka semua adalah sahabatnya jadi Sharla akan mendukungnya siapalun yang dipilih oleh Olivia asalkan bukan keduanya menjalin hubungan dengan Olivia. Yang hanya akan menimbulkan perang. Karena Sharla tidak bisa memihak salah satunya jika terjadi perpecahan di antara mereka. “ Iyyyaa,, Sharla kamu apa kabar” kata Dante “ Vina tumben kamu ingat pulang kerumah, aku kira kamu sudah betah berada di luar Negeri” lanjut Dante.“ Ingatlah! Masa iya sama rumah se
Read more
Part 27
Sharla Duduk di sebuah batu besar tidak jauh dari kolam ikan. Ia termenung melihat langit yang sebentar lagi akan malam. Suara gemericik dari kolam ikut menemani sore hari Sharla. Sedangkan di dekat kolam Al sedang heboh sendiri melihat ikan yang menari kesana kemari. Sesekali Sharla melihat ke Arah Anaknya. Terkadang Sharla memikirkan bagaimana jika nanti dia sudah siap melepaskan Vano, apa yang akan terjadi pada Al. Apakah nanti Al akan menyalahkan dirinya? Secara Al sangat dekat dengan Vano. Kenapa Sharla belum mengambil keputusan mengenai Vano, itu semua di karenakan Al. Sharla mau melihat seberapa lama Vano akan mengabaikan perasaan Al. Sedangkan kalau untuk Hati Sharla sudah tidak ada lagi cinta untuk suaminya. Yang ada hanyalah rasa sakit dan berubah menjadi kebencian. Kini harapan satu satunya adalah untuk melanjutkan hidupnya menjadi single parent. Sementara itu tidak jauh dari tempat Sharla, berdiri seorang pria yang tampan sedang memperhatikan ibu dan anak yang tengelam
Read more
Part 28
Seorang pria dengan kotak di tangannya berjalan di antara pejalan kaki lainnya menuju Owen Tower. Sempat beberapa kali dia ragu untuk masuk atau tidak. Setelah sekian lama dalam kebimbangan akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke dalam gedung. Di depan lobby dia bertemu dengan security setelah di periksa, security membiarkan dia untuk masuk dan langsung menuju receptionist di sana dia hanya menyerahkan kotak yang tadi dia bawa. Beberapa saat kemudian dia pergi dan menghilang di tengah pejalan kaki.Kemudian Paket yang di antarkan tadi di bawa kesebuah Ruangan oleh salah seorang staff yang Ada di Owen Tower. ‘ Tok....tok....tok....“ Masuk ! “ Ibu Vina maaf ini ada paket untuk Ibu? Aku taruh di meja sini ya bu” ucapnya sambil meletakan paket di atas meja kecil yang ada di ruangan itu. “ Iya taruh di situ saja nanti aku ambil” kata Vina karena saat itu dirinya sedang sibuk dengan Sharla membahas sesuatu yang pasti membahas bisnis mereka. Hampir tiga jam Sharla dan Vina akhirnya me
Read more
Part 29
“ Bagaimana Bi? Tanya Anya yang masih panik. “ Sudah kamu tidak usah panik, semuanya akan baik baik saja, sekarang kamu siapin apa yang mau di bawa ke Rumah sakit biar lebih Cepat” pinta Bi Asih pada Anya sedangkan dirinya sendiri keluar mencari Pak Rudi yang kebetulan berada di pos Satpam sedang minum kopi dan makan gorengan yang baru saja dia beli. “ Pak Rudi di minta Anter ibu Rima Ke Rumah sakit!“ Ibu Rima kenapa Bi? Tanya Pak Rudi sambil keluar dari dalam pos. “ Sakit! Badannya panas , sepertinya deman Bapak siapin mobilnya” “ Mobil aku siapin Rud, kamu ambil Bantal di dalam” Ucap pak Anton selaku Satpam di rumah Sharla. Beruntungnya Sharla mempunyai mobil yang di lengkapi dengan Kasur, jadi tidak perlu lagi membawa kasur paling hanya bantal yang di perlukan. Setelah mobil siapa pak Anton dan Pak Rudi masuk kedalam rumah. “ Di depan sudah siap, Anya kamu sudah siap? Tanya pak Rudi.“ Sudah Pak” Jawab Anya sambil menenteng tas. Pak Rudi dan pak Anton kemudian mengendong
Read more
Part 30
Vina masih tertegun saat mendengar Sharla mengatakan jika Ibu Rima mengalami deman tinggi. Tadi pagi Vina melihat kondisi ibu Rima sangatlah baik bahkan tadi pagi Anya masih mengajak mertua Sharla untuk jalan jalan ka taman belakang rumah, sekedar untuk berjemur. Atau mungkin ibu Rima mendengar perkataan Vano tadi pagi. Secara tidak sengaja tadi pagi Vina melihat Vano sedang menelpon seseorang dan kemungkinan yang sedang di telpon adalah Nadia. Kalau bukan telpon Nadia tidak mungkin dia menjauh begitu, dan bertepatan saat itu, Vina melihat jika Ibu Rima sedang ada di bawah tempat Vano menelpon. Mungkin karena terhalang oleh tembok penyekat dan bunga bunga di taruh di atasnya, sehingga Vano tidak melihat jika di bawahnya ada Mamanya. Entah di situ ada Anya atau tidak yang Vina lihat hanyalah Ibu Rima yang duduk berjemur di kursi roda. ‘ Nanti aku harus memastikan terhadap Anya, dia ada sama Ibu Rima atau tidak saat Vano sedang menelpon’“ Woi.... bengong! Kesambet setan ompong nant
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status