All Chapters of Merebut Suamiku Dari Kekasihnya: Chapter 61 - Chapter 70
72 Chapters
Enam Puluh Satu
Sebulan KemudianSemakin hari Bastian merasa bingung dengan keadaan. Alika yang terus saja mengejarnya, tapi dia malah tidak ada perasaan sama seperti dulu. Bastian mengacak-acak rambutnya, ia merasa sangat kacau apalagi saat melihat Sandrina ada di dapur dengan baju tidur tipis yang membuat ia merasa bergetar.“Kamu sedang apa di sana? Mau makan lagi?” tanya Sandrina.“Enggak, hanya haus.” Bastian gegas mengambil air.Sandrina merasa aneh dengan Bastian, ia gegas pergi ke kamarnya. Sedikit ia mengintip dari daun pintu saat pria itu kembali memerhatikan dirinya. Ia merasa ada hal yang aneh dengan sang suami.Bastian kembali ke kamarnya, ia membuka pesan masuk dari Alika. Wanita itu mengatakan sedang sakit dan meminta besok Bastian menengoknya. Ia menatap layar pipij itu, apa yang ia rasa tak sama. Malah, lebih cemas saat Sandrina kepleset dari pada mendengar Alika sakit.“Aku ini kenapa?” Bastian bergumam sendiri.Bastian mencoba mengingat hal pertanya yang ikatan Sandrina saat ia sad
Read more
Enam Puluh Dua
Suasana semakin tegang, akhirnya Sandrina memutuskan izin bekerja dan sama halnya dengan Bastian yang tak datang ke kantor. Masalah yang diberikan Alika sangat besar, pasalnya ia memegang teguh jika tak akan menyentuh Alika sebelum mereka resmi menikah.Ferdi dan Anita pun datang untuk membantu menyelesaikan masalah itu. Anita berpikir rasanya tidak mungkin jika Bastian melakukan ha itu.“Kamu bilang, Bastian itu enggak pernah menyentuh kamu kecuali berciuman. Kayanya kamu salah, apa kamu pura-pura lupa siapa yang meniduri kamu.” Kalimat menohok membuat Alika tak berkutik.Selama ini memang Alika sering curhat pada Anita. Apalagi tentang Bastian yang terlalu baik menjaganya hingga tidak pernah menyentuhnya.“Jangan sok tahu, masa sih aku menceritakan pada orang lain bagaimana aku pacaran. Kamu jangan memfitnah aku, mentang-mentang kamu sudah menikah dengan Ferdi dan aku tahu sebenarnya karena harta, kan?” Wajah angkuh Alika membuat Anita geram.“Jaga bicara kamu, Alika. Dia istriku da
Read more
Enam Puluh Tiga
“Apa kamu cemas melihat Sandrina seperti itu?” Anita bertanya pada Ferdi yang sejak tadi tak diam di tempat.Pria itu baru sadar jika rasa cemasnya berlebihan sebagai seorang adik ipar. Bahkan, ia melupakan jika harus ada wanita yang harus di jaga hatinya. Anita masih menatap menunggu jawaban sang suami. Hatinya terasa terbakar melihat kecemasan Ferdi pada mantan kekasihnya itu. Namun, ia baru sekarang bertanya hal itu karena sudah tak tahan menahan apa yang ia pikirkan. Kali ini ia benar-benar cemburu dengan kakak iparnya. “Kalau aku yang seperti itu, apa kau akan secemas ini?” Belum juga Ferdi menjawab, Anita kembali bertanya hal yang membaut pria itu tak berkutik. Anita sadar, jika ia hanya sebagai pelampiasan. Tepatnya, hanya orang yang dibutuhkan untuk membuatnya lupa jika Ferdi mencintai Sandrina. “Pertanyaan apaan itu, sama dengan apa yang akan aku lakukan untuk Sandrina. Aku juga akan secemas ini, apalagi kamu istri aku.”“Tepatnya istri bayaran?”“Bukan, stop mengatakan h
Read more
Enam Puluh Empat
Ruangan itu terasa sangat menegangkan. Apa yang di katakan Bastian membuat Sandrina tak tahan jika pria itu akan menikahi Alika. Ia tak mau berbagi hati dengan wanita lain, apalagi Kebahagiaan yang bagus saja ia dapat harus begitu saja terenggut.Bastian duduk dan memperhatikan Sandrina, ia pun ingin sekali memeluknya tanpa tahu alasannya apa. Setelah kecelakaan itu, ia merasa bingung dengan keadaan. Apalagi saat ia merasa dirinya sudah tak merasa ada yang spesial dengan Alika.Pria itu bangkit dan menuju kamarnya. Ia menahan semua gejolak di jiwa saat melihat Sandrina. Ia pun kembali ke kamar Sandrina dan langsung memeluknya. Sandrina merasa aneh dengan sikap Bastian, begitu juga Bu Hana.“Aku enggak tahu, mendengar kamu hamil perasan aku beda dengan saat aku mendengar Alika hamil. Bahkan, sejak tadi aku menahan untuk tidak memeluk kamu, tapi aku tak kuat dan kembali ke kamar ini,” ujar Bastian.Sandrina terharu dan ia menangis saat sang suami lupa dengannya, tapi hatinya tidak perna
Read more
Enam Puluh Lima
Cintanya pada Bastian membuatnya semakin menjadi, Alika pun tak malu untuk meminta sang kekasih untuk segera menikahinya walau ia tahu bukan pria itu yang harus bertanggung jawab atas kehamilannya. Sementara, Sandrina mulai kesal, ia pun berdiri di depan Alika.“Keluarga macam apa ini, aku hamil loh, Mas. Apa kamu lupa janji kamu saat meniduri aku?”Apa yang terlontar dari mulut Alika benar-benar membuat Bastian muak. Apalagi ia sama sekali tak melakukan hal itu. Pikirannya tak sebejat itu jika hanya ingin mendapatkan restu orang tua. Bastian pun menarik napas dalam, ia harus menjalani rencananya agar Alika tak banyak bicara.“Baik, aku akan menikahi kamu. Asal, setelah anak ini lahir, kamu harus tes DNA.”Alika bergeming, tapi kembali ia tak memedulikan apa perkataan Bastian. Ia akan mencari cara agar tak ketahuan kalau ini bukan darah dagingnya. Alika pun tersenyum lebar karena keinginannya akan terwujud.Sandrina meremas ujung baju, ia kecewa walau tahu sang suami hanya berpura-pur
Read more
Enam Puluh Enam
“Hei,” ujar Bastian. Ia pun bergegas menyusul Sandrina ke luar.Setelah semalam ia tak bisa tidur memikirkan dirinya, Bastian mengejar Sandrina dan menarik lengan sang istri untuk berangkat bersama dengannya. Sandrina tetap menolak, tapi Bastian malah menggendong dirinya dan langsung memasukkannya ke mobil.“Aku bilang enggak mau,” ujar Sandrina.Sandrina tak bisa ke luar karena pintu mobil sudah terkunci otomatis. Bastian tetap tenang walau suara sang istri membuatnya pening. Sandrina terdiam saat tiba-tiba Bastian melumat bibirnya dengan lembut. Ia tak bisa berkutik dan malah menikmati ciuman itu karena sudah lama tak menerima sentuhan lembut sang suami.“Diam, kalau terus bicara, terpaksa aku buat kamu enggak berkutik di mobil.”Sandrina langsung diam karena tangan Bastian sudah siap membuka kancing bajunya. Bastian kembali duduk dan fokus menyetir setelah meluapkan kepenatan yang ia rasakan semalam. Bahkan, kali ini rasanya ia ingin sekali menyentuh Sandrina dan menciumi seluruh t
Read more
Enam Puluh Tujuh
“Pergi kamu!” teriak Alika.Alika begitu syok saat ia mengalami keguguran. Hal itu membuat dirinya gagal dinikahi Bastian jika pria itu tahu sudah tak ada janin di dalam kandungannya. Alika menyalahkan Dimas yang tiba-tiba saja menandatangani surat untuk melakukan operasi.“Lik, harusnya kamu sadar, kamu seorang dokter kandungan dan pasti tahu kalau bayi itu enggak akan bisa terselamatkan dan harus di keluarkan. Lagi pula, untuk apa kamu pertahankan kalau kamu tak meminta pertanggung jawaban aku?” tanya Dimas.Alika bergeming, Dimas tidak tahu kalau ia mempergunakan kandungannya untuk menipu Bastian dan keluarganya. Jika ia keguguran, maka tidak ada pernikahan yang akan terjadi di antara keduanya.“Itu bukan urusan kamu.” Alika kembali emosi dengan apa yang ditanyakan Dimas.“Itu menjadi urusan aku. Itu anak aku, kan?” tanyanya lagi.Alika memalingkan wajah, tidak mungkin ia menjawab anaknya Bastian. Pria itu tidak akan mungkin percaya dan malah akan bertanya pada Bastian. Apalagi ked
Read more
Enam puluh delapan
Bastian memukul kaca mobil dengan kesal, ia merasa kali ini sangat mencemaskan Sandrina. Namun, ia masih bingung bagaimana bisa ia begitu mencemaskan sang istri. Apalagi dulu dirinya sangat mencintai Alika.“Apa yang di perbuat Sandrina sampai aku merasa sangat takut kehilangan dia!”Sandrina terlihat menghampirinya, Bastian pura-pura biasa kembali. Bastian kembali cemas saat sang istri seperti memegangi keningnya.“Kamu sakit?” tanya Bastian.“Harusnya aku yang tanya sama kamu, kamu sakit atau otak kamu habis kepentok apa? Tiba-tiba menjadi baik sama aku. Lalu, mengakui aku di depan umum,” ujar Sandrina.“Eh, itu, aku hanya enggak suka lihat kamu di perlakukan seperti pesuruh. Kamu ini istri aku, jadi tidak ada yang boleh memperlakukan kamu seperti itu. Lagi pula kamu lagi hamil, mengerti?”Sandrina langsung memeluk sang suami. Tidak peduli di tempat umum, sedangkan Bastian merasa risi mendapat perlakuan dari Sandrina. Ia berusaha melepaskan tangan sang istri dari tubuhnya.“Aduh, ka
Read more
Enam Puluh Sembilan
Saat sampai di rumah, Bastian di kagetkan dengan kedatangan Alika yang sudah menunggunya sejak tadi. Wanita itu sempat menghilang, tapi datang kembali dan membuat pria itu begitu terkejut.Sepintas ia menoleh ke arah Sandrina yang sudah merenggut. Ingin rasanya langsung menenangkan sang istri. Akan tetapi, ada Alika yang sejak tadi menatapnya.“Sayang, aku nungguin kamu. Kamu baru pulang?” Alika langsung mendekat dan menyingkirkan Sandrina.“Kamu jangan kasar sama Sandrina dia sedang hamil.” Sergah Bastian.Alika menganga mendengar Sandrina di bela Bastian. Kesal mendengar hal itu, Alika pun menarik Bastian untuk berdiri di sampingnya.“Heh, kamu itu jangan bikin ulah. Terjadi sesuatu sama calon cucu saya, saya buat hidup kamu menderita,” ancam Bu Hana.“Bu, sudah. Biar aku bicara dengan Alika dulu.”“Aku hamil, kamu ikutan hamil. Jangan-jangan kamu hamil bohongan untuk menarik simpati Bastian,” cecar Alika.“Heh, kamu tuh yang hamil pura-pura. Coba cek saja kalau memang kamu benar ha
Read more
Tujuh Puluh
Dimas memegangi pipinya yang terkena hantam Bastian. Sementara, Bastian sudah sejak tadi sudah tak tenang mendengar penjelasan Dimas.Bastian benar-benar kecewa dengan Alika. Wanita itu sudah membuat hidupnya kacau. Apalagi saat dia datang dan mengaku hamil anaknya. Tangis Alika pecah saat Dimas menceritakan semua. Kekhilafan dirinya hingga bisa hamil anaknya Dimas.“Berengsek!” teriak Bastian.Ferdi menahan sang kakak yang begitu emosi. Bastian geram karena ulah Alika juga murka dengan apa yang mereka berdua lakukan. Ferdi menahan Bastian kembali karena ia hampir saja menghantam Dimas.“Aku tidak salah karena ingin bertanggungjawab saat itu. Hamil atau tidaknya Alika, tapi dari menolak. Awalnya aku tidak tahu kalau Ferdi tak bercerita tentang ulah Alika. Dari sana, aku curiga dan memutuskan menemui Alika. Dia berlari hingga jatuh dan keguguran.”“Bohong, dia bohong!” pekik Alika histeris.“Cukup, jangan mengelak Alika!” Dimas tak kalah bersuara.Bastian memegangi kepalanya yang teras
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status