Sesuai dengan jadwal, hari ini Helsa kembali ke rumah. Untungnya, petugas dari laboratorium mawar medika mengambil darahnya masih pagi. Jadi, gadis itu pulang lebih awal. Tapi, Helsa belum tahu siapa yang akan menjemputnya di rumah sakit. Akmal, pemuda itu bahkan tidak ada kabar sampai sekarang. Sudah lah, Helsa tidak mau menaruh harapan terlalu tinggi. Dokter Adryan masuk ke kamar rawatnya, membawa serta hasil dari laboratorium. Helsa sedikit tersentak, ketika dokter ganteng itu menyentuh puncak kepalanya. Ia masih mengingat perkataan Suster itu semalam, hal itu membuat Helsa sedikit canggung."Kamu udah siap?" tanya dokter Adryan. Helsa mengangguk, posisinya sudah berdiri menghadap dokter itu. "Gimana hasilnya, dokter?" "HB kamu kembali normal. Tapi, ingat, kamu itu belum sembuh sepenuhnya. Jangan banyak begadang, pikiran, dan capek. Saya nggak segan buat sekap kamu di rumah sakit, kalau kamu ngelawan." Helsa tersenyum simpul. Wajahnya mera
Read more