All Chapters of Izinkan Aku Kembali: Chapter 21 - Chapter 30
38 Chapters
Permintaan Adam
"M-mas, aku--""Jangan pergi lagi!"Hanin mematung. Perkataan Adam membuatnya ingin memastikan jika ia tak salah dengar. Pria itu bukan menyuruhnya pergi, tetapi memintanya untuk bertahan. Hanin memberanikan diri menatap netra tajam milik Adam. Hanya ingin memastikan jika ia memang tak salah dengar."Jangan pergi. Aku memintamu jangan pergi, Hanin," ulang Adam."Tapi ... kenapa? Bukankah--""Demi aku dan juga Silla," potong Adam cepat. Ia tahu apa yang akan dikatakan Hanin berikutnya."A-apa?" "Ya, kamu pergi demi kebahagiaan aku dan juga Silla, bukan? Sekarang aku memintamu untuk jangan pergi, juga demi aku dan Silla. Karena kami membutuhkanmu," ucap Adam kemudian yang membuat tangis Hanin pecah. Sungguh, memang ia tak salah dengar. Adam memintanya bertahan, tapi ... kenapa? Bukankah kemarin pria itu menyuruhnya pergi? Adam tidak ingin melihat Hanin berkeliaran di sekitarnya."Aku ... tidak bisa, Mas
Read more
Kekecewaan Anggun
"Kita turun sekarang?"Adam menatap Hanin yang masih bergeming di tempatnya duduk. Mereka sudah sampai di rumah Adam lima belas menit yang lalu, tetapi Hanin masih belum mau turun, membuat Adam mau tidak mau ikut diam di dalam mobil."Mas, aku takut ... Silla akan menolakku. Selama ini dia begitu dekat dengan Mbak Anggun. Dia sudah menganggap Mbak Anggun seperti ibunya sendiri. Sedangkan aku, empat tahun menghilang tanpa pernah memberinya kasih sayang, hanya mampu memandanginya dari kejauhan. A-aku merasa tidak pantas--""Hei." Adam mengambil salah satu tangan Hanin untuk digenggamnya. "Jangan berbicara seperti itu. Silla sangat merindukan kamu, aku tidak bohong. Kamu percaya kalau ikatan Ibu dan Anak itu kuat? Begitu pun dengan kalian. Meskipun kalian baru bertemu, tetapi kasih sayang dia padamu begitu besar. Beberapa hari ini dia sampai tidak napsu makan karena kamu belum diketemukan," ujar Adam seraya menggenggam tangan Hanin begitu erat, ingin mem
Read more
Tangisan Anggun
"Nak, buka pintunya, Papa mau bicara!"Sudah satu jam Baskara dan sang istri berdiri di depan kamar Anggun. Mereka dibuat terkejut saat mendengar benda jatuh dari kamar sang putri. Insting seorang Ayah begitu kuat. Ia tahu pasti tengah terjadi sesuatu yang membuat putrinya seperti ini."Gun, Papa bilang buka pintunya! Ceritakan sama Papa apa yang terjadi, Papa akan membantu kamu, Sayang. Jangan khawatir!"Untuk yang kesekian kali Baskara meneriaki nama putrinya, tetapi tetap tidak ada jawaban. Tak ingin terjadi sesuatu pada sang putri, Baskara memanggil Sopir dan Tukang kebun untuk mendobrak pintu kamar itu.Dalam dua kali dobrakan, pintu akhirnya terbuka. Baskara langsung menyongsong tubuh sang putri yang terduduk di lantai sambil memeluk kedua lutut. Tangisnya terdengar memilukan, membuat Baskara ikut merasakan sakit yang tengah dirasakan sang putri."Aku enggak bisa kehilangan dia, Pa. Aku sangat mencintai dia," ucapnya disela isak tan
Read more
Perdebatan
"Jangan bermimpi!"Teriakan dari arah pintu sontak membuat mereka menoleh ke asal suara. Baskara muncul dari sana diikuti dua orang berbadan besar. Adam pun berdiri melihat siapa orang yang tidak tahu sopan santun menerobos masuk ke dalam rumahnya. Pria itu seketika waspada melihat raut wajah Baskara yang tidak bersahabat."Mau apa Anda ke sini? Main nyelonong masuk ke rumah orang tanpa permisi! Tidak punya sopan santun!"Lestari berkacak pinggang. Rasa kesal dan marah pada pria paruh baya yang arogan ini semakin menjadi. Menurutnya, pria ini yang telah menyebabkan keluarga putranya berantakan. Manusia yang rela menghalalkan segala cara demi memenuhi keinginannya."Saya ke sini ingin meminta pertanggung jawaban dari putra Anda, Nyonya Lestari. Dia sudah berjanji akan menikahi putri saya dan sekarang saya menagih janji itu.""Saya tidak pernah berjanji untuk menikahi Anggun. Justru Anda sendiri yang datang dan meminta saya menika
Read more
Arsilla Hilang
Ternyata memang benar, Baskara tidak main-main dengan ancamannya. Pria itu sudah menarik diri menjadi donatur tetap di Rumah Sakit milik keluarga Adam. Kini Adam kembali harus berjuang mencari donatur lain yang mau membantu. Meskipun sulit, tetapi Adam sudah bertekad untuk berjuang dan tidak akan pernah mengiba pada Baskara.Adam tahu ini sebagian dari rencana pria itu agar ia mau menuruti keinginannya. Namun, Adam tidak akan kembali jatuh ke dalam lubang yang sama. Dengan segenap kekuatan, akan Adam hadapi Baskara dengan segala kelicikannya.Tidak ada hal yang paling membahagiakan bagi Adam selain melihat pemandangan sang putri tengah becanda bersama Hanin, seperti pagi ini.Arsilla tengah didandani oleh Hanin sebelum gadis kecil itu berangkat ke sekolah. Mbak Ratih tengah membantu membuatkan sarapan untuk sang majikan. Mereka seakan berganti peran, Hanin sebagai pengasuh, sedangkan Mbak Ratih sebagai asisten rumah tangga.Gadis kecil kesayangan
Read more
Ulah Anggun
"Ibu kenapa?""Kenapa Bapak tidak melarang mereka untuk pulang?" Suara Hanin bergertar menahan marah, kesal juga rasa khawatir. Meskipun ia tahu Anggun sangat menyayangi putrinya, tetapi setelah kejadian kemarin, ia tidak bisa bersikap tenang. Hanin takut jika Anggun memanfaatkan Arsilla untuk memenuhi keinginannya."Lho, 'kan Bu Anggun sudah izin. Beliau juga yang biasanya menjemput Arsilla. Jadi ya, saya biarkan saja," ujar Satpam itu yang tidak mau disalahkan. Ia jelas tahu siapa Anggun. Mama dari Arsilla yang hampir setiap hari menjemput putrinya. Tidak salah kalau ia membiarkan mereka pulang lebih dulu. Toh Anggun sudah meminta izin pada wali kelas Arsilla, pikirnya.Hanin pun tidak bisa menyalahkan sepenuhnya. Toh dalam hal ini ia yang patut disalahkan karena terlalu asik mengobrol dengan Tita, hingga tidak sadar mobil Anggun terparkir di depan sekolah.Tak ingin membuang waktu, Hanin segera menelepon Adam untuk memberitahu. Dalam
Read more
Ajakan Rujuk
"Tidak semudah itu kalian membawa Arsilla, kalau kalian bisa mengalahkan mereka, baru aku akan menyerahkan dia!"Dua orang itu meringsek maju. Adam segera memasang tampang waspada, sedangkan Hanin berlindung di belakang tubuh Adam."Mas, hati-hati," bisiknya lirih."Kamu tenang, kita akan baik-baik saja," jawab Adam seraya menolehkan kepalanya sedikit, hingga hidung mereka hampir bersentuhan.Anggun semakin panas meihat pemandangan yang terpampang di hadapannya. Berani sekali mereka memperlihatkan kemesraan di depan dirinya."Cepat beri mereka pelajaran!" teriak Anggun pada dua orang suruhannya.Keduanya melangkah mendekati Adam, tetapi baru saja mereka menggerakan tangan untuk memukul, teriakan dari arah tangga menghentikan pergerakan keduanya."Berhenti!"Semua orang di ruangan itu reflek menoleh ke asal suara.Rima sudah berdiri dengan Arsilla dalam gendongannya."Mama, kenapa Silla dibawa k
Read more
Keterpurukan
Anggun melempar barang apa saja yang berada di dekatnya. Tak ia hiraukan teriakan sang mama yang memintanya membuka pintu. Segala cara yang ia lakukan untuk mendapatkan Adam selalu saja gagal. Anggun tidak tahu lagi dengan cara apa agar pria itu bisa jatuh kembali dalam pelukannya.Sedangkan Rima begitu panik karena sang putri tidak mau membuka pintu. Ia mencoba menghubungi sang suami yang saat ini masih berada di luar kota.Sedangkan Baskara yang mendapat telepon dari sang istri bergegas pulang, meninggalkan meeting penting yang baru saja ia hadiri. Baginya, keselamatan sang putri lebih penting dibandingkan dengan apa pun.Setelah tiga jam perjalanan yang melelahkan, akhirnya Baskara sampai di rumah. Ia langsung disambut oleh sang istri yang matanya terlihat sembab, pun dengan wajahnya yang terlihat panik."Pa, Anggun. Dia tidak mau keluar kamar sejak siang tadi. Mama sudah coba membujuknya tapi dia enggak mau dengar," terang Rima seray
Read more
Permohonan Baskara
Lestari menangis haru ketika mendengar Hanin yang bersedia rujuk kembali dengan Adam. Wanita paruh baya itu tak hentinya mengucap syukur karena sang putra telah menemukan kembali kebahagiaannya.Lestari pun sudah mendengar kabar tentang nekadnya Anggun membawa Arsilla. Ia hanya berharap, keluarga putranya tetap dilindungi dari orang-orang yang berniat jahat pada mereka."Terima kasih sudah mau rujuk dengan Adam. Mama harap, tidak akan ada lagi gangguan yang akan mengguncang rumah tangga kalian lagi nantinya," ujar Lestari saat mereka duduk bersama di ruang keluarga. Malam ini ia sengaja berniat menginap di rumah putranya."Aamiin," sahut Adam dan Hanin bersamaan."Jadi, kapan akadnya akan dilaksanakan? Apa perlu kita adakan pesta lagi seperti dulu?" tanya Lestari seraya mengulum senyum. Senang sekali menggoda sang putra yang sudah tidak sabar ingin menghalalkan Hanin kembali."Rencananya sih bulan depan, Ma. Tapi yang sederhana saja," jaw
Read more
Menjenguk Anggun
Pukul sepuluh pagi, Adam sampai di rumah sakit bersama Hanin dan juga Arsilla. Adam sengaja membawa putrinya yang mungkin saja bisa membuat kondisi Anggun akan lebih baik. Ia sangat tahu jika Anggun begitu menyayangi Arsilla, pun sebaliknya. Putrinya itu sudah menganggap Anggun seperti ibunya sendiri.Tiba di depan ruang inap VVIP, Adam langsung disambut oleh Baskara dan istrinya. Raut kelegaan terpancar dari wajah keduanya saat mengetahui ternyata Adam tidak mengingkari janji untuk datang."Terima kasih, Nak Adam. Setelah apa yang keluarga kami perbuat, Nak Adam masih sudi untuk berbaik hati menjenguk Anggun," ujar Rima disertai senyum haru. Sesungguhnya ia malu pada Adam dan juga Hanin yang harus mengalami perpisahan karena ulah suami dan putrinya."Sama-sama. Bagaimana kondisinya sekarang?" tanya Adam seraya mendekat ke ranjang tempat Anggun berbaring, kemudian berdiri di sampingnya."Masih belum sadarkan diri," jawab Rima sembari menyusut air
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status