“Astaga, Nisa! Pelan-pelan dong kalau bersih-bersih, duh kamu ini, ya!” ucap Eneng bersungut-sungut seraya mengambil pot bunga plastic yang terjatuh tidak sengaja oleh Nisa.“Eh, iya, Bun, Nisa gak sengaja, Nisa minta maaf, ya.” Nisa meminta maaf dengan sedikit ketakutan, khawatir jika mertuanya itu akan murka kepadanya.“Kan tadi Bunda sudah ajarkan kepada kamu, bagaimana caranya menyapu yang benar, dan juga mengepel yang benar, harus lihat-lihat juga sekeliling, jangan asal aja!” Eneng kembali bersungut-sungut mengomentari pekerjaan Nisa.“Iya, Bun, maaf,” ucap Nisa lagi untuk kedua kalinya meminta maaf kepada mertuanya.“Ya sudah, nanti kamu harus lebih hati-hati, ya, Bunda juga bukan marahin kamu, hanya saja karena Bunda ingin agar kamu nanti bisa menjadi ibu rumah tangga yang baik, yang pintar masak, pintar bersih-bersih rumah, dan juga pintar nyari uang, agar suamimu itu nanti bisa bangga punya istri seperti kamu.”DEGNisa sempat tersentak
Read more