Share

Bab 22. Pandangan Pertama

Maaf, Pak. Kalau boleh tahu kenapa Bapak saya kemari, ya?" tanya Mosa hati-hati. Perasaannya sudah menyeruak ingin mengetahui alasan kenapa ia diundang sendirian sedangkan orang sekolah tidak ada yang diundang.

"Saya hanya ingin makan bersama Bu Mosa saja."

Jawaban kepala sekolah membuat kening Mosa mengernyit. Alasan yang tidak diharapkan Mosa.

"Tapi, Pak. Saya tidak mengerti."

Andre hanya menyimak pembicaraan antara Ayahnya dan Mosa sembari menikmati makanan yang tersedia.

"Sudah Bu Mosa makan saja. Silakan dinikmati jauh-jauh kemari cuma makan sedikit nanti rugi," sahut kepala sekolah santai. Ia memang menyadari Mosa sedang menyelidik dirinya tetapi kepala sekolah tetap bersikap santai.

Sebelumnya saat di rumah Andre. Ayahnya meminta untuk ikut bersamanya.

"Maaf, Yah. Untuk apa? Aku masih punya waktu tiga bulan lagi. Bukankah begitu Ayah bilang. Tetapi kenapa sekarang harus bertemu dengan perempuan ingatan Ayah."

"Sudahlah, Dre. Kamu jangan banyak menolak. Ayah tidak yakin k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status