"Maksud kamu apa, Mas? Siapa yang meracuni Mbak Sarah? Demi Tuhan, Mas. Wulan tidak melakukan apa-apa! Kamu jangan salah sangka dulu, aku juga baru tau jika Mbak Sarah masuk rumah sakit!" "Sudahlah, Wulan. Jangan membuat kebohongan baru! Mas sudah tau semuanya, Mas kecewa sama kamu Wulan!" ucapnya berlalu meninggalkan meja makan."Mas tunggu dulu! Jangan salah paham, Mas. Sumpah demi Tuhan bukan aku pelakunya, Mas. Kamu tau aku' kan, Mas? Aku tidak mungkin melakukan hal sejahat itu. Lagi pula untuk apa aku mencelakai orang sebaik Mbak Sarah? Dia satu-satunya keluargamu yang menghargai aku, dia yang selalu membela aku, jadi mana mungkin aku meracuni dia, Mas!" jelas Wulan panjang lebar berusaha meyakinkan suaminya."Sudahlah, Wulan. Lebih baik kamu jelaskan semua ini di hadapan ibu! Buat ibu percaya dengan kata-kata mu! Saat ini ibu benar-benar marah dan kesal, karena dia yakin bahwa kamulah pelakunya!" sahut Fatih tanpa menoleh ke arah istrinya. Ia mengambil kopernya kemudian bergegas
Baca selengkapnya