All Chapters of Hasrat Wanita Kedua: Chapter 21 - Chapter 24
24 Chapters
Tugas Dadakan
Garis senyum tergambar di wajahnya. Entah kenapa, kejadian semalam membuat wanita itu jadi berdebar. Tak biasanya rasa ini yang di rasakan oleh Lula. Dia merasa bahagia? Kebahagiaan apa yang sedang dia rasakan? Entah, rasa itu semu … dan tak bisa di gambarkan olehnya. Emil, yang baru saja datang, mengerutkan alisnya. Terheran - heran melihat Lula yang bengong, “La! Ngapain senyum - senyum engga jelas?”Merasa di panggil, wanita itu memutar bola mata ke atas, tepat Emil berdiri di dekatnya. “Engga apa - apa Mil,” kata Lula sambil melirik Emil.“Ha? Ih, aneh!”Emil mengambil posisi duduk di samping Lula. Dia menekuk tangan kanannya, menjadikan tumpuan kepalanya sambil menatap Lula. “Rasanya mau ambil cuti.”“Cuti? Ngapain, Mil?”“Mau nikah gue.”“Ha?! Sama siapa? Emang punya pacar Mil?”“Ya engga!” ujarnya sambil mendengus. “Terus?”“Ga tau. Pokoknya gue pengen nikah Lula …”Lula memutar bola matanya, “Yang aneh sebenernya bukan aku, Mil, tapi kamu.”“Yaa abis gimana ya, La. Habis
Read more
Semua tentang malam itu
Penerbangan yang panjang yang memuakan ini selesai. Lula bergegas turun mengikuti badan jakung yang ada di depannya yang mendahului pergi. Honolulu. Siapa yang tak tau kota seindah ini? Semua orang pasti memimpikan untuk pergi kesini. Ibarat kata, seperti Balinya negara Hawai. Sesampainya kami turun, pria itu berhenti, dan membuat Lula ikut terhenti."Selamat pagi Pak Jack." Seorang pria menghadang jalan mereka, seolah menyambut kedatangan. Manik mata Lula menelisik sebuah name-tag, bertuliskan Billi. "Selamat pagi Billi. Apa hotel sudah siap?" "Tentu Pak. Semua yang Bapak perintahkan sudah siap. Saya datang untuk menjemput dan mengantar ke hotel.”Pria bernama Billi itu mengambil alih koper yang di bawa oleh Jack sebelumnya. Sementara pria itu memutar kepalanya sedikit menoleh ke arah wanita itu, "Bawa kopernya sekalian." Lalu setelah mengatakannya, Jack, pria itu berjalan begitu saja. Billi, tersenyum, "Boleh saya yang membawanya Nona?" "Ah, tidak perlu. Saya bisa membawanya
Read more
Jeratan
“Halo Jack?”“Hai, apa kabar?”Gladys, dia memejamkan matanya. Deguban jantungnya membuat wanita itu sedikit takut, jika Jack merasa curiga. “Dis, kamu baik - baik saja?”“Ah, ya, tentu. Aku baik - baik saja Jack. Ada apa menelpon? Apa ada masalah di sana?”Terdengar helaaan napasnya, “Tidak. Aku hanya merindukan kamu, Dis.”“Aku juga sangat merindukan kamu. Setelah semuanya beres, mari bertemu dan melepas rindu.”“Ya, tentu saja. Mari kita bertemu.”“Um, Jack, sepertinya aku harus menutup telponnya. Aku akan menghubungi kamu nanti.”“Baiklah. Aku mencintai kamu, Dis.”“Aku lebih mencintai kamu.”Beep!Gladys menggenggam telponnya dan meremasnya dengan gugup. Dia tak tau, apa yang sudah dia lakukan. Dia, mengkhianati Jack.Grap!Tubuhnya di rengkuh dari belakang. Matanya melebar sempurna, dan memutar tubuh dengan cepat. Tangannya menahan dada bidang itu untuk mendekat. “Rey?!”Rey masih dengan jarak namun menatap lekat Gladys, dengan tangan yang melingkar di pinggangnya. “Aku menci
Read more
Perasaan Hampa
Gladys terbangun dengan kepala yang berat. Dia mengerutkan kening sambil memijat kepalanya. Tubuhnya hangat. Kulit telanjangnya tertutup oleh selimut tebal dan kukungan tangan kekar yang masih melingkar pada pinggangnya. Wanita itu membuka mata. Tepat di hadapannya ada wajah Rey yang terlelap. Gladys menghela napas, apakah dia melakukan hal yang tepat?Wanita itu memutuskan bangkit. Dia mencoba untuk menyingkirkan lengan Rey dari tubuhnya, namun, lengan itu seolah menahannya. Mata Rey yang tertutup kini terbuka. Manik miliknya menatap Gladys dengan bibir tertarik membentuk senyuman. “Morning,” ujar Rey dengan parau. “Aku harus pergi, singkirkan tanganmu,” ujarnya.Gladys mencoba menyingkirkan tangan Rey namun pria itu menahannya. Kening wanita itu mengerut heran. “Rey!” kesalnya. “Kenapa harus terburu - buru? Ini masih pagi, Dis.”“Kau gila?! Bagaimana jika Eve datang tiba - tiba!”“Kita berada di hotel. Apa kamu lupa?”Gladys mengeraskan rahangnya, “Dan apa kamu juga lupa? Bahwa
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status