All Chapters of Simpanan Istri Pejabat: Chapter 11 - Chapter 20
140 Chapters
Quickie Express
Sesampainya di rumah, Anita segera turun dari mobil Camry hitam miliknya dan langsung bergegas ke kamar tidurnya. Pasalnya, mobil Radit sudah terparkir rapi di garasi. Dia senang suaminya pulang sore dan tidak ada rapat hingga malam seperti biasanya."Mas Radit!" panggil Anita manja lalu menubruk tubuh suaminya dari belakang dan memeluknya.Radit sedang berdiri di tepi ranjang menata pakaian bersih ke dalam koper. Dia pun tersenyum mengetahui istrinya sudah pulang."Hai, Nita Sayang! Ini dateng kok langsung peluk-peluk, kangen apa sama aku?" godanya sambil membalikkan badannya. Anita mendongakkan kepalanya menatap suaminya yang ganteng itu sembari tersenyum lebar. "Kangenlah, jarang di rumah juga ... Mas Radit sibuk melulu! Ini lagi, sudah muat baju ke koper pula. Mas Radit mau kabur kemana lagi sih?! Nita ditinggalin melulu iihh!" cerocos wanita itu dengan gemas.Dengan tiba-tiba, Radit membanting tubuh Anita ke atas ranjang, dia menyurukkan wajahnya ke lekuk leher istrinya yang men
Read more
Nego Harga Ayam Kampus
Berkendara di jam berangkat kantor di jalanan ibu kota memang harus ekstra sabar. Untungnya Pak Bandi, sopir Radit sudah puluhan tahun berjibaku dengan kemacetan dan gaya berkendara orang-orang Jakarta yang senggol bacok karena semua mau cepat sampai di tujuan.Akhirnya mobil Fortuner hitam itu sampai di balai kota dimana Radit bekerja. Pria berkedudukan tinggi itu segera turun dari mobil dan bergegas menuju ke ruangan kantornya. Dia melirik jam tangan bermerk mahal di pergelangan tangannya dan berdecak. Pasalnya gadis magang bernama Sheila Paramitha itu belum nampak batang hidungnya, padahal sudah pukul 09.15 WIB.Radit pun memberikan briefing terlebih dahulu kepada staf yang akan ikut ke Jepara bersamanya. Ada 3 orang yang dia ajak untuk membantunya selama di lokasi survey nanti sekaligus nantinya membuat laporan kerja perjalanan dinas."Permisi, Pak Radit ...," ucap suara lembut nan merdu itu saat masuk ke ruang kerja Radit.Tatapan mata Radit memindai penampilan gadis itu dari ata
Read more
Wanita Cantik yang Kesepian
Pagi itu Agus mengantar Anita ke butiknya yang ada di Senayan City Mall. Wanita itu seperti melamun dengan mata yang menerawang jauh di sebelah kursi pengemudi.Agus menduga itu karena suami majikannya itu pergi dinas keluar kota lagi. Apa memang seorang pejabat sesibuk itu? pikirnya ragu. Lagipula apa tidak bisa mengajak istrinya dalam perjalanan dinas daripada ditinggalkan sendiri di rumah.Dia tidak berani bertanya kepada Anita karena takut dianggap lancang. Namun, rasanya gemas saja melihat wanita itu bengong dengan wajah bermuram durja. Andai saja dia bisa menghiburnya, batin Agus."Mbak Anita kok tumben nggak dengerin lagu-lagu?" tanya Agus basa-basi memecahkan keheningan yang menggantung di dalam mobil.Perjalanan ke Senayan City masih sekitar 20 menit paling cepat kalau mengikuti panduan gmap di ponselnya yang dibelikan oleh Anita."Lagi males aja, Mas. Pengin tenang ... nanti dengar lagu sedih malah tambah baper, kalau lagunya rame nggak sesuai sama mood aku pagi ini," jawab
Read more
Desahan Wanita Misterius di Telepon
Mendengar tawaran Anita yang tidak pernah Agus duga sebelumnya, pemuda itu merasa bimbang. Sebenarnya ia pun suka pada wanita itu dan kesempatan seperti ini mungkin tak akan datang dua kali. Maka Agus pun menjawab ..."Mbak Anita, serius? Saya ikut aja maunya gimana," ujar Agus tersenyum tipis menatap wajah cantik Anita yang terbingkai rambut panjangnya yang hitam legam.Mereka berdua berjalan keluar dari studio 2 karena ruangan itu sudah kosong dan tersisa mereka berdua saja yang masih di sana. Anita menggandeng erat jemari tangan pria di sisinya, ada rasa bahagia karena Agus tidak menolak tawarannya."Kita makan malam dulu ya, Mas? Aku sudah lapar karena tadi siang nggak makan," ajak Anita sembari melangkah pasti ke restoran masakan Korea yang sedang booming di mall itu."Iya, Mbak. Makan dulu biar nggak sakit," sahut Agus pengertian.Untungnya masih ada sebuah meja yang kosong di pojok ruangan restoran masakan Korea itu. Dengan segera mereka menempati meja itu. Anita benar-benar me
Read more
Bikin Repot
Anita menyeret tangan Agus untuk menemaninya bergoyang di lantai dansa night club itu. Awalnya pemuda itu masih belum terbiasa dan terkejut-kejut dengan kelakuan binal bosnya di lantai dansa. Namun, lama kelamaan mulai terbiasa, yang penting tahan napsu.Tubuh wanita itu menempel di bagian depan tubuh Agus dan bergoyang menggoda meliuk-liuk sensual. Dia menangkap tangan Agus dan menaruhnya di perutnya dari belakang sambil terus bergoyang non stop."Dugg jedug ... jedugg ...jedugg ... jedugg." Suara musik remix DJ Anthony yang menghentak mengiringi goyang para pengunjung night club yang setengah teler di lantai dansa.Menjelang tengah malam, Anita sudah teler berat dan rebah di pelukan Agus yang tidak menyentuh lagi minuman keras yang dipesan Anita tadi. Sebenarnya dia merasa eman-eman, tapi Agus harus menyetir pulang ke rumah Anita, dia tidak boleh ikutan teler."Mbak, kita pulang sekarang ya?" ajak Agus sembari menepuk-nepuk pipi wanita itu. Mata Anita terasa begitu berat akibat ef
Read more
Merajut Sarang Bercinta
Setiap pagi Agus bermain bola di lapangan kampung belakang komplek perumahan elit tempat rumah Anita berada. Teman-teman barunya di sana banyak karena dia jago menggocek bola dan melesakkannya ke gawang yang dijaga kiper yang tak sanggup membendung keras dan jitu tendangannya."GOOOOLLLL!" Teriak bapak-bapak suporter yang berjejer di pinggir lapangan sepak bola dengan heboh. Mereka memiliki kebiasaan baru di pagi hari semenjak Agus bermain bola setiap pagi di sana. Sebelum berangkat ngantor wajib nonton tanding bola di lapangan.Sementara Agus melakukan selebrasi gol kedua yang dia cetak pagi ini dengan goyang ngebor ala Inul Daratista yang sontak mendapat sorakan riuh tawa bapak-bapak penggemarnya di kampung itu."Wah sudah jamnya kerja nih. Aku pamit pulang dulu ya, Pakdhe-pakdhe! Besok pagi disambung lagi main bolanya," ujar Agus sembari mencopot kaosnya yang basah kuyup oleh keringatnya."Waduh ... Gus, badanmu serem bener! Bisa kotak-kotak begini ... kalau kita-kita mah tebel ..
Read more
Harapan dan Masa Lalu
Seperti biasa Anita sampai di butiknya pukul 10.00 WIB, pramuniaga butiknya yang membuka Butik Starlight Venus pukul 09.00 saat mall masih baru saja buka sebagian kecil. Ketika Anita baru saja duduk di dalam ruangan kantornya di belakang bagian kasir, ponselnya berbunyi di dalam tas Hermes Birkin. Dia melihat id penelepon adalah suaminya. Seolah ia merasa trauma karena mendengar suara suaminya bersetubuh dengan wanita lain, awalnya Anita ragu untuk mengangkat panggilan telepon itu.Namun, sekarang sudah pagi jelang siang seharusnya Radit tidak berleha-leha di hotel dan sudah mulai melakukan kunjungan dinasnya. Dia pun menerima panggilan itu."...""Halo, Nita Sayang!" sapa Radit.Anita menggigit bibirnya mendadak merasa muak mendengar suara suaminya memanggilnya dengan kata sayang. Rasanya dia ingin mencecar suaminya tentang perselingkuhannya selama ini. Tugas negara macam apa yang dikerjakan suaminya selama 2 tahun ini yang seolah membuat pria itu jarang di rumah."Nit--Nita kenapa
Read more
Gairah Liar Bosku
Usai makan siang, Anita mengajak Agus berbelanja baju baru. Dia begitu royal membelikan pakaian setelan jas, kaos polo, celana boxer bermerk bagus untuk Agus dan juga dua pasang sepatu fantofel. Sepatu itu berwarna hitam mengkilap dan coklat tua, cocok sekali dipadu padankan dengan setelan jasnya tadi.Sesuai dugaannya, Agus memang tampak ganteng maksimal ketika didandani dengan benar. Anita pun jadi bertambah jatuh hati melihat pemuda itu. "Mas Agus ini ganteng banget lho, mulai besok pakai setelan jas ya kalau nganterin saya pergi?!" ujar Anita merapikan simpul dasi di kerah kemeja Agus."Siap, Mbak. Terima kasih, baju barunya ya," sahut Agus senang.Anita menggesek kartu kreditnya untuk membayar semua belanjaannya untuk Agus. Dia tak menyangka akan menjadi sugar mommy di usianya yang masih relatif muda. Namun, dia menikmati shopping bersama pemuda itu, nggak rewel dan dipilihkan apa saja nurut. Ajaibnya baju apa saja yang dipakai jatuhnya bagus di tubuh Agus. Padahal selera Anita
Read more
Kenikmatan Tabu
Tangan Anita mencengkram dan meremas-remas seprai menahan rasa meledak-ledak di dalam tubuhnya yang tergolek di atas ranjang yang melesak oleh bobot tubuhnya dan Agus yang begitu besar."Mass ... oughh ... jagoan bener dah!" lenguh Anita yang K.O sekali lagi menjelang tengah malam di dalam apartment yang baru disewanya pagi tadi.Wajah Agus merona mendengar pujian majikannya yang terbaring tanpa selembar kain pun di bawah tubuhnya. Bosnya itu memang 'doyan' dan luar biasa binal, berbeda dengan mantan istrinya di kampung yang jauh lebih kalem."Nita Sayang, sudah puas apa mau dibikin K.O lagi?" goda Agus menatap dari dekat wajah cantik itu. Tangannya menyangga tubuh kekarnya di samping kanan kiri kepala Anita.Jemari Anita dengan nakal berlarian dia permukaan dada Agus yang berotot. "Cium aku, Mas!" pintanya.Dengan perlahan Agus menurunkan wajahnya lalu menautkan bibirnya lekat-lekat ke bibir seksi wanita itu. Dulu dia hanya bisa memandangi bibir merah delima itu diam-diam karena taku
Read more
Menolak Kasmaran
"Aku lagi di jalan baru mau berangkat ke butik kayak biasa, Mas. Ini Mas Radit dimana?" jawab Anita berbohong di telepon.Agus yang mendengarkan hanya menggeleng geli menatap majikannya yang jago bohong. Penampilan masih muka bantal, tanpa pakaian dalam, mantel kamarnya pun merosot dari pundaknya, bisa-bisanya bilang lagi di jalan. Diam-diam dia gemas ingin bergulat lagi dengan majikannya yang seksi sekali itu."Nita Sayang, Mas masih dua hari di Jepara. Maaf ya pulangnya molor, masih ada tugas kantor buat keliling di sini," ujar Radit sama bohongnya dengan istrinya. Padahal kedua bawahannya sudah pulang ke Jakarta kemarin sore meninggalkan bapak kepala dinas dan mahasiswi magangnya di Jepara.Sheila berbaring di sisinya membelai sesuatu yang mudah tegang di tubuh pria itu. Tangan Radit mencekal tangan wanita muda itu karena ia nyaris mendesah saat menelepon istrinya. "Ehh sudah dulu ya, Nit. Sampai ketemu besok lusa di rumah. Bye!" ucap Radit buru-buru lalu mematikan panggilan telep
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status