All Chapters of Satu atau Semua: Pancaran Tujuh Elemen: Chapter 11 - Chapter 20
157 Chapters
Belum Sempat Berpamitan
“Aku masih belum mengucapkan salam perpisahan pada Ayah & Ibu…” kata Ray Wish Jenggala membiarkan setetes air matanya bergulir turun.“Aku belum berpamitan pada Ayah & Ibu, dan juga aku rindu sekali pada Tiara…” kata Jimmy Ferry dengan sinar mata menerawang.“Aku juga belum bilang sampai jumpa pada Ayah & Ibu… Aku juga begitu merindukan Gisella…” kata Josh Kian Junos dengan pandangan menerawang.“Aku bahkan belum berpamitan pada Nancy… Aku juga sangat khawatir padanya… Jangan-jangan lelaki brengsek itu mengincarnya juga setelah membereskanku?” Junaidy Jinnara sungguh merasa tidak tenang.“Tidak bisakah aku kembali sebentar ke duniaku, Vritz?” tanya Yongki Yamato. “Aku ingin ke apartemenku sebentar dan membinasakan sisa-sisa salinan asli lagu-laguku agar laki-laki jahat itu tidak bisa mengambilnya. Sampai selamanya dia tidak bisa mengambi
Read more
Hari Pertama di Dunia Dewa Naga
Josh Kian Junos membisu seribu bahasa. Dia juga tampak penuh dengan tanda tanya.“Oke… Aku bantu kau cari dia kalau begitu, Ray.” Robert Martin menawarkan diri.“Aku juga. Kau mau ikut cari dia sekalian jalan-jalan, Josh?” tanya Jimmy Ferry kepada Josh Kian.“Aku melukis di sini saja. Nanti ketika kalian sudah mau ke istana kahyangan, jangan lupa ajak aku ya…” Josh Kian Junos terlihat sedikit meringis.“Oke deh…” balas Jimmy Ferry.Ketiga orang itu mulai berbaur ke jalanan kota. Banyak yang heran sekaligus terkagum-kagum dengan penampilan mereka.“Sepertinya mereka bukan dewa dari negeri ini. Lihat tuh mereka tidak ada tanduknya seperti kita…” kata beberapa dewi muda. Dewi yang tua juga tak luput dari kekaguman terhadap mereka.“Kalian dari dunia mana? Baru pertama kali berkunjung ke sini?” tanya seorang dewi yang sudah cukup berumur.
Read more
Menjadi Tujuh Pengawal Tertinggi?
Sungguh di luar dugaan semuanya, Josh Kian yang entah dari mana datangnya menerjang ke depan.“Kalau jantan, satu lawan satu saja… Jangan main keroyok kayak gini, Bro…” kata Josh Kian dengan sorot mata tajam.Josh Kian memancarkan gelombang energi emasnya ke arah ketiga dewa yang tengah mengeroyok Vritz Victor. Terperanjat dengan kehadiran Josh Kian yang tiba-tiba dan entah dari mana munculnya, Rafael Sahah kini mengarahkan pancaran gelombang apinya ke arah Vritz Victor dan Josh Kian Junos.“Minta bantuan teman rupanya ya… Oke… Jika ingin bermain, akan kulayani permainan kalian. Rasakan ini…! Kita lihat saja pancaran energi siapa yang jauh lebih kuat!”Josh Kian Junos terus mengerahkan seluruh kekuatannya. Si Vritz ini terlihat jelas sudah mulai kewalahan. Energinya terlihat sudah mulai mengering dan habis. Aku tidak boleh kalah di sini. Jika aku kalah, Vritz ini akan berada dalam bah
Read more
Minuman Para Dewa
Pak Reynold Sahah memiliki banyak sekali pembantu di kediamannya, dengan pembagian tugas yang sudah terkoordinir dengan bagus nan teratur. Bahkan, ia juga memiliki sepuluh orang tukang kebun yang bertugas mengatur dan merawat kebun yang luasnya satu hektar lebih di bagian tengah dan bagian belakang kediamannya. Seluruh perabotan yang ada dalam kediaman tersebut terbuat dari bahan berkualitas tinggi. Bahkan ada beberapa lemari, meja, dan kursi yang terbuat dari berlian, intan, permata, emas dan perak. Tentu saja tidak sembarang dewa-dewi bisa menyentuh atau memakai perabotan tersebut. Dari pintu masuk berjalan sampai ke ruang makan yang berada pada tengah-tengah bangunan inti kediaman Sahah, tampak Jimmy Ferry, Josh Kian Junos, Junaidy Jinnara dan Ray Wish Jenggala sibuk mengambil foto-foto dari setiap benda unik dan pemandangan langka yang mereka temui. Namun, mereka sungguh merasa aneh bin heran ketika mereka membuka galeri pada ponsel mereka dan tidak menemukan apa-apa di sana. Sem
Read more
Makanan dari Dunia Manusia
“Ini minuman para dewa?” tanya Jimmy Ferry merasa penasaran.“Fermentasi ginseng yang bisa menambah daya tahan tubuh kalian… Bagi kami para dewa, fermentasi ginseng bukan hanya bisa menyembuhkan luka dengan cepat, tetapi juga bisa menambah daya pancaran gelombang kekuatan kami,” kata Pak Reynold memperkenalkan minuman fermentasi ginseng para dewa kepada tujuh calon pengawal kerajaan.Suasana sarapan pagi berlalu dalam keceriaan dan kegembiraan. Nasi putih dihidangkan dan menjadi makanan pokok mereka pagi itu.“Ini makanan apa ya? Pedas tapi terasa enak…” tanya Pak Reynold penasaran.“Itu masakan khas dari negeri kami, Pak Reynold… Ayam sambal, udang goreng taoco, dan ini sedikit tumis sayuran hijau – sayuran konglomerat namanya. Habis itu, ada ikan asam manis, dan ada juga rendang jengkol…” kata Junaidy Jinnara memperkenalkan beragam masakan dari dunia manusia dengan penuh percaya diri.Pak Reynold mengangguk dengan antusias dan melahap semua masakan pagi itu dengan bersemangat.“Heh!
Read more
Gadis Misterius di Atas Perahu
“Itulah sebabnya kalian dipilih oleh bola kristal milik Ratu Surgawi. Maaf juga telah menarik kalian ke tengah-tengah situasi sulit ini. Aku tahu kalau seandainya kalian bisa memilih, kalian pun tidak mau berada dalam situasi sulit ini. Namun, sebagai salah satu penghuni Negeri Elemen ini, aku harap kalian tidak berkeberatan melindungi Ratu Surgawi dan Putra Mahkota negeri kami ini.”Pak Reynold berdiri dan hendak memberi hormat kepada tujuh calon pengawal tertinggi di kerajaan. Robert Martin dan Junaidy Jinnara dengan sigap berdiri dan mencegah Pak Reynold untuk menghormat lebih lanjut. Kelima rekan yang lain juga ikut-ikutan berdiri guna menolak penghormatan dari Pak Reynold.“Kami dengan senang hati melakukannya, Pak Reynold…” celetuk Josh Kian.“Lagipula kami memang sudah meninggal di dunia kami sana…” kata Jimmy Ferry.“Kami juga tidak bisa kembali ke sana lagi,” timpal Ray Wish Jenggala.“Ya… Sesuai dengan kemampuan kami, kami akan senang bisa melindungi Ratu Surgawi dan Putra M
Read more
Saling Berkenalan di Atas Perahu
Baru satu jam perjalanan saja, angin yang sedikit kencang mulai berhembus. Segelintir rintik-rintik hujan dan sekelumit gugusan awan kelabu menemani perjalanan mereka ke Pulau Kalimantung pagi itu.“Heran ya… Dari bulan dan bintang kemarin malam seharusnya pagi ini cerah nan terik. Kok bisa jadi hujan gerimis sekarang?” kata salah seorang nelayan.“Iya… Mengherankan… Tidak pernah seperti ini sebelumnya. Penghuni laut marah dan suasana hati mereka kurang senang aku rasa. Apa bulan ini Kepala Daerah sudah memberikan persembahan sesajen kepada para penghuni laut?”“Entahlah… Itu kan bukan kita yang urus. Lagipula, kita bahkan jarang diikutsertakan ke dalam acara persembahan sesajen itu. Hanya ketua adat dan beberapa petinggi daerah yang ikut kan?”Percakapan itu tertangkap ke telinga wanita muda yang tampak kesulitan menaiki kapal nelayan dan sempat dibantu Tiara Andhara tadi. Dia mulai merasa tidak enak. Dia menengadahkan kepalanya ke atas langit sejenak. Awan kelabu terlihat berarak di
Read more
Diculik oleh Para Siluman
Dunia Tiara Andhara, Gisella Clarissa dan Nancy Stephanie gelap seketika. Sekeras apa pun mereka menggapai, sekuat apa pun mereka berusaha, tubuh mereka semakin ke bawah dan permukaan air di atas terasa semakin jauh dan jauh dan jauh…Akhirnya seluruh dunia Tiara Andhara, Gisella Clarissa dan Nancy Stephanie gelap seketika. Segalanya terasa begitu dingin membekukan sumsum tulang. Sekujur tubuh terasa menggigil nan bergelugut hebat.***Begitu membuka mata mereka, mereka menyadari mereka sudah berada di atas gunung.Gunung? Jelas-jelas tadi ada di lautan… Ada ombak ganas yang membalikkan seisi kapal dan kami semuanya tenggelam. Bagaimana sekarang bisa berada di atas gunung? Ini ada di mana sebenarnya? Tiara Andhara memutar kepalanya ke kiri dan ke kanan. Hanya tampak hutan belantara yang lebat nan tak berujung. Pepohonan yang menjulang tinggi hingga seolah-olah menembus awan membuat Tiara Andhara, Gisella Clarissa dan Nancy Stephanie sulit mengecek ada di mana sebenarnya mereka berada
Read more
Bertemu dengan Masa Lalu (bagian 1)
Inilah surat keamanan yang kalian perlukan… Jika bertemu dengan siluman, monster, setan ataupun para perampok gunung lainnya, kalian bisa mengeluarkan surat keamanan ini. Surat keamanan ini bisa menghentikan waktu sejenak dan kalian bisa segera menghilang dari tempat tersebut. Kata-kata Pak Reynold Sahah masih jelas terngiang-ngiang di telinga tatkala Beliau menyerahkan surat keamanannya yang terpahat rapi di atas sebuah papan emas berukuran KTP.Surat keamanan itu mereka putuskan disimpan oleh Robert Martin. Mereka juga bersepakat memilih Robert Martin sebagai ketua regu mereka karena IQ-nya yang tinggi dan gaya bicaranya yang diplomatis.Setelah meninggalkan kediaman Pak Reynold Sahah, berangkatlah mereka ke istana pusat menemui Ratu Surgawi. Tujuh cahaya dengan tujuh warna yang berbeda terlihat terbang melintasi cakrawala pagi itu.“Akhirnya aku bisa terbang… Aku bisa terbang…” kata Josh Kian Junos sambil bertepuk tangan sendiri, melayang-layang di atas cakrawala pagi itu.“Senang
Read more
Bertemu dengan Masa Lalu (bagian 2)
“Kita semua akan dipersembahkan kepada raja siluman. Kata siluman ular tengik itu sih begitu…” kata Tiara sudah merasa putus asa.“Katanya para manusia di atas sana sudah tidak pernah memberikan mereka sesajen selama dua tahun belakangan ini. Jadi sebagai gantinya, kitalah yang akan dipersembahkan sebagai sesajen kepada raja mereka,” sambung Gisella juga sudah merasa putus asa.“Aku ingin pulang…” rengek seorang gadis muda yang berada dalam kerangkeng pas di sebelah mereka.“Mendadak aku merindukan Ayah & Ibu. Jika aku bisa selamat dari negeri siluman ini, aku berjanji aku akan menjadi anak yang penurut dan selalu mendengarkan kata-kata Ayah & Ibu.” Terdengar tangisan seorang laki-laki muda yang juga berada dalam kerangkeng yang sama dengan si gadis muda tersebut.“Aku merindukan Josh…” gumam Gisella lirih. Junaidy sedikit mengerutkan dahinya.“Aku juga merindukan Jimmy… Tak kusangka aku benar-benar juga akan mati sebelum aku sempat bertemu dengan arwahnya di lautan tadi. Semoga denga
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status