Semua Bab Mendadak Cantik bagaikan Ratu Sejagad: Bab 11 - Bab 20
205 Bab
11. Genangan air berwarna cokelat
Abygael tertidur didepan laptop, setelah membaca semua pesan Detektif Burman dia belum juga tertidur, dan saat ayam jantan berkokok barulah dia terlelap. Leona yang terbangun dari tidurnya melihat laptop yang masih menyala segera bergegas ke kamar mandi. Dia bisa menduga jika suaminya baru saja tidur, Leona hanya menggosok giginya dan melakukan aktifitasnya seperti biasa. Dengan susah payah mengangkat keranjang yang berisi penuh pakaian Abhygael. Dia terpaksa mencuci di bagian belakang karena dikamarnya terdahulu sudah ditempati nenek Melinda. Dengan terburu-buru dia mencuci pakaian menggunakan mesin cuci yang berada disana, setelah semuanya selesai dia lanjutkan dengan memasak menu kesukaan Abhygael. Leona merasa gerah, dengan cepat dia menyelesaikan tugasnya dan segera masuk lagi ke dalam kamar. Suaminya masih tidur, Leona tak berani membangunkannya, ini kesempatan baginya untuk mandi dan berendam di bathtub. Selain membawa peralatan mandi tak lupa pula dia membawa lotion dan makeu
Baca selengkapnya
12. Paket Mencurigakan
Tidak butuh waktu lama bagi Leona untuk sampai ke rumah Nenek Melinda, Rumah yang sangat besar dengan halaman yang sangat luas. Grab berhenti depan pos satpam, Leona turun dari mobil setelah membayarnya. Satpam yang sudah mendapat pesan jika ada seorang wanita mengenakan pakaian biru langit dengan wajah berbintik hitam datang agar diijinkan masuk. Dia adalah cucu mantu Nenek Melinda. Leona belum sempat bertanya sudah dipersilahkan masuk. "Mari nyonya, silahkan masuk." Dengan mengucapkan terima kasih, Leona masuk menuju pintu depan. Rumah yang tak kalah mewahnya dari rumah yang ditinggalinya sekarang. Para maid yang ada disitupun sudah mengetahui siapa dirinya dan mempersilahkannya masuk, serta salah seorang diantaranya menunjukkan arah menuju ruang perpustakaan. "Lewat sini nyonya oh ya nyonya, tadi ada paket diantar kurir, saya meletakkannya di ruang perpustakaan. Saya sudah sampaikan ke nyonya besar dan nyonya besar meminta agar nyonya saja yang membuka paket itu." Leonapun mengu
Baca selengkapnya
13. Rencana Nenek
Nenek Melinda tertawa saat Leona tiba dengan segala macam protesnya. "Apa maksud nenek menyuruh paman Julit mengambil paket itu ? Bukankah sebelumnya nenek menyuruhku membukanya ?" Nenek menarik Leona agar duduk di ranjang. Nenek Melinda sudah menduga jika Leona akan mencarinya, makanya dia menunggu Leona di dalam kamar." Jangan cemberut begitu, sudah jelek, nanti tambah lebih jelek." "Maunya nenek apa ? paman Julit nyaris mempermalukan diriku," ucap Leona dengan bersungut-sungut. "Ceritakan apa yang terjadi, nenek hanya bisa memantau saat dirimu mendekati meja perpustakaan, setelah itu semuanya gelap."Ucap Nenek Melinda penuh selidik. "Aku sengaja memecahkan kamera CCTV itu." Nenek tertawa terbahak-bahak, "Nenek sudah menduganya, tidak sia-sia Abhygael memiliki isteri cerdas sepertimu." "Isteri di atas kertas, sudah ah. Nenek sengaja mengujiku ?" "Dengar nak, semua itu rencana nenek, serahkan chips itu sekarang, nanti nenek akan jelaskan padamu apa yang harus kau lakukan selan
Baca selengkapnya
14. Kena Kau !
Sejak bertengkar dengan Leona, Julit tak lagi datang kerumah itu. Makanya hari ini Leona berencana ingin menjebak Maid yang bekerja sama dengan paman Julit. Satu persatu dia memanggil Para Maid. Hari pertama dia memanggil seorang maid yang bernama Rio. Dia meminta Rio membantunya membuka karpet untuk menyembunyikan surat yang ditinggalkan ayah mertuanya. menurutnya dia menemukan surat penting itu saat membaca buku Maid pertama, kedua sampai ke sepuluh tak menunjukan sesuatu yang mencurigakan. Leona sudah memperhitungkan titik -titik mana yang akan dibukanya bersama maid dan memasukan sepucuk surat di dalamnya lalu ditutupnya kembali seperti semula. Tak ada yang tau jika Leona memasang kamera tersembunyi dari balik buku tepat dikarpet mana dia meletakkan sebuah memo yang bertuliskan, "Kena Kau !" Setiap maid dipesan untuk tidak menceritakan apapun kepada maid lainnya. Jika ketahuan mereka akan dipecat dan dibuang kehutan. "Jangan ceritakan kepada siapapun jika aku memanggil kalian jik
Baca selengkapnya
15. Insiden Kolam Renang
CCTV di ruang perpustakaan telah normal kembali, Nenek Melinda terkejut melihat adegan itu. Dia segera menelpon petugas CCTV di ruang monitor agar menghapus adegan dimana Leona melompat dari balik meja. Ini akan mengurangi poin feminimnya didepan Abhygael.Namun setidaknya Nenek Melinda tersenyum, Abhygael mendapatkan isteri yang tepat. Nenek akan menginterogasi Leona nanti. Nenek Melinda memastikan kembali rekaman itu. Anak buahnya lumayan bisa diandalkan. Rekaman hanya sampai pada Selena yang mengayunkan tas dan ditangkis dengan tangan kiri Leona.Abhygael mendapat pengaduan dari kekasihnya, tentunya dibubuhi dengan embel-embel yang sedikit ekstrim. Rasa iba untuk Leona yang tadinya muncul kini berubah menjadi kebencian yang mendalam. Dia sudah memastikan jika Leona telah kembali makanya dia segera bergegas pulang ke rumah. Siang itu Leona tidak langsung menemui nenek, setelah makan siang dia berjemur dipinggir kolam renang. Leona tak takut hitam karena lotion cokelat yang dia gunak
Baca selengkapnya
16. Petunjuk
Leona sedang berusaha keras menemukan chips itu sebelum persidangan dimulai, agar dia tak lagi terikat dengan keluarga itu. Hanya tinggal menghitung hari jadwal persidangan yang sudah ditetapkan. Jika Abhygael menggunakan pengacara maka Leona tidak. Dirinya yang akan hadir pada persidangan itu. Dia berencana menghadiri persidangan itu dengan wajah aslinya.Sementara itu nenek Melinda sedang berpikir keras, dia tak mempercayai siapapun kecuali bibi Sultia."Tolong pikirkan cara mencegah perceraian itu," Nenek Melinda sedang duduk berbincang dengan Bibi Sultia di dapur."Aku punya ide nyonya besar, tapi aku tidak yakin itu bisa berhasil atau tidak.""Cepat katakan, waktunya tinggal lima hari lagi."Bibi Sultia membisikkan sesuatu, namun Nenek Melinda menggeleng. "Lalu ?"Bibi Sultia berbisik lagi. Nenek Melinda akhirnya manggut-manggut.Sementara Nenek Melinda merencanakan sesuatu, Leona berpikir keras di ruang perpustakaan seperti biasa. Tangannya menyentuh buku satu persatu. Dan tunggu
Baca selengkapnya
17. Pengadilan
Abhygael berdiri di depan pintu, nenek Melinda membuka pintu dengan lebar sehingga tanpa bertanyapun Abhygael sudah bisa melihat Leona yang baru saja berdiri dari kursinya dan bersiap-siap keluar.Leona tak bicara dan memilih keluar tanpa memerdulikan Abhygael yang berdiri menunggunya."Bukankah kalian akan bercerai ? Mengapa mencarinya ?" Nenek Melinda tau jika Abhygael sudah mulai menyukai Leona, hanya karena gengsi dengan wajah bintik-bintiknya membuat Abhygael tak mau mengakuinya."I..itu nek, a..aku belum makan siang," Abhygael tak tau harus menjawab apa.Nenek Melinda hendak tertawa melihat kegugupan Abhygael tapi terlintas dalam benaknya ingin memberi pelajaran pada cucunya itu. "Nyonya, ditunggu tuan dan Nyonya Besar di ruang makan," Terdengar suara maid di balik pintu kamarnya.Leona yang baru saja mengganti bajunya segera menyahut, "Iya..nanti aku menyusul."Leona menatap dirinya di cermin, hanya tinggal beberapa hari lagi dia tak akan menggunakan lotion dan makeup coklat in
Baca selengkapnya
18. Nyaris
Guntur menggelegar, sebentar lagi akan turun hujan. Benar saja, ketika Regan dan Abhygael masuk kedalam mobilnya masing-masing, hujan turun dengan derasnya. Ketika Abhygael hendak menghidupkan mesin mobilnya, bayangan wajah gadis yang di halte terlintas. Keningnya mengernyit, bukankah bibi Sultia berkata jika Leona pulang dengan basah kuyup ? seakan tersadar dia menekan klaksonnya dengan keras sehingga mengagetkan satpam dan Regan yang berada disamping mobilnya.Abhygael segera menelpon pengacara namun tak diangkat, mungkin karena hujan deras sehingga pengacaranya tak mendengar.Regan yang melihat mobil Abhygael yang tak juga bergerak merasa heran. Jika bukan karena hujan, mungkin saja dia sudah turun dari mobil dan mengetuk kaca jendela mobil bosnya sekaligus sahabatnya itu.Abhygael menelpon sampai sepuluh kali, dia terlihat nyaris putus asa, Dibukanya video yang dikirim neneknya, jantungnya seakan melompat keluar. Itu...itu Leona. Saat dia menonton video tiba-tiba telepon masuk dar
Baca selengkapnya
19. Kami di Tempat Tidur
Abhygael berlari-lari kecil menuruni tangga dengan semangat 45, Nenek Melinda yang berada di ruang keluarga hanya geleng-geleng kepala. Senang rasanya melihat sang cucu kembali bahagia. "Bukankah nenekmu ini tidak salah menilai orang ?" Nenek Melinda berkata saat Abhygael duduk disampingnya. "Jangan membuatku malu nek, nenek adalah yang terbaik bagiku," Abhygael memeluk neneknya erat. "Sudah-sudah kau itu sudah besar, buruan sana. Segera berikan nenek cicit, khawatirnya umur nenek pendek sebelum menggendong cicit." "Abhygael melepaskan pelukannya "Jangan ngomong begitu nek, bantu aku agar bisa merebut hatinya," "Nenek sudah berupaya, sekarang tinggal giliranmu. Hari ini nenek akan kembali ke rumah nenek, banyak tugas yang harus nenek selesaikan disana." "Oke, aku akan mengantar nenek, tapi aku mau bilang sesuatu." "Katakan ada apa ?" "Aku mau tampil dengan wajah asliku." Nenek Melinda baru tersadar melihat Abhygael yang saat ini tak lagi memakai topeng. "Kau sudah memikirkan s
Baca selengkapnya
20. Meeting
Malam ini Abhygael masih membiarkan Leona tidur di sofa, perlu adaptasi bagi Leona untuk bisa tidur berdua dengannya. Besok pagi, Abhygael akan menyuruh maid mengeluarkan kursi itu dari kamarnya. Malam ini Abhygael tidur dalam damai. Ponselnya menggunakan mode silent makanya panggilan tak terjawab Selena sampai 50 kali tak didengarnya. Pagi harinya Abhygael bangun dengan penuh semangat, dia tak melihat Leona. Rupanya isterinya itu sudah melakukan rutinitasnya. Keranjang pakaian kotor tak lagi ditempatnya. Mulai hari ini dia akan menyuruh maid yang melakukan semua tugasnya kecuali memasak. Abhygael ingin terus merasakan masakan isterinya. Pagi ini Abhygael akan melakukan meeting dengan seluruh karyawan. Regan sudah menerima pesannya semalam. Siangnya akan dilanjutkan dengan para direksi dan pemegang saham. Abhygael memasuki Gedung bertingkat itu, menyapa semua para karyawan dari satpam, cleaning servis dan resepsionis. Perubahan yang cukup drastis, pimpinan yang dikenal pelit senyum
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
DMCA.com Protection Status