Semua Bab Suamiku BOSS DIKTATOR: Bab 21 - Bab 30

61 Bab

Mbak ku sayang, ingin ku tendang

Dion memijit keningnya yang berdenyut nyeri sambil sesekali meringis saat kakak iparnya yang kelewat cantik namun cerewet itu terus saja mengomel di dalam ruangannya dengan suara yang naudzubillah merdu sekali.Kegiatan merecoki tersebut sudah Gea lakukan sebelum jam makan siang tiba. Saking tak maunya berpindah alam ke ruangan Nata, Dion sampai terpaksa memesan makanan dari luar karena Gea tak mengizinkan dia beranjak barang sedikit pun.Padahal kan dia sudah berencana akan makan di kantin karena ngiler makan soto ayam buatan Ibu Yeni yang terkenal paling digemari karyawan kantor, tapi Gea justru mengacaukan semuanya."Yon, kamu dengerin Mbak ngomong gak sih?!" Dion gelagapan. Secepat kilat dia mengangguk-anggukan kepalanya persis seperti boneka annabelle. Loh?"Iya, Mbak. Gue dengerin kok," Gea mendengus keras. Tubuhnya dia hempaskan ke atas sofa dengan gaya paling bar-bar, membuat Dion yang melihatnya harus sering-sering mengelus dada.Bener-bener ketempelan nih bini Mamas gue.D
Baca selengkapnya

Aku kecewa

Harapan kini tinggal harapan. Do'a yang semalam Nata panjatkan dengan sepenuh hati, rupanya tak dikabulkan oleh Tuhan.Terbukti dari sejak bangun tidur sampai sekarang hendak berangkat ke kantor, tak sedikit pun Gea membuka suaranya. Jangan kan berbicara, bersitatap dengannya selama beberapa detik saja sepertinya enggan.Tak ayal, sifat Gea yang tak biasa itu membuat Nata tampak frustasi."Kamu mau kemana?" Nata bertanya seraya menyentuh lengan Gea yang hendak berjalan melewatinya."Ya ke kantor lah. Gak liat pakaianku serapi ini," lihat. sekalinya bicara judesnya minta ampun."Berangkat bareng, ya," ucap Nata masih mencoba peruntungan agar perang dingin ini segera berakhir.Namun lagi dan lagi Gea menolak untuk menyetujui genjatan senjata yang dilayangkan sang suami. Dengan tampang acuh, dia memilih berjalan menuju pintu gerbang yang langsung diikuti Nata."Gea, kamu gak mau berangkat sama, Mas?" ayunan langkah kaki pria itu seketika terhenti bersamaan dengan pertanyaannya yang mengu
Baca selengkapnya

Tekanan emosi

Seiring berjalannya waktu, Gea semakin merasa yakin jika kini BASKARA GROUP telah bertransformasi menjadi simulasi neraka jahanam.Bagaimana tidak. Hampir semua karyawan perusahaan terkhususnya mereka yang berjenis kelamin betina, kini seakan bergabung untuk menyerangnya.Terbukti dengan mereka yang memilih berpihak pada si gadis bermata sipit itu yang jika diterawang dengan mata batin Gea, seperti berniat mengajukan proposal sebagai madunya alias istri kedua Bapak Nata. Dan yang lebih membuat Gea geram setengah mati sampai ke ubun-ubun, Thania justru memberi sinyal persetujuan lewat senyuman polos ketika seseorang memujinya cantik lalu membanding-bandingkan dengan dirinya yang notabene istri si bos.Kampret memang!Setiap helaan napas yang Gea keluarkan dari mulutnya seperti uap panas yang mengepul di udara. Sebisa mungkin dia mengontrol emosinya agar tidak meledak-ledak macam orang gila.Bisa-bisa seluruh karyawan kantor semakin heboh nantinya jika dia kedapatan membabat habis Than
Baca selengkapnya

Sisi perhatian Nata

Setibanya di rumah, Gea segera bergegas masuk ke dalam bangunan yang terbilang minimalis namun sangat nyaman itu. Lalu dengan gerakan secepat kilat kedua kakinya berlari menaiki tangga menuju kamar dan kemudian menghilang di balik pintu kamar mandi.Selama di perjalanan tadi, Gea sudah merasa ada yang tidak beres dengan dirinya dan dugaannya ternyata benar.Pantas saja, seharian ini emosinya tidak terkontrol. Mudah meledak dan naik turun. Rupanya itu semua akibat ulah tamu bulanannya yang datang tanpa permisi.Selesai membersihkan badan, Gea langsung mengambil ancang-ancang untuk berbaring di atas ranjang. Niatnya sekarang dia akan tidur demi memperbaiki mood nya yang berantakan.Tak sampai 1 menit, kegelapan mulai menghampiri Gea secara perlahan, membuat dia seketika terlelap masuk ke alam mimpi.Saking lelapnya dia tertidur, bunyi ponsel yang terus berdering nyaring memenuhi seisi kamar bahkan tak bisa mengusik Gea barang sedikit pun.***Selang 1 jam kemudian, mobil yang dikendarai
Baca selengkapnya

Let's see!

Nata mengira, perang dingin yang dikibarkan sang istri Gea sudah tak berlaku semenjak dia memperlakukan wanita itu layaknya putri raja saat masa-masa tamu bulanannya datang.Namun rupanya pemikiran itu harus melenceng jauh dari kenyataan. Karena yang terjadi adalah Gea semakin membentangkan jarak dengan dirinya.Setiap kali Nata ingin mengobrol berdua, wanita itu pasti langsung ngacir pergi tanpa kata. Belum lagi jika dia berusaha mendekati sang istri, maka detik itu juga Gea akan mengomel dengan jurus terompet miliknya yang khas.Tanpa Gea sadari bahwa tingkahnya benar-benar membuat Nata uring-uringan tidak jelas selama beberapa hari terakhir.Tingkat kekeras kepalaan sang istri memang patut dia acungi jempol. Bahkan batu saja mungkin kalah kerasnya jika diadu dengan sifat Gea yang sialnya begitu menjengkalkan namun terlihat gemas secara bersamaan.Cinta benar-benar membuat Nata kehilangan kepintarannya.Dia yang selalu bisa membuat para karyawannya menciut dengan segala sikap otorit
Baca selengkapnya

Bermain cantik

Sesuatu telah terjadi di Baskara Group hari ini. Bagaimana tidak, predikat sebagai wanita judes dan galak yang disematkan untuk istri sang Direktur Utama, mendadak datang ke perusahaan dengan wajah yang berbeda.Senyum ramah nan mempesona, juga aura positif yang dipancarkannya membuat Gea mendadak menjadi perhatian hampir semua karyawan pagi itu.Belum lagi suara lembutnya ketika menyapa orang-orang yang berpapasan dengannya, membuat para pria mengerjapkan mata lambat, seakan terhipnotis dengan sosoknya yang memukau.Sementara Gea sendiri, hanya tersenyum puas melihat betapa dahsyatnya efek yang dia timbulkan.Baru sehari tapi sudah begini. Bagaimana jika dia bersikap seperti ini setiap hari?Tak tanggung-tanggung, kini dia menjadi bahan perbincangan seisi kantor.Gea berjalan anggun menuju tempatnya bekerja dan di sana sudah ada Thania yang sedang merapihkan beberapa berkas yang tercecer di atas meja.Jika biasanya, Gea akan langsung merasa gondok tapi sekarang semua tampak berbeda.
Baca selengkapnya

Pemandangan baru di BASKARA GROUP

Gea sedang mengecek beberapa email yang masuk saat Ayu -Manager Divisi Personalia- datang sambil membawa beberapa lembar kertas yang Gea ketahui berisi CV pelamar kerja."Pagi, Mbak Gea. Pagi, Mbak Thania," sapa Ayu dengan ramah seraya tak lupa tersenyum.Keduanya pun lalu menjawab kompak, "Pagi,""Ada yang bisa dibantu, Bu Ayu?" seperti biasa Gea akan menanyakan perihal keperluan orang-orang yang hendak menemui sang Direktur.Wanita yang diketahui berusia lebih dari 40 itu sontak menganggukkan kepala pelan, namun sarat akan ketegasan."Begini, Mbak Gea. Saya mau bertemu dengan Bapak Nata. Ingin menyerahkan CV calon pelamar yang akan melakukan interview hari ini,"Gea mengangguk paham. Dipandangnya Thania yang entah sedang mengerjakan apa, namun sepertinya terlihat sibuk."Kamu tetap di sini, saya sama Bu Ayu mau ke ruangan, Bapak dulu," titah Gea seraya beranjak berdiri."Baik, Mbak," Thania mengangguk mengerti.Setelah memastikan gadis bermata sipit itu anteng di tempat duduknya, Ge
Baca selengkapnya

Karyawan charming bikin Nata darting

Putra Pratama.Setelah melakukan perundingan dengan beberapa pihak, akhirnya pria dengan penuh kharisma itu resmi menjadi bagian dari Baskara Group. Meski sebenarnya Nata merasa keberatan, namun atas nama perusahaan dia terpaksa mengesampingkan egonya demi sebuah keprofesionalan.Belum ada seminggu Putra menjabat sebagai Kepala Divisi Personalia yang baru, sudah banyak yang penasaran dengan sosoknya yang sangat murah senyum.Bahkan saking penasarannya, para karyawan wanita secara terang-terangan berusaha mendekati pria itu, namun seperti yang sebelum-sebelumnya, Putra hanya akan menanggapinya dengan sebuah lengkungan manis di bibir.Setelah menemani Nata menghadiri meeting, Gea memutuskan pergi ke pantry untuk membuat minum karena mendadak dia merasa haus.Saat tangannya terulur ke laci atas hendak mengambil gelas, tiba-tiba saja dari arah belakang ada tangan lain yang terulur lalu mengambil alih tugas tersebut.Terkejut, Gea pun membalikan tubuhnya. Rupanya ada sosok Putra yang tenga
Baca selengkapnya

Rumor lucknut!

Dalam kurun waktu yang singkat, Gea dan Putra kini menjadi sangat dekat. Hubungan keduanya sudah seperti adik dan kakak sungguhan.Gea yang terkadang emosian dan mudah kesal, lalu Putra dengan sikap dewasanya di setiap kondisi apapun, namun memiliki sifat jahil yang luar biasa menjengkelkan. Benar-benar kolaborasi yang pas untuk menciptakan simulasi perang dunia ketiga.Namun sangat di sayangkan, hubungan keduanya yang terbilang cukup akrab, justru dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kegaduhan di lingkungan perusahaan.Beberapa orang menyebarkan berita yang tidak benar mengenai keduanya. Mulai dari digosipkan menjalin affair terlarang, sampai Gea yang disebut wanita gatel karena menggoda lelaki beristri padahal sudah bersuami.Semua rumor yang beredar benar-benar merugikan Gea dan semakin membuat wanita itu dibenci banyak pihak."Wah... Gak punya otak orang yang udah nyebarin berita hoax ini. Bisa-bisanya mereka bikin gosip murahan tentang lo,
Baca selengkapnya

Kembali percaya?

Marah.Itulah yang kini tengah dirasakan oleh Nata. Namun karena tak ingin hubungannya dengan sang istri makin memburuk, jadilah dia berusaha menahan dirinya agar tak terlena dengan emosi sesaat.Sekarang, Nata hanya mampu mengambil tindakan halus untuk menekan agar rumor yang merugikan Gea dapat berangsur menghilang. Dan perlahan memulihkan kembali nama sang istri di mata publik.Sayang, lagi dan lagi. Gea salah mengartikan setiap tindakannya dan berpikir apa yang dia putuskan akan selalu merugikan Gea. Padahal kebenarannya bukan seperti itu.Mengatasi masalah secara terang-terangan sama sekali tidak mencerminkan sosok dirinya yang lebih suka menghancurkan secara perlahan namun mematikan.Terkesan pengecut memang, tapi begitulah cara Nata akan bertindak.Dan kini, dia harus kembali menghadapi kemarahan sang istri yang merasa tak terima karena selalu Thania yang dia ajak meeting di luar."Kamu gak bisa gitu dong, Mas! Aku lebih lama menduduki posisi sebagai sekretaris kamu, aku yang l
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status