Suamiku BOSS DIKTATOR

Suamiku BOSS DIKTATOR

By:  Aan Unyupoeqil  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
9
4 ratings
61Chapters
10.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Menikah dengan seorang Direktur tak pernah menjadi salah satu impian dalam hidup Gea. Memikirkannya saja tidak pernah apalagi sampai bermimpi. Namun, seperti halnya takdir yang sudah diatur, ketidakmungkinan itu kini menjadi kenyataan. Berstatus sebagai istri seorang anak pemilik perusahaan membuat Gea harus memutar otak setiap hari. Pasalnya, sang suami yang merupakan atasan di tempatnya bekerja memiliki sikap diktator akut yang sudah mendarah daging. Hampir setiap hari, Gea menahan mulut agar tidak mengeluarkan sumpah serapah terhadap suaminya sendiri. Tak sampai disitu, kesabarannya juga ikut diuji dengan tingkah para karyawan wanita yang selalu mencuri kesempatan untuk menggoda sang suami. Kira-kira seperti apa kehidupan baru Gea setelah berpredikat sebagai Nyonya dari seorang Direktur Utama? Apakah kehidupannya akan seindah kisah cinta novel ala remaja?

View More
Suamiku BOSS DIKTATOR Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
cipril aprilio
Baguusssssss
2022-05-14 20:12:32
2
user avatar
Sri Rejeki
jalan ceritanya bagus
2022-05-13 07:49:43
3
user avatar
Ditha Regina
udh baca di lapak sebelah bagusss bgt ceritanya lucuk dah itu aja. nunggu penulisnya up bagian extra part aja nih...
2022-05-12 17:04:54
7
user avatar
Yulianti Asi
tidak kelanjutannya apa bagaimana? karena tulisannya bersambung
2024-02-20 19:37:05
0
61 Chapters
Kisah bermula
"Sial!" Gea mengumpat saat melihat matahari sudah bersinar terang diluar sana. Kekesalannya semakin meningkat, ketika menyadari ranjang disebelahnya kosong tanpa penghuni.Dengan gerakan cepat, Gea melompat turun dari atas tempat tidur lalu berlari menuju kamar mandi. Ritual pagi yang biasanya memakan waktu lama kini berlangsung sangat singkat, karena dia hanya membasuh wajah kemudian segera berpakaian. Hanya modal menyemprotkan minyak wangi ke seluruh tubuh, maka orang-orang tidak akan menyadari hal jorok tersebut."Mampus! Telat satu jam!"Gea menepuk dahinya cukup kuat setelah melihat jam tangannya. Mulutnya tak berhenti mengeluarkan umpatan dan sumpah serapah atas apa yang menimpanya pagi ini.Kini, dia sedang berada didalam lift menuju ruangannya. Dalam hati, Gea selalu merapalkan do'a agar terhindar dari amukan si Bos. Walaupun hal itu mustahil terjadi, tapi tidak ada salahnya kan berharap?Ting!Belum sepenuhnya pintu lift terbuka, namun Gea sudah menerobosnya sambil berlari
Read more
Kejengkelan yang haqiqi
Gea menghela napas lega setelah semua pekerjaannya selesai. Dia menggerak-gerakan tubuhnya yang terasa kaku efek bekerja seharian, matanya juga terasa pedih karena menatapa layar monitor terlalu lama."Jam 9," gumamnya pelan saat melirik jam tangannya.Keadaan kantor sudah sangat sepi. Hanya segelintir orang yang masih betah berada ditempat tersebut dan itu pun dapat dihitung menggunakan jari.Menyadari bahwa ruangan di depannya sudah kosong sejak beberapa jam yang lalu, membuat Gea segera bergegas merapihkan barang-barangnya, bersiap pulang ke rumah.Begitu tiba di lobi, dia berpapasan dengan Dion -General Manager - yang kebetulan baru selesai lembur."Abis lembur juga, Mbak?" tanya Dion basa-basi.Gea tersenyum, "Iya nih, si bos lagi perhatian makanya dikasih pekerjaan banyak," ujarnya bercanda."Antara perhatian atau kejam versi si bos itu beda tipis ya," sontak keduanya tertawa bersamaan. Seakan menggosipkan atasan sudah menjadi kebiasaan dikalangan pegawai."Mbak mau pulang kan?
Read more
Drama dihari minggu
"Bangun, Ge!" "Isshhh ngantuk, Mas," Gea merengek kesal saat Nata terus berusaha membangunkannya. Menggoyang-goyangkan tubuhnya berkali-kali.Hell! Ini hari minggu, masa dimana orang sibuk seperti dirinya akan menghabiskan minggu pagi dengan mengarungi pulau kapuk.Nata memutar bola matanya jengah, "Ge, kalo kamu gak bangun juga, Mas jamin besok kamu gak bisa jalan," ancamnya yang berhasil membuat Gea melotot ngeri dari balik selimut yang membungkus seluruh tubuh."Fine! Aku bangun!" dengan kesal Gea membuka selimut dengan menyentaknya hingga terjatuh ke lantai. Dia melompat dari atas ranjang dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi.Satu hal yang membuat Gea tidak berkutik adalah pria itu yang tidak pernah main-main dengan ucapannya. Nata bukanlah tipikal orang yang suka dibantah, jika dia mengatakan A maka harus A, tidak boleh B apalagi C. Bisa dibabat habis kalo berani melawan.Pernah satu kali dia membantah saat awal-awal pernikahan. Waktu itu Gea ngotot ingin pergi ke Mall sendi
Read more
The Shit! Kolak singkong
Mas Suami :Bikin kolak singkong.Astfkcjhbgstkjtgs!!Gea mengumpat sepanjang perjalanan menuju rumah sesaat setelah membuka pesan yang dikirim oleh Nata beberapa detik yang lalu. Pantas saja suaminya itu berbaik hati menyuruhnya pulang tepat waktu, ternyata eh ternyata ada udang asam manis dibalik tudung saji.Sebenarnya Gea sudah menduga ini sedari awal, mengenai sikap manis sang bos yang tak biasanya. Dan benar saja, baru sekian menit dia meninggalkan area perusahaan, pria itu sudah memberikan tugas negara yang berhasil memancing keluar semua sumpah serapah yang dia simpan selama ini.Gea menghela napas berat. Belum hilang rasa lelahnya akibat seharian bekerja, kini dia diharuskan untuk menuruti perintah Nata.Kembali dia membaca pesan pria itu sekali lagi, berharap tulisannya dapat berubah. Bukan Gea tidak mau atau malas, hanya saja jika membuat kolak singkong itu berarti dia harus pergi ke pasar tradisional terlebih dahulu.Namun meski begitu, sepenat apapun dirinya. Perintah sua
Read more
Bumbu rumah tangga
Gea sudah terbangun dari tidurnya bahkan sebelum sinar mentari menyapa bumi. Sejak semalam dia meniatkan dalam hati ingin memperbaiki hubungannya dengan Nata yang sempat keruh karena kolak singkong.Tolong ingatkan Gea untuk segera membuang makanan lucknut itu.Sebelum turun ke dapur, Gea menyempatkan diri memandangi wajah sang suami yang terlihat lelap. Sejenak dia termenung, memikirkan kapan terakhir kalinya dia melakukan kegiatan favoritnya tersebut ketika bangun tidur.Tak ingin terlalu berlama-lama Gea segera bergegas menuju dapur, tempat dia akan mengeksekusi bahan-bahan menjadi makanan lezat. Berharap dengan begitu bisa mencairkan ketegangan diantara mereka.Butuh waktu sekitar satu jam sampai akhirnya makanan siap. Senyum puas terukir indah dikedua sudut bibir milik Gea. Dia sudah tidak sabar untuk segera membangunkan sang suami dan mengajaknya sarapan bersama.Namun begitu dia membalikan badan, Nata tiba-tiba sudah berdiri tak jauh dibelakangnya, lengkap dengan pakaian kantor
Read more
Baikan
"Assalamu'alaikum..." Nata mengucap salam setelah membuka pintu rumah kediaman orang tuanya. Dari arah dapur tampak Lita muncul sambil membawa nampan berisi jus lalu berjalan menghampiri putranya. Seakan dia memang sudah menantikan kedatangannya."Wa'alaikum salam... Udah pulang kamu, Mas? Atau bolos dari kantor?" Nata mengernyit samar sebelum kemudian menggelengkan kepala, "Pulang, Bun," jawabnya singkat."Minum dulu sana, tuh udah Bunda buatin," Lita mengedikan kepalanya ke belakang dimana minuman itu diletakan.Mengerti kode dari sang Ibunda tercinta, Nata segera berjalan masuk ke dalam rumah kemudian duduk di sofa ruang tamu. Tangannya segera meraih gelas yang berada di atas meja lalu menenggaknya hingga tandas.Perlahan, Lita ikut mendudukan dirinya berdampingan dengan Nata. Setelah meletakan kembali gelas ke atas meja, Nata melarikan pandangan sepenuhnya pada wanita yang telah melahirkannya itu."Gea dimana, Bun?" tanya Nata to the point.Ya, tujuan Nata tidak lain dan tidak b
Read more
Nata si Suamiable
Niat ingin membantu Bunda Lita menyiapkan makan malam harus molor beberapa jam karena Nata yang tiba-tiba mode mesumnya kumat. Pria itu tidak mengizinkannya keluar kamar barang semenitpun, alhasil dari sore sampai menjelang makan malam Gea harus pasrah dikurung suaminya di dalam kamar.Mereka baru beranjak keluar setelah mendengar ketukan pintu dan seruan Bunda Lita yang menyuruh untuk segera ke bawah. Dengan rambut yang masih sedikit basah, Gea berjalan bersisian bersama Nata menuju meja makan.Nampak semua orang sudah menunggu disana, membuat Gea harus menundukan kepalanya sedikit sambil terus mengutuk tingkah suaminya beberapa jam lalu dalam hati.Sepertinya predikat menantu kurang ajar mulai melekat dibelakang namanya sekarang. Apalagi saat matanya bertabrakan dengan netra Dion yang menatapnya jahil sambil mengedipkan sebelah mata juga senyum tengilnya yang menyebalkan."Maaf ya, Bun. Gea gak bantuin masak tadi." sesal Gea saat sudah mendudukan tubuhnya dikursi.Bunda Lita tampak
Read more
Virus kotak makan
Makin kesini Gea semakin yakin kalau suaminya adalah devinisi bunglon yang sesungguhnya. Jika di dunia nyata binatang reptil itu terlihat menakjubkan dengan keahliannya berubah warna, maka Nata merupakan gambaran manusia menyebalkan dengan perubahan emosinya yang tiba-tiba.Baru saja semalam Gea dibuat melayang akan sikap manis sang suami, tapi sekarang pria itu malah kembali berbuat ulah dengan menguji kesabarannya dipagi hari Sejak bangun dari tidur, Nata tak henti-hentinya menyuruh Gea melakukan ini dan itu. Mulai dari memintanya mengambilkan dasi padahal benda tersebut ada dihadapannya, merapihkan rambut, dan segala tetek bengek kebiasaan rutin yang dilakukan pria itu sebelum berangkat bekerja.Jika saja Gea tidak ingat nasihat Bunda Lita untuk tidak durhaka pada suami, sudah sejak tadi dia menjambak rambut Nata karena kesal. "Yang, kamu liat jam tangan, Mas gak?!" teriak Nata dari atas kamar.Dengan sedikit kasar Gea meletakan sepiring nasi goreng diatas meja makan yang untungn
Read more
Gelisah yang tak beralasan
"Hari ini jadwal saya apa saja?" Nata bertanya kepada Gea yang baru saja masuk ke dalam ruangannya sambil membawa beberapa berkas untuk segera ditanda tangani.Dengan cekatan, Gea segera memeriksa schedule yang sudah dia rampung untuk sebulan ke depan didalam i-pad yang selalu dibawanya."Hari ini Bapak ada rapat dengan Departemen Marketing pukul 10 nanti. Dilanjut pertemuan dengan investor dari PT Tjai Tji Constraction sampai jam makan siang," jelas Gea lancar.Nata hanya mengangguk sekilas tanpa perlu susah payah melihat ke arah Gea, karena fokusnya saat ini pada lembar-lembar berkas yang tengah dibolak-balik.Sekian detik berlalu dalam keheningan. Nata yang sibuk membubuhkan tanda tangannya dan Gea yang senantiasa berdiri dibelakang kursi pria itu. Jika kalian berpikir akan ada adegan-adegan intim yang terjadi saat keduanya bersama. Maka tolong segera hempaskan khayalan tersebut, karena nyatanya tidak ada perlakuan manis atau istimewa yang didapatkan Gea selama bekerja bersama sa
Read more
Dua peran
Ditengah kesadaran yang hanya 1 persen saja, Gea merasakan ranjang sebelah kanannya kosong tak berpenghuni, ketika tangannya mencoba meraba bagian tersebut.Dibukanya sedikit kelopak mata yang terasa berat demi bisa melihat keadaan luar lewat celah jendela yang mengintip malu-malu.Gea mendesah napas berat saat hanya gelap yang tertangkap oleh netranya. Kini bingung mulai melanda, antara melanjutkan tidur yang sempat terganggu atau bangun lalu mencari keberadaan Nata yang entah dimana rimbanya.Dengan rasa malas dan muka bantal miliknya, Gea memilih untuk beranjak dari ranjang tercinta. Bergerak pelan untuk mengambil baju tidur yang berserakan di lantai kemudian dipakainya cepat. Tanpa memakai alas kaki, Gea menuruni anak tangga satu persatu dengan hati-hati karena suasana rumah yang hanya diterangi cahaya temaram, akibat lampu utama yang tak dinyalakan.Tepat diundakan tangga terakhir Gea segera membelokan langkahnya ke bagian sudut kanan rumah, saat telinganya tanpa sengaja mendeng
Read more
DMCA.com Protection Status