All Chapters of Adik Ipar Malang: Chapter 21 - Chapter 30
120 Chapters
bab 19 Rencana Evan
Adik Ipar MalangBab 19 Rencana Evan POV EvanDulu aku sangat berharap kalau Laras akan kembali bekerja di kantor ini bersamaku. Tapi sekarang berubah, rasanya aku kurang suka kalau dia kembali, apa lagi dia akan jadi sekertarisku.Besok lusa, Laras baru bisa bekerja di sini. Sebaiknya aku manfaatkan untuk menjenguk Lilis. Mudah-mudahan dia sudah kembali sehat. Entah kenapa aku jadi sangat merindukannya. Mungkin karena ikatan batin dengan calon anakku.Semua pekerjaan ditangguhkan ke asistenku. Biar saja nanti sepulang dari menjenguk Lilis, aku baru akan mengeceknya. Tak apa kalau harus lembur.Sampai di depan rumah mertua, aku langsung mengetuk pintu. Menunggu sampai ada yang membukakan. Di jam seperti ini biasanya tidak ada orang di rumah, dan yang ada di rumah pasti hanya Lilis, karena dia sedang sakit.Benar. Begitu pintu terbuka, Lilis yang menyambutku. Meski terlihat dia sempat terkejut melihatku, dan mundur beberapa langkah, aku tetap harus bicara dengannya."Ma-maaf ada perlu
Read more
Bab 20 A Sindi Diancam
Adik Ipar MalangBab 20 A Sindi DiancamPOV LilisHari Sabtu, biasanya digunakan oleh kami sekeluarga untuk bersantai. Tidak untuk kali ini. Meski hanya menikah siri, tapi Kak Devan ingin yang meriah. Aku sampai harus mengancam, supaya acara hanya diadakan secara sederhana saja.Berkat bantuan Ibu juga, akhirnya calon suamiku itu mau menurut. Acara dibuat sederhana, dan hanya mengundang tetua saja yang ada di komplek sini. Yang paling penting saksi dari pihak mempelai perempuan harus ada.Walaupun orang tua dari Kak Devan tak datang, tapi paket-paket tiap hari berdatangan. Aku sangat bersyukur, saat mereka merestui Kak Devan untuk menikahiku dan menyelamatkan nama baik keluarga ini.Semoga Kak Devan tulus menikah denganku dan bisa menyayangi anak dalam perut ini seperti anak kandungnya.Terdengar bel rumah berbunyi saat aku dan Ibu sedang membuka paketan dari orang tua Kak Devan."Biar Lilis saja yang buka, Bu."
Read more
bab 20 B Sindi Diancam
Adik Ipar Malang Bab 20 B Sindi DiancamPOV LilisAyah kemudian menghubungi besannya. Setelah nada sambung ketiga barulah diangkat. Ayah mengeraskan suaranya, agar semua bisa mendengar percakapan mereka.[Assalamualaikum.]"Wa'alaikumsalam."[Ada apa, ya, Pak Arif?]"Begini, sebelumnya maaf kalau mengganggu waktu Anda. Saya mau bertanya, apa Pak Rifan atau Bu Maya ada memberi tahu Evan kalau Devan dan Lilis akan segera menikah?"[Tidak. Saya dan istri tidak ada yang memberitahunya. Bahkan setelah saya memberi dia banyak pekerjaan, saya belum bertemu dengannya. Memangnya kenapa?]"Begini, Laras tak sengaja mendengar pembicaraan Evan dengan seseorang di telfon, kalau Evan akan menyusun rencana untuk menggagalkan pernikahan Devan dan Lilis."[Apa?! Ah, anak itu! Maafkan saya, Pak Arif. Lalu bagaimana? Apa saya harus ke sana?]"Tak perlu, Pak. Biar nanti saya kasih kabar ke Anda, kalau ada hal pent
Read more
bab 21 A Alasan Sindi
Adik Ipar MalangBab 21 A (Alasan Sindi)POV Lilis"Aku nggak bisa cerita. Maafin aku. Tapi aku sama sekali nggak ada maksud untuk melakukan ini ke kamu, Lis." Sindi kemudian melihat ke arah Ayah dan Ibu bergantian. "Maafin Sindi juga, Om, Tante.""Kamu nggak mau kasih tahu, atau jangan-jangan kamu cuma mengada-ada, ya. Kamu sebenarnya nggak diancam?" selidik Kak Laras."Sumpah, Kak Laras. Aku nggak bohong. Aku nggak bisa cerita, karena ... aku malu untuk ngomongnya.""Kamu mau cerita, atau aku tanyakan sendiri ke Evan? Kamu mikir nggak akibatnya, kalau aku tanya langsung ke Evan? Itu tandanya kita sudah tahu kalau kamu itu mata-matanya Evan." Kini giliran Kak Laras yang mengancam Sindi."Tapi ...""Kalau kamu nggak cerita, bagaimana kita bisa mencarikan solusinya?" Kak Devan kembali bersuara."Bagaimana, ya ..."Aku menatap Sindi dengan tajam supaya cepat bercerita. Alasan apa yang dipakai sampai d
Read more
bab 21 B Alasan Sindi
Adik Ipar MalangBab 21 B Alasan Sindi POV Lilis"Nyatanya saat aku tanya Om Arifin, dia bilang tidak ada yang tahu kecuali yang ada di dalam di jamuan makan malam itu. Di situ aku sudah merasa ada yang janggal. Saat kamu pulang, aku menyuruh seseorang untuk mengikutimu. Kamu nggak langsung pulang, melainkan menemui seseorang, kan?"Jadi, ini alasan Kak Devan waktu itu supaya aku jangan terlalu percaya pada orang lain, termasuk pada orang terdekat. Bukan jangan percaya, tapi waspada dan berhati-hati."Maafin aku. Aku kan sudah kasih tahu semua alasannya," mohon Sindi dengan wajah memelas."Aku sudah maafin kamu, Sin. Lain kali berhati-hati, ya.""Terima kasih, Lis." Sindi langsung memelukku. "Terus bagaimana dengan Kak Evan? Kalau dia tahu aku ke sini kasih tahu kalian gimana?" tanya Sindi dengan panik, setelah melepas pelukannya."Itu urusan kamu dengan Evan," jawab Kak Devan dengan santainya. "Sebenarnya, tanpa kamu ka
Read more
bab 22 A Kediaman Devan
Adik Ipar Malang Bab 22 A (Kediaman Devan)POV LilisMulai saat ini, aku sudah sah menjadi istri Kak Devan. Walaupun hanya istri siri, namun dalam hati ini seperti ada yang berkembang. Apa lagi jika dia menepati janjinya yang akan menikahiku secara sah setelah anak ini lahir.Akad berlangsung tadi pagi pukul 08.00. Dihadiri hanya keluargaku dan para tetua komplek sini. Tak disangka, Om Rifan dan Tante Maya juga hadir. Bahkan Kak Elan juga datang. Padahal dia baru saja tiba dari luar kota, belum istirahat sama sekali. Yang membuatku terharu ialah orang tua Kak Devan menyaksikan juga melalui vidio call.Aku sudah bersiap dengan barang bawaan, satu buah koper besar dan satu tas sling bag. Berdiri di teras rumah, masih mengenakan kebaya berwarna putih, begitu pula dengan Kak Devan yang mengenakan setelan jas dengan warna senada juga denganku.Sebelumnya kami sudah berdiskusi, bahwa setelah akad, aku akan langsung mengikuti Kak Devan ke k
Read more
bab 22 B Kediaman Devan
Adik Ipar MalangBab 22 B Kediaman Devan POV LilisAku merasakan sesuatu mengusap lembut wajahku. Kemudian suara yang lembut berbisik di telinga ini. Memanggil namaku dengan mesra, membuat bulu kuduk merinding.Mencoba membuka mata, walaupun masih sangat malas. Setelah mata benar-benar terbuka, terlihat Kak Devan sedang melepas sabuk pengaman. Berarti tadi itu ... mungkin hanya perasaanku saja. Tapi, leher belakang masih merinding."Kamu masih mau tidur di sini? Atau mau pindah di kasur yang empuk?"Aku mulai mengumpulkan nyawa. Ternyata suara mesin mobil sudah tak terdengar, mobil pun sudah berhenti di sebuah halaman rumah."Eh, sudah sampai, ya?"Membuka pintu kemudian turun dari mobil. Mataku langsung memindai ke segala penjuru tempat. Rumah berdesain dua lantai sederhana tetapi modern. Halaman depan yang luas didasari rumput gajah mini dan beberapa tanaman hias, mempercantik taman itu.Di sudut taman se
Read more
bab 23 A Kesedihan Laras
Adik Ipar MalangBab 23 (Kesedihan Laras)POV AuthorLilis berjalan memasuki kamar mandi. Sampai di sana, dia memandangi pipinya yang sudah memerah di cermin. Semoga saja suaminya itu tak melihat.Saat ingin melepas baju kebayanya, dia teringat kalau resletingnya berada di belakang, itu tepat di punggungnya. Tangannya berusaha untuk menurunkan resleting, tapi hanya berhasil terbuka beberapa senti saja.Akhirnya diputuskan untuk minta tolong kepada Devan. Dari pada dia terlalu lama, takut suaminya ingin segera memakai kamar mandi juga.Lilis melongokkan kepalanya dari pintu kamar mandi. Objek yang dicarinya sedang duduk di sofa sambil memainkan ponsel."Kak Devan!" panggilnya pelan.Merasa ada yang memanggil, Devan mengangkat kepalanya dari menatap ponsel di tangannya. Ternyata tadi suara istri kecilnya yang barusan memanggil. Hanya kepalanya saja yang menyembul di pintu kamar mandi."Kenapa? Sudah selesai?"
Read more
bab 23 B Kesedihan Laras
Adik Ipar MalangBab 23 B Kesedihan Laras"Evan, kami melakukan ini demi kebaikan kita semua, terutama untuk kamu," ucap ayah mertuanya pada Evan."Lilis mengandung anakku, jadi aku yang berhak untuk menjadi suaminya. Bukannya malah Devan yang hanya orang lain," protesnya. "Di mana Lilis sekarang? Devan! Keluar kamu! Kembalikan Lilis padaku!" raung Evan yang suaranya menggema sampai ke penjuru ruangan."Evan, hentikan! Lilis dan Devan sudah pergi dari sini." Bu Maya mencoba menyadarkan anak bungsunya agar berhenti teriak-teriak.Elan membawa adiknya untuk duduk di sofa. Dia berusaha menenangkan Evan, meski pun harus menggunakan sedikit tenaga untuk menahan pundak Evan, agar tetap pada duduknya."Kenapa kalian membiarkan Lilis pergi dengan Devan?" tanyanya dengan lemah. Wajahnya benar-benar kuyu."Evan, dengar! Seandainya kamu menikah dengan Lilis, pernikahan itu tidak akan sah. Karena kamu itu suami dari Laras, kakak kan
Read more
24 A Bertemu Mertua
Adik Ipar Malang Bab 24 A POV AuthorEvan merasakan kepalanya sangat pusing, badannya juga sakit. Yang dia ingat adalah saat sedang minum di sebuah bar, kemudian kakaknya mencoba mengajaknya pulang. Tapi, pada akhirnya Elan membiarkan Evan terus minum.Pikir Elan dengan membiarkan Evan melampiaskan pada minuman, itu akan membuat perasaan sakit dan beban Evan lega sejenak. Nyatanya pemikiran itu adalah awal mula yang sudah salah.Terdengar suara dari arah kamar mandi. Suara air mengalir dari keran dan suara tangis yang samar-samar. Setelah memaksa badannya untuk bisa bangun, Evan berjalan menuju kamar mandi walau masih dengan sempoyongan."Kamu kenapa Laras?" Seketika Evan melupakan sakit di kepalanya. Kemudian berjalan menuju istrinya yang terlihat dalam keadaan memilukan.Evan mengambil handuk untuk dibalutkan ke tubuh istrinya dan mematikan keran air. Kemudian dia membawa istrinya itu duduk di ranjang."Kenapa kamu bisa seperti ini?" tanya Evan lagi.Laras hanya memandang wajah Ev
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status