All Chapters of Menantu Hina Jadi Nyonya: Chapter 31 - Chapter 40
74 Chapters
Sikap Dingin Mega
Mas, aku punya berita baik!" Mega berseru saat langkah kaki Ridho terdengar bersama salam yang sudah di jawabnya.Wajah Ridho tak menunjukkan ketertarikan pada kalimat sang istri, ia hanya terseny sebentar sambil mengusap ujung kepala Mega sebelum berlalu ke belakang."Mas..." Gumam Mega lirih, ia ingin mendengar pendapat suaminya namun urung karena sikap dingin Ridho.Mega terduduk diam, cukup lama hingga Ridho kembali dan duduk di sisianya."Nanti malam mas dan Bapak berencana ke rumah mas Agus, kamu nggak apa di rumah sama anak-anak?""Soal mbak Siska lagi?" Tanya Mega memastikan, rupanya ia masih kalah dengan segala urusan tentang kakaknya itu.Tanpa rasa bersalah Ridho menganggukkan kepala, ia sedang tak memahami apa yang di rasakan istrinya."Masalah mbak Siska bukan masalah sepele dek, bisa saja mereka harus berpisah karena masalah ini."Mega menghela napas pelan. "Memang kenapa kalau mereka berpisah?"Mega berucap lirih.Ridho menatapnya lekat. "Sebegitu bencinkah kamu dengan m
Read more
tak bisa memilih.
"Bagaimana bisa kamu menikah lagi gus, bagaimana bisa kamu melakukan ini semua tanpa persetujuan Siska?" Harun menggebrak meja, ia bahkan berdiri menunjuk-nunjuk menantunya."Bapak jangan menunjukku begitu!" Agus ikut terbawa emosi, ia berdiri tanpa rasa hormat seolah menantang mertuanya."Mas, jangan berani dengan orang tua!" Ridho mengingatkan, bagaimanapun setatus Harun masihlah mertua bagi Agus."Bapak yang mulai dulu!" Ucap Agus kesal, ia menghela napas seolah berusaha membuang amarah."Dengar ya, kalian yang bertamu kemari, jika bicara baik-baik, aku akan ladeni baik, jika membentakku begitu, aku juga tak segan berbuat lebih." Ucap Agus lagi, ia lalu duduk dan menyandarkan punggungnya pada sofa."Teganya kamu mempermainkan pernikahan!" Ucap Harun yang akhirnya ikut duduk meremas jemarinya sendiri.Seketika mata nyalang Agus menatap tajam, seolah meremehkan arti kata sakral yang di ucaokan mertuanya. "Lelucon macam apa ini!" Ucapnya dengan senyum remeh."Pernikahan siapa yang bap
Read more
Rumah tangga yang retak
"kita pulang Dho!" Harun berdiri dari tempatnya duduk, ia memutuskan mengakhiri pembicaraan malam itu, ia berjalan keluar rumah menantunya."jika kamu memang tak bisa mempertahankan Siska, aku minta segera urus surat cerai kalian!" "Besok saya akan ke rumah pak, saya harus bertemu Siska lebih dulu." Ucap Agus saat mengantar Harun ke teras rumahnya.Harun tak menjawab, ia pergi begitu saja ke arah sepeda motor anaknya, semenyara Ridho yang melihat Bapaknya menatap lagi ke arah Agus."aku pulang dulu mas.""Ya, sampaikan maafku untuk Bapak, ini memang berat Dho, tapi mungkin sudah jalan terbaik." Ucapan Agus terdengar bagai pembelaan di telinga Ridho, ia memilih tak menjawab."Asalamualaikum!" Ucap Ridho lagi lalu berjalan mengikuti Harun ke arah motornya, mereka menerjang lebatnya hujan bersama jawaban dan kebenaran yang akhirnya mematahkan harapan.****Ridho masuk rumah dengan tubuh basah, Mega segera mengambilkan handuk untuk suaminya, dan menutup tubuh lelaki itu."Mas mau mandi
Read more
Dari hati ke hati
"Aku mau bicara mas." Mega meletakkan sendok makanya dan menatap sang suami.Pagi ini Mega dan Ridho duduk di ruang makan, makan bersama dua putri kecilnya sebelum Ridho berangkat ke ladang."Bicara apa?"Mega menghela napas, seakan mengumpulkan keberanian untuk mengatakan sesuatu. "Ceritaku dapat kontrak untuk di filmkan." Ucapnya pelan lalu menatap kembali suaminya.Ridho yang terkejut mengambil gelas minum dan meneguk habis air putih di dalamnya. "Film?" Ulangnya lagi, di jawab anggukan kecil Mega."Ya, film. Apa mas setuju?"Ridho tersenyum. "Tentu saja dek, ini kesempatan besar kan, kamu bisa melebarkan mimpimu di sana."Jawaban Ridho membuat senyum di wajah Mega mengembang, ia takut bila keinginannya hanya akan jadi angan tanpa restu sang suami."Jadi mas setuju aku menerima tawaran itu?""Ya tentu saja sejutu, terima saja tawarannya.""Meski harus keluar kota?Kalimat tanya Mega membuat Ridho diam seketika. "Apa harus ke luat kota?""Iya, ke Jogja. Mereka bilang aku harus di sa
Read more
Kesombongan Siska
Pov Mega"sialan!"Teriakan mbak Siska membuat kami semua terkejut, aku berlari memeluknya saat dirinya mencoba menyerang mas Agus atau mungkin Widya."Lepaskan aku Mega!" Teriaknya tak suka namun aku masih tetap memeluknya erat, emak juga akhirnya membantuku."Kemari kau perempuan murahan!" Ucapnya lagi, ia masih meronta berusaha melepaskan diri."Tenanglah mbak, jangan membuat suasana jadi lebih sulit." Mas Ridho menariknya dalam dekapan, aku tau ini memang berat, namun kita semua tau yang terjadi sekarang ini bukanlah tanpa alasan."Aku nggak bisa tenang, jika bisa aku akan membunuhnya juga!" Ucapnya terdengar seperti ancaman kosong namun tetaplah membuat kami semua khawatir."Jika kamu tak bisa tenang, aku akan pergi saja Siska!" Ucap mas Agus membuat mbak Siska melorot ke lantai."Kamu tak pernah berubah, semua yang terjadi kamu anggap kesalahan orang lain tanpa mau berkaca apa yang sudah kamu lakukan juga."Yang terdengar kini hanya tangisnya menggema, seolah merasakan sakit yan
Read more
Amukan Siska
Pov Mega"Maafkan Agus pak, mak. Maaf jika Agus ada salah selama menjadi menantu, maafkan segala kesalahan yang mungkin Agus perbuat."Bapak menghela napas mendengar kalimat yang di lontarkan mantan menantunya, ya,baru daja talak di lepaskanas Agus untuk memutus pernikahannya dengan anak perempuan di rumah ini."Bapak kecewa gus, kecewa dengan anak bapak sendiri, bahkan kecewa denganmu juga!" Ucap bapak sembari melirik ke arah Widya.Kami semua bisa tau kemwna arah ucapan Bapak sebenarnya, bahkan Widya ku rasa juga sama, ia mulai duduk tak tenang dan berkali-kali mencuri pandang ke arah kami semua."Salahkam saja Agus pak, sebagai suami aku gagal mendidik Siska.""Didikan keluarha kami juga salah mas, tidak perlu lagi mencari siapa yang memulai segalanya." Mas Ridho mencoba menengahi.Mas Agus tiba-tiba menatapku, "Aku minta maaf padamu Mega."Aku tertegun, entah apa yang sudah di lakukannya hingga harus meminta maaf."Kejadian di bank saat itu, aku yang merencanakannya, maaf menjadik
Read more
Saling menyalahkan
"Sudah puas mak menghancurkan pernikahan anakmu sendiri?"Ucapan Bapak memecah sunyi yang tercipta, sejak kepulangan mas Agus, kami masih berkumpul di rumah Bapak, bi Santi dan bude Halimah bergantian menunggu mbak Siska. Aku? Aku memilih di luar, kakak iparku tak mau aku mendekatinya."Apa maksud bapak bilang begitu, bapak kira aku tidak sedih melihat anakku jadi begitu?" Emak tersinggung dengan ucapan Bapak."Bukannya ini keinginanmu Siti, ide gilamu itu yang menghancurkan rumah tangga anakmu, itu berarti keinginanmu kan?""Mana ada orang tua yang mau pernikahan anaknya hancur!" Ucapan Emak masih terdengar sebagai pembelaan."Ada, kamu contohnya, orang tua yang tak pernah mau mengoreksi anaknya bila salah, orang tua yang selalu membenarkan kesalah anaknya, kamu yang menginginkan semua ini terjadi!"Emak menangis, aku tau hatinya pasti sakit sekali, semua ucapan bapak benar-benar menyudutkannya."Aku hanya ingin Siska bahagia pak, menikah bertahun-tahun tanpa anak, bapak pikir itu mu
Read more
Mega dan Kesuksesannya
Mega menerima kontrak pertamanya, setelah cukuo lama ia berjuang, akhirnya sebuah harapan datang."Mas, minggu depan bisa antar aku ke Jogja?" Mega bertanya saat ia dan Ridho duduk bersama."Kemana dek?""Jogja."" Ngapain ke Jogja?"Mega menyidorkan undangan yang di bawa pos pagi tadi, saat Ridho sedang berada di ladangnya."Kami akan bertemu dengan pemain sebelum persiapan di mulai." Ucapnya senang, tak terbayang ia kini jadi bagian dari proses pembuatan film bahkan dari cerita yang dia buat sendiri."Ini serius dek?" Kembali Ridho bertanya, ia masih merasa seperti mimpi istrinya ada di titik ini sekarang."Iya mas, bener, makanya aku mau mas ikut sekalian sama anak-anak."Mata Ridho kembali melebar. "Terus kita ngapain di sana."Mega tersenyum mendengar pertanyaan polos sang suami. "Mas sama anak-anak bisa di hotel, ini kan acaranya di hotel gitu, dua hari kita di sana, nanti sekalian kita bisa jalan-jalan."Wajah Mega bersemu merah saat menjelaskan pada suaminya. Entah kapan terakh
Read more
Lidah tajam Siska
"Iya tapi emak senang kan? Dari jualan sayur saja emak punya apa? Empang juga cuma semeter, mana cukup beli kebutuhan sehari-hari!""Mbak! Jangan lancang jadi anak!" Ucap Ridho membuat suasana jadi memanas lagi.Mega menarik tubuh Ridho menjauh, ia tak mau suaminya terbawa amarah karena sikap kakaknya."Halah, jangan menasehati aku!" Ucap Siska kesal, ia menunjuk wajah adiknya dengan mata nyalang."Bagaimanapun emak ini wanita yang melahirkanmu mbak, jangan kurang ajar!" Ridho masih bicara lantang, meski jarak antara dirinya dan Siska sedikit jauh."Aku tau, jangan sok menasehatiku! Sebagai lelaki urus saja keluargamu.""Aku hanya mengingatkan dirimu mbak, aku tak akan menasehatimu. Lagi pula buat apa aku menasehatimu, toh kamu adalah wanita keras hati dan tak akan mau di nasehati."Siska tersenyum sinis, ia melipat tangannya di depan dada dan berjalan mendekati adiknya. "Bagus, itu kamu tau, jadi urus saja dirimu sendiri. Jika aku jadi kamu Dho, aku sudah menyembunyikan wajahku ini d
Read more
pikiran buruk
Alika begitu bahagia, sepanjang jalan hingga mereka sampai di hotel, gadis kecil itu selalu banyak bertanya, bahkan ketika mereka tiba di tempat menginap, Alika yang tak bisa diam berlari lebih dulu masuk ke dalam kamarnya."Ibuk, kita bobok sini?" Tanyannya terdengar antusias."Iya dong, Alika senang tidak?" Tanya Mega, ia menatap wajah polos anaknya yang mengangguk dengan cepat."Senang sekali, kita kan mau tamasya." Ucapnya polos membuat Mega dan Ridho tersenyum. Kata tamasya yang di ajarkan gurunya di sekolah, ia ingat dengan baik sekarang.Tak lama tiba-tiba saja ponsel Mega berdering, ia segera mengangkatnya saat tau panggilan itu dari salah satu kru yang mengundangnya kemari."Halo, ya ini Mega." Mega mengangkat ponsel dan menutup pintu dengan satu tangan lalu berjalan masuk.Ridho yang melihat istrinya menerima panggilan penting, meletakkan Alina di atas ranjang dan jarinya dengan cepat ada diujung bibir dan meminta Alika diam."Ya saya sudah sampai ini, sekarang?" Ucap Mega t
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status