All Chapters of Menantu Hina Jadi Nyonya: Chapter 51 - Chapter 60
74 Chapters
Ridho kecewa dan amadah Mega
Pov Ridho"ibuk... Ibuk..." Alina menangis, tangis yang membuatku semakin marah. Bagaimana Mega bisa meninggalak anak- anak bersamaku begini.Sedang sibuknya aku membuat Alina berhenti menangis, Alika terbangun duduk mengusap matanya."Adek nangis?" Tanyanya dengan mata setengah terbuka, rambutnya yang tergerai berantakan."Iya, adek cari ibu."Gadis itu turun dari atas ranjang, mendekatiku dan menarik baju bawahku. "Ibum pelgi?" Dia terdiam menatapku."Iya, tau itu ibumu, sudah tau anakya tak bisa jauh malah pergi tanpa pamit, nggak juga pulang!" Aku bicara saja tanpa rem, kesal aku di buatnya.Wajah Alika kini memerah, matanya berkaca dan dia berjalan ke pintu depan. "Ibuk... Ibuk..."Ah, bagaimana ini, kenapa dia malah menangis juga!Kepalaku semakin berdenyut, mendengar Alika menangis, Alina yang mulai diam ikut menangis lagi."Jangan nangis lagi Alina, ayah binggung ini!" Aku berjalan menyusul Alika ke depan, gadia itu duduk di teras, menatap nanar jalan yang kosong."Ayo cali
Read more
Hasutan Nadila
Aku hampir gila mengurus Alika, dia tak mau berhenti menangis, ada apa dengannya! Bahkan Mega masih tak bisa aku hubungi, bisa-bisanya dia memperlakuan aku begini. Kepalaku berdenyut hebat dan tiba-tina ponsel yang ku letakkan di meja ruang tengah berdering."Mungkin itu Mega!" Berlari aku mengambil benda pipih itu, ingin segera mececar wanita itu dengan banyak pertanyaan. Tapi tunggu, ini bukan Mega, ini dari Nadila.Aku menggulum senyum mendapati nany ada di layar, yang kami lalui tadi pagi sungguh membekas indah. Apakah dia merindukanku lagi?"Halo." Ucapku berusaha tenang, aku bahkan menjauh dari Alika yang masih tergugu di lantai rumah."Mas Ridho, aku minta kamu ajari istrimu itu tatakrama!" Ucapnya bahkan tanpa berkata manis."Istriku?" Kuulang kalimatnya, aku terkejut dan jadi tak bisa berpikir dengan baik."Iya, istrimu! Beraninya dia mempermalukan aku!" Ucapnya dingin, membuat aku semakin bertanya sendiri."Apa yang sudah di lakukan Mega?""Kamu mau tau apa yang dia lakukan
Read more
wajah Baru Mega
Pov Mega"Dan memaki Nadila di depan umum juga keputusanmu sendiri Mega?"Aku menatap wajah mas Ridho dengan tajam, lelaki yang ku anggap suami danasih begitu ku hormati itu bahkan menyebut nama wanita lain sekarang, ck... berani sekali dia." Ya itu keputusanku! Apa wanita murahan itu menggadu padamu mas?" Mas Ridho membetulkan letak duduknya. "Bukab begitu, dia hanya bilang kamu memakinya di depan umum.""Lalu kenapa jika aku memakinya?"Mas Ridho membuang wajah, seolah memgumpulkan kekuatan untuk menjawab kalimatku."Jangan menyulitkan aku Mega, Nadila adalah orang yang membantuku memperoleh pekerjaan, kenapa kamu memperlakukannya begitu?"Mataku melebar, masih bisa dia bersembunyi di balik kata pekerjaan dan hutang budi." Harusnya aku bagaimana? Berterimakasih padanya begitu?""Ya bersikaplah baik Mega, toh dia tak merugikanmu juga!"Senyumku mengembang." Bersikap manis? Katakan mas, sikap bagaimana yang harusnya aku tunjukkan?"Mas Ridho diam, aku bia melihat ia sendang berpiki
Read more
Keputusan Mega
Pov Mega."Ada apa denganmu Mega?" Tanya mbak Dewi heran.Malam ini aku ada di rumah bude Halimah, ku bawa anak-anak juga ke sini untuk bermain dengan bude Halimah dan Ratih, adik mbak Dewi yang baru pulang KKN dari luar kota.Mbak Dewi membawaku duduk di teras rumah, rumah bude yang menghadap ke arah gunung membuatku bisa melihat kilau lampu di punggung gunung."Ini bukanlah dirimu Mega, kami beribah dalam waktu sebentar, ada apa denganmu?" Mbak Dewi mengulang kalimatnya lagi.Aku tersenyum menatapnya, hanya dia yang bisa melihat dalam hatiku dengan baik. "Aku hanya lelah mbak." Ucapku kembali tertunduk, kuseka air mata yang keluar diujung.Tanpa berkata mbak Dewi memelukku erat, ia tak mncecarku dengan banyak pertanyaan seperti lainnya, ia membuat aku merasa nyaman membuka diri."Mbak tau kamu kuat Mega, mbak tau itu!" Ucapnya sembari mengusap lembut punggungku."Bila aku berpisah dengan mas Ridho, apa mbak Dewi masih akan memperlakukan aku begini?"Kalimatku membuat tangannya berhe
Read more
Kejutan Kecil
Pov RidhoTempat kerjaku yang baru adalah sebuah bank swasta besar. Di tempatkan pada bagian kantor dengan jabatan yang cukup menggiurkan, aku menrasa harga diriku kembali tumbuh. Nadila membantuku begitu banyak, bahkam dengan mudah aku menduduki jabatan penting sekarang, seorang kepala marketing yang baru."Bagaimana ruang kerjanya mas?" Nadila masuk dengan pakaian yang rapi, rambutnya tergerai dengan warna kemerehan, dia berjalan masuk dan duduk di hadapanku."Sangat nyaman." Ucapku dengan senyum hangat, sungguh wangi parfum Nadila bisa kucium dari balik meja."Syukurlah kalau mas Ridho suka di sini, semoga saja betah." Ucapnya lalu berdiri dan membetulkan letak kemejanya."Apa kamu marah padaku?" Tanyaku pelan, aku masih tak enak hati atas sikap tak menyenangkan Mega padanya."Tentu saja tidak mas, bukankah itu kesalahan istrimu mas, kenapa aku harus marah padamu?" Tanyanya dengan lembut."Sungguh aku minta maaf padamu Nadila, aku benar-benar tak enak hati atas sikap Mega padamu, a
Read more
ATM yang Kosong
"Maaf pak, saldo anda tidak cukup!"Mataku membelalak sempurna, bagaimana mungkin tidak cukup, di dalam ada nominal lebih dari sepuluh juta dan dia bilang tak cukup?"Saldo tidak cukup? Coba di ulang lagi mbak.""Sudah pak, tapi memang kartu ini tidak ada isinya, apa bapak ada kartu yang lain?""Nggak mungkin kalau sampai nggak ada isinya mbak, di dalam sini ada lebih dari sepuluh juta mbak!".Para pelayan itu saling pandang, tentu saja aku kesal sendiri, jelas-jelas aku ada uang lebih untuk membayar semua makanan itu, bisa-bisanya mereka bilang tak ada uang!"Tapi sudah kami coba pak dan memang tidak bisa, bapak ada kartu lain?" Kembali dia menanyakan kartu lain yang tentu saja tak aku punya."Nggak usah cari kartu lain mbak, mesin ini mungkin yang rusak! Sudah begini saja, di mana ATM terdekat?" Tanyaku tak mau lagi membuang banyak waktu.Para pelayan itu kembali saling pandang dan melihatku, menyebalkan sekali!"Hey, aku sedang tanya di mana ATM terdekat?""Oh, di depan sana ada pa
Read more
Istri cantik pak Ridho
Pov Mega"Bagaimana mas, jadi tidak aku bayar tagihan makanmu?"Aku menunggu mas Ridho menjawab, jika tak di berikan alamat makanknya padaku, bagaimana dia bisa bayar tagihan makannya itu."Apa nggak bisa di kirim saja Mega, mas nggak mau kamu repot-repot datang kemari."Kilahnya terdengar tak tulus mengkhawatirkan aku, bilang saja memang dia yang tak ingin di datangai istrinya ini."Ya nggak bisa gitu mas, tapi kalau mas Ridho nggak mau ya nggak apa-apa deh, bukan utusanku juga kan mau bayar atau tidak!" Ucapku menahan tawa."Ya sudah aku berikan alamatnya, nanti mas Share lokasinya di pesan.""Oke!" Jawabku singkat lalu mematikan ponsel. Gayanya saja apa-apa tak bicara padaku, nyatanya aku juga yang di cari untuk membantunya menyelesaikan masalah."Ada apa Ga?" Mbak Dewi yang sedang menyuapi Alina bertanya padaku.Kami sedang makan kue yang di bawa mbak Dewi bersama-sama di rumah, Aisyah putri mbak Dewi yang di pondok pulang siang tadi, jadi kami berkumpul untuk makan oleh-oleh yan
Read more
mempermalukan Nadila
Ridho gugup, tentu saja dia gugup, selain merasa bangga istrinya terus di puji, ia juga sedikit tak enak hati pada Nadila yang terus menatapnya tajam. Kali ini memang Nadila tak bisa berbuat banyak, Mega yang punya hak lebih atas suaminya terus menempel seperti lem di sisi Ridho dan dia hanya bisa melihatnya dengan wajah tak suka."Jadi namanya bu Mega?" Jasmin teman kerja Ridho bertanya, gadia itu langsung menaruh perhatian lebin pada Maga begitu dia datang."Iya, panggil saja Mega, jangan pakai bu." Ucapega, tangannya terus menggelayut manja di lengan Ridho."Ya nggal bisa bu, kesannya jadi kurang ajar nanti." Ucap seorang lelaki lain di meja sebelah.Ridho memang menyewa ruanh khusus untuk membawa teman-temanya makan bersama, bukan Ridho sebenarnya yang menyewa melainkan Nadila."Wah pak Ridho ini tipe suami sayang istri y, sampai istrinya saja nepel terus." Ucap yang laun lagi membuat mereka tertawa bersama."Ya begitulah, suami saya ini tipe yang malu-malu tapi mesra." Jawab Mega
Read more
Sindiran mbak Dewi
"Maafkan aku Mega, aku tidak bilang padamu soal makan bersama." Ucap mas Ridho saat kami ada di parkiran.Aku diam, menunggu mbak Dewi keluar restoran sendiri."Ini mobik mbak Dewi?" Tanya mas Ridho saat melihat aku berheti di sisi mobil kakak sepupunya itu."Iya, tu orangnya juga ada" jawabku menunjuk mbak Dewi yang berjalan ke arah kami.Mas Ridho terlihat salah tingkah, aku tau dia terkejut mengetahui aku kemari bersama mbak Dewi juga."Sudah selesai urusannya?" tanya mbak Dewi padaku tanpa melihat kearah mas Ridho."Sudah, kita cari tempat makan lain saja mbak, bagaimana?""Ayo!" Mbak Dewi duduk di balik kemudi dan aku di belakang, mas Ridho tanpa di minta duduk di depan bersama mbak Dewi.Mobil melaju meninggalkan restoran mewah itu, kami sama-sama diam di jalan, hingga di sebuah lampu lalu lintas mobil kami berhenti."Aku heran padamu Dho, bisa-bisanya kamu makan malam sendiri tanpa anak dan istrimu!" Kalimat mbak Dewi membuat mas Ridho terdiam tak berani menjawab"Kenapa diam?"
Read more
Siasat yang terbaca
"Jadi kamu meminta Nadila mendekati Ridho?" Suara seorang lelaki ku dengar jelas, tapi mengapa merek menyebut nama Nadila dan Mas Ridho?"Ya mas, Mega sudah membuat aku berpisah dengan mas Agus, kamu tau aku kehilangan banyak uang karenanya!" Ucap Siska yang membuat hatiku memanas."Kamu menyesal meninggalak Agus untukku?""Bukan begitu mas, tapi harusnya kita bisa kumpulkan modal lebih banyak untuk membuka usaha bari!" Ucap mbak Siska membuat aku bergidik tak percaya."Tapi Siska, siapa Nadila itu?""Dia mantan kekasih Ridho dulu, sebelum menikah dengan Mega Ridho sempat menjalin hubungan dengan Nadila dan hamil."Aku mendekap mulutku sendiri, apa yang di katakan mbak Siska tentang kehamilan?"Maksudmu Nadila hamil dengan Ridho?""Iya, sayangnya orang tua Nadila yang kaya tak bisa menerima Ridho menjadi menantunya.""Lalu?""Nadila di bawa pergi meninggalkan pulau jawa, aku tak tau pasti di mana."Hening sebentar, sepertinya mereka sedang makan sekarang, aku berjongkok di sisi saung
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status