Jejaka duduk termenung ditepian kolam kecil itu, matanya memandang lurus kearah Ningrum yang tengah tertidur pulas diatas Batu Pualam Hitam. Entah kenapa melihat sosok Ningrum yang terlihat begitu renta, Jejaka menjadi kasihan, Jejaka merasa karena dirinya yang tak sanggup melindungi, Ningrum jadi seperti saat ini.“Apakah kemampuanku masih kurang sehingga untuk melindungi seorang saja, aku masih tak mampu” batin Jejaka menyesali dirinya sendiri setelah mengingat-ingat apa yang telah terjadi pada Ningrum.Teringat akan hal-hal yang lalu, wajah Jejaka tiba-tiba saja kembali berubah. Jejaka teringat akan kata-kata wasiat Dewa Abadi padanya."..... Kalau kau tertarik, sekalian ajak gadis itu mempelajari kitab-kitab peninggalan ku. Asal, jangan Kitab Sukma Abadi! Itu amat berbahaya, Anak Muda. Kukira hanya itu pesanku, Anak Muda!” Jejaka tiba-tiba saja bangkit berdiri dari tempat duduknya saat ini. “Ast
Baca selengkapnya