"Terima kasih, Anak Muda. Kau baik sekali. Kau telah antarkan aku menemui Pendampingku Yang Setia. Kalau kau tertarik, sekalian ajak gadis itu mempelajari kitab-kitab peninggalan ku. Asal, jangan Kitab Sukma Abadi! Itu amat berbahaya, Anak Muda. Kukira hanya itu pesanku, Anak Muda!” ucap Dewa Abadi yang kontan membuat wajah berubah.“K-kitab Sukma Abadi” ulang Jejaka lagi, karena memang kitab itulah yang dicari-carinya selama ini.“Benar. Kitab sukma abadi. Kenapa Jejaka, sepertinya kau terkejut mendengar nama kitab itu?”“Sebenarnya aku memang ingin mencari kitab itu Dewa Abadi, Raja Kala Coro yang memintaku untuk mencarinya” kata Jejaka lagi, kali ini wajah Dewa Abadi yang tampak berubah mendengar ucapan Jejaka, tapi kemudian bibirnya tersenyum.“Raja Kala Coro, Raja jin penguasa pulau dedemit itukah?” tanya Dewa Abadi, Jejaka mengangguk pelan.“Memang sudah seharusnya kitab itu kembali ke pemiliknya, sampaikan maafku kepada Raja Kala Coro, Jejaka” lagi-lagi Jejaka mengangguk pelan
Read more